Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tarisa

NPM : 1012021014

MK : DDM

Rangkuman Materi Pertemuan 9


“Directing (pengarahan) or leading, directing, motivating, and actuating”

Pada materi ini dijelaskan bahwa tahap awal dalam pengarahan ini diawali dengan
membuat rencana (planning), yang kemudian dilajutkan tahap kedua dengan pembentukan
organisasi (organizing), yang dilanjutkan dengan tahap ketiga yaitu penyusunan personalia
(staffing) serta diakhiri dengan memberikan tugas kepada karyawan untuk mencapai tujuan
(directing).

Dalam melakukan hal ini, dinbutuhkan pemimpin yang komunikatif, memberi petunjuk,
kreatif, inisiatif, dan simulative. Adapun hal-hal yang dilakukan atau diperhatikan dalam
memberikan pengarahan yaitu :
- Membuat atau mengusahakan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus
mereka lakukan
- Melibatkan kualitas, gaya, kekuasaan pemimpin, serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan
(motivasi, komunikasi)

Dalam sebuah organisasi, individu harus memiliki perbedaan fisik, sosek, dan mental.
Dalam pengarahan (directing), seorang manager memiliki tugas umtuk menyelaraskan tujuan
perusaan dari individu sehingga dapat relevan dengan directing atau motivasi. Dalam pengarahan
(directing) sangat dibutuhkan adanya jiwa kepemimpinan atau leadership. Jiwa kepemimpinan
yang harus dimiliki oleh para manager dalam directing ini biasanya dikenal dengan jiwa
kepemimpinan manajerial. Jiwa kepemimpinan manajerial meliputi proses pengarahan dan
pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang tugasnya saling
berhubungan. Terdapat 3 implikasi dalam kepemmpinan manajerial ini, yaitu : menyangkut
orang lain, menyangkut pembagian kekuasaan yang tidak seimbang, dan dapat mempergunakan
pengaruh (apa, bagaimana). Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi,
mengarahkan, dan berkomunikasi akan dapat menentukan efektivitas manajer.

Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan


individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Adapiun
istilah lain dari kata motivasi yaitu kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan
dorongan (drive). Pada directing (pengarahan), motivasi memiliki konsep sebagai berikut, yang
pertama yaitu senang dengan pekerjaan; kedua, enjoy; ketiga, berusaha maksimal; keempat,
tujuan efisien. Motivasi dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi
negative. Motivasi positif adalah penambahan tingkat kepuasan yang dapat didukung dengan
adanya pemberian bonus, promosi, insentif, serta kondisi kerja yang nyaman ergonis. Sedangkan
motivasi negative adalah menakuti dan juga melakukan secara terpaksa yang didukung dengan
adanya penurunan pangkat, gaji, dan bahkan dipecat.

Adapun teori mengenai motivasi yaitu teori motivasi Taylor (klasik), teori motivasi
Maslow (hierarki), teori motivasi Gregor (X-Y), teori motivasi Herzberg.
- Teori motivasi Taylor (klasik)
Dalam teori motivasi taylor ini dijelaskan bahwa motivasi merupakan orang yang bekerja
baik imbalan langsung.
- Teori motivasi Maslow (hierarki)
Dalam teori motivasi maslow ini dijelaskan bahwa motivasi mencakup kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keamanan dan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri.
- Teori motivasi Gregor (X-Y)
Dalam teori motivasi gregor ini, motivasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian X dan
bagian Y. adapun pada bagian X meliputi pandangan tradisional, manajer otoriter agar
tidak menghindari pekerjaan.sedangkan pada bagian Y meliputi pekerjan sumber kepuasan,
tidak workaholic, usaha fisik dan mental, keterikatan tinggi dengan tujuan organisasi,
kreativitas, tidak “nrimo” kerja tanpa banyak tuntutan, manajer pemmbimbing tidak perlu
mengawasi.
- Teori motivasi Herzberg
Dalam teori motivasi herzberg ini, motivasi dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor pemuas
dan faktor pemeliharaan. Faktor pemuas meliputi prestasi, penghargaan, pekerjaan yang
kreatif dan menantang, tanggung jawab, serta kemajuan dan peningkatan. Sedangkan
faktor pemeliharaan meliputi kebijakan dan administrasi perusahaan, kualitas
pengendalian, kondisi kerja, hubungan kerja, status kerja, keamanan kerja, dan penggajian.

Dalam pemberian motivasi diperlukan sebuah teknik, teknik ini disebut dengan teknik
pemberian motivasi. Teknik pemberian motivasi dibagi atas dua, yaitu teknik pemberian
motivasi secara tidak langsung dan teknik pemberian motivasi secara langsung.

Teknik pemberian motivasi secara tidak langsung dapat menciptakan suasana kondusif
dengan cara :
- Penyesuaian aspirasi individu dengan organisasi
- Penciptaan situasi menunjang untuk berprestasi yang dapat diakukan dengan cara sosial
atau diklat dan kerjasama, syarat kerja atau UMR, tempat kerja ergonomis, serta
biomekanik dan lingkungan fisik.

Teknik pemberian motivasi secara langsung dapat menciptakan suasana kondusif dengan cara:
- Intensif materi yang mencakup bonus, komisi, profit sharing, dan fringe benefit
- Intensif non-materi yang mencakup piagam penghargaan, cuti, dan kenaikan pangkat

Adapun contoh mengenai directing (pengarahan) yaitu pelayanan di Puskesmas Minasa


Upa, Makassar, fungsi pengarahan yang terdapat di dalam jurnal ini berupa bentuk pengarahan
yang di lakukan oleh kepala ruangan di puskesmas terhadap bidan desa untuk melaksanakan
program kegiatan PMT. Aktivitas dalam fungsi pengarahan antara lain: berkoordinasi dengan
bidan desa dan mendampingi bidan desa dalam pelaksanaan program PMT, melakukan sosialisi
program tsb kepada masyarakat dan pendekatan terhadap kalangan keluarga balita gizi buruk.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 komponen yang saling berhubungan
yaitu komponen koordinasi, pengarahan dan pimpinan. (Sejalan dengan Penelitian Ridwan 2010)
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya suatu kegiatan yang tanpa diikut
sertakan dengan adanya koordinasi, komunikasi dan pengarahan akan mengalami hambatan
dalam hal pencapaian tujuan kegiatan yang telah direncanakan sebelummnya.

Anda mungkin juga menyukai