DISUSUN OLEH:
Puji dan Syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kenikmatan, kesehatan, dan lain-lain, sehingga makalah Sosiologi ini
telah selesai disusun dengan pokok pembahasan mengenai “Psikologi dan Psikologi
Gelap”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Bapak Zulfahmi, S. Pd.
Makalah ini disusun dengan mengenakan ragam bahasa sederhana agar isi,
maksud, dan tujuan penyusunan makalah ini dapat dipahami dengan mudah.
Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam Menyusun makalah ini.
Namun, tentunya masih terdapat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempuraan isi makalah ini untuk masa yang akan datang.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah
berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca, khususnya pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 19
LAMPIRAN ............................................................................................ 20
iii
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
1
sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Psikologi gelap atau yang sering disebut sebagai “dark psychology”,
merujuk pada studi perilaku manipulative, control mental, dan taktik kecerdasaran
emosional yang digunakan dengan tujuan untuk memanipulasi atau mengendalikan
orang lain. Meskipun bukan bagian resmi dari ilmu psikologi, konsep ini mencakup
aspek-aspek seperti kejahatan psikologis, manipulasi interpersonal, dan pengaruh
social yang bersifat negative.
Beberapa contoh yang sering dilakukan oleh seseorang dalam psikologi
gelap ialah seperti penipuan, kecerdasan emosional yang dimanipulasi, dan strategi
pengaruh yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Meskipun
kontroversial, studi tentang psikologi gelap dapat memberikan pemahaman lebih
tentang sifat manusia dan membangun kesadaran terhadap potensi risiko
manipulative dalam interaksi social.
Sejarah psikologi gelap mencakup pengkajian aspek-aspek gelap dalam
perilaku manusia, seperti kejahatan, kekerasan, dan gangguan mental yang terkait.
Istilah “psikologi gelap” sendiri tidak memiliki definisi standar, tetapi sering kali
merujuk pada studi mengenai perilaku antisosial dan aspek kelam dalam psikologi
manusia. Pada dasarnya, sejarahnya terkait dengan Upaya memahami dan
mengatasi fenomena psikologis yang melibatkan sisi gelap manusia.
2
9. Bagaimana metode psikologi?
10. Apa saja sifat-sifat psikologi gelap?
11. Faktor apa saja yang mempengaruhi psikologi gelap?
12. Apa saja konsep dari psikologi gelap?
13. Apa saja contoh perilaku terkait dengan psikologi gelap?
3
BAB II
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4
kontroversial,atau tersembunyi. Ini mencakup pemahaman tentang motivasi yang
mungkin tidak disadari, perilaku manipulative, atau aspek psikologis yang terkait
dengan kejahatan. Konsep ini sering terkait dengan pemahaman lebih dalam tentang
sisi gelap manusia yang mungkin tidak selalu terlihat dalam interaksi sehari-hari.
Psikologi gelap adalah bidang penelitian yang focus pada aspek-aspek
psikologis yang berkaitan dengan perilaku manusia yang mungkin dianggap tidak
etis, kontroversial, atau tersembunyi. Ini melibatkan pemahaman lebih dalam
tentang motivasi yang mungkin tidak disadari, perilaku manipulated, atau aspek
psikologis yang terkait dengan kejahatan dan Tindakan tidak etis lainnya. Psikologi
gelap juga bisa mencakup studi tentang kecenderungan manusia untuk mengambil
keputusan yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
5
organisasi (menerapkan prinsip psikologi di lingkungan kerja). Setiap
subdisiplin ini memiliki fokusnya sendiri sesuai dengan tantangan dan
kebutuhan unik yang terkait. Psikologi khusus juga dapat terbagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
A. Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membecirakan
tentang perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai
tua, yang mencakup:
1) Psikologi anak (mencakup masa bayi)
2) Psikologi puber dan adolesensi (psikologi pemuda)
3) Psikologi orang dewasa
4) Psikologi orang tua
B. Psikologi social, yaitu psikologi yang khusus membicarakan
tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia yang
berhubungan dengan situasi social.
C. Psikologi Pendidikan, yaitu psikologi yang menguraikan
kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi
Pendidikan. Misalnya, bagaimana dalam menarik perhatian agar
dapat dengan mudah diterima
D. Psikologi kepribadian dan tifolofi, yaitu psikologi yang khusus
menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-
tipe kepribadian manusia.
E. Psikopatologi, yaitu psikologi yang khusus menguraikan
mengenai keadaan psikis yang tidak normal (abnormal).
F. Psikologi criminal, yaitu psikologi yang khusus berhubungan
dengan persoalan kejahatan atau kriminalitas.
G. Psikologi Perusahaan, yaitu psikologi yang khusus berhubungan
dengan soal-soal perusahaan.
6
suatu penelitian terapan. Suatu penelitian dianggap sebagai suatu penelitian
dasar yang berarti penelitian itu berkaitan dengan usaha-usaha dalam
mencari ilmu pengetahuan baru semata, tanpa memperhatikan apakah hasil
penelitian itu mempunyai kegunaan secara langsung atau praktis.
Agar psikologi dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, maka
psikologi harus mengikuti tahap-tahap persyaratan sebagai ilmu
pengetahuan, yaitu sebagai berikut:
A. Psikologi Bersifat Empiris
Yang dimana artinya timbul dan berkembangnya ilmu
psikologi tidak boleh berdasarkan intuisi, pendapat, atau keyakinan-
keyakinan semata. Data empiris, artinya ilmu psikologi itu timbul
dan berkembang berdasarkan data pengelaman atau pengamatan
yang dilakukan melalui kegiatan eksperimen ataupun observasi
yang berulang-ulang. Tanpa adanya pengembangan penelitian, ilmu
psikologi akan menjadi statisdan tidak berkembang. Oleh karena itu,
dengan penelitian, maka ilmu psikologi memperoleh fakta-fakta
yang berharga dan berkesinambungan guna menambah fakta-fakta
yang baru.
B. Psikologi Harus Sistematis
Artinya, observasi dan eksperimen dalam penelitian
merupakan alat untuk memperoleh data-data valid. Yang terpenting
dalam kegiatan observasi/penelitian bisa dimengerti dan bisa
dikonstruksikan menjadi sekumpulan prinsip. Kemudian prinsip
diklasifikasikan menjadi dalil-dalil yang jelas, tepat, menyatakan
susunan dan hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.
C. Psikologi Harus Mampu Melakukan Pengukuran
Suatu penelitian akan berharga tinggi apabila memiliki alat
pengukuran dan mengembangkan alat-alat pengukuran berikutnya
terhadap pengungkapan suatu penelitian. Psikologi juga harus
memiliki alat pengukuran yang valid, realibel, dan signifikan
sehingga data-datanya dapat dikontrol dan dibuktikan secara
objektif.
7
D. Psikologi Harus Memiliki Fakta Ilmiah
Artinya, ilmu psikologi bisa tumbuh dan beerkembang
berdasarkan fakta actual dan dapat dibuktikan. Fakta-fakta yang
terkumpulkan harus mendukung dalam semua aspek penelitian,
terukur maupun menguji hipotesis, dan akhirnya memberikan
dukudan suatu teori atau membuat teori baru.
E. Psikologi Harus Memiliki Definisi Umum
Artinya, ilmu psikologi harus memiliki definisi yang jelas,
luas, singkat, dan sesuai menurut istilah-istilah yang digunakan,
seperti definisi kecerdasan, bakat, persepsi, perhatian, ingatan,
motivasi, emosi, sikap, dan kepribadian. Definisnya harus
disesuaikan berdasarkan hasil penelitian dari istilah tersebut.
8
antropologi pada perbatasannya dengan ilmu social. Beberapa kajian dalam ilmu
psikologi, antara lain ialah:
A. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan ialah bidang studi psikologi yang
mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk
perilaku seseorang sejak lahir sampai usia lanjut. Psikologi perkembangan
berkaitan erat dengan psikologi social, karena Sebagian besar
perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi social. Dan juga
berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu
dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
B. Psikologi Sosial
Dalam psikologi social sendiri mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu:
1) Studi tentang pengaruh social terhadap proses individu,
misalnya studi tentang persepsi, motivasi proses belajar,
atribusi (sifat)
2) Studi tentang proses-proses individual Bersama, seperti
Bahasa, sikap social, perilaku meniru, dan lain-lain.
3) Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan,
komunikasi hubungan kekuasaan, Kerjasama dalam
kelompok, persaingan, dan konflik.
C. Psikologi Kepribadian
Yaitu bidang studi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan
erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi social, karena
kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan
bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi social dengan
lingkungannya.
D. Psikologi Kognitif
Yaitu bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi,
seperti persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan
Bahasa, dan emosi.
9
2.6 Pendekatan Psikologi
Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam
psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatannya, yaitu:
A. Pendekatan Neurobiologis
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas
otak dan system syaraf. Pendekatan neurobiologis berupaya mengaitkan
perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi di dalam
tubuh serta menentukan proses neurobiology yang mendasari perilaku dan
proses mental.
B. Pendekatan Perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah
respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan
dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon.
C. Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses
mental, dimana individu aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan,
dan menanggapi stimulu sebelum melakukan reaksi.
D. Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini
bahwa kehidupan iindividu Sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar.
Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari,
seperti keinginan, impuls, atau dorongan.
E. Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman yang
subjektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh
pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya,
harga dirinya, dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi
dirinya.
10
kondisi yang sama dapat memberikan hasil relative sama. Sebagai ilmu
pengetahuan, maka ilmu psikologi harus memiliki beberapa metode penelitian guna
mencari dan membuktikan data. Berikut adalah beberapa metode penelitian:
A. Metode Eksperimen Laboratoris
Merupakan metode psikologi yang menggunakan eksperimen
(percobaan)
B. Metode Observasi
Merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian alamiah.
Metode ini dapat dilakukan dalam laboratorium tetapi tetap menjaga supaya
subjek merasa senang di ruang laboratorium.
C. Metode Survei
Metode ini ialah metode penelitian yang menggunakan beberapa
variable sebagai alat kajiannya. Variable hampir sama dengan variable
eksperimen laboratoris.
D. Metode Tes
Merupakan instrumen penelitian yang penting dalam psikologi
kontemporer. Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang
atau sekelompok orang.
E. Metode Riwayat Kasus
Merupakan sumber data penting untuk memahami seseorang atau
Masyarakat. Riwayat kasus dipersiapkan melalui reka ulang kasus menurut
kronologis peristiwa, catatan-catatan, atau rekaman-rekaman yang diingat.
11
Psikologi gelap tidak selalu mengacu pada gangguan mental tertentu, tetapi lebih
pada pola perilaku yang merugikan.
Studi tentang psikologi gelap membantu dalam memahami dinamika
interpersonal, memitigasi risiko perilaku merugikan, dan mengembangkan strategi
untuk melindungi diri dari potensi manipulasi.
12
BAB III
BAB III METODELOGI PENELITIAN
13
BAB IV
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14
A. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Psikologi dengan sosiologi memiliki hubungan satu
sama lain, yaitu sama-sama mempelajari manusia beserta tingkah
lakunya. Gejala seperti urbanisasi atau konflik antarkelompok
memerlukan penjelasan psikologi, sehingga timbul cabang psikologi
yang khusus mempelajari masalah-masalah social yang disebut
psikologi social.
B. Hubungan Psikologi dengan Ekonomi
Naik turunnya harga atau kurs valuta asing atau
berhasil/tidaknya suatu Upaya marketing tidak hanya tergantung
pada hukum supply and demand dalam ilmu ekonomi, tetapi juga
dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-
manusia yang terlibat dalam proses ekonomi.
C. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Baik biologi dengan psikologi sama-sama membicarakan
manusia, pada segi-segi tertentu kedua ilmu ini ada di titik
pertemuan, misalnya soal keturunan, sifat, intelegensi, bakat, dan
lainnya.
D. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Hukum
Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan
keadilan ini jelas terkait erat dengan psikologi, karena kebenaran dan
keadilan itu sendiri sangat subjektif dan karenanya bersifat
psikologis.
15
B. Lingkungan Sosial
Faktor-faktor lingkungan, seperti keluarga, teman sebaya,
dan budaya dapat membentuk pandangan seseorang terhadap etika
dan moralitas.
C. Ketidaksetaraan dan Keadilan
Ketidaksetaraan social ataupun ketidakadilan dapat
menciptakan ketegangan emosional yang dapat memicu perilaku
gelap sebagai bentuk reaksi atau pencarian keadilan.
D. Tekanan Emosional
Stress atau tekanan emosional dapat mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk membuat keputusan rasional dan
meningkatkan kecederungan untuk terlibat dalam perilaku gelap.
E. Kurangnya Kontrol Diri
Kurang control dalam diri atau ketidakmampuan untuk
menahan diri dari keinginan impulsive dapat berkontribusi pada
perilaku gelap.
F. Pengaruh Kelompok
Keikutsertaan dalam kelompok yang mendukung atau
mempromosikan perilaku gelap dapat memperkuat atau memperluas
adosi individu terhadap perilaku tersebut.
G. Pengalaman Traumatis
Pengalaman traumatis atau kejadian-kejadian yang
mengganggu dapat membentuk pola pikir dan respons emosional
yang mendorong perilaku gelap.
H. Ketidakadilan atau Pengalaman Negatif
Perasaan ketidakadilan atau pengalaman negative tertentu
dalam kehidupan seseorang dapat memicu reaksi yang melibatkan
psikologi gelap.
16
A. Manipulasi Emosional
Memanfaatkan emosi orang lain untuk mencapai tujuan pibadi,
seringkali tanpa memedulikan dampak negative pada orang lain.
B. Narsisme dan Kepedulian Diri Sendiri
Perilaku yang sangat focus pada kebutuhan dan kepentingan pribadi
tanpa memperhatikan perasaan atau kebutuhan orang lain.
C. Kecurangan Etis
Terlibat dalam Tindakan kecurangan, penipuan, atau perilaku yang
tidak etis untuk keuntungan pribadi
D. Bullying
Menggunakan kekuatan psikologis atau ancaman untuk
mengendalikan atau menyakiti orang lain secara emosional.
E. Sadisme
Mendapatkan kepuasan dari menyakiti atau menyiksa orang lain
secara fisik atau emosional.
F. Perilaku Antisosial
Melibatkan pelanggaran anturan social, penipuan,atau Tindakan
criminal tanpa merasa bersalah.
G. Pemerasan
Menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mendapatkan uang,
kekuasaan, atau keuntungan lainnya dari orang lain.
H. Perilaku Obsesif dan Kontrol
Memiliki kebutuhan untuk mengendalikan orang lain atau situasi,
bahkan jika itu melibatkan manipulasi atau kekerasan emosional.
I. Pendekatan Machiavellian
Mengadopsi pendekatan yang cerdik dan manipulative untuk
mencapai tujuan, tanpa memedulikan etika atau konsekuensi moral.
17
BAB V
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia,
baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Sedangkan untuk psikologi gelap atau yang sering disebut sebagai “dark
psychology”, merujuk pada studi perilaku manipulative, control mental, dan taktik
kecerdasaran emosional yang digunakan dengan tujuan untuk memanipulasi atau
mengendalikan orang lain dan untuk psikologi gelap ini tidak secara resmi diakui
dalam ilmu psikologi, tetapi sering kali merujuk pada studi perilaku manusia yang
melibatkan aspek-aspek kontroversial atau antisosial.
Dan adapula faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi gelap, yaitu faktor
genetic, lingkungan social, ketidaksetaraan dan keadilan, tekanan emosional,
kurangnya control diri, pengaruh kelompok, pengalaman traumatis, dan
ketidakadilan atau pengalaman negative. Selain itu ada juga contoh perilaku
psikologi gelap, yaitu manipulasi emosional, narsisme, kecurangan etis, bullying,
sadism, perilaku antisosial, pemerasan, perilaku obsesif, dan pendekatan
Machiavellian.
5.2 Saran
Untuk benar-benar memahami segala hal terkait psikologi, maka dapat
mengikuti Pendidikan formal, pengalaman praktis, bergabung dengan sebuah
komunitas, mencari bacaan dan riset, mengembangkan keterampilan empati, dan
melatih pengembangan diri.
Sedangkan jika ingin memahami lagi terkait psikologi gelap, maka dapat
melakukan studi mendalam terhadap topik, memahami faktor risiko, kritis terhadap
etika, jaga Kesehatan mental, bertanggung jawab, dan pahami konsekuensi social.
18
DAFTAR PUSTAKA
Giffari, N. & Suhariadi, F., 2017. Pengaruh Sosial Support Terhadap Career
Adaptability Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 6(1), pp.
64 - 77.
Sasrawan , H., 2013. hedisasrawan.blogspot.co.id. [Online]
Available at: http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/03/psikologi-
artikel-lengkap.html
[Accessed 11 November 2023].
19
LAMPIRAN
20