Anda di halaman 1dari 24

MEMOTIVASI SISWA BELAJAR

Pengertian motivasi
Motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan,
menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu
ke waktu. Motivasi dapat berbeda-beda intensitas
maupun arahnya.
Contoh:
Dua siswa yang termotivasi untuk belajar kimia.
Tetapi salah seorang diantaranya mempunyai tingkat
motivasi yang lebih tinggi untuk belajar kimia
dibanding yang lain. Atau dua orang siswa yang
dapat saja termotivasi untuk belajar kimia sedangkan
siswa yang lainnya termotivasi untuk belajar biologi.
TEORI MOTIVASI

MOTIVASI DAN TEORI PEMBELAJARAN PERILAKU


Konsep motivasi berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku
yang telah dikuatkan pada masa lalu lebih mungkin diulangi
daripada perilaku yng belum dikuatkan atau yang telah
dihukum.
Imbalan dan Penguatan
Motivasi manusia adalah sesuatu yang sangat rumit dan
kompleks. Penguatan tertentu yang diberikan kepada
seseorang belum tentu akan dapat meningkatkan motivasi
orang tersebut.
Contoh:
Bagi siswa yang tidak menyukai pelajaran menari, diberikan
imbalan maupun penguatan berupa nilai belum tentu akan
membuat siswa tersebut akan menyukai pelajaran menari.
Motivasi dan Teori Pembelajarn
Perilaku
Menentukan nilai insentif
Nilai motivasi suatu insentif tidak dapat
diasumsikan. Karena hal tersebut bergantung
pada banyak faktor.
Contoh:
Ketika guru berkata kepada para siswa, kerjakan
tugas ini tepat waktu karena itu akan
diperhitungkan ke nilai kalian. Guru tersebut
mungkin beranggapan bahwa nilai merupakan
insentif bagi kebanyakan siswa, tapi faktanya ada
beberapa siswa yang tidak peduli dengan hal
tersebut.
PERTANYAAN
Bagaimana menumbuhkan motivasi dari dalam
diri siswa sendiri secara alami? Pengajaran
seperti apa yang dibutuhkan?
Apakah dengan menerapkan imbalan pasti akan
membangkitkan motivasi siswa?
Tergantung pada siswa tersebut. Biasanya
penguatan motivasi dengan memberikan imbalan
motivasi siswa tidak akan berlangsung lama. Bisa
jadi siswa hanya termotivasi hanya pada saat ada
imbalan saja.
MOTIVASI DAN KEBUTUHAN MANUSIA

Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow


Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow

Dalam teori Maslow, kebutuhan yang lebih rendah


dalam hirarki ini harus dipuaskan setidaknya
sebagian sebelum seseorang nantinya mencoba
memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
Salah satu konsep penting dari Maslow adalah
perbedaan antara kebutuhan defisiensi dan
kebutuhan pertumbuhan.
Kebutuhan defisiensi (fisiologi, keselamatan,
cinta dan harga diri) adalah kebutuhan yang
penting bagi kesejahteraan fisik dan psikologis.
Kebutuhan ini harus terpuaskan, tetapi begitu
sudah terpuaskan motivasi orang untuk
melakukannya hilang.
Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow

Kebutuhan pertumbuhan seperti kebutuhan


untuk mengetahui dan memahami sesuatu,
menghargai keindahan atau bertumbuh dan
berkembang dengan dihargai orang lain tidak
pernah dapat terpuaskan seluruhnya.
Aktualisasi diri
Yaitu keinginan menjadi apa pun yang sanggup
diraih seseorang. Aktualisasi diri dicirikan oleh
penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain,
spontanitas, keterbukaan, hubungan yang relatif
mendalam tetapi demokratis dengan orang lain,
kreativitas, humor dan kebebasan pada dasarnya
kesehatan psikologis.
PERTANYAAN

Kurikulum di luar negeri memberikan peluang yang sebesar-


besarnya bagi siswa agar dapat mengaktualisasikan diri
mereka sendiri, yakni dengan akomodasi kegiatan
ekstrakurikuler yang memadai di luar jam sekolah. Untuk
sekolah-sekolah di Indonesia yang masih menganggap cerdas
adalah mereka yang pintar matematika dan ilmu eksak,
langkah apa yang dapat guru ambil untuk mengimbangi
kurikulum saat ini agar siswa dapt mengaktualisasikan dirinya?
Bagaimana pengasuhan orangtua agar anak dapat
mengaktualisasikan dirinya?
Ada pola pendidikan atau pengasuhan anak saat ini yaitu
fitrah based education dimana para orangtua dalam
mendidik anak-anak mereka agar memperhatikan kecerdasan
dan bakat alami yang sudah ada pada anak-anak. Jadi
pembelajaran anak diarahkan sesuai dengan minat dan bakat
anak tersebut.
Implikasi Teori Maslow Bagi Pendidikan

Peran penting teori Maslow bagi pendidikan terdapat


dalam hubungan antara kebutuhan defisiensi dan
kebutuhan pertumbuhan. Jika kebutuhan dasar siswa
tidak terpenuhi, pembelajaran akan terganggu.
Kebutuhan defisiensi terpenting adalah kebutuhan
akan cinta dan harga diri. Siswa yang merasa bahwa
mereka dicintai dan bahwa mereka mampu tidak
akan mungkin mempunyai motivasi yang kuat untuk
mencapai tujuan pertumbuhan yang lebih tinggi.
Guru yang dapat menenangkan siswa dan membuat
mereka merasa diterima dan dihormati sebagai
individu lebih mungkin membantu mereka gemar
belajar.
MOTIVASI DAN TEORI ATRIBUSI

Teori atribusi adalah teori motivasi yang terfokus


pada cara orang menjelaskan penyebab
keberhasilan dan kegagalan mereka sendiri. Asumsi
utama teori atribusi ialah bahwa orang akan
berupaya memepertahankan citra diri yang positif.
Contoh:
Ketika seseorang berkinerja dengan baik dalam
suatu kegiatan, mereka kemungkinan akan
menghubungkan keberhasilan mereka dengan
upaya atau kemampuan mereka sendiri, tetapi jika
mereka berkinerja buruk, mereka akan percaya
bahwa kegagalan mereka didasarkan pada faktor
yang tidak dapat mereka kendalikan.
TEORI ATRIBUSI

Atribusi untuk keberhasilan dan kegagalan


teori atribusi terutama berkaitan dengan empat
penjelasan tentang keberhasilan dan kegagalan
dalam situasi pencapaia: kemampuan, upaya,
kesulitan tugas dan keberuntungan. Atribusi
kemampuan dan upaya bersifat internal bagi
orangnya; atribusi kesulitan tugas dan
keberuntungan bersifat eksternal.
Kemampuan dianggap sebagai keadaan yang
relatif stabil dan tidak dapat diubah; upaya dapat
diubah. Kesulitan tugas pada dasarnya adalah
karakteristik yang stabil, sedang keberuntungan
tidak stabil dan tidak dapat dikendalikan.
PERTANYAAN

Untuk siswa yang sangat nakal kadang guru memberikan


hukuman yang cukup keras seperti memukul dsb. Dengan
pemberian hukuman yang keras seperti itu, siswa kadang
merasa tidak dihargai oleh guru (sudah diberikan label
nakal) sehingga siswa melawan balik guru tsb seperti
beberapa kasus penganiayaan belakangan ini. Bagaimana
sebaiknya guru menyikapi siswa yang nakal tanpa merasa
guru tsb mencederai harga dirinya?
Mana yang sebaiknya dimiliki oleh siswa, Lokus kendali
internal atau eksternal?
Keberhasilan pembelajaran tertentu sering kali sebagai
akibat dari dua faktor tersebut, yaitu faktor internal
maupun faktor eksternal.
TEORI ATRIBUSI

Lokus Kendali dan Daya Hasil Pribadi


lokus kendali merupakan inti teori atribusi. Orang yang
mempunyai lokus kendali internal adalah orang yang
percaya bahwa keberhasilan atau kegagalan terjadi karena
upaya atau kemampuannya sendiri. Sedangkan seseorang
yang mempunyai lokus kendali eksternal lebih mungkin
percaya bahwa faktor lain seperti keberuntungan, kesulitan
tugas atau tindakan orang lain menyebabkan keberhasilan
atau kegagalan.
Lokus kendali internal sering disebut daya hasil pribadi. Daya
hasil pribadi dapat sangat berperan penting dalam
menjelaskan kinerja siswa. Misalnya, siswa yang mempunyai
lokus kendali internal yang tinggi mempunyai nilai dan hasil
ujian yang baik dibanding siswa yang mempunyai lokus
kendali internal yang rendah dengan kecerdasan yang sama.
TEORI ATRIBUSI

Implikasi atribusi dan daya hasil pribadi


terhadap pendidikan
teori atribusi berperan penting dalam membantu
guru memahami cara siswa menafsirkan dan
menggunakan umpan balik tentang kinerja
akademis mereka dan dalam mengusulkan
kepada guru cara mereka memberikan umpan
balik yang mempunyai nilai motivasi terbesar.
MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN
PENGATURAN DIRI
Pembelajaran pengaturan diri merujuk pada pembelajaran yang
berasal dari pemikiran dan perilaku yang dihasilkan siswa sendiri
yang secara sistematis diarahkan ke sasaran pembelajaran
mereka.
Siswa yang sangat termotivasi memelajari sesuatu dari siswa lain
lebih cenderung dengan sadar merencanakan pembelajaran,
melaksanakan rencana pembelajaran dan mengingat informasi
yang mereka peroleh.
Motivasi ini berasal dari banyak sumber, salah satunya adalah
peniruan sosial misalnya dengan melihat siswa lain menggunakan
strategi pengaturan diri. Sumber lain ialah penetapan sasaran,
dimana siswa terdorong menetapkan sasaran pemebalajaran
mereka sendiri.
Motivasi untuk terlibat dalam pembelajaran diri tidak sama
dengan motivasi pencapaian pada umumnya, karena
pembelajaran pengaturan diri mengharuskan siswa mengambil
tanggungjawab mandiri untuk belajar, bukan hanya tuntutan guru.
PERTANYAAN

Apakah teori pengharapan (expectancy theory)


dapat diberlakukan di dalam kelas dan apakah itu
akan efektif jika segala sesuatunya harus dengan
iming-iming?
Langkah apa yang dapat di tempuh guru kepada
siswa yang merasa dirinya gagal dalam sebuah
pembelajaran?
Guru dapat memotivasi siswa tersebut dengan
mengungkapkan harapan positif. Memberikan
nilai yang kompetitif dan menganggap siswa
tersebut penting.
MOTIVASI DAN TEORI PENGHARAPAN

Teori pengharapan (expectancy theory) adalah teori


motivasi yang didasarkan pada keyakinan bahwa
upaya orang untuk berhasil bergantung pada harapan
mereka terhadap imbalan. Atkinson (1964)
mengembangkan teori motivasi berdasarkan rumus
berikut:
Motivasi (M) = persepsi terhadap probabilitas
keberhasilan (Ps) x nilai insentif atas keberhasilan (Is)
Rumus ini disebut model pengharapan akan iming-
iming, karena model itu terutama bergantung pada
harapan orang terhadap imbalan. Motivasi orang untuk
mencapai sesuatu bergantung pada hasil perkiraan
mereka tentang peluang keberhasilan mereka.
CARA MENINGKATKAN MOTIVASI
PENCAPAIAN

Motivasi dan Orientasi sasaran


beberapa siswa motivasinya berorientasi ke arah
sasaran pembelajaran, dan siswa lain ke arah sasaran
kerja.
sasaran pembelajaran yaitu sasaran siswa yang
termotivasi terutama oleh keinginan memperoleh
pengetahuan dan peningkatan diri.
sasaran kerja yaitu sasaran siswa yang termotivasi
terutama oleh keinginan memeroleh pengakuan dari
orang lain dan memeroleh nilai yang baik.
Siswa yang mempunyai sasaran pembelajaran dan
siswa yang mempunyai sasaran kerja tidak berbeda
kecerdasan secara keseluruhan.
KETIDAKBERDAYAAN YANG DIPELAJARI

Bentuk ekstrim motif untuk menghindari kegagalan


disebut ketidakberdayaan yang dipelajari (learned
helplessness) yang merupakan persepsi bahwa tidak
peduli apapun yang dilakukan seseorang, dia sudah
ditakdirkan untuk gagal atau tidak efektif.
Ketidakberdayaan yang dipelajari dapat muncul dari
penggunaan imbalan dan hukuman yang tidak
konsisten dan tidak dapat diprediksi oleh orang tua
atau guru.
Guru dapat mencegah atau mengurangi
ketidakberdayaan yang dipelajari dengan memberikan
(1) kesempatan keberhasilan, (2) umpan balik
langsung, (3) harapan dan tindak lanjut yang
konsisten.
PERTANYAAN
Mana yang lebih memungkinkan untuk berhasil, siswa
yang lebih kepada sasaran pembelajaran atau siswa
yang lebih berorientasi pada sasaran kerja?
Pada saat menjelang ujian biasanya siswa akan
menjadi sangat cemas akan hasil ujian yang nanti
akan mereka peroleh. Tak jarang ini membuat
sebagian siswa menjadi stres. Apa yang dapat
dilakukan?
Saya sendiri selalu menekankan pada siswa saya
bahwa yang saya liat dari mereka adalah proses,
bukan semata-mata hanya hasil. Saya menegaskan
pada mereka bahwa upaya bersungguh-sungguh yang
akan menjadi penilaian utama saya. Bukan hanya nilai
hasil ujian. Hal ini bisa membuat siswa lebih rileks.
Harapan guru dan Pencapaian
guru dapat membentuk harapan bagi siswa. Penting
bagi guru mengko,unikasikan kepada siswa harapan
agar mereke dapat belajar. Penting bagi guru untuk
mengkomunikasikan harapan positif kepada siswa.
Kecemasan dan Pencapaian
kecemasan dapat menghambat kinerja siswa. Sumber
utama kecemasan adalah ketakutan akan kegagalan,
dan bersamanya kehilangan harga diri. Guru dapat
menerapkan banyak strategi untuk mengurangi
dampak kecemasan pada pembelajaran dan kinerja.
Penciptaan iklim ruang kelas yang berterima, nyaman
dan tidak bersaing akan membantu.
CARA GURU MENINGKATKAN MOTIVASI
SISWA UNTUK BELAJAR

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik


Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari
dalam diri seseorang, dan motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang timbul karena adanya
dorongan dari luar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan motivasi intrinsik:
Mempertahankan keingintahuan
Menggunakan cara penyajian yang menarik
Membantu siswa menentukan sasaran mereka
sendiri
CARA GURU MENINGKATKAN MOTIVASI
SISWA UNTUK BELAJAR

Prinsip memberikan insentif ekstrinsik


untuk belajar
beberapa cara yang dapat dilakukan guru:
Mengungkapkan harapan yang jelas
Memberikan umpan balik yang jelas
Memberikan umpan balik segera
Memberikan umpan balik dengan sering
Meningkatkan nilai dan ketersediaan sarana
motivasi ekstrinsik
Menggunakan pujian dengan efektif
Mengajari siswa memuji diri sendiri
PERTANYAAN

Saya lumayan sering menemukan siswa yang sering sekali


pesimis. Bila dihadapkan pada pelajaran atau suatu tugas
dalam sebuah kegiatan yang menurut siswa tersebut cukup
sulit, mereka sudah pesimis terlebih dahulu sebelum
mencobanya. Bagaiman treatment yang tepat untuk siswa
yang seperti ini?
Langkah apa yang dapat dilakukan oleh guru agar siswa yang
tadinya pemalu dan kurang percaya diri menjadi termotivasi
untuk belajar di kelas?
Hal penting yang harus dilakukan oleh guru adalah selalu
memotivasi siswa tersebut dan memberikan penghargaan
yang layak atas usaha yang dilakukannya. Sering kali siswa
minder karena guru tanpa sadar selalu membanding-
bandingkan siswa tersebut dengan siswa yang lebih pintar di
kelasnya. Sikap suka membandingkan ini yang harus
dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai