Anda di halaman 1dari 5

MATERI TUTORIAL SESI 4

MK : Keterampilan Menulis (PDGK4305/2 SKS)


Semester : 7 . 2021.2
Tutor : Triwiek Yulinawati
Modul 3 : Paragraf
Tujuan
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
tentang Pengertian Paragraf dan Jenis-jenis Paragraf
KB 1. PARAGRAF

A. PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian

beberapa kalimat. Semi (2007:86) dan Arifin (2008:115) menyatakan paragraf adalah
seperangkat kalimat yang mengacu pada suatu topik. Kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran yang mempunyai keterkaitan dengan satu topik. Setiap
paragraf boleh saja terdiri atas satu kalimat, dua kalimat, tiga kalimat, bahkan lebih dari
lima kalimat pun diperbolehkan, asalkan kalimat-kalimat dalam satu paragraf
tersebut tidak berbicara masalah atau topik yang lain.

B. FUNGSI PARAGRAF
Menurut Djago Tarigan (2009:5-6) fungsi paragraf adalah sebagai berikut.
- Penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan
- karangan.
- Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.
- Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
- Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran
pengarang.
- Penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca.
- Penanda bahwa pikiran baru dimulai.
- Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai
- pengantar, transisi, dan penutup pengarang.

C. SYARAT PARAGRAF YANG BAIK

a. Kesatuan
Kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan
pengembang atau gagasan utama yang diikuti beberapa gagasan pengembangan
atau penjelas. Artinya, setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran atau
satu gagasan.
Contoh :
(1) Indonesia jaya. (2) kata-ata itu meluncur gembira dari Menteri Pemuda dan
Olahraga, Dr Andi Malarangeng, setelah selesai pertandingan bulu tangkis Asia
Terbuka, Minggu Malam, di Jepang (3) Jepang adalah negara maju di kawasan
Asia Timur yang beribukota Tokyo. (4) Pernyataan itu dianggap wajar karena
apa yang diimpikan selama ini dapat menjadi kenyataan, yaitu Indonesia
menjadi juara bulutangkis Asia Terbuka, mengalahkan saingan berat China dan
Malaysia. (5) Apalagi para pemain bulutangkis kita masih muda-muda, dan
dalam keadaan prima. (6) Hasil yang diperoleh tersebut adalah, prestasi
gemilang yang pernah diraih Indonesia dalam arena seperit itu.

Contoh paragraf di atas tidak menunjukan kesatuan paragraf yang utuh dan
terpadu.

b. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai jika jalinan
kalimat-kalimatnya terangkai secara baik. Sebab, suatu paragraf bukanlah
sekumpulan kalimat yang berdiri sendiri terlepas dari gagasan pokoknya.
Agar sebuah paragraf padu dan baik harus ada sarana pengait kalimat dalam
paragraf yang ditulisnya, meliputi : (1) penggantian, (2) Pengulangan, dan
penghubung antar
kalimat.

- Penggantian
Penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa
penyuluhan atau penggantian unsur-unsur tertentu dengan menggunakan kata
ganti (dia, mereka, ia kalian) kata petunjuk ( ini, itu, tersebut, di atas, di bawah).

Contoh:
Andi dan Anto bermain bulu tangkis. Sedangkan adiknya bermain lompat
tali, dan orang tua mereka membersihkan rumah, kegiatan seperti itu
dilakukan ketika hari libur atau pada saat mereka sedang tidak ada kegiatan. Selain
itu, keluarga mereka sangat harmonis dan bahagia.

- Pengulangan
Pengulangan merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang dilakukan
dengan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya.
Contoh :
Kuliah bahasa Indonesia itu diselenggarakan pada hari Selasa lalu. Dalam kuliah
bahasa Indonesia itu ada berbagai hal yang dibicarakan, di antaranya bentuk dan
pilihan kata, tata kalimat, serta paragraf. Memang kuliah Bahasa Indonesia itu
hukumnya wajib bagi setiap mahasiswa perguruan tingga di Indonesia.
- Penghubung antar kalimat

Sarana penghubung dalam paragraf diistilahkan dengan transisi. Letak transisi


dalam paragraf dapat terletak di depan, tengah, dan akhir paragraf.

Fungsi Kata dan Frase Penghubung

 Akibat Hasil  Akibatnya, karena itu, oleh karena itu,


oleh sebab itu, dengan demikian, jadi

 Petambahan  Berikutnya, demikian juga, kemudian,


Lalu, selain itu, lagi pula, selanjutnya, tambah
lagi, bahkan

 Perbandingan  Dalam hal yang sama, lain halnya


dengan, sedangkan, lebih baik dari itu, berbeda
dengan

 Pertentangan  Akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu,


namun, sebaliknya, walaupun demikian

 Tempat  Berdekatan dengan itu, di sini, di seberang sana,


tak jauh dari sini, di bawah, di atas, persis di
depan…., di sepanjang….. di belakang…..

 Tujuan  Agar, supaya, untuk/guna, dengan maksud

 Waktu  Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai,


sejak, sebelum, sesudah, segera, Ketika, tatkala

 Singkatan  Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai


simpulan, pendek kata, akhir kata

Contoh :
Perkuliahan bahasa Indonesia pada siang hari terkadang membosankan. Banyak
mahasiswa mengantuk dan kurang memperhatikan materi yang disampaikan.
Hal ini disebabkan waktu perkuliahan kurang tepat dan mahasiswa
beranggapan bahwa hal itu saya sudah pelajari di SMA. Oleh karena itu,
pengajar harus pandai memilih metode dan pengorganisasian materi secara
tepat
c. Kelengkapan
Sebuah paragraf dikatkan lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Sebaliknya, suatu paragraf
dikatakan tidak lengkap apabila tidak dikembangkan lebih lanjut atau hanya
diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Contoh :
Suku Dayak tidak termasuk golongan suku yang suka bertengkar. Mereka tidak
suka berselisih, bertikai atau bersengketa.
KB. 2 JENIS - JENIS PARAGRAF

A. POSISI PARAGRAF DALAM KARANGAN

Di lihat dari letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan, paragraf di bedakan atas
paragraf pengantar atau pembuka, paragraf pengembang atau paragraf,
penghubung, dan paragraf penutup.

a. Paragraf Pengantar atau Pembuka


Paragraf Pengantar atau paragraf pembuka berfungsi sebagai pembuka atau
pengantar pokok pembicaraan untuk sampai kepada masalah yang
diuraikan dalam karangan, paragraf jenis ini harus mampu mengundang minat
dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan atau menata pikiran pembaca
untuk mengetahui seluruh isi uraian.

b. Paragraf Pengembang atau Paragraf Penghubung


Paragraf pengembang atau paragraf penghubung adalah paragraf-paragraf yang
berfungsi mengemukakan inti persoalan, juga memberi ilustrasi atau contoh.
Semua masalah yang akan diuraikan dimuat dalam paragraf-paragraf ini yang
secara tekhnis ditempatkan diantara paragraf pembuka dan paragraf penutup.
Dengan demikian paragraf ini berisikan pembahasan inti persoalan yang
dikemukakan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang berada pada bagian akhir tulisan yang
berisikan simpulan dari semua uraian sebelumnya dengan fungsinya sebagai
penutup. Paragraf ini sering merupakan pernyataan atau penegasan kembali
mengenai masalah-masalah yang dianggap penting dalam paragraf penghubug.
Kalimat-kalimat yang menyusunnya diusahakan dapat menimbulkan kesan
yang mendalam bagi pembaca. Seperti halnya paragraf pembuka, paragraf ini
tidak boleh terlalu banyak atau terlalu panjang.

B. BERDASARKAN POSISI KALIMAT UTAMA


Berdasarkan dari posisi kalimat utama, maka paragraf ini dibagi empat jenis :
a. Paragraf Dedukatif
Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian awal paragraf akan membentuk
paragraf dedukatif, yaitu cara penguraian yang menyajikan pokok permasalahan
lebih dahulu, lalu menyusul uraian terinci mengenai ide pokok (mengikuti urutan
umum-khusus)
b. Paragraf Induktif
Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian akhir akan membentuk pragraf
induktif, yaitu cara penguraian yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu
kemudian diakhiri dengan pokok pembicaraan (mengikuti uraian khusus-umum).
c. Paragraf Deduktif-Induktif

Kalimat utama yang ditempatkan dibagian awal dan bagian akhir akan
membentuk paragraf deduktif-induktif (campuran). Kalimat pada bagian
akhir lebih bersifat mengulang atau menegaskan kembali gagasan utama
pada bagian awal. Cara penguraiannya di mulai dengan pernyataan yang umum
kemudian diperjelas dengan yang khusus, lalu kembali ke yang umum.

d. Paragraf Penuh Kalimat Utama


Seluruh kalimat yang membentuk paragraf sama pentingnya sehingga tidak
satupun kalimat khusus menjadi kalimat utama. Paragraf jenis ini sering dijumpai
dalam uraian-urain yang bersifat deskriptif dan naratif

C.BERDASARKAN SIFAT ISINYA


Paragraf dari segi isinya dibagi menjadi lima jenis yaitu :
- Paragraf Naratif, jika isi paragraf bersifat menuturkan peristiwa
atau keadaan dalam bentuk cerita.
- Paragraf Deskriptif, Jika isi paragraf bersifat melukiskan atau
menggambarkan sesuatu dengan bahasa
- Paragraf Ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan suatu fakta atau
kejadian tertentu
- Paragraf Argumentatif, jika isi paragraf bersifat membahas satu masalah
dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung
- Paragraf Persuasif, jika isi paragraf bersifat mempromosikan sesuatu
dengan cara mempengaruhi pembaca.
-

Anda mungkin juga menyukai