Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

PENDIDIKAN SENI DI SD (PDGK 4207)


RESUME MODUL 5 - 6

Oleh:
RUDI PRASETIYO
FAKHRUDDIN
KHOIRUL ANAM
M. NASIHUDDIN

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MALANG
POKJAR PURWODADI
MODUL 5
OLAH MUSIK

 KEGIATAN BELAJAR 1 : BERNYANYI

A. BERNYANYI
Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara
yang baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang
berhubungan penguasaan lagu serta penampilan.

1. Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna
bernyanyi merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara
lah yang menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses
pernafasan. Dalam bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu :
a) Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian
perut.
b) Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan
terangkatnya pundak saat menghirup udara.
c) Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu
bernyanyi bernafas dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang
berlebihan dan memiliki daya yang cukup untuk menghasilkan dan
mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi. Cara bernafas diafragma :
 Berdiri dengan rileks
 Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
 Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
 Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
 Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi),
menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di
ulang lagi.

2. Tehnik Bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa.
Suara anak-anak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara
dewasa dibagi dua suara wanita dan suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa
dibedakan menurut register atau ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya
dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas. Suara wanita tinggi
(sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita rendah (alto). Suara
pria tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah (bas). Suara
anak-anak tinggi dan rendah.
Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus suara
anda sendiri :
a. Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata
dan jelas. Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga
mulut, dengan cara membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping.

b. Pembentukan suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1) Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin
2) Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup

c. Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan dada. Ruang
resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila
dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak kebaikan pada
suara yang dihasilkan. Latihan-latihan untuk membentuk resonator yang baik.
1) Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan
2) Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3) Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4) Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5) Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin

3. Penampilan
Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui
televisi yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan
dengan lagunya. Gerkan tubuh yang benar adalah gerakan yang mendukung
ungkapan music yang hendak disampaikan kepada pendengar gerakan tangan dan
kaki dilakukan dengan wajar karena bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal
(audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau visual. Busana sopan dan wajar
sangat baik dikenakan pada acara pementasan musik.
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan
microphone. Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan
berkonsultasi kepada ahli audio tentang microphone mana yang paling sesuai
untuk jenis suaranya disaat hendak bernyanyi.

 KEGIATAN BELAJAR 2 : MENDIREKSI

A. Mendireksi
Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan
suara Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo
lagu juga memberikan tanda-tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi
aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor
(conductor). Jiwa suatu lagu sangat tergantung dari seorang dirigen atau
konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih
mendalam.
1. Jenis Aba-Aba
a. Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi
kemudian turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar
sebelah kanan lalu naik kembali ketitik awal. Lagu-lagu yang sudah dikenal
untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah : Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
, Apuse (Papua) , Helarotan (Maluku) , Potong Bebek Angsa.

b. Aba-aba dua pukulan


Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai
dari titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar
keluar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu.
c. Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita
lanjutkan pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam
irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan
berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan ketukan kuat dan lemah
dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh gerakan yang lebih
tegas.
d. Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua
atau biner. Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua
pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan
dua dan empat.
e. Aba-aba enam pukulan
Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun.
Dikatakan demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang
jatuh pada hitungan pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-
abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan
dengan ketukan lainnya.

2. Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri
sedikit lebih maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke
depan kemudian angkat kedua tangan hingga sejajar dengan mata lalu turunkan.
Kepala tegak jangan kaku namun penuh percaya diri dan berwibawa tangan dan
jari-jari harus bebas dan luwes.

3. Tehnik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
a. Aba-aba permulaan
 Sikap siap
 Gerakan pendahuluan
 Saat memulai atau insetting
b. Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar
penyanyi atau pemain musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan
ekspresi lagu.
c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba
persiapan maka berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba
pendahuluan dilakukan di antara aba-aba persiapan dan insetting.
d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi
pemusik maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah
selesai. Baru pada hitungan berikutnya aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba
ini adalah dengan menambahkan sedikit gerakan lingkaran kecil persis setelah
gerkan aba-aba nada terakhir selesai.

 KEGIATAN BELAJAR 3 : BERMUSIK

A. Bermusik
1. Instrumen Gitar
Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik
atau pluck ditinjau dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai alat
music tunggal (solo), maupun sebagai alt music pengiring.
a. Bagian- bagian alat musik gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak
suara, penala, fingerboard, lubang suara, bridge.

b. Sikap Bermain
 Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan
tinggi pemain.
 Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri
diletakkan di atasnya maka paha kiri akan naik.
 Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan
menyangga badan gitar sebelah bawah.
 Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.
 Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas
maka gitar harus terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan
siku tangan kanan.

c. Sistem Penataan gitar


Sistem penataan gitar ada beberapa cara, yaitu dengan Suling Nada
(steampluit) dan dengan Garpatula

d. Penjarian
Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan istilah-
istilah jari yang akan digunakan untuk bermain gitar.
 Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4.
 Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk I (indicio), jari tengah m (medio),
jari manis a (anular).

e. Tehnik Petikan Pada Gitar


 Apoyando (tehnik bersandar)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan
penyelesaiannya dengan menyandarkan jari pada dawai diatas/dibawah dawai
yang dipetik.
 Tirando (petikan bebas)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan
penyelesaiannya tidak menyentuh ( lepas ) dawai yang berada dibawah/diatas
dawai yang dipetik.
 Strumming
Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau
bersifat iringan.

f. Gitar solo
Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi,
harmoni (iringan) dan bas dalam satu kesatuan. Untuk menjadi seorang pemain
gitar solo yang professional perlu mempelajari tehnik-tehnik ketrampilan jari
sehingga mampu bermain secara baik dan benar.
g. Gitar iringan
Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik
yang lain, maka peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi
sedangkan melodi pokok telah dimainkan ataupun dinyanyikan oleh pemain lain.

2. Instrumen Ritme
Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber
bunyi membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan menjadi :
a. Perkusi tak bernada, antara lain :
Castagnet (baca: kastanyet) , Wood black , Triangle , Guiro , Maracas ,
Cabassa , Tambourine , Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal,
dan hi-hat, termasuk dalam drum set
b. Perkusi bernada, antara lain :
Piano , Glockenspiel , Xylophone , Vibraphone , Chimes , Timpani

3. Instrumen Suling
Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup.
a. Cara bernafas
Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah pelajari pada
Kegiatan Belajar 3.1. Karena, dengan bernafas diafragma anda akan memiliki
pernafasan yang cukup untuk meniup rekorder.

b. Cara Meniup
 Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir
bagian atas diletakkan dengan wajar di atasnya.
 Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuu”
 Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup rekorder

c. Cara memegang
1) Posisi tangan
Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan kanan memegang
bagian bawah recorder.
2) Posisi jari
Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-
lubang nada, dengan ibu jari untuk menutup lubang yang terdapat di bagian
belakang recorder, telunjuk pada lubang paling atas, jari tengah pada lubang
ketiga. Jari-jari tangan kanan berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari
lubang-lubang nada, dengan ibu jari menahan badan rekorder, telunjuk untuk
menutup lubang keempat, jari tengah pada lubang kelima, jari manis pada lubang
keenam, dan jari kelingking pada lubang ketujuh yang terdiri dari 2 buah lubang
kecil.
3) Bentuk jari
Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat, relaks dan
tidak kaku/tegang.
4) Cara menekan
Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan bagian
tengah dari ujung jari.

d. Cara Menala
Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama yang perlu
dilakukan adalah menyamakan nada (menala) dengan sebuah patokan standar
(concert pitch/diapason normal), yaitu a’= 440 Hz.

MODUL 6
PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD

 KEGIATAN BELAJAR 1 : Penciptaan Nyanyian Untuk Anak SD

A. Karakteristik Lagu Anak-Anak

1. Melodi
Jangkauan suara anak SD dapat dibedakan berdasarkan jenis suara anak yaitu
suara tinggi dan suara rendah, bukan berdasarkan jenis kelamin. Anak-anak yang
bersuara tinggi memiliki jangkauan antara nada c ’- f’’ ; sedangkan suara rendah
anak berkisar antara nada a – d’’. Melodi yang dinyanyikan oleh anak sebaiknya
diciptakan dalam jarak satu oktaf saja.
Dalam penciptaan nyanyian untuk anak SD digolongkan berdasarkan kelas.
Kelas I,II dan sebagian kelas III luas wilayah suaranya hanya sekitar 5-6 nada.
Kelas IV – V sudah dapat menyanyikan melodi hingga 8 nada atau lebih.

2. Ritme
Ritme nyanyian anak SD sebaiknya mudah dinyanyikan. Ritme melodi yang
memiliki nilai not yang hampir sama akan lebih mudah dinyanyikan dibandingkan
dengan ritme yang nilai-nilai notnya berbeda jauh (kompleks).

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menciptakan nyanyian


untuk anak, di antaranya :
a. Pembuatan Tema Lagu
Tema lagu dapat dikatakan sebagai ide dasar menguasai seluruh jiwa lagu.
Tema ini yang membedakan antara nyanyian yang satu dengan lainnya. Tema lagu
anak pada umumnya bersifat gembira.
Urutan proses penemuan ide dasar musical atau tema pembuatan nyanyian
anak SD :
1) Amati dan tangkap perasaan anak-anak (langsung maupun tidak langsung).
2) Jelaskan perasaan anak tersebut mengendap sehingga menjadi milik diri
sendiri.
3) Ubah dalam bentuk ungkapan-ungkapan musical.
4) Catat ide dasar tersebut.
Pada sebagian pencipta lagu, proses di atas tidaklah selalu dalam urutan yang
sama. Namun proses tersebut akan terjadi pula walau hanya dalam pikiran atau
imajinasi.

b. Pengembangan Tema Lagu (sebagai melodi)


Ada beberapa cara yang harus dipelajari terlebih dahulu untuk mengolah atau
mengembangkan suatu motif :
 Repetisi (pengulangan)
Adalah membuat motif baru dengan mengulang motif sebelumnya persis
sama.
 Sekuens (Pengulangan pada tingkat yang berbeda)
Adalah pengulangan suatu motif pada tingkat yang lebih tinggi (naik) atau
lebih rendah (turun) dari motif asli. Contohnya, lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”
 Augmentasi (Pembesaran)
1. Interval
Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan juga dengan cara
memperbesar intervalnya.

2. Nilai
Yaitu dengan merubah irama dari suatu motif.
 Diminusi (Pengecilan interval)
1. Interval
Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan juga dengan cara
memperkecil intervalnya.
2. Nilai
Caranya adalah merubah irama motif.
 Inversi (Pembalikan)
Motif asli menunjukkan alur melodi naik, maka untuk mengembangkannya
dapat dibuat dengan merubah alur melodi menjadi turun. Pembalikan alur melodi
pada pengembangan motif dapat merupakan pembalikan murni dari interval.

c. Penentuan Teks Lagu


Teks disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak diungkapkan.
Dalam teks lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan
bahasa yang realistis dan kongkrit.

 KEGIATAN BELAJAR 2 : Penciptaan Iringan Lagu Anak SD

1. Pembuatan Pola Ritmik


Penciptaan music instrumental, memiliki persamaan dan perbedaan dengan
music vocal kita perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain. Secara
umum persamaannya sama-sama bermula dari suatu gagasan atau ide. Adapun
perbedaannya terletak pada medium yang digunakan, yaitu vokal menggunakan
suara manusia sedangkan instrumentalia menggunakan bunyi dari alat music
buatan manusia.
Dalam penyusunan music instrumental, kita perlu mempertimbangkan beberapa
hal, antara lain :
a) Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrument
b) Tingkat kesulitan teknik permainan intrumen tersebut
c) Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrument yang
digunakan
d) Instrumen natural atau transpose

2. Pengembangan Pola Ritmik


Mengembangkan pola irama dapat saja dilakukan dengan berbagai macam
variasi dan inilah yang menjadikan music tetap berkembang. Namun, dalam
mengembangkan pola irama untuk anak SD, pertimbangkan faktor-faktor teknis
terutama keterampilan anak untuk memainkan pola irama tersebut.
3. Pemilihan Instrumen
Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam instrument bernada
instrument tidak bernada.

Anda mungkin juga menyukai