Anda di halaman 1dari 38

MEKANIKA REKAYASA I

Priska G. Nahak, ST., MT.


SILABUS
Tujuan Umum Pembelajaran:
Setelah menyelesaikan mata kuliah Mekanika
Rekayasa I ini, Karya Siswa diharapkan dapat
menghitung gaya dalam dan garis pengaruh
statis tertentu balok sederhana, gerber,
pelengkung tiga sendi, dan rangka batang rata
Pokok Bahasan

1. Sistem Satuan dalam Mekanika Teknik


2. Gaya, Vektor, menguraikan /
menjumlahkan dengan cara analitis dan
grafis
3. Keseimbangan dan diagram benda
bebas
4. Pengertian Struktur statis tertentu dan
statis tak tentu
5. Jenis-jenis Perletakan dan Pembebanan
SILABUS Lanjutan……..
6. Gaya-gaya dalam (M, D, N)
7. Analisis Balok statis tertentu tanpa dan
dengan kantilever
8. Analisis Kantilever
9. Analisis Balok Gerber
10. Portal Sederhana
11. Pelengkung Tiga Sendi
PERSYARATAN:
 Fisika Terapan

 Matematika Terapan
REFERENSI/BUKU AJAR :
 Heinz Frick, 1979, Mekanika Teknik 1

(Statika dan Kegunaannya), Yayasan


Kanisius, Yogyakarta.
 Heinz Frick, 1979, Mekanika Teknik 2
(Statika dan Kegunaannya), Yayasan
Kanisius, Yogyakarta.
 Diktat Kuliah
STATIKA
 Ilmu statika →pengembangan dari ilmu fisika
 Insinyur sipil → bekerja pada bidang perencanaan,

pelaksanaan dan perawatan atau perbaikan


konstruksi bangunan sipil.
 Ilmu statika sangat penting dan membantu insinyur
sipil dalam kaitannya dengan perencanaan suatu
struktur.
Fungsi utama bangunan sipil adalah
mendukung gaya-gaya yang berasal dari beban-
beban yang dipikul oleh bangunan tersebut.
Contoh:
 beban lalu lintas kendaraan pada

jembatan/jalan,
 beban akibat timbunan tanah pada dinding

penahan tanah (retaining wall),


 beban air waduk pada bendung,

 beban hidup pada lantai bangunan gedung,

dan lain sebagainya.


Model beban lalu lintas pada jembatan
Dinding penahan tanah (retaining wall)
Vektor
Vektor :
besaran fisik yang mempunyai besar dan
arah.
Contoh :
Gaya,kecepatan, percepatan
Skalar :
besaran tanpa arah.
Contoh : luas, volume, bilangan.
Vektor digambarkan sebagai garis berarah
(anak panah) Ditulis dengan huruf kecil bergaris
di atasnya.

Arah garis menunjukkan arah vektor.


Panjang garis menunjukkan besar vektor.
Besar (panjang) vektor ā, ditulis | ā | atau a.
 Vektor nol adalah:
vektor dengan panjang nol, ditulis O.
 Vektor satuan adalah
vektor dengan panjang satu satuan
panjang.
Bila | ā | =1, maka ā adalah vektor satuan
Gaya
 Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan
deformasi pada suatu struktur.
 Gaya mempunyai besaran dan arah,
digambarkan dalam bentuk vektor yang
arahnya ditunjukkan dengan anak-panah,
sedangkan panjang vektor digunakan untuk
menunjukkan besarannya
 Garis disepanjang gaya tersebut bekerja
dinamakan garis kerja gaya.
 Titik tangkap gaya yang bekerja pada suatu
benda yang sempurna padatnya, dapat
dipindahkan di sepanjang garis kerja gaya
tersebut tanpa mempengaruhi kinerja dari gaya
tersebut.
 Apabila terdapat bermacam-macam gaya
yang bekerja pada suatu benda, maka
gaya-gaya tersebut dapat digantikan oleh
satu gaya yang memberi pengaruh sama
seperti yang dihasilkan dari bermacam-
macam gaya tersebut, yang disebut
sebagai resultan gaya.
Vektor Resultan
 Sejumlah gaya yang bekerja pada suatu
struktur dapat direduksi menjadi satu
resultan gaya, maka konsep ini dapat
membantu di dalam menyederhanakan
permasalahan.
 Menghitung resultan gaya tergantung dari
jumlah dan arah dari gaya-gaya tersebut.
Beberapa cara/metode untuk menghitung/
mencari resultan gaya, yaitu antara lain :
1. Metode penjumlahan dan pengurangan
vektor gaya.
2. Metode segitiga dan segi-banyak vektor
gaya.
3. Metode proyeksi vektor gaya.
Metode penjumlahan dan pengurangan
vektor gaya:
 Metode ini menggunakan konsep bahwa dua
gaya atau lebih yang terdapat pada garis kerja
gaya yang sama (segaris) dapat langsung
dijumlahkan (jika arah sama/searah) atau
dikurangkan (jika arahnya berlawanan).
Secara grafis :
1. Lukislah vektor pertama sesuai nilai dan
arahnya.
2. Letakkan titik tangkap vektor kedua di ujung
vektor pertama sesuai dengan nilai & arahnya.
Metode segitiga dan segi-banyak vektor
gaya
 Metode ini menggunakan konsep, jika gaya-
gaya yang bekerja tidak segaris, maka dapat
digunakan cara Paralellogram dan Segitiga
Gaya.
 Metode tersebut cocok jika gaya-gayanya
tidak banyak.
 Namun jika terdapat lebih dari dua gaya,
maka harus disusun suatu segibanyak
(poligon) gaya.
 Gaya-gaya kemudian disusun secara
berurutan, mengikuti arah jarum jam.
 Jika telah terbentuk segi-banyak tertutup,
maka penyelesaiannya adalah tidak ada
resultan gaya atau resultan gaya sama
dengan nol.
 Namun jika terbentuk segi-banyak tidak
tertutup, maka garis penutupnya adalah
resultan gaya.
Metode proyeksi vektor
gaya
 Metode proyeksi menggunakan konsep
bahwa proyeksi resultan dari dua buah
vektor gaya pada setiap sumbu adalah sama
dengan jumlah aljabar proyeksi masing-
masing komponennya pada sumbu yang
sama.
 Xi dan X adalah masing-masing proyeksi
gaya Fi dan R terhadap sumbu x.
 Yi dan Y adalah masing-masing proyeksi
gaya Fi dan R terhadap sumbu y.
 Jika hanya diketahui vektor-vektor gaya dan
akan dicari resultan gaya, maka dengan
mengetahui jumlah kumulatif dari komponen
proyeksi sumbu, yaitu X dan Y, maka dengan
rumus pitagoras dapat dicari nilai resultan
gaya (R).
Contoh 1:
Diketahui:
suatu benda dengan gaya-gaya seperti terlihat pada Gambar
sebagai berikut.

Ditanyakan :
Tentukan besar dan arah resultan gaya dari empat gaya tarik
pada besi ring.
Contoh 2
Diketahui:
seperti terlihat pada Gambar, dua orang sedang
berusaha memindahkan bongkahan batu besar dengan
cara tarik dan ungkit.
Ditanyakan :
Tentukan besar dan arah gaya resultan yang
bekerja pada titik bongkah batu akibat kerja
dua orang tersebut.
Penyelesaian Contoh 1:
Diketahui:
suatu benda dengan gaya-gaya seperti terlihat pada Gambar
sebagai berikut.

Ditanyakan :
Tentukan besar dan arah resultan gaya dari empat gaya tarik
pada besi ring.
Penyelesaian:
 X = 1.8 + 2.4 cos 40 – 3 cos 50
= 3.638 – 1.928
= 1.71 kN
 Y = 3 sin 50 + 2.4 sin 40 – 3.6

= 2.298 + 1.543 – 3.6


= 0.241
R= X 2
+Y 2
= 1.712 + 0.2412
= 1.727
Arah resultan:
y
Tg  =
x
0.241
= = 0.140
1.71
 = arc tg 0.140 = 8 0
Penyelesaian Contoh 2
Diketahui:
seperti terlihat pada Gambar, dua orang sedang
berusaha memindahkan bongkahan batu besar dengan
cara tarik dan ungkit.
Ditanyakan :
Tentukan besar dan arah gaya resultan yang
bekerja pada titik bongkah batu akibat kerja
dua orang tersebut.
Penyelesaian:

Anda mungkin juga menyukai