Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN BELAJAR 2

Mendireksi
A. MENDIREKSI
Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara Ansambel
maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga memberikan tanda-
tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa
disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat tergantung dari seorang
dirigen atau konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih
mendalam.
1. Jenis aba-aba
a. Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi kemudian turun
kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar sebelah kanan lalu
naik kembali ketitik awal. Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba
ini adalah :
 Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
 Apuse (Papua)
 Helarotan (Maluku)
 Potong Bebek Angsa
b. Aba-aba dua pukulan
Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari titik
awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar keluar, lalu naik
ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu.
c. Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita lanjutkan pada
irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan
yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan.
Untuk membedakan ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya
ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas.
d. Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner.
Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu
hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan dua dan empat.
e. Aba-aba enam pukulan
Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun. Dikatakan
demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh pada hitungan
pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus
diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya.
2. Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit lebih maju
daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan kemudian angkat kedua
tangan hingga sejajr dengan mata lalu turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun penuh
percaya diri dan berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes.
3. Tehnik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
a. Aba-aba permulaan
 Sikap siap
 Gerakan pendahuluan
 Saat memulai atau insetting
b. Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi atau
pemain musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu.
c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan maka
berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba pendahuluan dilakukan
di antara aba-aba persiapan dan insetting.
d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik maka
aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai. Baru pada
hitungan berikutnya aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini adalah dengan
menambahkan sedikit gerakan lingkaran kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir
selesai.

KEGIATAN BELAJAR 3
Bermusik

A. BERMUSIK
1. Instrumen gitar
Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik atau pluck ditinjau
dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai alat music tunggal (solo), maupun sebagai
alt music pengiring.
a. Bagian- bagian alat music gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak suara, penala,
fingerboard, lubang suara, bridge.
b. Sikap Bermain
 Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan tinggi pemain.
 Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri diletakkan di
atasnya maka paha kiri akan naik.
 Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan menyangga badan
gitar sebelah bawah.
 Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.
 Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas maka gitar
harus terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan siku tangan kanan.
c. Sistem Penataan gitar
 Dengan suling kunci nada (stempluit)
 Dengan garputala

d. Penjarian
Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan istilah-istilah jari yang
akan digunakan untuk bermain gitar.
 Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4.
 Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk i(indicio), jari tengah m(medio), jari manis
a(anular).
e. Tehnik Petikan Pada Gitar
 Apoyando (tehnik bersandar)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya
dengan menyandarkan jari pada dawai diatas/dibawah dawai yang dipetik.
 Tirando (petikan bebas)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya
tidak menyentuh ( lepas ) dawai yang berada dibawah/diatas dawai yang dipetik.
 Strumming
Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau bersifat iringan.
f. Gitar solo
Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi, harmoni (iringan)
dan bas dalam satu kesatuan. Untuk menjadi seorang pemain gitar solo yang professional
perlu mempelajari tehnik-tehnik ketrampilan jari sehingga mampu bermain secara baik dan
benar.
g. Gitar iringan
Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik yang lain, maka
peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi sedangkan melodi pokok telah
dimainkan ataupun dinyanyikan oleh pemain lain

2. Instrumen Ritme
Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber
bunyi membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan menjadi :
a. Perkusi tak bernada, antara lain :
 Castagnet (baca: kastanyet)
 Wood black
 Triangle
 Guiro
 Maracas
 Cabassa
 Tambourine
 Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat, termasuk dalam drum
set
b. Perkusi bernada, antara lain :
 Piano
 Glockenspiel
 Xylophone
 Vibraphone
 Chimes
 Timpani
3. Instrumen Suling
Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup.
Sikap bermain :
Posisi duduk
 Pemain duduk di ujung bagian depan kursi
 Badan tegap dan rileks
 Pandangan lurus ke depan
Posisi berdiri :
 Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki
 Kaki agak terbuka (tidak rapat)
 Badan tegap, tetapi rileks
 Pandangan lurus ke depan
a. Cara bernafas
Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah pelajari pada Kegiatan Belajar 3.1.
Karena, dengan bernafas diafragma anda akan memiliki pernafasan yang cukup untuk
meniup rekorder.
b. Cara Meniup
 Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir bagian
atas diletakkan dengan wajar di atasnya.
 Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuu”
 Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup rekorder
c. Cara memegang
1) Posisi tangan
Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan kanan memegang bagian bawah
recorder.
2) Posisi jari
Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada,
dengan ibu jari untuk menutup lubang yang terdapat di bagian belakang recorder,
telunjuk pada lubang paling atas, jari tengah pada lubang ketiga. Jari-jari tangan kanan
berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari
menahan badan rekorder, telunjuk untuk menutup lubang keempat, jari tengah pada
lubang kelima, jari manis pada lubang keenam, dan jari kelingking pada lubang ketujuh
yang terdiri dari 2 buah lubang kecil.
3) Bentuk jari
Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat, relaks dan tidak
kaku/tegang.
4) Cara menekan
Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan bagian tengah dari
ujung jari.
d. Cara menala
Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama yang perlu dilakukan
adalah menyamakan nada (menala) dengan sebuah patokan standar (concert pitch/diapason
normal), yaitu a’= 440 Hz.

Anda mungkin juga menyukai