Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ditetapkan
dengan pertimbangan untuk menyesuaikan kurikulum berdasarkan perkembangan dan kebutuhan
pendidikan saat ini sehingga diperlukan perbaikan. Permendikbud ini sekaligus melengkapi
Permendikbud sebelumnya yaitu Permendikbud No. 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016 Tentang
SKL, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian Pendidikan.

Dengan keluarnya Permendikbud No. 24 Tahun 2016 ini maka Permendikbud yang mengatur
tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran Struktur, Silabus, Pedoman
Mata Pelajaran, dan Pembelajaran Tematik Terpadu sebagaimana diatur Permendikbud No. 57
Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar/Madarasah Ibtidaiyah, Permendikbud No. 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,
Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah, dan Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madarasah Aliyah Kejuruan dinyatakan tidak berlaku.

Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencakup Sekolah


Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan


pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata pelajaran Matematika dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri
untuk kelas IV, V, dan VI.

Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),


Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Tujuan Kurikulum 2013 dituangkan dalam Standar Isi yang merupakan turunan dari Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang terdiri dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan


lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.

Secara spesifik, fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk masing-masing satuan


pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar-
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan


meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk


meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagai berikut.

1. Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan


2. Standar kompetensi lulusan (SKL) kelompok mata pelajaran
3. Standar kompetensi lulusan (SKL) mata pelajaran
Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Inti (KI) pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai


standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.

Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan
Pengembangan Kompetensi Dasar.

Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang
harus dimiliki oleh peserta didik yang dinyatakan telah menyelesakan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu.

Kompetensi Inti mencakup empat dimensi yang mencerminkan : (1) sikap spiritual; (2) sikap
sosial; (3) pengetahuan; (4) dan keterampilan. Keempat dimensi tersebut dirancang sebagai
pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran, atau program dalam mencapai Standar
Kompetensi Lulusan.

Kompetensi yang berkaitan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak
langsung (indirect teaching), yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan
(kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan atau keterampilan (kompetensi Inti
kelompok 4).

Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus
dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti.

Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar berisi sejumlah kemampuan
yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
Di dalam setiap rumusan Kompetensi Dasar, terdapat unsur kemampuan berpikir yang
dinyatakan dalam kata kerja dan materi. Kompetensi Dasar berisi sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
dan ciri suatu mata pelajaran. Guru dapat mengembangkan setiap kompetensi dasar menjadi dua
atau lebih indikator pencapaian hasil belajar sesuai keluasan dan kedalaman kompetensi dasar
tersebut. Indikator merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Keterkaitan SKL, KI, dan KD dalam Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan merupakan muara utama pencapaian yang dituju dari semua
mata pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu.

Sedangkan Kompetensi Inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata


pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran
tersaji dalam rumusan Kompetensi Dasar.

Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar melalui
proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar berikut.
 Kompetensi Inti (KI – 3 dan KI – 4) memberikan arah tingkat kompetensi
pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
 Kompetensi Dasar dari KI – 3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran.
Kompetensi Dasar dari KI – 4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar
yang perlu dilakukan peserta didik.
 Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh
pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran tersebut berupa pengembangan sikap
sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI –
2 dan KI – 1.
 Rangkaian dari KI – KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali
untuk tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran tidak diwajibkan dicantumkan baik
dalam RPP maupun dalam Silabus.
ANALISIS PERMENDIKBUD NO 24 TAHUN 2016

A. Analisa Pasal 1 (UMUM)


Dalam pasal 1 menyatakan bahwa :
1. Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencakup Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
2. Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kerangka dasar kurikulum; dan b. struktur
kurikulum.
3. Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata
pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI.
4. Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dilakukan dengan
pendekatan pembelajaran sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Analisis Pasal 1
Ayat 1, dalam ayat (1) pasal 1 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016
menyatakan bahwa cakupan yang menjadi sasaran dalam peraturan ini yaitu Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

Ayat 2, dalam ayat (2) pasal 1 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016
menyatakan bahwa kurikulum yang berlaku pada Pendidikan Dasar dan Menengah
terdiri atas :
a. Kerangka dasar merupakan pedoman yang digunakan untuk mengembangkan
dokumen kurikulum, implementasi kurikulum, dan evaluasai kurikulum.
Kerangka dasar juga digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan
kurikulum tingkat daerah maupun nasional.

b. Struktur kurikulum, yaitu aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam


system belajar dan pengorganisasian beban belajar pada system pembelajaran.
Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran,
beban belajar, dan kalender pendidikan.

Ayat 3, dalan ayat (3) pasal 1 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016
menyatakan bahwa pembelajaran Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik terpadu, kecuali untuk mata
pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI.
Pembelajaran Tematik Terpadu merupakan  pendekatan pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna
kepada peserta didik. Hal ini hanya berlaku untuk SD/MI kelas I, II dan III namun
tidak pada mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmnai Olahraga dan
Kesehatan (PJOK). Dan tidak berlaku pada kelas IV, V dan VI.

Ayat 4, dalam ayat (4) pasal 1 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016
menyatakan bahwa Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran sebagai mata pelajaran yang
berdiri sendiri.
Berarti bahwa pembelajaran dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan pendekatan
yang sesuai dengan kemampuan siswa dan dalam pengelolaan guru.
B. Analisa Pasal 2 ( KOMPETENSI ISI DAN KOMPETENSI DASAR)
Dalam pasal 2, menyatakan bahwa :
1. Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas.
2. Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masingmasing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
3. Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. kompetensi inti sikap spiritual;
b. kompetensi inti sikap sosial;
c. kompetensi inti pengetahuan;
d. kompetensi inti keterampilan.
4. Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran
untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi inti
5. Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk perubahan
buku teks pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Analisis Pasal 2
Ayat 1, dalam ayat (1) pasal 2 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016 menyatakan
bahwa Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas. Yang berarti peserta didik diharapkan mampu memenuhi standar
kemampuan dalam Kompetensi Inti untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan pada
setiap tingkat kelasnya.
Ayat 2, dalam ayat (2) pasal 2 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016 menyatakan
bahwa Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal
yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Yang berarti peserta didik diharapkan
mampu mencapai Standar Ketuntasan Nilai yang ditetapkan oleh Satuan Pendidikan,
sehingga mampu mencapai Kompetensi Inti yang diharapkan.

Ayat 3, dalam ayat (3) pasal 2 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016 menyatakan
bahwa, kompetensi inti yang telah disebutkan pada ayat (1), terdiri dari empat
kompetensi inti yaitu : (a) kompetensi inti sikap spiritual; (b) kompetensi inti sikap
social; (c) kompetensi inti pengetahuan; (d) kompetensi inti keterampilan. Hal tersebut
harus mampu dikuasai oleh peserta didik, sehingga peserta didik bisa dinyatakan lulus
atau mencapai kompetensi inti yang diharapkan sebagaimana yang disebutkan pada ayat
(3) pasal 2 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016.

Ayat 4, dalam ayat (4) pasal 2 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016 menyatakan
bahwa, Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi
pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti. Berarti bahwa setiap Kompetensi Dasar pada setiap
mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan berdasarkan kurikulum 2013
yang berlaku harus mengacu pada Kompetensi Inti yang telah ditetapkan pada ayat (3)
pasal 2 yang terdiri dari 4 komponen kompetensi ini yang diharapkan mampu di kuasai
siswa.

Ayat 5, dalam ayat (5) pasal 2 peraturan permendikbud No. 24 Tahun 2016 menyatakan
bahwa, Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk
perubahan buku teks pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Yang
berarti pada tiap-tiap sumber belajar yang digunakan atau akan dikembangkan oleh
pendidik harus mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan
mampu dicapai siswa pada kurikulum 2013, sehingga ketercapaian pembelajaran yang
diharapkan sesuai dengan yang ditetapkan oleh permendikbud.
C. Analisa Pasal 3 (KETENTUAN LAIN)
Dalam pasal 3 menyatakan bahwa :
Dokumen yang memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

Analisi pasal 3
Dokumen yang digunakan yang memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
dimaksud pada pasal 2 tercantum dalam lampiran. Berarti bahwa kompetensi inti dan
kompetensi dasar telah ditetapkan oleh pemerintah guna untuk mencapai standar yang
diharapkan secara nasional.

D. Analisa Pasal 4
Dalam pasal 4 menyatakan bahwa :
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka ketentuan yang mengatur tentang
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran dalam Struktur Kurikulum,
Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, dan Pembelajaran Tematik Terpadu sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menegah
Atas/Madrasah Aliyah, dan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Analisis pasal 4
Berdasarkan pasal 4 ayat (1), bebarti bahwa peraturan sebelumnya yang mengatur
mengenai standar pada kompetensi inti, kompetensi dasar, muatan pembelajaran dalam
struktur kurikulum, silabus, pedoman mata pelajaran dan pembelajaran terpadu
sebagaimana yang telah diatur sebelumnya pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah, dan peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Dan
sekarang hanya digunakan peraturan pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan No. 24
Tahun 2016 yang mengatur mengenai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
Sekolah Dasar dan Menengah.

Anda mungkin juga menyukai