A. INFORMASI UMUM
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kode/SKS : NPK 102/ 2 SKS
Pokok Bahasan : Paragraf
Pertemuan ke- :5
Dosen : Ayu Gustia Ningsih, M.Pd.
B. KOMPETENSI DASAR
C. MATERI
1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan
sebuah gagasan dalam bentuk untaian kalimat. Berdasarkan pengertian ini,
paragraf dapat disebut sebagai untaian kalimat yang berisi sebuah gagasan dalam
karangan. Dengan pengertian ini, sejalan dengan konsep untaian kalimat,
paragraf yang ideal terdiri atas sejumlah kalimat.
Jika paragraf terdiri atas sejumlah kalimat, tentu kita berpikir bahwa
kalimat-kalimat dalam paragraf itu saling berhubungan antara yang satu dengan
yang lainnya. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa menyusun paragraf pada
hakikatnya adalah menyusun sejumlah kalimat dalam rangka menghubungkan
sejumlah gagasan. Sehubungan dengan itu, paragraf sering disebut sebagai
karangan mini. Karena itu, tidaklah keliru jika dinyatakan bahwa menyusun
paragraf adalah menyusun karangan mini.
1
2
Untuk membekali Anda menyusun paragraf yang baik, uraian yang berisi
pokok-pokok bahasan tentang paragraf berikut perlu Anda pelajari, yaitu: (1)
persyaratan dan jenis-jenis paragraf yang mencakup paragraf induktif, paragraf
deduktif dan paragraf campuran, (2) pengembangan paragraf secara internal yang
mencakup pengembangan gagasan utama ke dalam gagasan penjelas dan
penuangannya ke dalam paragraf, dan (3) pengembangan paragraf secara
eksternal.
2. Struktur Paragraf
Menurut fungsinya, seluruh kalimat yang membangun sebuah paragraf
pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu kalimat
topik/kalimat pokok dan kalimat penjelas/pendukung. Kalimat topik ialah kalimat
yang berisi ide pokok atau ide utama paragraf. Kalimat topik merupakan kalimat
terpenting dan harus ada dalam setiap paragraf. Jika dalam satu paragraf tidak
terdapat kalimat topik, berarti ide paragraf itu juga tidak ada. Kalimat penjelas/
pendukung sesuai dengan namanya adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan
atau mendukung ide utama paragraf.
Kalimat topik dan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih
lanjut;
(2) Merupakan kalimat lengkap yang berdiri sendiri;
(3) Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat
lain;
(4) Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung atau kata penghubung/transisi.
(1) Sering melupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti);
(2) Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat
lain dalam satu paragraf;
(4) Isinya berupa rincian, keterangan, contoh dan data tambahan lain yang bersifat
mendukung kalimat topik.
3
3. Persyaratan Paragraf
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu adanya kesatuan
dan kepaduan.
1. Kesatuan
Paragraf di atas terdiri atas sembilan kalimat. Untuk ukuran paragraf yang
ideal, jumlah kalimat terlalu banyak sehingga dapat membosankan pembaca.
4
Selain itu, ide pokok paragraf terasa rancu karena lebih dari satu dan tidak jelas
mana ide yang dikembangkan.
Jika ditelusuri, dalam paragraf di atas ada tiga ide yang potensial untuk di
kembangkan: (1) saya sebagai guru bahasa Indonesia, (2) Clinton sebagai
Presiden Amerika, dan (3) tentang negara Amerika itu sendiri. Selain itu, tidak
seluruh kalimat penjelas mendukung ide pokok, misalnya kalimat.
2. Kepaduan
Selain dengan repetisi dan kata ganti, pertalian antarkalimat dapat dijalin
dengan kata atau frasa penghubung. Dalam peranannya, ada beberapa macam kata
atau frasa yang dapat dipakai untuk maksud yang berbeda. Tabel berikut ini
memuat contoh kata dan frasa penghubung lengkap dengan fungsinya masing-
masing.
Menyatakan hubungan akibat/ akibatnya, karena itu, oleh sebab itu, , maka,
hasil dengan demikian, jadi
Menyatakan hubungan berikutnya, demikian juga, kemudia, selain
pertambahan itu, lagi pula, lalu, selanjutnya, tambahan lagi
Menyatakan hubungan dalam hal yang sama, lai halnya dengan,
perbandingan sebaliknya, lebih aik dari itu, berbeda dengan
itu
Menyatakan hubungan akan tetapi, bagaimanapun,meskipun begitu,
pertentangan namun, sebaliknya, walaupun demikian
Menyatakan hubungan tempat berdekatan dengan itu, di sana, di sini, di
seberang sana, tak jauh dari sana,persis di
depan, di bawah, di sepanjang
6
PARAGRAF
1. Menurut fungsinya kalimat topiknya 1. Paragraf deduktif
2. Paragraf induktif
3. Paragraf deduktif induktif
4. Paragraf penuh kalimat topik
2. Menurut fungsinya dalam karangan 1. Paragraf pembuka
2. Paragraf pengembang
3. Paragraf penutup
3. Menurut sifat isinya 1. Paragraf Persuasif
2. Paragraf Argumentatif
3. Paragraf Naratif
4. Paragraf Deskriptif
5. Paragraf Espositoris
Dengan berpedoman pada bagan di atas, dapat dapat dideteksi misalnya
sebuah paragraf, disebut deduktif dari segi penempatan kalimat topik; disebut
paragraf pembuka dari segi fungsi dalam karangan; dan disebut naratif dari segi
isinya.
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal paragraf akan terbentuk
paragraf yang bersifat deduktif, yaitu cara penguraian yang menyajikan pokok
permasalahan lebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai
pemasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus). Perhatikan contoh
paragraf deduktif di bawah ini.
9
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf maka
akan terbentuklah paragraf campuran. Kalimat pada akhir paragraf bersifat
mengulang atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal
paragraf.
pertanyaan seseorang; (d) uraian tentang pengalaman pribadi; (e) uraian mengenai
maksud dan tujuan penulisan; atau (e) sebuah pernyataan.
Paragraf pembuka:
Paragraf pengembang:
Paragraf penutup:
c. paragraf naratif, jika isi paragraf bersifat menuturkan peristiwa atau keadaan
dalam bentuk cerita;
D. RANGKUMAN