Anda di halaman 1dari 48

FORMAT PENULISAN ILMIAH

pada TINJAUAN PUSTAKA &


FORMAT DAFTAR PUSTAKA

Pedoman ‘sementara’ ini didedikasikan kepada para mahasiswa yang sedang menulis
Skripsi di Politekik Negeri Kupang

Amandus Jong Tallo


Terimakasih atas beberapa slide dari DR.Rijanta dan tulisan-tulisan mahasiswa.
Diadopsi dari Agam Marsoyo, 2013
Mengapa menulis sulit?

1. Takut memulai (menulis vs bersepeda)

2. Tidak tahu kapan harus memulai (penentuan topik


dan kapan memulai)

3. Pengorganisasian

4. Penguasaan bahasa dan substansi yang akan


ditulis
Strategi Permulaan Menulis

1. Apresiasi tulisan yang baik – banyak baca buku


2. Memahami proses penulisan
3. Kemampuan mengorganisasikan tulisan – perlunya
outline atau rencana penulisan

Perlu JAM TERBANG menulis

Catatan: slides berikut ini mengingatkan kembali kepada struktur penulisan


bahasa Indonesia yang baik dan benar.
KALIMAT
• Kalimat sederhana dan tunggal: memiliki S-P-’O’
– Warga membersihkan sampah (transitif – memerlukan Obyek)
– Budi tidur (intransitif – tanpa Obyekpun merupakan kalimat)

• Kalimat langsung:
– Informan mengatakan, “Kita bebas memilih partai.”  Perhatikan TITIKnya
– Informan berkata, “Mengapa harus berpartisipasi?”
– “Sudah seharusnya jalan lingkar itu dibangun.” kata Ketua PU.

• Kalimat tidak langsung:


– Informan mengatakan bahwa kita bebas memilih partai.

• Kalimat aktif:
– Ana menggambar burung garuda.

• Kalimat pasif:
– Burung garuda digambar Ana
• Kalimat majemuk:
– Bapak pergi ke Solo dan Ibu pergi ke Bandung.
– Mereka bukan mahasiswa melainkan pedagang.
– Pupuk organik disebar petani, sebelum padi ditanam.
– UGM akan membebaskan SPP, jika semua persyaratan
terpenuhi.

Kalimat majemuk setara:


dan, kemudian, tetapi, …bukan….melainkan, maupun, atau.

Kalimat majemuk bertingkat:


sejak, ketika, setelah, sebelum, hingga, jika, supaya,
walaupun, bagai, karena, maka, seakan, sedangkan, bahwa.
Apakah Kalimat Efektif itu?
1. Mampu mewakili secara tepat pikiran atau perasaan penulis.

2. Memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan pembaca secara


identik dengan apa yang dimaksud penulis.

3. Tidak menimbulkan salah faham dalam berkomunikasi

Kalimat Efektif
1. Memiliki satu kesatuan gagasan: kejelasan S dan P, baik dengan O maupun tanpa
O.

2. Koherensi yang baik dan kompak: hubungan timbal balik antara S-P-O

3. Penekanan dapat diberikan dengan merubah posisi kata dalam kalimat, memakai
repetisi, memakai pertentangan, dan memakai partikel penekanan
Apakah Paragraf ?
(alinea)

Satu pikiran yang terdiri atas satu ide pokok


(kalimat inti) dan beberapa ide pengembang
(beberapa kalimat penjelas).

Jadi minimal ada DUA kalimat.


Syarat-syarat Paragraf yang Baik

1. Ada kesatuan antara ide inti dan ide-ide penjelas.

2. Ada kelengkapan bukti-bukti yang memperjelas ide inti.

3. Ada koherensi dan kekompakan hubungan antar kalimat dalam


paragraf.
JANGAN TERLALU PANJANG

Ide inti dan ide penjelas dalam suatu paragraf dapat diurutkan berdasarkan
hubungan spasial, temporal, kausal, klasifikasi, perbandingan, definisi, analogi dan
contoh.
Satu kalimat

Satu kalimat

(diambil dari tesis mahasiswa seperti apa adanya)


Terlalu panjang

(diambil dari tesis mahasiswa seperti apa adanya)


Isinya hilang

(diambil dari tesis mahasiswa seperti apa adanya)


Cara Membuat Paragraf yang Efektif
1. Membuat kalimat topik yang baik dan cukup rinci
• Pembaca lebih mudah memahami penulis
• Peluang pengembangan kalimat lebih luas
• Tubuh paragraf menjadi lebih rinci

2. Prinsip domino informasi (saling berhubungan)


Catatan untuk penulisan ilmiah:

• Ada paragraf inti


– Ada kalimat inti
– Ada kalimat penjelas

• Ada paragraf penjelas


– Ada kalimat inti
– Ada kalimat penjelas

• Ada paragraf penjelas


– Ada kalimat inti
– Ada kalimat penjelas
Paragraf (deduktif)
//////////////////////
→ judul
Kalimat INTI . Kalimat Penjelas
Paragraf Inti Kalimat Penjelas

Paragraf Penjelas

Paragraf Penjelas

Paragraf Penjelas &


Penutup
Paragraf deduktif kalimat inti berada di awal paragraf

Contoh penulisan ilmiah ini biasanya terlihat pada textbook yang berbahasa Inggris.
Penulisan ilmiah yang seperti ini lebih jelas daripada format penulisan ilmiah dengan
paragraf induktif (seperti pada slide berikut).
CONTOH
PARAGRAF
DEDUKTIF

Sumber: Heimstra dan


McFarling, 1974.
Paragraf induktif kalimat inti berada di akhir paragraf

Contoh penulisan ilmiah ini biasanya terlihat pada penulisan buku yang berbahasa
Indonesia.
CONTOH
PARAGRAF
inDUKTIF

Sumber: Yustika, 2000.


penjelas
inti

penjelas
penjelas

penjelas
penjelas

penjelas inti

Format penulisan induktif


Format penulisan deduktif lebih sulit dibaca, karena inti
lebih mudah dibaca, karena tulisan berada diakhir
inti tulisan berada diawal penulisannya. Biasanya
penulisannya. pembaca akan mencari inti
tulisannya.

Catatan: Kedua model paragraf di atas tidak diperbandingkan kelemahannya. Kedua model bisa
digunakan dalam penulisan ilmiah.
Beberapa kesalahan yang
sering dijumpai pada penulisan
Bahasa asing dalam kalimat
Dalam konteks Indonesia, maka sesuai dengan amanat
konstitusi negara, Indonesia adalah “Eenheidstaat” sehingga di
dalam lingkungannya tidak dimungkinkan adanya daerah yang
bersifat staat juga. diambil dari tesis mahasiswa seperti apa adanya
?
CARI PADANAN KATA BAHASA INDONESIAnya, kemudian
BAHASA ASINGnya - ITALIC dalam kurung.

diambil dari tesis mahasiswa seperti apa adanya


Penggunaan kata depan:
di dan daripada

Kata depan di sering dikacaukan penggunaannya dengan awalan di dan sebaliknya:

- di atas, di depan, di rumah, di selatan → PISAH dng KATA TEMPATnya.


- ditempati, dibukukan, dilakukan, dibeli → GABUNG sebagai IMBUHAN.

Kata depan daripada sering dipakai bukan dalam konteks perbandingan:

- Maksud daripada penelitian ini adalah………………………

- Tanggungjawab presiden lebih besar daripada menterinya.


- Kota Yogya lebih kecil daripada Kota Solo.
Penggunaan:
dimana, dalam mana, yang mana, dari
mana dan di dalam mana
• Pengaruh bahasa Inggris (where, in which, which).
• Dalam bahasa Indonesia sudah ada penghubung yang lebih tepat, yaitu
kata tempat dan yang.

Rumah dimana ia tinggal sangat luas.


Rumah tempat ia tinggal sangat luas.

Sektor pariwisata yang mana merupakan tulang punggung perekonomian negara


harus senantiasa ditingkatkan.
Sektor pariwisata yang merupakan tulang punggung perekonomian
negara harus senantiasa ditingkatkan.
Beberapa kesalahan dalam kalimat

Banyak anggota masyarakat belum menyadari akan pentingnya kesehatan


lingkungan.
Banyak anggota masyarakat belum menyadari pentingnya kesehatan
lingkungan.

Rambu-rambu yang terdapat di jalan raya kamu harus perhatikan.


Rambu-rambu yang terdapat di jalan raya harus kamu perhatikan.

Surakarta juga sebagai kota transit antara Surabaya dan Jakarta.


• Surakarta merupakan kota transit antara Surabaya dan Jakarta.
• Surakarta adalah kota transit antara Surabaya dan Jakarta.
Beberapa kesalahan dalam kalimat (redundant)

Sebelum laporan penelitian ini dikumpulkan, laporan penelitian ini harus


direvisi terlebih dahulu.
Sebelum dikumpulkan, laporan penelitian ini harus direvisi terlebih
dahulu.

UGM adalah merupakan salah satu ………


• UGM merupakan salah satu …………
• UGM adalah salah satu …………..

Semua data-data itu dapat diklasifikasikan dengan baik.


• Semua data itu dapat diklasifikasikan dengan baik.
• Data-data itu dapat diklasifikasikan dengan baik.

Pola status kawin antara lansia laki-laki dan lansia perempuan mempunyai pola
yang berbeda.
Pola status kawin antara lansia laki-laki dan perempuan berbeda.
Beberapa kesalahan dalam kalimat
(awal kalimat DARI)

Dari hasil penelitian di lapangan membuktikan bahwa angka mortalitas tinggi.


• Hasil penelitian di lapangan membuktikan bahwa angka mortalitas tinggi.
• Dari hasil penelitian di lapangan terbukti bahwa angka mortalitas tinggi.

Dari hasil sensus membuktikan bahwa angka kelahiran di daerah ini cukup
tinggi.
• Hasil sensus membuktikan bahwa angka kelahiran di daerah ini cukup
tinggi.
• Dari hasil sensus terbukti bahwa angka kelahiran di daerah ini cukup tinggi.
Beberapa kesalahan dalam kalimat (kalimat verbal)

Usulan penelitian ini sudah lama diajukan, tetapi kepala proyek belum
menyetujuinya.

• Usulan penelitian ini sudah lama diusulkan, tetapi belum disetujui oleh kepala
proyek.
• Kami sudah lama mengusulkan penelitian ini, tetapi kepala proyek belum
menyetujuinya.

Dewan Keamanan PBB mengecam keras atas terjadinya pembunuhan 21 warga


Palestina yang tewas dan 200 lainnya yang luka-luka.

Dewan Keamanan PBB mengecam keras atas peristiwa yang mengakibatkan


21 warga Palestina tewas dan 200 warga luka-luka.
Beberapa kesalahan dalam kalimat (kalimat verbal)

Sesuai dengan tujuan pembicaraan, makalah ini berbicara mengenai ragam baku
bahasa Indonesia.
Dalam makalah ini akan dibicarakan ragam baku bahasa Indonesia.

Penelitian ini belum dapat dilaksanakan. Karena dana yang diusulkan belum
turun.
• Penelitian ini belum dapat dilaksanakan karena dana yang diusulkan
belum turun.
• Karena dana yang diusulkan belum turun, penelitian ini belum dapat
dilaksanakan.

Kemerdekaan merupakan jembatan emas untuk menuju pembebasan lainnya. Yang


kita perlukan lebih jauh dari itu, yaitu membebaskan diri kita dari kebodohan dan
kemiskinan. (Yang…. merupakan kata sambung, tidak bisa didepan kalimat).
Kemerdekaan merupakan jembatan emas untuk menuju pembebasan lainnya. Hal
lain yang diperlukan lebih jauh adalah membebaskan diri dari kebodohan dan
kemiskinan.
Beberapa kesalahan dalam kalimat (terlalu panjang)

Peraturan Daerah untuk menata kawasan permukiman penduduk sedang


disusun pemerintah setempat, menyangkut detail rencana tata ruang kawasan itu
sebagai tindak lanjut Keppres 48/1984 tentang penanganan khusus permukiman di
wilayah Surabaya.

Peraturan Daerah untuk menata kawasan permukiman penduduk sedang


disusun pemerintah setempat. Peraturan itu menyangkut detail rencana tata ruang
kawasan tersebut. Hal itu merupakan tindak lanjut Keppres 48/1984 tentang
penanganan khusus permukiman di wilayah Surabaya.
Setelah memahami struktur penulisan secara umum (kalimat dan paragraf) dan
beberapa koreksi kesalahan yang sering dilakukan, maka penulisan ilmiah
dilanjutkan pada penulisan pada TINJAUAN PUSTAKA.
Pada penulisan TINJAUAN PUSTAKA memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
penulisan umum. Biasanya melakukan kutipan, sitiran, dan kutipan langsung dari
para penulis sebelumnya.

Slide-slide berikut menjelaskan tentang:


1. Citation (s) atau kutipan atau sitiran. Ini adalah kesimpulan peneliti tentang tulisan
(buku text, laporan penelitian, atau journal) sebelumnya, yang kemudian ditulis di bab
tinjauan pustaka. Disini tidak diperlukan pencantuman halaman.
2. Quote atau kutipan langsung. Ini adalah kutipan langsung peneliti dari tulisan
sebelumnya, yang kemudian ditulis di bab tinjauan pustaka seperti aslinya. Disini perlu
dicantumkan halamannya.
Citation(s) ~ kutipan, sitiran
• Nama di dalam kurung ditulis satu kata/nama: nama depan atau family name.
• Nama di luar kurung bisa ditulis komplit kemudian diikuti tahun terbit dalam kurung.

Perubahan guna lahan yang sangat besar akan mengakibatkan banjir di lereng bukit
Gunung Merapi (Agam, 1992).
Perubahan guna lahan yang sangat besar akan mengakibatkan banjir di lereng bukit
(Foreman, 1992). Satu kata (nama depan atau family name)

atau
Agam Marsoyo (1992) mengungkapkan bahwa perubahan guna lahan
yang sangat besar akan mengakibatkan banjir di lereng bukit Gunung Merapi.

George Foreman (1992) mengungkapkan bahwa perubahan guna lahan yang sangat
besar akan mengakibatkan banjir di lereng bukit.
Bisa nama komplit, tanpa gelar

JANGAN SEPERTI INI (kalimat tidak komplit SPOnya):

Agam Marsoyo (1992) perubahan guna lahan yang sangat besar akan
mengakibatkan banjir di lereng bukit Gunung Merapi.
Citation(s) ~ kutipan, sitiran
kumpulan penulis

Beberapa penulis (Wiwit & Bloom, 1989; Andi, 1992; Foreman, 2001) telah
merekomendasikan bahwa …..
atau
Wiwit Kawit dan John Bloom (1989), Andi Sofyan (1992), dan George Foreman (2001) telah
merekomendasikan bahwa …..

Satu BUKU dua penulis (tulis semua)


Fisher Geoffrey dan Peter Ambrose (2000) menjelaskan bahwa …..
atau
Rencana Anggaran dijelaskan secara rinci bahwa …..(Geoffrey dan Ambrose, 2000)

Satu BUKU banyak penulis (TIDAK perlu ditulis semua)


George Foreman dkk. (2001) menjelaskan bahwa …. tidak perlu et.al  latin
atau
Psikologi lingkungan telah merekomendasikan perlunya pemahaman pengaruh iklim
(Foreman dkk., 2001).
Predikat yang biasa digunakan dalam Citation(s)
• menyetujui, mengakui • mendapatkan • membuat
• menganalisis • menggambarkan • mencatat
• mengaplikasikan • menentukan • memperhatikan
• menilai • mengembangkan • menghasilkan
• mencoba • membedakan • memainkan
• mendasarkan • melakukan • menandai
• membatasi • menarik kesimpulan • menunjukkan
• membawa • mengestimasikan • menyiapkan
• mengkomentari • menguji • menghidupkan
• membandingkan • menyatakan • menerima
• menyimpulkan • menyampaikan • merekomendasikan
• memimpin • merumuskan • melaporkan
• mengkonfirmasi • menemukan • meninjau-ulang
• mempertimbangkan • menyamaratakan • memperlihatkan
• mengingatkan • mengadakan hipotesa • mengungkap
• meneruskan • mengindikasikan • mempelajari
• menghubungkan • menekankan • mendukung
• menegaskan • meneliti, menyelidiki • mengukur
• mendemostrasikan • mengetahui • menggunakan

Contoh: Satwoko (2000) menyimpulkan bahwa …………..


Satwoko (2000) merumuskan bahwa …………..
Satwoko (2000) menegaskan bahwa …………..
JELAS BAHWA menyimpulkan berbeda dengan merumuskan dan berbeda dengan menegaskan.
Pilihan predikat ini tergantung kesimpulan pembaca/peneliti dari buku yang ditulis Satwoko.
Quote ~ kutipan (langsung) →TULIS HALAMAN dari bukunya
Ungkapan Heimstra dan McDonald (1973) berbeda dengan pernyataan
Barry (1969). Mereka menekankan: satu
spasi

“One of the reported differences in rural – versus - urban lives


most referred to by urban people is their amazement at the
many references rural people make to the weather” (hal. 315).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa……….dst


atau
Ungkapan Heimstra dan McDonald (1973) berbeda dengan pernyataan Barry
(1969). Mereka menekankan:

“One of the reported differences in rural - versus- urban lives


most referred to by urban people is their amazement at the
many references rural people make to the weather” (Heimstra
dan McDonald, 1973: 315).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa……….dst


Contoh QUOTE yang SEDIKIT
→ bisa menyatu dengan kalimatnya

Winardi (1994: 11) menuliskan bahwa: “konflik berarti adanya


oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok,
atau organisasi-organisasi.” Mengingat adanya berbagai macam
perkembangan dan perubahan…………..dst

(diambil dari tesis mahasiswa seperti apa adanya)


Hindari double quote !!!
Hal ini karena bisa membingungkan pembaca ketika melihat DAFTAR PUSTAKAnya

Pandangan Dahrendorf (1959) dalam Doyle (1986) mengemukakan,


bahwa konflik sebagai segala macam hubungan antar manusia yang
bersifat berlawanan (antagonistis). Dalam kadar yang ringan, konflik
dapat berupa…… (diambil dari tesis mahasiswa seperti apa adanya)

Pandangan Dahrendorf dalam Doyle (1986) mengemukakan, bahwa konflik


sebagai segala macam hubungan antar manusia yang bersifat berlawanan
(antagonistis). Dalam kadar yang ringan, konflik dapat berupa……

Penjelasan:

(Foreman,1845) (Dahrendorf,1959) (Doyle, 1989)


Jadi sebenarnya Doyle sudah mensitir (citting) buku karangan Dahrendorf, Dahrendorf sudah
mensitir buku karangan Foreman. Buku Doyle yang dibaca peneliti.
Beberapa format penulisan pada tinjauan pustaka

1. Rincian penjelasan. Biasanya suatu tulisan yang memerlukan


penjelasan misalnya tentang komponen-komponen, aspek-aspek,
atau hal-hal yang dirinci dari penulis.

2. Tabel. Nomer tabel dan judul ditulis di atas tabelnya, dan sumber
di tulis di bawah tabelnya.

3. Gambar. Seluruh gambar, sketsa, foto, grafik, peta, matrik, dan


diagram disebut gambar. Nomer gambar, judul gambar dan sumber
gambar ditulis di bawah gambarnya. Gambarnya sendiri dibingkai
(digaris atau ada frame-nya).
Kesalahan pada point-point
Tidak diperkenankan menggunakan point-point atau titik-titik atau dot-dot.

Castetter dan Heisler (1984) menjelaskan lebih lanjut tentang


kegunaan tinjauan pustaka sebagai berikut.
• mengkaji sejarah permasalahan, - →
• membantu pemilihan prosedur penelitian, - →
• mendalami landasan teori. - →

Castetter dan Heisler (1984) menjelaskan lebih lanjut tentang kegunaan


tinjauan pustaka sebagai berikut.
a. mengkaji sejarah permasalahan,
b. membantu pemilihan prosedur penelitian,
c. mendalami landasan teori.
atau

Castetter dan Heisler (1984) menjelaskan lebih lanjut tentang kegunaan


tinjauan pustaka sebagai berikut.
(1) mengkaji sejarah permasalahan, (a) a) i.
(2) membantu pemilihan prosedur penelitian,
(b) b) ii.
(3) mendalami landasan teori.
(c) c) iii.
TABEL

Contoh:

Tabel 2: Banyaknya Hari Hujan Menurut Kabupaten di Provinsi Papua Tengah


Tahun 2001-2005

No Kabupaten 2001 2002 2003 2004 2005


1 Paniai 284 219 208 200 -
2 Nabire 212 17 149 136 129
3 Mimika 306 315 53 251 193
4 Yapen Waropen 231 241 163 142 -
5 Biak Numfor 249 273 188 151 235
6 Waropen - - - - -
7 Supriori - - - - -
Sumber : Balai Meteorologi dan Geofisika Provinsi Papua.
Catatan: Data Kabupaten Pemekaran masih bergabung dengan Kabupaten Induk.
Gambar, sketsa, foto, grafik, peta, matrik, diagram → semua disebut GAMBAR

Ada GARIS atau


FRAME

Gambar 6: Diagram bentuk pelayanan dan orientasi


penyelenggaraan pemerintahan Nomer, judul, dan
Sumber: Sunyoto, 2006 sumber gambar
diletakkan DI BAWAH
GAMBAR
90

80

70
Ada GARIS atau
60 FRAME
50 uang
barang
40
waktu
30

20

10

0
kec A kec B kec C kec D

Gambar 36: Grafik batang tentang tingkat partisipasi masyarakat


Sumber: Kuisioner no 45

Ada
GARIS
atau
FRAME

Gambar 35: Foto Pantai Selatan pada waktu sore hari


Sumber: penulis (diambil tanggal 4 Januari 2005)
Notasi atau
keterangan peta,
arah utara dan skala
di dalam frame
gambar

Gambar 14: Peta bentang alam di wilayah Papua Tengah


Sumber: Chaldun, 1987.
Kesalahan pada gambar peta
- biasanya seperti format proyek atau studio perencanaan.
- perlu disesuaikan dengan format penulisan ilmiah.

Notasi atau keterangan peta,


arah utara, dan skala serta
peta orientasi diedit
dimasukkan kedalam frame
gambar peta.

Gambar 16: Peta Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Bantul


Sumber: Bakosurtanal, 2001.
Format DAFTAR PUSTAKA

• Buku teks
• Buku bibliografi
• Jadi SATU dalam daftar pustaka
• Buku statistik
• Diurutkan ABJAD penulisnya
• Laporan Instansi
• Laporan penelitian
• koran, majalah, dan handout
• Skripsi/tesis/disertasi
dosen tidak termasuk pustaka.
• Prosiding seminar
• Journal
• tulisan di www.
Rule untuk buku teks dan laporan
Nama semua penulis, tahun terbit, “judul buku”, jilid, terbitan ke, nomer halamannya yang diacu
(catatan: bila intisari buku, tidak perlu halamannya), nama penerbit, kota penerbit.

Alexander, E.R.,1986, “Approaches to Planning: Introducing Current Planning


Theories, Concepts, and Issues”, edisi 1, Gordon and Breach Science, New
York.

Bila ada yang di-quote pada halaman tertentu:

Daljoeni, N., dan Suyitno, A.,1979, “Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan”,


edisi 1, halm. 78-86, Alumni, Bandung..

Bila ada EDITOR(s)nya dan mengambil tulisan pada bab tertentu:

Stake, R.E., 1994, “Case Studies” dalam Denzin, N.K., dan Lincoln, Y.S., (eds)
“Handbook of Qualitative Research”, halm.236-247, Sage Publications,
California.
Rule untuk buku teks dan laporan
TESIS/DISERTASI atau laporan penelitian yang belum dipublikasikan harap
ditambahi (tidak dipublikasikan):

Endang, P., 1993, “Partisipasi Masyarakat Dalam Program Perbaikan Jalan Lingkungan
di Desa Kepuharjo”, tesis MPKD-UGM (tidak
tidak dipublikasikan
dipublikasikan), Yogyakarta.

Bila tidak ada nama penulisnya di laporan dinas atau UU, maka instansi
atau penerbitnya yang diisi pada posisi nama penulis:

Bappeda Kota Yogyakarta, 1996, “Profil Kota Yogya tahun 1995”, Bappeda Kota
Yogyakarta, Yogyakarta.

Indah Karya, 1988, “Undang-Undang Nomer 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun”,
Indah Karya, Semarang.

Bila terjemahan buku:


Spreadley, J., 1979, “The Etnographic Interview” (“Metoda Etnografi” diterjemahkan oleh
Elizabeth, M.Z., 1997), Edisi 1, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta.

Catatan tambahan: PT atau CV pada penerbitnya tidak perlu dituliskan


Rule untuk journal dan download internet
Nama semua penulis, tahun terbit, “judul tulisan”, nama journal (italic), volume, nomer
terbit atau jilid, halaman untuk tulisan tersebut saja. URUT ABJAD NAMA

Baldry, C., 1999, “Space-The Final Frontier”, Sociology, 33, 3, 535-553.

Agam, M., 2007, “Rumah Inti untuk Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana bagi Masyarakat Pedesaan”, UNISIA Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol. XXX,
No. 63, hal.15-23.

Parkes, A., Kearns, A., dan Atkinson.,R, 2002, “What Makes People Dissatisfied with
their Neighbourhoods?” Urban Studies, 39, 13, 2413-2438. → (3 penulis).

Felstead, A., Jewson, N., Phizacklea, A., dan Walters, S., 2001, “Working at Home:
Statistical Evidence for Seven Key Hypotheses”, Work, Employment & Society,
Vol.15, No.2, pp. 215-231. → (4 penulis).

Wulder, M., 2007, “Principal Components and Factor Analysis”, www.pfc.forestry.ca,


diakses tanggal 20 November 2007.
Daftar Pustaka
Agam, M., 2007, “Rumah Inti untuk Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana bagi Masyarakat Pedesaan”, UNISIA Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol. XXX, No.
63, hal.15-23.
Alexander, E.R.,1986, “Approaches to Planning: Introducing Current Planning Theories,
Concepts, and Issues”, edisi 1, Gordon and Breach Science, New York.
Baldry, C., 1999, “Space-The Final Frontier”, Sociology, 33, 3, 535-553.
Bappeda Kota Yogyakarta, 1996, “Profil Kota Yogya tahun 1995”, Bappeda Kota
Yogyakarta, Yogyakarta.
Daljoeni, N., dan Suyitno, A.,1979, “Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan”, edisi 1,
halm. 78-86, Alumni, Bandung..
Endang, P., 1993, “Partisipasi Masyarakat Dalam Program Perbaikan Jalan Lingkungan
di Desa Kepuharjo”, tesis MPKD-UGM (tidak dipublikasikan), Yogyakarta.
Felstead, A., Jewson, N., Phizacklea, A., dan Walters, S., 2001, “Working at Home:
Statistical Evidence for Seven Key Hypotheses”, Work. Employment & Society,
Vol.15, No.2, pp. 215-231.
Indah Karya, 1988, “Undang-Undang Nomer 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun”,
Indah Karya, Semarang.
Parkes, A., Kearns, A., dan Atkinson.,R, 2002, “What Makes People Dissatisfied with
their Neighbourhoods?” Urban Studies, 39, 13, 2413-2438.
Spreadley, J., 1979, “The Entographic Interview” (“Metoda Etnografi” diterjemahkan oleh
Elizabeth, M.Z., 1997), Edisi 1, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta.
Stake, R.E., 1994, “Case Studies” dalam Denzin, N.K., dan Lincoln, Y.S., (eds)
“Handbook of Qualitative Research”, halm.236-247, Sage Publications, California.
Wulder, M., 2007, “Principal Components and Factor Analysis”, www.pfc.forestry.ca,
diakses tanggal 20 November 2007.

Anda mungkin juga menyukai