Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“JENIS ALINEA DAN PENGEMBANGAN ALINEA”

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Rina Andriani, S.Pd., M.Hum.

Disusun oleh:

1 Della Meira 15032200122

2 Muhamad Syarif Hidayatullah 15032200067

3 Reva Fisalsabila 15032200

KELAS 1-A
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BINA BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan selesai untuk memenuhi
tugas kelompok Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia, dengan judul “Jenis Alinea dan
Pengembangan Alinea”.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan Bahasa Indonesia.
Sehubungan dengan penyelesaian makalah ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Rina Andriani, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Bahasa Indonesia
2. Semua pihak yang ikut serta membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Demikian makalah ini kami buat, mudah-mudahan makalah ini bisa menolong menaikkan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengaharapkan segala bentuk saran serta kritikan yang membangun dari berbagai pihak.

Serang, Januari 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Alinea

Alinea banyak ragamnya. Untuk membedakan yang satu dari yang lain, alinea dapat dikelompokkan
(1) Menurut Posisi Kalimat Topiknya seperti: Alinea Deduktif, Alinea Induktif, Alinea Deduktif-Induktif,
dan Alinea Penuh Kalimat Topik. (2) Menurut Sifat Isinya seperti:
Alinea Persuasif, Alinea Argumentatif, Alinea Naratif, Alinea Deskriptif, dan Alinea
Ekspositoris. (3) Menurut Fungsinya Dalam Karangan seperti: Alinea Pembuka, Alinea Pengambangan,
dan Alinea Penutup. Anggota dari ketiga kelompok itulah yang akan menunjukkan berbagai jenis alinea.
Misalnya sebuah alinea dapat saja disebut deduktif dari segi posisi kalimat topiknya, disebut naratif dari
segi isinya, dan disebut alinea pengembangan dari segi fungsiya dalam karangan.

1. Jenis Alinea menurut Posisi Kalimat Topiknya

Seperti telah disebutkan dalam struktur alinea kamlimat yang berisi gagasan utama alinea
adalah topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam
alinea menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam alinea akan memberi warna bagi sebuah
alinea,tak ubahnya seperti penekanan dalam sebuah kalimat. Penekanan dapat dilakukan dengan cara
menepatkan bagian yang dipentingkan pada posisi tertentu.

Berdasarkan posisi kalimat topiknya, alinea dapat dibedakan atas empat macam, yaitu (1) alinea
deduktif, (2) alinea induktif, (3) alinea deduktif-induktif, dan (4) alinea penuh kaimat topik.

a) Alinea Deduktif

Bila kalimat topik ditempatkan pada awal alinea akan terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea
yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian atau rincian
permasalahan alinea. Seperti contoh di bawah ini.

Kebudayaan dapat dibagi atas dua


macam, yaitu kebudayaan fisik dan
kebudayaan nonfisik.
nampak jelas karena merujuk pada bendabenda.
Kalimat topik pada
Kebudayaan non-fisik ada yang berupa
awal alinea
pemikiran dan berupa tingkah laku. Contoh
hasil kebudayaan fisik adalah patung, lukisan,
rumah, mobil, dan jembatan. Contoh
kebudayaan yang berupa pemikiran adalah
filsafat, pengetahuan, ideologi, etika, dan
estetika. Hasil kebudayaan yang berupa
Kalimattingkah
penjelas
laku adalah adat istiadat, tidur, bertani, bahkan
berkelahi.

b) Alinea Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea akan terbentuk alinea induktif, yaitu alinea
yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok permasalahan alinea.

Yang dimaksud dengan budaya fisik tampak jelas


karena merujuk pada benda-benda. Kebudayaan
nonfisik ada yang berupa pemikiran dan berupa
tingkah laku. Contoh hasil kebudayaan fisik adalah
patung, lukisan,
rumah, mobil, dan jembatan. Contoh kebudayaan
yan berupa pemikiran adalah filsafat, pengetahuan,
ideologi, etika, dan estetika. Hasil kebudayaan yang
berupa tingkah laku adalah adat istiadat, tidur,
bertani, bahkan berkelahi. Jadi, kebudayaan dapat
dibagi atas dua macam, yaitu kebudayaan fisik
dan kebudayaan nonfisik.
Kalimat
penjelas

Kalimat topik pada


akhir alinea

c) Alinea Deduktif – Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea, terbentuklah alinea
campura deduktif-induktif. Kalimat pada akhir alinea umumnya menegaskan kembali gagasan
utama yang terdapat pada awal alinea.

Pemerintah menyadari bahwa rakyat


Kalimat topik pada
Indonesia memperlukan rumah murah,
awal dansehat,
akhir dan
alinea
kuat. Departemen PU sudah lama
bahan rumah yang murah, tetap kuat. Agaknya bahan
perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi
sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan
api dan tahan air. Lagi pula, bahan perlit dapat
dicetak menurut keinginan seseorang.
menunjukan bahwa pemerintah berusaha
membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk
memenuhi keperluan rakyat.
d) Alinea Penuh Kalimat Topik

Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang


taman di belakang rumah. Matahari belum
tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar
matahari pagi menghangatkan badan. Di
depanku bermekaran bunga beraneka warna.
Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku.
Ada alinea yang mempunyai kalimat-kalimat yang sama pentingnya sehingga tidak satu pun
kalimatnya yang bukan kalimat topik. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya alinea penuh
kalimat topik. Alinea semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif
dan naratif terutama dalam karangan fiksi. Seperti contoh alinea ini.

2. Jenis Alinea menurut Sifat Isinya

Isi sebuah alinea dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisnya


dan tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan. Penyelarasan sifat isi
alinea dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena di muka sudah dinyatakan
bahwa pekerjaan menysun alinea adalah pekerjaan mengarang juga. Walaupun karangan
yang berbentuk satu alinea merupakan karangan sederhana, prinsip penulisannya sama
dengan karangan kompleks, sama-sama mempunyai topik, pendahuluan, uraian, dan
penutup.
Berdasarkan sifat isinya alinea dapat digolongkan atas lima macam:

a) alinea persuasif, yaitu alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau
alas an mengajak pembaca; Kalimat topik
b) alinea argumentatif, yaitu alinea yang membahas suatu masalah pada seluruh
dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung; alinea
c) alinea naratif, yaitu alinea yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita;
d) alinea deskriptif, yaitu alinea yang melukiskan atau memeberikan sesuatu;
e) alinea ekspositoris, yaitu alinea yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu.
3. Jenis Alinea menurut Fungsinya dalam Karangan

Berdasarkan fungsinya dalam karangan alinea dapat dibedakan atas tiga macam,
yaitu (1) alinea pembuka, (2) alinea pengembangan, dan (3) alinea penutup. Ketiga jenis
alinea itu memiliki fungsi tersendiri yang membedakannya satu sama lain.
a) Alinea Pembuka
Alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok
pembicaraand alam karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuahk
arangan,a lineap embuka harus dapat difungsikan untuk
1) menghantar pokok pembicaraan;
2) menarik minat dan perhatian pembaca;
3) menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahuii si
seluruh karangan.
Setelah menilik ketiga fungsi tersebut dapat dikatakan alinea
pembukamemegang peranan yang sangat penting dalam sebuah
karangan.alinea pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik dan
menawan. Untuk itu, aspek/unsur berikut ini dapat di manfaatkan sebagai
bahan menulis alinea pembuka, yaitu.alinea pembuka, yaitu
1) kutipan, peribahasa, anekdot;
2) uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan;
3) suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang;
4) uraian tentang pengalaman pribadi;
5) uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan;
6) sebuah pertanyaan.

b) Alinea Pengembang
Alinea ini bertujuan mengembangkan topik atau pokok pembicaraan
yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. llustrasi dan
contoh-contoh, inti permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi sebuah
alinea pengembang, Alinea pengembang didalam karangan dapat difungsikan
untuk
1) mengemukakan inti persoalan;
2) memberi ilustrasi atau contoh;
3) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea berikutnya;,
4) meringkas alinea sebelumnya;
5) mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.

c) Alinea Penutup
Alinea penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau
simpulan seluruh karangan. Alinea ini sering merupakan pernyataan kembali
maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat alinea penutup dimaksudkan
untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus
memperhatikan hal berikut ini.
1) Sebagai bagian penutup, alinea ini tidak boleh terlalu panjang.
2) Isi alinea harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir
sebagai cerminan inti seluruh uraian.
3) Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya alinea ini
dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai