Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LIMA MODEL KEPRIBADIAN


Dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Perilaku Organisasi

Disusun oleh:
Gefira Najla
22042112

Dosen Pengampu:
Sinta Westika Putri, S.Ap., M.AP

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan Allah SWT. karena atas rahmat dan karunia-Nya lah saya
dapat menyelesaikan observasi ke lapangan dan juga menyelesaikan laporan hasil observasi ini
dengan tepat waktu. Juga tak lupa saya panjatkan shalawat dan salam buat nabi besar kita, yakni
nya nabi Muhammad SAW. Makalah ini sayamelengkapi tugas saya pada mata kuliah Perilaku
Organisasi. Dengan adanya makalah ini saya harap dapat memberikan dan menambah
pengetahuan bagi teman – teman yang membaca laporan ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu
saya mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca laporan ini untuk
meningkatkan kemampuan saya dalam pembuatan laporan selanjutnya.

Padang, 1 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................- 2 -
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................- 3 -
BAB I......................................................................................................................................................- 4 -
PENDAHULUAN..................................................................................................................................- 4 -
A. Latar Belakang..........................................................................................................................- 4 -
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................- 4 -
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................- 4 -
BAB II....................................................................................................................................................- 5 -
PEMBAHASAN....................................................................................................................................- 5 -
A. Pengertian Kepribadian............................................................................................................- 5 -
B. Teori-teori Kepribadian............................................................................................................- 5 -
C. Big five Personality....................................................................................................................- 7 -
BAB III...................................................................................................................................................- 9 -
PENUTUP..............................................................................................................................................- 9 -
A. Kesimpulan................................................................................................................................- 9 -
B. Saran..........................................................................................................................................- 9 -
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................- 10 -

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini untuk menempati suatu posisi dalam pekerjaan perlu
diperhatikan diperhatikan sikap dan karakternya. Menjalankan suatu amanah tidak cukup
hanya dengan mengandalkan keahlian, tetapi juga mempertimbangkan aspek karakter.
Karakter ini berkaitan erat dengan kepribadian. Kepribadian adalah suatu sikap, perasaan,
ekspresi, tempramen, ciri khas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan
tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu.
Kepribadian adalah salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan dan
kegagalan seseorang baik itu dalam hal pekerjaan maupun dalam kehidupan. Kepribadian
sangat penting diketahui oleh setiap orang agar setiap individu mampu mengembangkan
kelebihan yang dimilikinya dan memperbaiki kelemahan yang ada pada diri orang tersebut.
Begitupun dalam dunia kerja, seseorang perlu mengetahui karakternya dan karakter orang
disekitarnya, agar dapat beradaptasi dengan baik dengan rekan kerja. Seseorang yang
kesulitan dalam mengembangkan dirinya mungkin karena tidak mengetahui kelemahan dan
kekurangan yang dimilikinya.

B. Rumusan Masalah
Adapun makalah ini dibuat untuk merumuskan:
1. Apa itu kepribadian?
2. Apa saja teori kepribadian?
3. Apa itu big five personality?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui kepribadian
2. Untuk mengetahui apa saja teori kepribadian
3. Untuk mengetahui apa itu big five personality

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku yang ada dalam diri setiap
individu. Adapun menurut John Milton Yinger berpendapat bahwa kepribadian itu adalah
keseluruhan dari perilaku seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi
atau berhubungan dengan serangkaian situasi. Jadi, dapat dikatakan bahwa kepribadian
adalah suatu perpaduan antara sikap, sifat, pola pikir, emosi, serta juga nilai-nilai yang
mempengaruhi individu tersebut agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan
lingkungannya.
Sedangkan Roucek dan Warren mengartikan kepribadian sebagai organisasi faktor-
faktor biologis, psikologis, serta juga sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-
faktor biologis tersebut meliputi keadaan fisik, watak, seksual, sistem saraf, proses
pendewasaan individu yang bersangkutan dan juga kelainan-kelainan biologis lainnya,
sedangkan faktor psikologis disini meliputi unsur tempramen, perasaan, kemampuan belajar,
keinginan, keterampilan dan lain sebagainya, adapun Faktor sosiologis adalah faktor yang
mempengaruhi kepribadian seorang individu yang mana hal tersebut dapat berupa proses dari
sosialisasi yang diperoleh sejak kecil.
Selain itu, Koentjaraningrat mengatakan bahwa kepribadian adalah susunan unsur-
unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap
individu tersebut. Istilah kepribadian ini juga berarti ciri-ciri watak seorang individu yang
konsisten, yang memberikan suatu identitas sebagai individu yang khusus. Kreitner dan
Kinicki mendefinisikan kepribadian sebagai kombinasi karakteristik fisik dan kestabilan
mental yang memberikan identitas individunya. Karakteristik tersebut juga termasuk
bagaimana seseorang melakukan penglihatan, pemikiran dan perasaan sebagai hasil interaksi
genetik serta pengaruh lingkungan. Sementara menurut definisi dari Robbins & Judge
mendefiniskan kepribadian sebagai organisasi dinamis dan sistem psikologis dalam individu
yang menentukan penyesuaian uniknya pada lingkungannya.

B. Teori-teori Kepribadian
1. Teori psychoanalitis
Teori ini dipelopori oleh Sigmund Freud. Teori ini menekankan kepada sifat
kepribadian yang tidak disadari sebagai hasil dari konflik masa kecil. Sigmund
mengemukakan bahwa kesadaran itu hanya hanya suatu bagian kecil dari kehidupan
mental, sedangkan bagian besar adalah alam tak sadar. Lebih lanjut, Freud memandang
manusia sebagai makhluk yang deterministik, yaitu sebuah gagasan yang mengatakan
bahwa kegiatan manusia pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan irasional, kekuatan
alam bawah sadar, dorongan biologis, dan insting pada saat berusia enam tahun pertama

5
kehidupannya. Sigmund kemudian mengatakan tiga komponen kepribadian tersebut
menjadi:
 Id ( libido )
Id mengendalikan kebutuhan dan kepentingan individu yang paling dasar seperti
rasa harus, lapar, seks dan pertahanan diri. Id adalah sumber kekuatan yang
mengatakan bahwa sejak lahir yang mengendalikan perilaku dan merupakan sub-
sistem dari kepribadian. Id adalah penampungan dan sumber dari semua kekuatan
jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem.

 Ego
Ego adalah kebalikan dari Id. Ego adalah sumber rasa sadar, ego mewakili logika
yang dihubungkan dengan prinsip realitas. Tujuan ego adalah untuk melindungi
kehidupan dengan cara menafsirkan dan menggali apa yang terjadi didalam
lingkungan luar, sehingga ego menjadi sadar tentang apa yang terjadi di dunia dan
apa yang dialaminya.

 Superego
Superego adalah tali kekang untuk Id, sehingga superego menjadi penekan
gejolak-gejolak nafsu yang ada pada manusia. Superego tidak mengatur Id, tetapi
superego menjadi pengekang dengan memberikan hukuman pada perilaku yang
tidak dapat diterima dengan menciptakan perasaan besalah. Superego adalah
kekuatan moral dari personalitas. Ia adalah sumber norma atau standar yang tidak
sadar yang menilai dari semua aktifitas ego. Superego menetapkan suatu norma
yang memungkinkan ego memutuskan apakan sesuatu itu benar atau salah. Ia juga
dapat bertindak sebagai mediator terhadap hukuman dari penyimpangan-
penyimpangan norma. Superego berkembang dari saling interaksinya ego dengan
masyarakat.

2. Teori sosial
Dalam teori ini, setiap orang dituntut untuk berprilaku sesuai tuntutan sosial.
kepribadian dijelaskan dengan pola perilaku kosisten yang memperlihatkan hubungan
orang-orang dengan situasi sosial. Selain itu, dalam teori ini lingkungan sosial sangat
berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang, bukan lagi dari insting ataupun
dari alam bawah sadarnya.

3. Teori konsep diri


Teori konsep diri mengatakan bahwa manusia memiliki pandangan atau konsepsi
atas dirinya masing- masing, yaitu berupa penilaian terhadap dirinya sendiri. Jadi setiap
individu akan berfungsi sebagai subjek dan objek persepsi dalam dirinya sendiri.
Teori konsep diri ini diatur oleh tiga hal, yaitu:

6
a. Konsep actual self ( konsep diri sebenarnya)
Menyatakan bahwa pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh
konsep yang dimiliki oleh mereka sendiri. Kosistensi diri dicapai dengan membeli
produk yang disarankan oleh konsumen sama dengan konsep diri mereka, dan oleh
karena itu ada kesamaan antara citra merek dan citra diri (self image).

b. Konsep ideal self ( dirinya yang ideal )


Ideal self berhubungan dengan harga diri (self esteem). Self esteem seseorang
merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri. Orang dengan harga diri yang
rendah tidak mempunyai harapan bahwa mereka akan mampu melakukan sesuatu
dengan baik, dan mereka akan berusaha menghindari keadaan yang bisa memalukan,
kegagalan atau penolakan.

c. Konsep extended self ( diri yang diperluas )


Konsep ini menjelaskan bahwa bukan hanya citra diri kita akan mempengaruhi
produk apa yang akan kita pilih, tetapi juga produk yang kita pilih mempunyai
pengaruh terhadap citra diri kita. Ketika kita akan membeli produk yang mempunyai
nilai simbolik, maka ketika kita menggunakan produk itu akan membantu
menempatkan citra diri kita.

C. Big five Personality


Teori ini dikemukakan oleh seorang psikolog terkenal, yaitu Lewis Goldberg. Yang
mana terori ini terdiri atas lima kunci, yaitu Opennes, Conscientiousness, Extraversion,
Agreeableness, Neuroticisme. Model ini muncul dari analisis faktor kata sifat yang digunakan
untuk menggambarkan kepribadian dan dari analisis faktor berbagai tes dan skala
kepribadian yang setara. Pendekatan Big Five Personality terhadap kepribadian, kebanyakan
berdasar kepada penelitian dari pada teori, dengan kata lain merupakan suatu pendekatan
induktif terhadap kepribadian yang berarti bahwa teori dihasilkan dari data.
Berikut penjelasan mengenai lima kunci big five yaitu:
1. Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)
Kepribadian Opennes to Experience ini adalah individu yang memiliki
ketertarikan kepada suatu hal baru dan punya keinginan untuk mengetahui dan mencoba
sesuatu yang baru. Adapun kelebihan dari individu ini yaitu cenderung lebih kreatif,
imajinatif, intelektual, rasa penasaran yang tinggi dan berpikiran luas.
Kebalikan dari sifat Openness to Experience ini adalah individu yang lebih konvensional
dan nyaman terhadap hal-hal yang telah ada serta akan menimbulkan kegelisahan jika
diberikan tantangan baru.

2. Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)


Kepribadian Conscientiousness ini adalah individu yang penuh dengan kehati-
hatian dalam melakukan suatu tindakan atau penuh pertimbangan dalam mengambil

7
sebuah keputusan, juga memiliki disiplin diri yang tinggi dan dapat dipercaya. Kelebihan
pada kepribadian ini adalah dapat diandalkan, bertanggung jawab, tekun dan berorientasi
pada pencapain.
Kebalikan dari Conscientiousness yaitu individu yang kurang bertanggung jawab,
terburu-buru, tidak teratur dan kurang dapat diandalkan dalam melakukan suatu
pekerjaan.

3. Extraversion (Ekstraversi)
Kepribadian Extraversion ini adalah kelompok individu yang selalu nyaman jika
melakukan interaksi dengan orang lain. Kelebihan pada dimensi ini adalah senang
bergaul, mudah bersosialisasi, hidup berkelompok dan tegas.
Kebalikan dari Extraversion adalah individu yang pemalu, suka menyendiri, penakut dan
pendiam.

4. Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)


Kepribadian ini adalah individu yang cenderung lebih patuh dengan individu
lainnya dan memiliki kepribadian yang ingin menghindari konflik. Kelebihan dari
dimensi ini adalah kooperatif (dapat bekerjasama), penuh kepercayaan, bersifat baik,
hangat dan berhati lembut serta suka membantu.
Kebalikan dari Agreeableness adalah individu yang tidak mudah bersepakat dengan
individu lain karena suka menentang, bersifat dingin dan tidak ramah.

5. Neuroticism (Neurotisme)
Kepribadian Neuroticism adalah individu yang cenderung mampu menahan
tekanan atau stress. Kelebihan dari dimensi ini adalah emosi lebih stabil dan cenderung
tenang saat menghadapi masalah, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh.
Kebalikan dari Neuroticism adalah individu yang mudah gugup, depresi, tidak percaya
diri dan mudah berubah pikiran.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian agreeableness dan neuroticism memiliki hubungan signifikan dengan
kinerja, sedangkan dimensi kepribadian openess, conscientiousness, dan extraversion
memiliki hubungan tidak signifikan dengan kinerja. Big five sangat diperlukan dalam suatu
organisasi agar dapat memahami dan menilai karyawan.

B. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

nasyrah muslim, w. r. (2017). HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN DENGAN KINERJA


KARYAWAN. jurnal ecopsy, 10-11.
tansen, s. (2021). PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN THE BIG FIVE MODEL
PERSONALITY TERHADAP KINERJA APARATUR NEGARA. jurnal manajemen
pendidikan dan ilmu sosial , 748-750.

10

Anda mungkin juga menyukai