2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah dengan judul “Kode Etik Laboran” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Etika Profesi ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik
lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengertian Laboran............................................................................... 3
B. Syarat – syarat Menduduki Profesi Laboran........................................ 3
C. Tugas dan Peranan Laboran.................................................................. 4
D. Kode Etik Laboran................................................................................ 7
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perawatan) peralatan laboratorium dan seluruh kegiatan laboratorium.
Manajemen ini meliputi struktur organisasi, pembagian kerja, serta susunan
tim yang mengelola laboratorium. Selain harus ada kepala dan sekretaris
laboraturium diperlukan laboran, teknisi, dan analisis (untuk menganalisis
terhadap suatu data hasil percobaan yang diperlukan) sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan laboran?
2. Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang laboran?
3. Apa saja tugas dan peranan yang dilakukan seorang laboran?
4. Bagaimana kode etik seorang laboran?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian laboran.
2. Untuk memaparkan syarat-syarat menduduki profesi laboran.
3. Untuk mendeskripsikan tugas dan peranan seorang laboran.
4. Untuk menjelaskan kode etik seorang laboran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laboran
Laboran adalah petugas non guru yang membantu guru untuk
melaksanakan kegiatan praktikum atau peragaan (meliputi penyiapan bahan,
membantu pelaksanaan praktikum serta mengemasi atau membersihkan bahan
dan alat setelah praktikum). Laboran juga dapat dikatakan sebagai Tenaga
Kependidikan yang bekerja di laboratorium dan membantu proses belajar
mengajar mahasiswa vokasi dan akademik Strata 1, 2 dan 3, serta penelitian
dosen.
Laboran adalah orang yang bertugas membantu aktivitas mahasiswa di
laboratorium dalam melakukan suatu kegiatan pendidikan dan penelitian.
Dalam melakukan tugasnya, seorang laboran bertanggung jawab dalam
menyediakan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum (praktek
kerja) dan penelitian serta mengembalikan peralatan tersebut ke tempat
semula, merapikan dan membersihkan area kerja setelah kegiatan
pembelajaran selesai dilakukan.
Laboran juga mencakup:
1. Teknisi, yaitu orang yang berperan untuk beroperasinya peralatan
laboratorium misalnya listrik, air, komputer dan perbengkelan, disamping
pemeliharaan atau perawatannya.
2. Analisis, yaitu orang yang mempunyai keahlian untuk melakukan analisis
pada bidang tertentu.
Laboran, teknisi maupun analisis yang handal sangat diperlukan. Mereka
mempunyai keahlian dan kompetensi di bidangnya. Misalnya untuk laboran di
laboratorium kimia diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai
kompetensi dan pemahaman dalam bidang kimia dengan kualifikasi minimum
D-3 dibidang kimia. Demikian pula laboran di laboratorium bidang lainnya.
B. Syarat – Syarat Menduduki Profesi Laboran
3
Untuk menduduki profesi laboran, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi. Diantaranya:
1. Warganegara RI.
2. Laboran yang dalam tiga tahun terakhir memiliki prestasi yang sangat
bermanfaat dan dapat dibanggakan, serta diakui pada skala nasional.
3. Laboran yang berpendidikan minimal DIII dapat mengikuti kompetisi
laboran berprestasi tanpa dibatasi usia, kepangkatan dan golongan, jabatan
pimpinan perguruan tinggi dan jabatan akademik.
4. Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi.
5. Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah.
6. Karya Prestasi
a. Mempunyai kemampuan dan pemahaman dalam bidang yang
berhubungan dengan bidang-bidang ilmu di laboratorium tempat
laboran bekerja. Misalnya laboran di laboratorium kimia harus benar-
benar mampu dan paham dalam bidang yang berhubungan dengan
kimia.
b. Mampu mengoperasikan dan merawat atau memelihara sepenuhnya
alat-alat laboratorium dan tidak sepenuhnya diserahkan kepada
pengguna laboratorium. Hal ini diperlukan untuk menjaga keamanan
pengguna (alat-alat berat) atau menghindari kerusakan alat.
c. Mampu memotivasi pengguna laboratorium melahirkan hasil karya
yang mempunyai nilai jual. Hasil karya laboratorium yang mempunyai
nilai jual ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
keberlanjutan laboratorium.
d. Mampu menjaga keberlanjutan (sustainability) laboratorium serta dapat
meningkatkan citra laboratorium perguruan tinggi sehingga
menempatkan perguruan tinggi tersebut pada kedudukan yang lebih
baik.
e. Mempunyai daya kreativitas tinggi untuk mengembangkan
laboratorium tempat bekerja sesuai atau melebihi standar nasional
pendidikan.
4
C. Tugas dan Peranan Laboran
Adapun tugas dan peranan seorang laboran, yaitu:
1. Menginventarisasi Bahan Praktikum
Dalam menginventarisasi bahan praktikum, laboran melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
a. Mencatat bahan laboratorium
b. Mencatat penggunaan bahan laboratorium
c. Melaporkan penggunaan bahan laboratorium
2. Mencatat Kegiatan Praktikum
Dalam mencatat kegiatan praktikum, laboran melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Mencatat kehadiran guru dan peserta didik
b. Mencatat penggunaan alat
c. Mencatat penggunaan penuntun praktikum
d. Mencatat kerusakan alat
e. Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara periodik
3. Merawat Ruang Laboratorium
Dalam merawat ruang laboratorium sekolah/madrasah, laboran melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Menata ruang laboratorium
b. Menjaga kebersihan ruangan laboratorium
c. Mengamankan ruang laboratorium
4. Mengelola Bahan dan Peralatan Laboratorium
Dalam mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah/madrasah,
laboran melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mengklasifikasikan bahan dan peralatan praktikum
b. Menata bahan dan peralatan praktikum
c. Mengidentifikasi kerusakan bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium
d. Menjaga kebersihan alat laboratorium
e. Mengamankan bahan dan peralatan laboratorium
5. Melayani Kegiatan Praktikum
5
Dalam melayani kegiatan praktikum, laboran melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan sesuai dengan penuntun praktikum
b. Menyiapkan peralatan sesuai dengan penuntun praktikum
c. Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum
d. Menyiapkan kelengkapan pendukung praktikum
6. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
a. Menjaga kesehatan diri dan lingkungan kerja
Laboran menyusun POS kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam
bentuk instruksi kerja urutan tindakan yang benar dan harus diikuti
oleh setiap orang agar bekerja secara sehat dan selamat di
laboratorium. Teknisi memiliki risiko kerja tinggi sehubungan dengan
bahan dan peralatan yang dikelolanya sehingga diperlukan kecermatan
dan pemahaman tinggi dalam mengurangi risiko tersebut. Teknisi perlu
memahami bahaya fisik, kimiawi, biologis, atau radiasi yang dapat
muncul saat bekerja di laboratorium juga metode pencegahan dan
penanganannya jika terjadi kecelakaan kerja. POS K3 yang harus
disusun misalnya adalah POS penggunaan alat pelindung diri (PPE),
POS bekerja secara aman dan keadaan tanggap darurat (seperti
kebakaran), POS penanganan kecelakaan kerja (seperti tumpahan
bahan kimia dan terjadi luka), dan POS pengelolaan limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun).
b. Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
Dengan berpedoman pada POS K3 yang telah disusun, pada sebelum
dan saat melakukan kegiatan praktikum, teknisi dan peserta praktikum
wajib menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja.
c. Menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3) sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Kegiatan ini dilaksanakan oleh teknisi berupa serangkaian kegiatan
untuk mengumpulkan, memilah, dan menyimpan secara benar bahan
6
B3 yang dikelola agar terjaga dengan baik dan dapat digunakan
kembali untuk kegiatan berikutnya. Ketika menangani bahan berbahaya
dan beracun, teknisi harus menggunakan peralatan dan bahan
pelindung diri agar tidak terkontaminasi.
d. Menangani limbah laboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kegiatan ini dilaksanakan oleh teknisi berupa serangkaian kegiatan
untuk menangani limbah berupa mengumpulkan, memilah, dan
menyimpan secara benar sehingga bahan tersebut tidak
membahayakan.
e. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
Jika terjadi kecelakaan di ruang laboratorium, teknisi harus segera
memberikan pertolongan pertama dengan fasilitas P3K yang ada di
laboratorium. Jika pertolongan yang diberikan tidak mencukupi, teknisi
melaporkan kepada kepala laboratorium agar korban kecelakaan dapat
segera dibawa ke rumah sakit.
D. Kode Etik Laboran
Kode Etik adalah norma yang menjadi pedoman tingkah laku manusia
dengan memperhatikan kepatutan yang berlaku di komunitas profesi.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 26 Tahun 2008 tentang Kualifikasi
Laboran Sesuai Standar Nasional, perlu dilaksanakan pelatihan khusus bagi
laboran dari perguruan tinggi atau lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Peraturan Pemerintah RI No. 11 tahun 2011 mengenai Perubahan Ketigabelas
atas Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1977 tentang peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil. Kode etik laboran antara lain:
1. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menjaga tingkat ilmu
pengetahuannya seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Membantu dan memperlancar pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
terutama di bidang laboraturium dengan penuh, loyalitas dan kejujuran.
3. Bertindak secara rasional obyektif, terbuka, dan jujur.
4. Menjaga kehormatan diri dengan tidak melanggar nilai dan norma yang
7
berlaku dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga kependidikan.
5. Mengembangkan, meningkatkan mutu profesi sebagai laboran.
6. Membantu memfasilitasi mahasiswa dan mahasiswi menjadi limuwan
yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna
bagi masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
7. Membantu pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran dengan sikap
tulus, ikhlas, kreatif, komunikatif, inovatif, berpegang pada moral luhur
dan profesional serta tidak diskriminatif.
8. Menunjang kelancaran proses pendidikan dan pembelajaran di
laboratorium.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tugas dan tanggung jawab seorang laboran sangat besar dan memiliki
andil yang cukup signifikan dalam menunjang kelancaran dan efektifitas
pembelajaran di sekolah. Sehingga seorang laboran dituntut untuk memiliki
kompetensi yang berkualitas agar mampu menunjang tugas dan tanggung
jawabnya. Kode Etik adalah norma yang menjadi pedoman tingkah laku
manusia dengan memperhatikan kepatutan yang berlaku di komunitas profesi.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 26 Tahun 2008 tentang Kualifikasi
Laboran Sesuai Standar Nasional, perlu dilaksanakan pelatihan khusus bagi
laboran dari perguruan tinggi atau lembaga yang ditetapkan pemerintah.
B. Saran
Mengikuti pembinaan dan memperhatikan kode etik adalah hal yang sudah
seharusnya laboran lakukan guna mencapai kinerja yang optimal. Dan bagi
kita pengguna laboratorium, harus menjaga dan mengutamakan keselamatan
kerja serta mendapat dampingan dan pengawasan dari seorang laboran.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://aceh.tribunnews.com/2017/07/17/dekan-fkp-unsyiah-alami-kecelakaan-
laboratorium.
10