Anda di halaman 1dari 13

Kode Etik Laboran

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah etika Profesi

Disusun oleh : Kelompok 11

Aulia Huwaidah (1910631120017)

Ahmad Fauzan Al Hafiz (1910631120002)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah dengan judul “Kode Etik Laboran” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Etika Profesi ini dapat tersusun hingga selesai.

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik
lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Karawang, November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Pengertian Laboran............................................................................... 3
B. Syarat – syarat Menduduki Profesi Laboran........................................ 3
C. Tugas dan Peranan Laboran.................................................................. 4
D. Kode Etik Laboran................................................................................ 7

BAB III PENUTUP......................................................................................... 9

A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Laboratorium merupakan salah satu sarana penunjang proses belajar
mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dalam pelaksanaannya,
sarana dan prasarana saja tentu belum cukup. Laboratorium di tingkat
perguruan tinggi, perlu dikelola oleh orang-orang yang tentunya berkompeten
di bidangnya agar kegiatan praktikum dan penelitian yang mendukung
pembelajaran dan pengembangan keilmuwan berlangsung secara optimal.
Laboratorium merupakan ruangan baik tertutup maupun terbuka yang
dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan fungsi-fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Aktivitas yang dimaksud adalah kegiatan yang saling terintegrasi
serta ditunjang oleh adanya suatu infrastruktur yang dibutuhkan demi
terwujudnya hasil optimal.
Salah satunya adalah laboran, yaitu tenaga kependidikan yang bekerja di
laboratorium dan membantu proses pembelajaran mahasiswa vokasi dan
akademik Strata 0,1,2, dan 3, serta penelitian dosen. Keberadaan laboran di
suatu laboratorium sangatlah penting dalam menentukan keberhasilan
akademik dan dosen. Oleh karena itu, laboran seyogyanya memiliki hard
skills dan soft skills yang memadai. Inisiatif, ketekunan, kreatifitas, kecakapan,
dan keterampilan serta pengetahuan yang dikuasai laboran membantu efisiensi
dan efektifitas serta produktifitas dari laboratoriun yang dikelola perguruan
tinggi.
Suatu laboratorium terdiri dari sarana dan prasarana untuk menunjang
kegiatan yaitu berupa peralatan laboratorium dan sumber daya manusia.
Sejalan dengan hal tersebut, maka laboratorium perlu diatur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dimasing-masing perguruan tinggi. Mengingat
tersedianya peralatan serta beban kerja yang harus dilaksanakan laboran, maka
diperlukan sistem manajemen pengelolaan (meliputi pengoperasian dan

1
perawatan) peralatan laboratorium dan seluruh kegiatan laboratorium.
Manajemen ini meliputi struktur organisasi, pembagian kerja, serta susunan
tim yang mengelola laboratorium. Selain harus ada kepala dan sekretaris
laboraturium diperlukan laboran, teknisi, dan analisis (untuk menganalisis
terhadap suatu data hasil percobaan yang diperlukan) sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan laboran?
2. Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang laboran?
3. Apa saja tugas dan peranan yang dilakukan seorang laboran?
4. Bagaimana kode etik seorang laboran?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian laboran.
2. Untuk memaparkan syarat-syarat menduduki profesi laboran.
3. Untuk mendeskripsikan tugas dan peranan seorang laboran.
4. Untuk menjelaskan kode etik seorang laboran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laboran
Laboran adalah petugas non guru yang membantu guru untuk 
melaksanakan kegiatan praktikum atau peragaan (meliputi penyiapan bahan,
membantu pelaksanaan praktikum serta mengemasi atau membersihkan bahan
dan alat setelah praktikum). Laboran juga dapat dikatakan sebagai Tenaga
Kependidikan yang bekerja di laboratorium dan membantu proses belajar
mengajar mahasiswa vokasi dan akademik Strata 1, 2 dan 3, serta penelitian
dosen.
Laboran adalah orang yang bertugas membantu aktivitas mahasiswa di
laboratorium dalam melakukan suatu kegiatan pendidikan dan penelitian.
Dalam melakukan tugasnya, seorang laboran bertanggung jawab dalam
menyediakan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum (praktek
kerja) dan penelitian serta mengembalikan peralatan tersebut ke tempat
semula, merapikan dan membersihkan area kerja setelah kegiatan
pembelajaran selesai dilakukan.
Laboran juga mencakup: 
1. Teknisi, yaitu orang yang berperan untuk beroperasinya peralatan
laboratorium misalnya listrik, air, komputer dan perbengkelan, disamping
pemeliharaan atau perawatannya. 
2. Analisis, yaitu orang yang mempunyai keahlian untuk melakukan analisis
pada bidang tertentu. 
Laboran, teknisi maupun analisis yang handal sangat diperlukan. Mereka
mempunyai keahlian dan kompetensi di bidangnya. Misalnya untuk laboran di
laboratorium kimia diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai
kompetensi dan pemahaman dalam bidang kimia dengan kualifikasi minimum
D-3 dibidang kimia. Demikian pula laboran di laboratorium bidang lainnya.
B. Syarat – Syarat Menduduki Profesi Laboran

3
Untuk menduduki profesi laboran, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi. Diantaranya:
1. Warganegara RI.
2. Laboran yang dalam tiga tahun terakhir memiliki prestasi yang sangat
bermanfaat dan dapat dibanggakan, serta diakui pada skala nasional.
3. Laboran yang berpendidikan minimal DIII dapat mengikuti kompetisi
laboran berprestasi tanpa dibatasi usia, kepangkatan dan golongan, jabatan
pimpinan  perguruan tinggi dan jabatan akademik. 
4. Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi. 
5. Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah.
6. Karya Prestasi
a. Mempunyai kemampuan dan pemahaman dalam bidang yang
berhubungan dengan bidang-bidang ilmu di laboratorium tempat
laboran bekerja. Misalnya laboran di laboratorium kimia harus benar-
benar mampu dan paham dalam bidang yang berhubungan dengan
kimia.
b. Mampu mengoperasikan dan merawat atau memelihara sepenuhnya
alat-alat laboratorium dan tidak sepenuhnya diserahkan kepada
pengguna laboratorium. Hal ini diperlukan untuk menjaga keamanan
pengguna (alat-alat berat) atau menghindari kerusakan alat.
c. Mampu memotivasi pengguna laboratorium melahirkan hasil karya
yang  mempunyai nilai jual. Hasil karya laboratorium yang mempunyai
nilai jual ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
keberlanjutan  laboratorium.
d. Mampu menjaga keberlanjutan (sustainability) laboratorium serta dapat
meningkatkan citra  laboratorium perguruan tinggi sehingga 
menempatkan perguruan tinggi tersebut pada kedudukan yang lebih
baik.
e. Mempunyai daya kreativitas tinggi untuk mengembangkan
laboratorium tempat bekerja sesuai atau melebihi standar nasional
pendidikan. 

4
C. Tugas dan Peranan Laboran
Adapun tugas dan peranan seorang laboran, yaitu:
1. Menginventarisasi Bahan Praktikum
Dalam menginventarisasi bahan praktikum, laboran melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
a. Mencatat bahan laboratorium
b. Mencatat penggunaan bahan laboratorium
c. Melaporkan penggunaan bahan laboratorium
2. Mencatat Kegiatan Praktikum
Dalam mencatat kegiatan praktikum, laboran melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Mencatat kehadiran guru dan peserta didik
b. Mencatat penggunaan alat
c. Mencatat penggunaan penuntun praktikum
d. Mencatat kerusakan alat
e. Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara periodik
3. Merawat Ruang Laboratorium
Dalam merawat ruang laboratorium sekolah/madrasah, laboran melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Menata ruang laboratorium
b. Menjaga kebersihan ruangan laboratorium
c. Mengamankan ruang laboratorium
4. Mengelola Bahan dan Peralatan Laboratorium
Dalam mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah/madrasah,
laboran melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mengklasifikasikan bahan dan peralatan praktikum
b. Menata bahan dan peralatan praktikum
c. Mengidentifikasi kerusakan bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium
d. Menjaga kebersihan alat laboratorium
e. Mengamankan bahan dan peralatan laboratorium
5. Melayani Kegiatan Praktikum

5
Dalam melayani kegiatan praktikum, laboran melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan sesuai dengan penuntun praktikum
b. Menyiapkan peralatan sesuai dengan penuntun praktikum
c. Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum
d. Menyiapkan kelengkapan pendukung praktikum
6. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
a. Menjaga kesehatan diri dan lingkungan kerja
Laboran menyusun POS kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam
bentuk instruksi kerja urutan tindakan yang benar dan harus diikuti
oleh setiap orang agar bekerja secara sehat dan selamat di
laboratorium. Teknisi memiliki risiko kerja tinggi sehubungan dengan
bahan dan peralatan yang dikelolanya sehingga diperlukan kecermatan
dan pemahaman tinggi dalam mengurangi risiko tersebut. Teknisi perlu
memahami bahaya fisik, kimiawi, biologis, atau radiasi yang dapat
muncul saat bekerja di laboratorium juga metode pencegahan dan
penanganannya jika terjadi kecelakaan kerja. POS K3 yang harus
disusun misalnya adalah POS penggunaan alat pelindung diri (PPE),
POS bekerja secara aman dan keadaan tanggap darurat (seperti
kebakaran), POS penanganan kecelakaan kerja (seperti tumpahan
bahan kimia dan terjadi luka), dan POS pengelolaan limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun).
b. Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
Dengan berpedoman pada POS K3 yang telah disusun, pada sebelum
dan saat melakukan kegiatan praktikum, teknisi dan peserta praktikum
wajib menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja.
c. Menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3) sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Kegiatan ini dilaksanakan oleh teknisi berupa serangkaian kegiatan
untuk mengumpulkan, memilah, dan menyimpan secara benar bahan

6
B3 yang dikelola agar terjaga dengan baik dan dapat digunakan
kembali untuk kegiatan berikutnya. Ketika menangani bahan berbahaya
dan beracun, teknisi harus menggunakan peralatan dan bahan
pelindung diri agar tidak terkontaminasi.
d. Menangani limbah laboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kegiatan ini dilaksanakan oleh teknisi berupa serangkaian kegiatan
untuk menangani limbah berupa mengumpulkan, memilah, dan
menyimpan secara benar sehingga bahan tersebut tidak
membahayakan.
e. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
Jika terjadi kecelakaan di ruang laboratorium, teknisi harus segera
memberikan pertolongan pertama dengan fasilitas P3K yang ada di
laboratorium. Jika pertolongan yang diberikan tidak mencukupi, teknisi
melaporkan kepada kepala laboratorium agar korban kecelakaan dapat
segera dibawa ke rumah sakit.
D. Kode Etik Laboran
Kode Etik adalah norma yang menjadi pedoman tingkah laku manusia
dengan memperhatikan kepatutan yang berlaku di komunitas profesi.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 26 Tahun 2008 tentang Kualifikasi
Laboran Sesuai Standar Nasional, perlu dilaksanakan pelatihan khusus bagi
laboran dari perguruan tinggi atau lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Peraturan Pemerintah RI No. 11 tahun 2011 mengenai Perubahan Ketigabelas
atas Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1977 tentang peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil. Kode etik laboran antara lain:
1. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menjaga tingkat ilmu
pengetahuannya seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. 
2. Membantu dan memperlancar pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
terutama di bidang laboraturium dengan penuh, loyalitas dan kejujuran. 
3. Bertindak secara rasional obyektif, terbuka, dan jujur. 
4. Menjaga kehormatan diri dengan tidak melanggar nilai dan norma yang

7
berlaku dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga kependidikan. 
5. Mengembangkan, meningkatkan mutu profesi sebagai laboran. 
6. Membantu memfasilitasi mahasiswa dan mahasiswi menjadi limuwan
yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna
bagi masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia. 
7. Membantu pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran dengan sikap
tulus, ikhlas, kreatif, komunikatif, inovatif, berpegang pada moral luhur
dan profesional serta tidak diskriminatif. 
8. Menunjang kelancaran proses pendidikan dan pembelajaran di
laboratorium. 

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tugas dan tanggung jawab seorang laboran sangat besar dan memiliki
andil yang cukup signifikan dalam menunjang kelancaran dan efektifitas
pembelajaran di sekolah. Sehingga seorang laboran dituntut untuk memiliki
kompetensi yang berkualitas agar mampu menunjang tugas dan tanggung
jawabnya. Kode Etik adalah norma yang menjadi pedoman tingkah laku
manusia dengan memperhatikan kepatutan yang berlaku di komunitas profesi.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 26 Tahun 2008 tentang Kualifikasi
Laboran Sesuai Standar Nasional, perlu dilaksanakan pelatihan khusus bagi
laboran dari perguruan tinggi atau lembaga yang ditetapkan pemerintah.

B. Saran
Mengikuti pembinaan dan memperhatikan kode etik adalah hal yang sudah
seharusnya laboran lakukan guna mencapai kinerja yang optimal. Dan bagi
kita pengguna laboratorium, harus menjaga dan mengutamakan keselamatan
kerja serta mendapat dampingan dan pengawasan dari seorang laboran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi. 2018. Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Medan:


Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Dan Menengah.


2017. Panduan Kerja Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah. Jakarta.

Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dan


Kebudayaan. 2017. Panduan Kerja Tenaga Laboratorium. Jakarta.

Rugaiyah dan Sismiati, A. 2011. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan UPI. 2005. Pengantar Pengelolaan


Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

http://aceh.tribunnews.com/2017/07/17/dekan-fkp-unsyiah-alami-kecelakaan-
laboratorium.

10

Anda mungkin juga menyukai