Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENELITIAN

PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI GELAP

DISUSUN OLEH:

Nama : Dewa Putra Anugrah


Kelas : X.2
Mata Pelajaran : Sosiologi
Guru Pembimbing : Zulfahmi, S. Pd.

SMA NEGERI 15 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kenikmatan, kesehatan, dan lain-lain, sehingga makalah Sosiologi ini
telah selesai disusun dengan pokok pembahasan mengenai “Psikologi dan Psikologi
Gelap”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Bapak Zulfahmi, S. Pd.
Makalah ini disusun dengan mengenakan ragam bahasa sederhana agar isi,
maksud, dan tujuan penyusunan makalah ini dapat dipahami dengan mudah.
Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam Menyusun makalah ini.
Namun, tentunya masih terdapat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempuraan isi makalah ini untuk masa yang akan datang.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah
berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca, khususnya pihak yang membutuhkan.

Palembang, 11 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 4

2.1 Definisi Psikologi ......................................................................... 4

2.2 Definisi Psikologi Gelap .............................................................. 4

2.3 Ruang Lingkup Psikologi ............................................................. 5

2.3.1 Psikologi Umum ..................................................................... 5

2.3.1 Psikologi Khusus .................................................................... 5

2.4 Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan ........................................... 6

2.4.1 Syarat Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan .......................... 6

2.4.2 Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu ............................................... 8

2.5 Kajian Psikologi ........................................................................... 8

2.6 Pendekatan Psikologi ................................................................. 10

2.7 Metode Psikologi ........................................................................ 10

2.9 Konsep Psikologi Gelap .............................................................. 11

2.9 Sifat-Sifat Psikologi Gelap ......................................................... 12

BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................. 13

3.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 13

3.2 Metode Penelitian ....................................................................... 13

3.3 Jenis Penelitian ........................................................................... 13

ii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 14

4.1 Hasil dan Pembahasan ................................................................ 14

4.1.1 Perbedaan Psikologi dengan Psikologi Gelap ...................... 14

4.1.2 Hubungan Psikologi dengan Ilmu Lain ................................ 14

4.1.3 Faktor-Faktor Psikologi Gelap ............................................. 15

4.1.4 Contoh Perilaku Psikologi Gelap ......................................... 16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 18

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 18

5.2 Saran ........................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 19

LAMPIRAN ............................................................................................ 20

iii
BAB I
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pikiran, perilaku, dan pengalaman
manusia. Disiplin ini berkembang pesat seiring waktu, dimulai dengan pendekatan
strukturalis yang mengeksplorasi struktur pikiran, lalu fungsionalis yang
menitikberatkan pada fungsi adaptasi perilaku, hingga munculnya psikoanalisis
yang menekankan peran tak sadar. Revolusi behabioris mengarahkan perhatian
pada perilaku yang dapat diobservasi, sementara pendekatan kognitif
mengeksplorasi pemrosesan informasi dalam pikiran manusia.
Dengan kemajuan teknologi, neurosains memberikan wawasan baru melalui
studi otak dan system saraf. Psikologi modern juga mencakup berbagai cabang,
seperti psikologi klinis, social, perkembangan, dan kognitif. Penelitian dan aplikasi
psikologi telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman manusia,
pengembangan terapa, dan perbaikan kualitas hidup.
Psikologi merupakan sebuah disiplin ilmu dan terapan yang mempelajari
mental dan perilaku secara ilmiah. Psikologi memiliki tujuan langsung untuk
memahami individu dan kelompok dengan memperhatikan prinsip pribadi dan
meneliti kasus spesifik. Seseorang yang ahli di bidang psikologi atau menjadi
peneliti psikologi disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan menjadi ilmuwan
social, perilaku, atau kognitif. Psikolog berusaha untuk memahami perubahan
fungsi mental dalam individu dan perilaku social.
Dapat disimpulkan juga bahwa psikologi ialah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku
yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak
disadari.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,

1
sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Psikologi gelap atau yang sering disebut sebagai “dark psychology”,
merujuk pada studi perilaku manipulative, control mental, dan taktik kecerdasaran
emosional yang digunakan dengan tujuan untuk memanipulasi atau mengendalikan
orang lain. Meskipun bukan bagian resmi dari ilmu psikologi, konsep ini mencakup
aspek-aspek seperti kejahatan psikologis, manipulasi interpersonal, dan pengaruh
social yang bersifat negative.
Beberapa contoh yang sering dilakukan oleh seseorang dalam psikologi
gelap ialah seperti penipuan, kecerdasan emosional yang dimanipulasi, dan strategi
pengaruh yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Meskipun
kontroversial, studi tentang psikologi gelap dapat memberikan pemahaman lebih
tentang sifat manusia dan membangun kesadaran terhadap potensi risiko
manipulative dalam interaksi social.
Sejarah psikologi gelap mencakup pengkajian aspek-aspek gelap dalam
perilaku manusia, seperti kejahatan, kekerasan, dan gangguan mental yang terkait.
Istilah “psikologi gelap” sendiri tidak memiliki definisi standar, tetapi sering kali
merujuk pada studi mengenai perilaku antisosial dan aspek kelam dalam psikologi
manusia. Pada dasarnya, sejarahnya terkait dengan Upaya memahami dan
mengatasi fenomena psikologis yang melibatkan sisi gelap manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan
masalah, antara lain:
1. Apa itu psikologi?
2. Apa itu psikologi gelap?
3. Apa beda psikologi dan psikologi gelap?
4. Bagaimana ruang lingkup psikologi?
5. Apa yang dimaksud dengan psikologi sebagai ilmu pengetahuan?
6. Bagaimana kajian psikologi?
7. Apa itu pendekatan psikologi?
8. Bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu lain?

2
9. Bagaimana metode psikologi?
10. Apa saja sifat-sifat psikologi gelap?
11. Faktor apa saja yang mempengaruhi psikologi gelap?
12. Apa saja konsep dari psikologi gelap?
13. Apa saja contoh perilaku terkait dengan psikologi gelap?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka ditetapkan tujuan dari makalah
penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang pengertian dari psikologi.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan psikologi gelap.
3. Mengetahui apa perbedaan dari psikologi dengan psikologi gelap.
4. Mengetahui bagaimana ruang lingkup psikologi.
5. Mengetahui yang dimaksud dengan psikologi sebagai ilmu
pengetahuan.
6. Mengetahui bagaimana kajian psikologi.
7. Mengetahui tentang bagaimana pendekatan psikologi.
8. Bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu lain.
9. Mengetahui bagaimana metode psikologi.
10. Mengetahui apa saja sifat-sifat dari psikologi gelap.
11. Mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi psikologi gelap.
12. Mengetahui tentang konsep dari psikologi gelap.
13. Mengetahui apa saja contoh perilaku yang terkait dengan psikologi
gelap.

3
BAB II
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Psikologi


Menurut etimologi, psikologi berasal dari Bahasa Yunani psyche (psukhē)
yang maknanya “berdarah panas yang berarti hidup, jiwa, hantu. Dan logos yang
berarti ilmu. Jadi, secara harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa. Yang dimana kata
psikologi (Bahasa latin: Psychologia) pertama kali digunakan oleh ahli humaniora
dari Kroasia dan literatur Kroasia berbahasa Latin dalam bukunya.
Menurut Gardner Murphy, psikologi ialah ilmu yang mempelajari respons
yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adapula pendapat
menurut Clifford T. Morgan yang memiliki perspektif bahwa psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan. Sedangkan menurut Muhibbin
Syah (2001), psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok,
dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku terbuka adalah tingkah
laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan
dan lain sebagainya. Sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan, dan lain sebagainya.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik
sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.

2.2 Definisi Psikologi Gelap


Psikologi gelap atau yang sering disebut sebagai “dark psychology”,
merujuk pada studi perilaku manipulative, control mental, dan taktik kecerdasaran
emosional yang digunakan dengan tujuan untuk memanipulasi atau mengendalikan
orang lain. Meskipun bukan bagian resmi dari ilmu psikologi, konsep ini mencakup
aspek-aspek seperti kejahatan psikologis, manipulasi interpersonal, dan pengaruh
social yang bersifat negative.
Psikologi gelap adalah istilah yang merujuk pada studi perilaku manusia
yang terkait dengan aspek-aspek yang mungkin dianggap tidak etis,

4
kontroversial,atau tersembunyi. Ini mencakup pemahaman tentang motivasi yang
mungkin tidak disadari, perilaku manipulative, atau aspek psikologis yang terkait
dengan kejahatan. Konsep ini sering terkait dengan pemahaman lebih dalam tentang
sisi gelap manusia yang mungkin tidak selalu terlihat dalam interaksi sehari-hari.
Psikologi gelap adalah bidang penelitian yang focus pada aspek-aspek
psikologis yang berkaitan dengan perilaku manusia yang mungkin dianggap tidak
etis, kontroversial, atau tersembunyi. Ini melibatkan pemahaman lebih dalam
tentang motivasi yang mungkin tidak disadari, perilaku manipulated, atau aspek
psikologis yang terkait dengan kejahatan dan Tindakan tidak etis lainnya. Psikologi
gelap juga bisa mencakup studi tentang kecenderungan manusia untuk mengambil
keputusan yang merugikan diri sendiri atau orang lain.

2.3 Ruang Lingkup Psikologi


2.3.1 Psikologi Umum
Psikologi yang mempelajari kegiatan atau aktivitas psikis manusia
yang pada umumnya yang normal dan beradab. Psikologi umum juga
merupakan cabang psikologi yang mencakup prinsip-prinsip dasar dan
konsep-konsep umum yang terkait dengan pemahaman perilaku manusia.
Ini mencakup topik seperti persepsi, belajar, motivasi, emosi, memori, dan
interaksi social. Psikologi umum membantu menyediakan dasar
pemahaman yang luas tentang cara manusia berpikir, merasa, dan bertindak,
tanpa focus pada aspek-aspek khusus atau kondisi tertentu.

2.3.1 Psikologi Khusus


Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau
aktivitas-aktivitas manusia yang berhubungan dengan situasi social.
Psikologi khusus juga merujuk pada cabang-cabang psikologi yang focus
pada aspek tertentu dari perilaku manusia atau kondisi spesifik. Contoh-
contoh dari psikologi khusus melibatkan bidang-bidang seperti psikologi
klinis (mengatasi masalah mental dan emosional), psikologi perkembangan
(memahami perubahan perilaku sepanjang hidup), psikologi perkembangan
(memahami perubahan perilaku sepanjang hidup), dan psikologi industry-

5
organisasi (menerapkan prinsip psikologi di lingkungan kerja). Setiap
subdisiplin ini memiliki fokusnya sendiri sesuai dengan tantangan dan
kebutuhan unik yang terkait. Psikologi khusus juga dapat terbagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
A. Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membecirakan
tentang perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai
tua, yang mencakup:
1) Psikologi anak (mencakup masa bayi)
2) Psikologi puber dan adolesensi (psikologi pemuda)
3) Psikologi orang dewasa
4) Psikologi orang tua
B. Psikologi social, yaitu psikologi yang khusus membicarakan
tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia yang
berhubungan dengan situasi social.
C. Psikologi Pendidikan, yaitu psikologi yang menguraikan
kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi
Pendidikan. Misalnya, bagaimana dalam menarik perhatian agar
dapat dengan mudah diterima
D. Psikologi kepribadian dan tifolofi, yaitu psikologi yang khusus
menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-
tipe kepribadian manusia.
E. Psikopatologi, yaitu psikologi yang khusus menguraikan
mengenai keadaan psikis yang tidak normal (abnormal).
F. Psikologi criminal, yaitu psikologi yang khusus berhubungan
dengan persoalan kejahatan atau kriminalitas.
G. Psikologi Perusahaan, yaitu psikologi yang khusus berhubungan
dengan soal-soal perusahaan.

2.4 Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan


2.4.1 Syarat Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Hampir semua ilmu pengetahuan memiliki focus utama dalam
pengembangan penelitian, baik sebagai penelitian dasar maupun sebagai

6
suatu penelitian terapan. Suatu penelitian dianggap sebagai suatu penelitian
dasar yang berarti penelitian itu berkaitan dengan usaha-usaha dalam
mencari ilmu pengetahuan baru semata, tanpa memperhatikan apakah hasil
penelitian itu mempunyai kegunaan secara langsung atau praktis.
Agar psikologi dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, maka
psikologi harus mengikuti tahap-tahap persyaratan sebagai ilmu
pengetahuan, yaitu sebagai berikut:
A. Psikologi Bersifat Empiris
Yang dimana artinya timbul dan berkembangnya ilmu
psikologi tidak boleh berdasarkan intuisi, pendapat, atau keyakinan-
keyakinan semata. Data empiris, artinya ilmu psikologi itu timbul
dan berkembang berdasarkan data pengelaman atau pengamatan
yang dilakukan melalui kegiatan eksperimen ataupun observasi
yang berulang-ulang. Tanpa adanya pengembangan penelitian, ilmu
psikologi akan menjadi statisdan tidak berkembang. Oleh karena itu,
dengan penelitian, maka ilmu psikologi memperoleh fakta-fakta
yang berharga dan berkesinambungan guna menambah fakta-fakta
yang baru.
B. Psikologi Harus Sistematis
Artinya, observasi dan eksperimen dalam penelitian
merupakan alat untuk memperoleh data-data valid. Yang terpenting
dalam kegiatan observasi/penelitian bisa dimengerti dan bisa
dikonstruksikan menjadi sekumpulan prinsip. Kemudian prinsip
diklasifikasikan menjadi dalil-dalil yang jelas, tepat, menyatakan
susunan dan hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.
C. Psikologi Harus Mampu Melakukan Pengukuran
Suatu penelitian akan berharga tinggi apabila memiliki alat
pengukuran dan mengembangkan alat-alat pengukuran berikutnya
terhadap pengungkapan suatu penelitian. Psikologi juga harus
memiliki alat pengukuran yang valid, realibel, dan signifikan
sehingga data-datanya dapat dikontrol dan dibuktikan secara
objektif.

7
D. Psikologi Harus Memiliki Fakta Ilmiah
Artinya, ilmu psikologi bisa tumbuh dan beerkembang
berdasarkan fakta actual dan dapat dibuktikan. Fakta-fakta yang
terkumpulkan harus mendukung dalam semua aspek penelitian,
terukur maupun menguji hipotesis, dan akhirnya memberikan
dukudan suatu teori atau membuat teori baru.
E. Psikologi Harus Memiliki Definisi Umum
Artinya, ilmu psikologi harus memiliki definisi yang jelas,
luas, singkat, dan sesuai menurut istilah-istilah yang digunakan,
seperti definisi kecerdasan, bakat, persepsi, perhatian, ingatan,
motivasi, emosi, sikap, dan kepribadian. Definisnya harus
disesuaikan berdasarkan hasil penelitian dari istilah tersebut.

2.4.2 Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu


A. Menjelaskan
Yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa
tangka laku terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau
bahasan yang bersifat deskriptif.
B. Memprediksi
Yaitu mampu meramalkan dan memprediksikan apa,
bagaiman, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi
berupa prognosa, prediksi, atau estimasi.
C. Pengendalian
Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan. Perwujudannya berupa Tindakan yang sifatnya prevensi
atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau
perawatan.

2.5 Kajian Psikologi


Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkap dengan biologi dan
ilmu saraf pada perbatasnya dengan ilmu alam dan dilengkapi ole sosiologi dan

8
antropologi pada perbatasannya dengan ilmu social. Beberapa kajian dalam ilmu
psikologi, antara lain ialah:
A. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan ialah bidang studi psikologi yang
mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk
perilaku seseorang sejak lahir sampai usia lanjut. Psikologi perkembangan
berkaitan erat dengan psikologi social, karena Sebagian besar
perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi social. Dan juga
berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu
dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
B. Psikologi Sosial
Dalam psikologi social sendiri mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu:
1) Studi tentang pengaruh social terhadap proses individu,
misalnya studi tentang persepsi, motivasi proses belajar,
atribusi (sifat)
2) Studi tentang proses-proses individual Bersama, seperti
Bahasa, sikap social, perilaku meniru, dan lain-lain.
3) Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan,
komunikasi hubungan kekuasaan, Kerjasama dalam
kelompok, persaingan, dan konflik.
C. Psikologi Kepribadian
Yaitu bidang studi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan
erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi social, karena
kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan
bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi social dengan
lingkungannya.
D. Psikologi Kognitif
Yaitu bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi,
seperti persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan
Bahasa, dan emosi.

9
2.6 Pendekatan Psikologi
Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam
psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatannya, yaitu:
A. Pendekatan Neurobiologis
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas
otak dan system syaraf. Pendekatan neurobiologis berupaya mengaitkan
perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi di dalam
tubuh serta menentukan proses neurobiology yang mendasari perilaku dan
proses mental.
B. Pendekatan Perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah
respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan
dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon.
C. Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses
mental, dimana individu aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan,
dan menanggapi stimulu sebelum melakukan reaksi.
D. Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini
bahwa kehidupan iindividu Sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar.
Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari,
seperti keinginan, impuls, atau dorongan.
E. Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman yang
subjektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh
pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya,
harga dirinya, dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi
dirinya.

2.7 Metode Psikologi


Tujuan dari ilmu pengetahuan adalah memberikan informasi yang dapat
diperiksa kebenarannya. Data-data penelitian ini dapat diukur Kembali dalam

10
kondisi yang sama dapat memberikan hasil relative sama. Sebagai ilmu
pengetahuan, maka ilmu psikologi harus memiliki beberapa metode penelitian guna
mencari dan membuktikan data. Berikut adalah beberapa metode penelitian:
A. Metode Eksperimen Laboratoris
Merupakan metode psikologi yang menggunakan eksperimen
(percobaan)
B. Metode Observasi
Merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian alamiah.
Metode ini dapat dilakukan dalam laboratorium tetapi tetap menjaga supaya
subjek merasa senang di ruang laboratorium.
C. Metode Survei
Metode ini ialah metode penelitian yang menggunakan beberapa
variable sebagai alat kajiannya. Variable hampir sama dengan variable
eksperimen laboratoris.
D. Metode Tes
Merupakan instrumen penelitian yang penting dalam psikologi
kontemporer. Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang
atau sekelompok orang.
E. Metode Riwayat Kasus
Merupakan sumber data penting untuk memahami seseorang atau
Masyarakat. Riwayat kasus dipersiapkan melalui reka ulang kasus menurut
kronologis peristiwa, catatan-catatan, atau rekaman-rekaman yang diingat.

2.9 Konsep Psikologi Gelap


Psikologi gelap adalah konsep yang mencakup perilaku dan pola pikir
individu yang cenderung merugikan, manipulative, dan kurang empati. Konsep ini
sering dikaitkan dengan ciri-ciri seperti narsisme, sadisme, dan ketidakstabilan
emosional. Individu dengan psikologi gelap cenderung focus pada kepentingan
pribadi mereka tanpa memperhatikan konsekuensi negative bagi orang lain.
Konsep ini juga mencakup pemahaman tentang bagaimana orang dengan
psikologi gelap dapat menggunakan strategi manipulative, seperti memanfaatkan
orang lain atau menghindari tanggung jawab untuk mencapai tujuan mereka.

11
Psikologi gelap tidak selalu mengacu pada gangguan mental tertentu, tetapi lebih
pada pola perilaku yang merugikan.
Studi tentang psikologi gelap membantu dalam memahami dinamika
interpersonal, memitigasi risiko perilaku merugikan, dan mengembangkan strategi
untuk melindungi diri dari potensi manipulasi.

2.9 Sifat-Sifat Psikologi Gelap


Psikologi gelap mencakup beberapa sifat yan cenderung dapat merugikan
orang sekitar, namun sifat-sifat ini dapat muncul secara berbeda-beda pada setiap
individu, dan tidak semua orang dengan satu atau beberapa sifat ini secara otomatis
dapat dianggap memiliki psikologi gelap yang sepenuhnya, yaitu:
A. Manipulasi
Seseorang yang dengan psikologi gelap kecenderungan untuk
memanfaatkan dan mengendalikan orang lain untuk mencapai tujuan
pribadi mereka.
B. Narsisme
Pada sifat ini, seseorang akan memiliki focus yang berlebihan pada
diri sendiri, kurangnya perhatian terhadap perasaan atau kebutuhan orang
lain.
C. Kurangnya Empati
Seseorang dengan keadaan psikologi gelap memiliki keterbatasan
dalam merasakan atau memahami perasaa orang lain, sehingga sulit untuk
bersimpati atau memahami perspektif mereka.
D. Sadisme
Kesenangan atau kepuasan yang didapat dari menyakiti atau
menyebabkan penderitaan pada orang lain.
E. Ketidakstabilan Emosional
Yaitu keadaan dimana seseorang tersebut mengalami fluktuasi
emosi yang signifikan dan kurangnya control terhadap impuls.
F. Penghindaran Tanggung Jawab
Yaitu seseorang tersebut cenderung untuk menghindari konsekuensi
dari Tindakan mereka sendiri, terutama jika itu merugikan orang lain.

12
BAB III
BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian yang dilakukan pada makalah penelitian ini ialah di
Indonesia tepatnya pada ruang lingkup terkait psikologi.

3.2 Metode Penelitian


Adapula metode yang dilakukan pada saat penelitian dalam makalah ini,
yaitu:
A. Metode Studi Kasus, yang dimana pada metode ini melakukan
berbagai metode dalam pengumpulan dan analisis data yang digunakan,
biasanya seperti observasi dan wawancara, serta melibatkan konsultasi
dengan orang lain dan catatan pribadi atau public.
B. Metode Meta-Analisis, yang dimana pada metode ini mensitesis
hasil dari berbagai studi untuk menentukan dampat rata-rata dari intervensi
serupa di seluruh studi, dengan kata lain Meta-analisis ini menggabungkan
hasil dari beberapa studi ilmiah.

3.3 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dipakai ialah penelitian campuran yang
menggabungkan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian
campuran ini lebih kompleks dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang
lainnya karena penelitian ini tidak hanya mengumpulkan dan menganalisis data
namun juga melibatkan fungsi-fungsi dari penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Metode penelitian campuran memiliki tujuan penelitian untuk lebih
memahami isu dengan mengartikulasikan data kualitatif dan juga data kuantitatif.
Metode penelitian campuran juga bertujuan untuk mendapatkan hasil statistic
kuantitatif dari suatu objek penelitian tertentu dan kemudian akan diobservasi untuk
memperoleh hasil yang lebih detail.

13
BAB IV
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan


Dari hasil dan survei didapatkan adanya perbedaan antara psikologi dengan
psikologi gelap serta faktor-faktor dan contoh perilaku apa saja yang dapat dilihat
pada psikologi gelap. Berikut pembahasan mengenai hasil yang telah didapatkan:
4.1.1 Perbedaan Psikologi dengan Psikologi Gelap
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental
manusia. Muhibbin Syah (2001), psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik
selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan
lingkungannya.
Sedangkan psikologi gelap adalah istilah yang merujuk pada studi
perilaku manusia yang terkait dengan aspek-aspek yang mungkin dianggap
tidak etis, kontroversial, atau tersembunyi. Ini mencakup pemahaman
tentang motivasi yang mungkin tidak disadari, perilaku manipulative, atau
aspek psikologis yang terkait dengan kejahatan. Konsep ini sering terkait
dengan pemahaman lebih dalam tentang sisi gelap manusia yang mungkin
tidak selalu terlihat dalam interaksi sehari-hari.
Akan tetapi, istilah “psikologi gelap” tidak secara resmi diakui
dalam ilmu psikologi, tetapi sering kali merujuk pada studi perilaku manusia
yang melibatkan aspek-aspek kontroversial atau antisosial. Psikologi gelap
dapat mencakup topik seperti psikopati, kejahatan, dan perilaku
menyimpang.

4.1.2 Hubungan Psikologi dengan Ilmu Lain


Selain berkaitan dengan psikologi gelap, psikologi juga
berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya. Berikut adalah ilmu-ilmu yang
berhubungan dengan psikologi:

14
A. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Psikologi dengan sosiologi memiliki hubungan satu
sama lain, yaitu sama-sama mempelajari manusia beserta tingkah
lakunya. Gejala seperti urbanisasi atau konflik antarkelompok
memerlukan penjelasan psikologi, sehingga timbul cabang psikologi
yang khusus mempelajari masalah-masalah social yang disebut
psikologi social.
B. Hubungan Psikologi dengan Ekonomi
Naik turunnya harga atau kurs valuta asing atau
berhasil/tidaknya suatu Upaya marketing tidak hanya tergantung
pada hukum supply and demand dalam ilmu ekonomi, tetapi juga
dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-
manusia yang terlibat dalam proses ekonomi.
C. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Baik biologi dengan psikologi sama-sama membicarakan
manusia, pada segi-segi tertentu kedua ilmu ini ada di titik
pertemuan, misalnya soal keturunan, sifat, intelegensi, bakat, dan
lainnya.
D. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Hukum
Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan
keadilan ini jelas terkait erat dengan psikologi, karena kebenaran dan
keadilan itu sendiri sangat subjektif dan karenanya bersifat
psikologis.

4.1.3 Faktor-Faktor Psikologi Gelap


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi psikologi gelap yang
melibatkan kombinasi antar faktor genetic, lingkungan, dan pengalaman
hidup. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
A. Faktor Genetik
Kecenderungan terhadap perilaku gelap bisa memiliki dasar
genetic, meskipun interaksi dengan lingkungan sekitar juga
memiliki peran.

15
B. Lingkungan Sosial
Faktor-faktor lingkungan, seperti keluarga, teman sebaya,
dan budaya dapat membentuk pandangan seseorang terhadap etika
dan moralitas.
C. Ketidaksetaraan dan Keadilan
Ketidaksetaraan social ataupun ketidakadilan dapat
menciptakan ketegangan emosional yang dapat memicu perilaku
gelap sebagai bentuk reaksi atau pencarian keadilan.
D. Tekanan Emosional
Stress atau tekanan emosional dapat mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk membuat keputusan rasional dan
meningkatkan kecederungan untuk terlibat dalam perilaku gelap.
E. Kurangnya Kontrol Diri
Kurang control dalam diri atau ketidakmampuan untuk
menahan diri dari keinginan impulsive dapat berkontribusi pada
perilaku gelap.
F. Pengaruh Kelompok
Keikutsertaan dalam kelompok yang mendukung atau
mempromosikan perilaku gelap dapat memperkuat atau memperluas
adosi individu terhadap perilaku tersebut.
G. Pengalaman Traumatis
Pengalaman traumatis atau kejadian-kejadian yang
mengganggu dapat membentuk pola pikir dan respons emosional
yang mendorong perilaku gelap.
H. Ketidakadilan atau Pengalaman Negatif
Perasaan ketidakadilan atau pengalaman negative tertentu
dalam kehidupan seseorang dapat memicu reaksi yang melibatkan
psikologi gelap.

4.1.4 Contoh Perilaku Psikologi Gelap


Yang terakhir ada beberapa contoh perilaku yang terkait dengan
psikologi gelap, yaitu:

16
A. Manipulasi Emosional
Memanfaatkan emosi orang lain untuk mencapai tujuan pibadi,
seringkali tanpa memedulikan dampak negative pada orang lain.
B. Narsisme dan Kepedulian Diri Sendiri
Perilaku yang sangat focus pada kebutuhan dan kepentingan pribadi
tanpa memperhatikan perasaan atau kebutuhan orang lain.
C. Kecurangan Etis
Terlibat dalam Tindakan kecurangan, penipuan, atau perilaku yang
tidak etis untuk keuntungan pribadi
D. Bullying
Menggunakan kekuatan psikologis atau ancaman untuk
mengendalikan atau menyakiti orang lain secara emosional.
E. Sadisme
Mendapatkan kepuasan dari menyakiti atau menyiksa orang lain
secara fisik atau emosional.
F. Perilaku Antisosial
Melibatkan pelanggaran anturan social, penipuan,atau Tindakan
criminal tanpa merasa bersalah.
G. Pemerasan
Menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mendapatkan uang,
kekuasaan, atau keuntungan lainnya dari orang lain.
H. Perilaku Obsesif dan Kontrol
Memiliki kebutuhan untuk mengendalikan orang lain atau situasi,
bahkan jika itu melibatkan manipulasi atau kekerasan emosional.
I. Pendekatan Machiavellian
Mengadopsi pendekatan yang cerdik dan manipulative untuk
mencapai tujuan, tanpa memedulikan etika atau konsekuensi moral.

17
BAB V
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia,
baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Sedangkan untuk psikologi gelap atau yang sering disebut sebagai “dark
psychology”, merujuk pada studi perilaku manipulative, control mental, dan taktik
kecerdasaran emosional yang digunakan dengan tujuan untuk memanipulasi atau
mengendalikan orang lain dan untuk psikologi gelap ini tidak secara resmi diakui
dalam ilmu psikologi, tetapi sering kali merujuk pada studi perilaku manusia yang
melibatkan aspek-aspek kontroversial atau antisosial.
Dan adapula faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi gelap, yaitu faktor
genetic, lingkungan social, ketidaksetaraan dan keadilan, tekanan emosional,
kurangnya control diri, pengaruh kelompok, pengalaman traumatis, dan
ketidakadilan atau pengalaman negative. Selain itu ada juga contoh perilaku
psikologi gelap, yaitu manipulasi emosional, narsisme, kecurangan etis, bullying,
sadism, perilaku antisosial, pemerasan, perilaku obsesif, dan pendekatan
Machiavellian.

5.2 Saran
Untuk benar-benar memahami segala hal terkait psikologi, maka dapat
mengikuti Pendidikan formal, pengalaman praktis, bergabung dengan sebuah
komunitas, mencari bacaan dan riset, mengembangkan keterampilan empati, dan
melatih pengembangan diri.
Sedangkan jika ingin memahami lagi terkait psikologi gelap, maka dapat
melakukan studi mendalam terhadap topik, memahami faktor risiko, kritis terhadap
etika, jaga Kesehatan mental, bertanggung jawab, dan pahami konsekuensi social.

18
DAFTAR PUSTAKA

Giffari, N. & Suhariadi, F., 2017. Pengaruh Sosial Support Terhadap Career
Adaptability Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 6(1), pp.
64 - 77.
Sasrawan , H., 2013. hedisasrawan.blogspot.co.id. [Online]
Available at: http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/03/psikologi-
artikel-lengkap.html
[Accessed 11 November 2023].

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai