Pendahuluan
Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan maklhuk hidup, termasuk manusia dan prilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta maklhuk
hidup lainnya.
Sebagai komponen Biotik, manusia1 dalam bertingkah laku terhadap lingkungan sekitar
tentunya memiliki pengaruh yang sangat besar. Khususnya bagaimana maklhuk hidup
tersebut mampu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Kebersihan lingkungan dan kesehatan adalah suatu hal yang paling penting dan
merupakan dambaan setiap umat manusia.2 Dan kedua hal ini saling berkaitan karena
lingkungan yang bersih pasti akan berdampak pada lingkungan yang sehat.
Namun seiring dengan majunya tingkat pemikiran masyarakat serta kemajuan teknologi
di segala bidang kehidupan, maka tingkat kesadaran untuk memiliki lingkungan dengan
kondisi bersih seharusnya ditingkatkan.3 Kenyataannya berbanding terbalik. Hal ini dapat
dilihat didalam dunia industri limbah-limbah bekas pabrik yang tidak terurus justru merusak
lingkungan yang mengakibatkan tercemarnya lingkungan sekitar serta berdampak pada
kesehatan lingkungan yang memburuk.
Selain itu pula kesadaran manusia akan kebersihan dan kesehatan lingkungan dirasa
kurang. Yang dibuktikan dengan masih adanya prilaku membuang sampah sembarangan serta
kurangnya rasa memiliki. Hal ini juga dimungkinkan pemikiran manusia yang menganggap
adanya petugas kebersihan yang akan mengurus kebersihan suatu lingkungan.
Taman Kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) wilayah perkotaan yang berfungsi sosial,
ekonomi, dan lingkungan4 merupakan salah satu lingkungan hidup. Tabanan sendiri sebagai
salah satu kabupaten sekaligus kota yang terdapat di Provinsi Bali memiliki Taman Kota.
Taman kota Tabanan merupakan satu-satunya taman pusat kota yang difungsikan untuk
tempat rekreasi keluarga dan kegiatan seremonial kepemerintahan Kabupaten Tabanan.
Namun kondisi Taman Kota Tabanan dikatakan jauh dari kata bersih dan sehat. Maka dari itu
sebagai penulis mengangkat permasalahan mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan
dengan judul PENINGKATAN KESARADAN MASYARAKAT AKAN KESADARAN
KEBERSIHAN
LINGKUNGAN
DI
TAMAN
KOTA
TABANAN
MELALUI
REKLAME
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah keberishan Taman Kota Tabanan telah sesuai dengan Indikator dilihat dari
situasi yang ada ?
3 Ibid.
4 Arga Utama Ida Bagus, 2013, Upaya Peningkatan Pemanfaatan Taman Kota Tabanan, URL :
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-783-upaya-peningkatan-pemanfaatan-taman-kota-di-kotatabanan.html, diakses pada tanggal 3 Agustus 2016.
2
1.3 Tujuan
1. Memberikan pengetahuan mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan
2. Memberikan pengetahuan dampak dari kondisi lingkungan yang tidak bersih
3. Meningkatkan kerasadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan
4. Memenuhi tugas makalah Finalis Jegeg Bagus Tabanan 2016
1.4 Manfaat
1. Agar pembaca sadar akan pentingnya kepedulian menjaga kebersihan lingkungan
2. Agar pembaca mengetahui dampak dari kondisi lingkungan yang tidak bersih
3. Agar Pemerintah Kabupaten Tabanan dapat meninkatkan kebersihan khususnya di
Taman Kota Tabanan
4. Agar terpenuhinya tugas makalah Finalis Jegeg Bagus Tabanan 2016
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Taman Kota Tabanan
Taman Kota Tabanan yang terletak di tengah-tengah Kota Tabanan tersebut, pada dasarnya
didirikan sebagai paru-paru kota. Banyak ativitas masyarakat yang dapat dilakukan di Taman
Kota, seperti berolahraga, berkumpul atau bercengkraman, serta melaksanakan event event
tertantu dan masih banyak aktivits lainnya.
Namun semua itu tidak dapat berlangsung dengan baik, apabila kesehatan dan
kebersihan lingkungan sekitar tidak terjaga. Karena kebersihan dan kesehatan saling terkait,
apabila kebersihan tidak terjaga maka kesehatan akan terganggu. Salah satu dampak dari
adanya tidak terjaganya kebersihan lingkungan adalah tercemarnya udara yang tidak sehat.
Udara yang tidak sehat tentunya akan berdampak pada kesehatan maklhuk hidup.
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam) dan gas
(Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx) , Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida
(H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya tergantung dari macam, ukuran dan
komposisi kimiawinya.5
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan
terjadinya:6
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi
2.
3.
4.
5.
lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.
Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga
Tidak berdebu
Diraba tidak berbekas, dilihat tidak ada bercak, dicium tidak berbau
Hal yang paling buruk adalah kolam. Dalam kolam tersebut sebelumnya terdapat air
yang kotor sehingga terdapat banyak serangga air yang berkumpul. Selain itu, saat ini kolam
tersebut tidak terdapat air. Secara fungsional kolam tersebut tidak berfungsi. Dan dalam
kolam tersebut terdapat beberapa serangga kecil yang hidup. Hal ini menunjukkan kawasan
Taman Kota Tabanan tersebut kurang perhatian. Sehingga untuk indikator ketiga yakni bebas
dari Serangga tidak terpenuhi.
Di taman kota tabanan tersendiri, terdapat beberapa coretan-coretan cat semprot
berwarna putih. Hal ini dapat dilihat coretan tersebut terdapat di beberapa sudut taman.
Memungkinkan hal ini disebabkan karena tidak adanya himbauan atau larangan yang
mengisyaratkan untuk tidak mencoret-coret di halaman. Sehingga untuk indikator Tidak
adanya Coretan/Noda di dinding tidak terpenuhi.
Berdasarkan indikator tersebut maka Taman Kota Tabanan belum dapat dikatakan
sebagai lingkungan yang bersih. Sehingga hal ini menunjukkan kesehatan lingkungan Taman
Kota Tabanan rendah. Hal ini di buktikan dengan beberapa hal.
Adanya tanah yang berisikan genangan air. Genangan air tersebut terdapat jentik-jetik
nyamuk. Dimana nyamuk ini memungkinkan bisa menyebabkan adanya Nyamuk Demam
Berdarah. Salah satu penyakin yang bisa diakibatkan oleh nyamuk ini adalah DB.
Selain itu adanya bau tidak sedap yang keluar dari tempat sampah yang tidak layak.
Secara umum bau tidak sedap tersebut bisa mengakibatkan gangguan pernapasan.
2.2 Peningkatan Taraf Kebersihan Lingkungan
Penciptaan lingkungan yang bersih adalah tanggungjawab semua orang termasuk di
dalamnya pemerintah melalui kebijakan dan realisasi tindakan nyatanya.8 Dalam hal ini
8 AnneAhira.com, tanpa tahun terbit, Cara Menciptakan Lingkungan Bersih, URL :
http://www.anneahira.com/lingkungan-bersih.htm, diakses pada tanggal 23 Agustus 2016.
8
semua pihak memiliki peran penting seperti halnya pemerintah mengeluarkan kebijakan,
namun kebijakan tersebut harus diimbangi oleh masyarakat untuk melaksanakan kebijakan
tersebut.
Dari hal tersebut penulis memberikan beberapa langkah yang harus dilakukan untuk
menciptakan lingkungan yang bersih. Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah:
Memberikan kesadaran tentang arti penting lingkungan yang bersih kepada masyarakat,
terutama pada anak-anak agar kesadaran tersebut bisa tumbuh sejak usia dini. Karena
kesadaran adalah dasar manusia untuk mau bertindak dan berbuat, khususnya ikut serta
menjaga kebersihan lingkungan.
Memberikan kesadaran masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan
merupakan kewajiban dari Pemerintah Kabupaten Tabanan9 sesuai dengan ketentuan Perda
Kabupaten Tabanan Nomer 6 Tahun 2013. Kegiatan tersebut dinamakan Insentif.
Membiasakan hidup bersih sejak usia anak-anak tentu lebih membuahkan hasil yang luar
biasa daripada pembiasaan diri pada usia lanjut. Alasannya tentu saja berkaitan dengan
kesadaran yang berhasil muncul melalui kebiasaan. Anak-anak tidak perlu diperintah ataupun
dipaksa untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
Untuk menanamkan rasa sadar akan kebersihan lingkungan pada generasi muda
pemerintah hendaknya melakukan sebuah kegiatan yang turut serta menjaga kebersihan. Hal
ini dapat ditempuh dengan cara melaksanakan lomba kebersihan lingkungan tingkat sekolah
seperti UKS baik di tingkat SD, SMP maupun SMA/SMK.
9 Insentif merupakan upaya memberikan dorongan atau daya tarik secara moneter dan / atau non moneter
kepada setiap orang agar melakukan kegiatan mengurangi sampah, sehingga berdampakpositif pada kesehatan,
lingkungan hidup, dan/atau masyarakat
Lomba kebersihan ini secara tidak langsung menanamkan mereka untuk menjaga
kebersihan sehingga di lingkungan mereka dapat menerapkannya. Karena mereka dituntut
untuk menciptakan lingkunganyang bersih dengan berbagai cara. Dan hal ini akan mereka
terapkan pada dunia sehari-hari mereka, termasuk di Taman kota Tabanan.
Selain itu pemerintah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
kebersihan lingkungan dengan cara memberikan beban atau ancaman. Merujuak kepada Pasal
1 Paragraf 32 Perda Kabupaten Tabanan No. 6 tahun 2013 terdapat kegiatan yang disebut
Dinsentif10. Dimana pemerintah dapat memberikan beban atau ancaman untuk mengurangi
dari adanya penumpukan sampah.
Sebagai salah satu solusi yang sesuai dengan program Disentif tersebut, Pemerintah dapat
melakukan pembuatan kebijakan yang ditungkan dalam sebuah reklama untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Reklame terserbut di buat dan pasang di setiap sudut taman kota.
Khususnya bagian belakangan Taman kota. Karena orang cenderung akan membuang sampah
pada lokasi yang jarang dilihat oleh orang banyak.
Pemerintah Kabupaten Tabanan dapat membuat kebijakan terkait larangan membuang
sampah di tempat umum. Kebijakan tersebut hendaknya berisikan sanksi denda. Namun
nominal denda tersebut harus sepadan dengan akibat yang mungkin akan disebabkan.
Terkait dengan muatan kebijakan tersebut, hendaknya tidak saja dari segi pembuangan
sampah yang sembarangan. Alangkah baiknya kebijakan tersebut terdiri dari larangan
mencorat coret diseputaran taman kota serta merusak fasilitas-fasilitas yang ada ditaman kota.
Dengan adanya reklame ini tentunya orang akan berfikir dan memiliki rasa takut untuk
10 Disinsentif merupakan pengenaan beban atau ancaman secara moneter dan / atau non moneter kepada setiap
orang agar mengurangi menghasilkan sampah yang berdampak negatif pada kesehatan, lingkungan hidup, dan/
atau masyarakat.
10
melangarnya. Serta secara tidak langsung pemerintah memaksa warganya untuk tidak
membuang sampah sembarangan.
Namun hal ini harus diimbangi dengan kontroling dari aparatur yang berwenang.Apabila
tidak terdapat pengawasan kebijakan tersebut tidak memiliki makna. Maka dari itu perlu
adanya pengawasan dan pemerintah hendaknya menunjuk aparatur Negara untuk mengemban
tugas pengawasan tersebut.
Selain itu setiap event yang diadakan di taman kota Tabanan, hendaknya pemerintah
melakukan kontroling dan melakukan kesepakatan dengan pihak penyelenggara. Kesepatakan
tersebut harus memperhatikan tanggung jawab kebersihan. Hal ini diperlukan karena kadang
kala selesainya event yang diadakan di taman kota, sampah-sampah tersebut kurang
diperhatikan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Situasi kebersihan dilingkungan Taman Kota Tabanan dirasa kurang layak. Walaupun
tugas kebersian DKLH Tabanan terus melakukan kebersihan dilingkungan Taman Kota, hal
tersebut tidaklah membuat Taman Kota dalam keadaan bersih. Hal ini dikarenakan masih
adanya tingkah laku manusia yang mempengaruhi kebersihan lingkungan.
Tingkahlaku tersebut seperti membuang sampah tidak pada tempatnya, mencorat coret
halaman serta merusak fasilitas kebersihan merupakan tindakan yang mencerminkan
kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan. Hal ini menunjukkan jauh dari kategori
bersih. Dan ini terjadi pada Taman Kota Tabanan.
Beberapa hal yang dapatdilakukan untuk menanggulangi hal tersebut adalah
meningkatkan kesadaran manusia dengan beberapa cara yakni menenamkan sadar akan
kebersihan lingkungan sejak usia dini. Hal ini dapat ditempuh dengan cara pemerintah
menyelenggarakan kegiatan lomba kerbesihan di tingkat pendidikan.
Selian itu juga penanaman sadar akan kebersihan lingkungan dapat dilaukan dengan cara
paksa. Yakni membuat kebijakan berupa larangan membuang sampah sembarangan,
mencorat-coret lingkungan serta merusak fasilitas kebersihan di taman kota. Dan kibijakan
tersebut memuat sanksi yang tergas serta perlu adanya pengawasan dari aparatur yang
berwenang.
12
3.2 Saran
Saran dari penulis agar tulisan ini dapat disampaikan ke Pemerintah Kabupaten
Tabanan serta dapat diterapkan secara nyata oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan. Sepertihal
nya mananamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar khususnya Taman Kota. Selain
itu pemerintah lebih memperhatikan situasi serta prasaranan yang ada agar dapat digunakan
secara optimal.
Terkait dengan reklame tersebut hendaknya dilaksanakan. Seperti halnnya di
seputaran rumah sakit sanglah terdapat reklama yang melarang warganya membuang sampah
sembarangan. Sekali mereka terpergok melannggar maka akan diberikan sanksi denda
sebesar Rp. 300.000, 00,
13