Anda di halaman 1dari 8

SELF ASSESSMENT

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar

dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Agar pembelajaran dapat berjalan

dengan maksimal maka diperlukan suatu proses evaluasi terhadap proses-proses maupun hasil

pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu penilaian. Penilaian adalah kegiatan

pengumpulan dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat

penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah diajarkan. Namun, untuk mata pelajaran

matematika siswa dinilai dalam ranah kognitif dan afektif.

Penilaian dalam pembelajaran dapat ditempuh melalui beberapa teknik, yaitu penilaian

unjuk kerja (Performance Assessment), penilaian proyek (Project Assesment), penilaian produk

(Product Assesment), penilaian tertulis (Paper and Pen Test), penilaian portofolio

(Portfolio Assesment), penilaian sikap (Aptitude Assesment), dan penilaian diri (Self Assesment).

Dalam makalah ini, kami akan memaparkan tentang penilaian diri (self

assessment) khususnya dalam mata pelajaran matematika.


B. RUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan makalah ini tentu saja tidak terlepas dari perumusan masalah-masalah yang

akan dibahas nantinya, yakni:

1. Apakah yang dimaksud dengan penilaian diri ( self assessment) ?

2. Bagaimana prosedur dan ciri dari penilaian diri dalam pembelajaran ?

3. Pengertian dan jenis rubrik penilaian diri pada pembelajaran matematika?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka dapat diperoleh tujuan dari

penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari penilaian diri,

2. Untuk mengetahui prosedur dan ciri penilaian diri,

3. Untuk mengetahui rubrik penilaian diri pada pembelajaran matematika.

D. MANFAAT

Selain tujuan, adapun manfaat dalam penulisan makalah ini, yaitu:


1. Memberikan pedoman tentang penggunaan penilaian diri siswa pada proses pembelajaran.
2. Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiwa calon guru dalam memberikan asesmen atau
penilaian kepada peserta didiknya nanti.
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN PENILAIAN DIRI

Sebelum membicarakan tentang penilaian akan ditinjau terlebih dahulu beberapa istilah

yang banyak ditemui dan sering ditanyakan perbedaannya, yaitu pengujian, pengukuran,

penilaian dan evaluasi.

1. Pengujian adalah kegiatan memberikan sejumlah pertanyaan.

2. Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk memberikan angka pada objek atau gejala.

3. Penilaian (assesment) adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil

belajar.

4. Evaluasi adalah penentuan mutu dan penentuan pencapaian tujuan suatu

program.

Sesuai dengan pengertiannya, dapat dikatakan bahwa penilaian adalah suatu kegiatan

pengukuran, kuantifikasi dan penetapan mutu pengetahuan siswa secara menyeluruh. Dalam

pengertian ini diisyaratkan bahwa penilaian harus terintegrasi dalam proses pembelajaran dan

menggunakan beragam bentuk.


Penilaian diri dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri siswa

karena penilai yang tahu persis tentang diri siswa adalah siswa sendiri dan siswa menjadi penilai

yang terbaik atas hasil pekerjaannya sendiri.

Selama ini penilaian keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran pada umumnya

dilakukan oleh guru, sedangkan siswa menjadi obyek penilaian. Sehingga informasi yang

diperoleh belum menunjukkan gambaran yang sesungguhnya tentang siswa. Sebagai contoh,

seorang guru memberi nilai rendah pada siswanya yang suka mengganggu temannya pada saat

guru mengajar. Disini guru memberikan keputusan bukan berdasarkan kemampuan siswa itu

sendiri, tetapi hanya berdasarkan perilaku siswa yang dilihat guru secara kasat mata saja, padahal

guru belum mengetahui secara jelas apa atau mengapa siswa tersebut menggangu temannya.

Penilaian diri ( self assessment) adalah suatu teknik penilaian, dimana subjek yang ingin

dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat

pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.

Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan

dengan kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor.

1. Penilaian kompetensi kognitif di kelas

Misalnya : peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan dalam mata pelajaran tertentu,

berdasarkan criteria atau acuan yang telah disiapkan.

2. Penilaian kompetensi afektif di kelas


Misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya

terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan

penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

3. Penilaian kompetensi psikomotorik di kelas

Misalnya, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah

dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan criteria atau acuan yang trlsh ditetapkan.

B. CIRI, PROSES, & LANGKAH- LANGKAH PENILAIAN DIRI

1. Ciri Utama Penilaian Diri

a. Termotivasi sendiri

sekolah melihat penilaian diri sebagai upaya untuk mengenal kekuatan dan kekurangan diri.

Karena guru dan siswa mengenal kekuatan dan kelemahannya, diperlukan usaha perencanaan

untuk melakukan perbaikan kegiatan pengajaran dan pembelajaran di masa datan. Bila guru dan

siswa termotivasi sendiri, maka hasil penilaian diri akan obyektif dan dilakukan bukan karena

desakan dari luar.

b. Adanya komitmen kepala sekolah

Bila penilaian diri dipersepsi sebagai bagian dari perencanaan sekolah, maka pemimpin sekolah,

staf dan guru-guru serta siswa akan sungguh-sungguh melaksanakan penilaian diri. Sebaliknya,

bila pimpinan sekolah tidak menyakini manfaat penilaian diri, mustahil kegiatan penilaian diri

akan berjalan dengan baik.


c. Tersosialisasikan dengan baik

Pentingnya penyelenggaraan penilaian diri harus diyakini oleh semua pegelola sekolah karena

penilaian diri menyangkut kinerja sekolah. Bila tersosialisasikan dengan baik, semua pihak akan

mendukung pelaksanaan penilaian diri, sehingga data yang terkumpul diharapkan dapat diolah

secara cermat dan hasilnya mampu melakukan perbaikan kegiatan PBM.

d. Berkesinambungan

Penilaian diri didasari sebagai bagaian dari manajemen sekolah yang berlangsung secara

berkesinambungan dalam kerangka pengelolaan kegiatan PBM yang bermutu dan peningkatan

mutu sekolah.

e. Transparansi

Pengungkapan hasil penilaian diri dimungkinkan terjadi mekanisme cross-check bagi data yang

dikumpulkan. Transparasi dapat dicapai bilamana semua pihak merasa perlu mengenali diri

sendiri sebelum merencanakan kegiatan di masa datang.

2. Proses Penilaian Diri

a. Siswa menghasilkan observasi sendiri

b. Membuat pertimbangan sendiri

c. Melakukan reaksi sendiri, menafsirkan tingkat pencapaian tujuan dan menghayati kepuasan

hasil reaksi sendiri.

3. Langkah- langkah Penilaian Diri


Penilaian diri dilakukan berdasarkan criteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian

diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut

a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai

b. Menentukan criteria penilaian yang akan digunakan

c. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala

penilaian.

d. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri

e. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik agar

senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif

f. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel

hasil penelitian yang diambil secara acak.

C. RUBRIK ATAU KRITERIA PENILAIAN DIRI

Rubrik atau kriteria penilaian adalah suatu deskripsi tentang dimensi-dimensi untuk

memutuskan kinerja siswa, suatu skala nilai untuk menilai dimensi-dimensi yang telah

ditetapkan, dan standar untuk memutuskan kinerja. Rubrik berarti hirarki dari standar yang

digunakan untuk menilai kerja siswa. Rubrik membantu guru untuk menilai kinerja siswa dengan

lebih akurat dan objektif .

Penilaian diri ini merupakan bentuk penilaian yang dilakukan sendiri oleh siswa untuk

menilai dirinya sendiri. Penilaian ini dapat membantu guru untuk mengetahui kelebihan

sekaligus kekurangan siswa. Penilaian diri biasanya menggunakan rubrik yang berupa skala
bertingkat. Skala bertingkat ini merupakan gambaran penilaian seseorang terhadap sesuatu,

dengan nilai yang berbentuk skala.

Anda mungkin juga menyukai