Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SOSIOLOGI

NAMA : AHMAD GHULAM GHAZI


KELAS : X MIPA 6
NO. ABSEN : 35

TUGAS
1. Jelaskan pengertian interaksi sosial dan syarat terjadinya interaksi sosial!
2. Jelaskan dan berikan contoh 6 faktor pendorong terjadinya interaksi sosial!
3. Jelaskan dan berikan contoh jenis-jenis interaksi sosial!
4. Jelaskan pengertian bentuk interaksi sosial asosiatif dan jelaskan contohnya!
5. jelaskan pengertian bentuk interaksi sosial disosiatif dan jelaskan contohnya!

^PEMBAHASAN^

1. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial dapat terjadi dalam suasana persahabatan
maupun perselisihan, dengan kata-kata, jabat tangan, dan bahasa isyarat.
Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu ;
1) Kontak Sosial
Kata “kontak” berasal dari bahasa Latin con atau cun yang berarti bersama-sama dan tango atau
tangere yang berarti menyentuh. Kontak sosial tidak diartikan secara harfiah bersama-sama saling
menyentuh secara fisik. Kontak bisa melalui bicara, telepon, telegram, surat, radio dan lain-lainnya.
Kontak sosial dapat bersifat primer maupun sekunder. Kontak dikatakan primer apabila terjadi secara
langsung, sedangkan dikatakan sekunder jika kontak yang terjadi dengan menggunakan media
tertentu.
Dalam kontak sekunder, ada dua macam yaitu sekunder langsung dan sekunder tak langsung.
Sekunder langsung terjadi apabila media dan alat yang digunakan dalam komunikasi dapat dipakai
untuk berkomunikasi secara langsung.
 Sebagai contoh, Ahmad berkomunikasi dengan Sutan melalui WA (WhatsApp).
Sekunder tak langsung terjadi apabila menggunakan alat, tetapi tidak dapat langsung digunakan atau
karena adanya jasa dari pihak ketiga.
 Sebagai contoh, Bu Guru ingin menyampaikan sesuatu kepada ketua kelas, namun ketua kelas
lagi sakit. Maka dari itu Bu Guru menyampaikan ke bendahara kelas untuk memberitahukan
kepada ketua kelas. Kebetulan bendahara kelas tersebut ingin menjenguk ketua kelas
diruamahnya. Kesimpulannya, pihak ketiganya adalah bendahara kelas.
2) Komunikasi
Komunikasi menurut Everelt M. Rogers adalah proses di mana suatu ide diahlikan dari sumbu kepada
kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud utuk mengubah tingkah laku mereka. Meliputi
pembicaraan, gerak-gerik badan atau sikap, perasaan-perasaan, dan lain-lain.
 Sebagai contoh, Ahmad salim kepada Bu Guru saat ingin pulang sekolah.
Komunikasi dapat berakibat negatif maupun positif. Negatif apabila dari kontak itu terjadi konflik atau
pertentangan, dan akan positif apabila kontak yang terjadi mengarah kepada kerja sama.

2. Faktor-faktor pendorong terjadinya interaksi sosial, terdapat 6 faktor, antara lain ;


a. Imitasi
Imitasi merupakan faktor yang memepengaruhi interaksi sosial karena seseorang akan mencoba untuk
meniru orang lain yang menjadi idolanya. Imitasi berperan dalam menentukan arah seorang
berperilaku. Imitasi biasanya terjadi dalam kehidupan sosial apabila melihat individu/kelompok lain
lebih sukses dari dirinya.
 Sebagai contoh, dalam lingkungan keluarga, dimana anak akan meniru kebiasaan orang tua
atau anggota keluarga lainnya yang selalu berperilaku dan berbicara secara sopan.

b. Sugesti
Sugesti adalah pendapat, pandangan, dan sikap yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dan
diterima oleh pihak lain. Juga merupakan keinginan yang timbul pada seseorang untuk
terpengaruh/mempengaruhi orang lain dalam kehidupan sosial.
Seorang individu akan mudah menerma sugesti karna hal-hal berikut ini ;
1) Kemampuan berpikir seorang terhambat
2) Pikiran dalam keadaan kacau
3) Otoritas
4) Mayoritas
 Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang didorong untuk meningkatkan nilai mata pelajaran.

c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang
untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial sebagai
akibat adanya imitasi dan sugesti.
 Sebagai contoh, seorang anak mengidolakan gurunya, sehingga dia mengidentifikasi dirinya
seperti guru tersebut.

d. Simpati
Simpati merupakan suatu proses seseorang untuk tertarik pada pihak lain karena beberapa sebab
seperti kemampuan, sikap, kepribadian, dan tingkah lakunya yang baik. Dalam proses simpati,
perasaan seseorang memegang peranan yang penting walaupun dorongan utamanya adalah keinginan
untuk memahami pihak lain dan bekerja sama dengannya.
 Sebagai contoh, adanya perasaan ikut sedih dan berduka saat mendengar kabar duka dari
keluarga maupun dari teman. Secara langsung seseorang akan mengucapkan rasa bela
sungkawa.

e. Empati
Empati adalah kecakupan untuk merasa diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut larut
merasakan apa yang dialami atau diderita oleh orang lain itu.
 Sebagai contoh, mengumpulkan sumbangan sukarela dari teman-teman sekelas untuk
diberikan kepada keluarga teman yang sedang sakit.

f. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dalam diri individu sehingga ia melakukan suatu hal
untuk mencapai tujuan tertentu.
 Sebagai contoh, Seorang membaca biografi orang sukses dan kemudian berusaha agar
menjadi sukses seperti orang tersebut.

3. Interaksi sosial dapat terjadi antara ;


 Interaksi antara Individu dengan Individu
Seorang individu akan membuat aksi kepada orang lain dengan tujuan agar dapat mendapat
reaksi atas aksi yang dilakukannya. Reaksi yang muncul dapat bersifat positif dan negatif. Mengarah
kepada kerja sama merupakan reaksi positif dan mengarah kepada pertentangan atau konflik
merupakan reaksi negatif.
 Sebagai contoh, konsultasi antara seorang dokter dengan pasien, konsultasi antara pemilik
rumah dengan seorang arsitek atau design, penjual sayur dengan pembelinya.
 Interaksi antara Individu dengan Kelompok
Dalam interaksi ini, seorang individu berinteraksi dengan kelompok.
 Sebagai contoh, ketua kelas memberikan pengumuman kepada teman-teman kelasnya,
Seorang guru mengajarkan pelajaran sosiologi dikelas X MIPA 6, Seorang murid baru dikelas X
MIPA 6 memperkenalkan dirinya di hadapan teman-temannya lewat daring di Microsoft Team
(MT).

 Interaksi antara Kelompok dengan Kelompok


Dalam interaksi ini, yang muncul adalah kepentingan kelompok, sehingga kepentingan
individu-individu tidak muncul.
 Sebagai contoh, Kerjasama antara TNI dan Polri dalam menanggulangi COVID-19,
Pertandingan futsal antar dua tim yang berbeda, Tawuran antar kelompok pelajar.

4. Proses-proses sosial asosiatif, proses ini terjadi apabila individu atau kelompok melakukan aktivitas
dan interaksi sosial yang memiliki keserasian atau kesamaan dalam pandangan atau arah pola pikir sehingga
proses itu mengarah kepada kesatuan atau kerja sama. Berdasarkan bentuknya, merupakan bentuk interaksi
sosial positif yang mengarah pada kesatuan. Terdapat proses sosial integratif atau konjungtif, proses tersebut
sangat penting untuk kemajuan masyarakat. Proses ini terdiri atas kerja sama, akomodasi, asimilasi, akulturasi.
 Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia mulai berinteraksi dengan sesamanya. Kerja
sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang
sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri
sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut.
 Sebagai contoh, satu tim sepak bola harus bekerja sama untuk dapat menciptakan gol ke
gawang lawan, kerjasama antara guru dan murid supaya ilmu dari guru dapat diterima dan
dipahami oleh murid, terjadwalnya piket adalah bentuk kerja sama antar teman sekelas untuk
menjaga kebersihan kelas.

 Akomodasi (Accommodation)
Akomodasi adalah suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,
sehingga lawan tersebut tidak kehilangan kepribadinnya.sebagai usaha manusia untuk meredam suatu
pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
 Sebagai contoh, penyelesaian yang bersengketa melalui pihak ketiga (mediasi), menyepakati
pelaksanaan piket kelas secara bergantian, penyelesaian konflik Indonesia dan Belanda di KMB
(Konferensi Meja Bundar).

 Asimilasi (Asimiltion)
Asimilasi merupakan suatu proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-
perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia. Proses
asimilasi dimulai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama yang bertujuan untuk mencapai
kesatuan, baik organisasi, pikiran,maupun tindak.
 Sebagai contoh, muncul musik dangdut, yang merupakan hasil perpaduan antara musik
tradisional daerah dengan musik india, baju koko yang merupakan pakaian khas bangsa China
sejak dahulu kini di Indonesia identik dengan pakaian muslim pria, para siswa yang memiliki
latar belakang berbeda namun tidak menjadikan suatu halangan untuk bermain bersama.

 Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan
kebudayaannya dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing. Dengan demikian, lambat laun
unsur-unsur kebudayaan asing tersebut melebur ke dalam kebudayaan asli, dengan tidak
menghilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan tersebut.
 Sebagai contoh, Masjid Menara Kudus meupakan akulturasi antara Islam (fungsinya sebagai
masjid) dengan Hindu (ciri fisik menyerupai bangunan pura agama Hindu), wayang, sebagai
bentuk akulturasi kebudayaan Jawab dengan India (cerita yang diambil dari kitab Ramayana
dan Mahabharata).

5. Proses-proses sosial yang disosiatif adalah keadaan sosial dalam keadaan disharmoni akibat adanya
pertentangan antar-anggota masyarakat. Ketidaktertiban sosial (sosial disorder) memunculkan disintegrasi
sosial akibat pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut. Berdasarkan bentuknya, merupakan bentuk
interaksi sosial negatif yang mengarah pada pertentangan dan konflik. Proses ini terdiri atas persaingan
(competition), kontravensi, dan permusuhan.
 Persaingan (Competition)
Persaingan atau kompetisi adalah suatu proses sosial di mana orang secara perorangan atau
kelompok-kelompok manusia bersaing mencari keuntungan untuk mencapai tujuan tertentu tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan. Dalam persaingan, masing-masing pihak berjuang untuk
menunjukkan eksistensinya terhadap pihak lain.
Bentuk-bentuk persaingan ;
1) Persaingan di bidang ekonomi
Biasanya timbul karena terbatasnya persediaan, kesempatan untuk mengelola ekonomi, dan
lain lain.
2) Persaingan di bidang kebudayaan
Muncul seiring dengan semakin berkembangnya pola pikir masyarakat. Pemikiran manusia
tersebut dapat dituangkan dalam berbagai macam ide atau gagasan.
3) Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan dan peranan tertentu dalam masyarakat
Kedudukan dan peranan yang ada kesempatannya sangat terbatas, sehingga memerlukan
perjuangan untuk mecapai kedudukan dan peranan tersebut, maka terjadilah persaingan.
4) Persaingan karena perbedaan ras
Perbedaan-perbedaan fisik, seperti warna kulit,bentuk tubuh, tinggi badan, dan lain-lain yang
merupakan ciri-ciri dan ras manusia.
 Sebagai contoh ;
a) Perlombaan 17 agustus
b) Piala dunia
c) Kekerasan
d) Memfitnah
e) Menghasut
f) Menipu orang lain
g) Pembunuhan
h) Perlawanan rakyat

 Kontravensi (Contravention)
Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau
konflik. Proses sosial ini ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang
atau suatu rencana, dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keragu-raguan
terhadap seseorang atau suatu kelompok.
Tipe-tipe kontravensi ;
1) Kontravensi yang menyangkut generasi
Yaitu suatu bentuk kontravensi antara satu generasi dengan generasi yang lain. Sering terjadi
perbedaan pandangan antara generasi tua dengan generasi muda. Misalnya, generasi tua
menganggap bahwa anak muda zaman sekarang kurang mengenal tata krama dan bergaul secara
bebas. Sementara itu, generasi muda memiliki pandangan bahwa generasi tua itu kolot,
tradisional, dan ketinggalan zaman.
2) Kontravensi yang menyangkut jenis kelamin
Yaitu perbedaan-perbedaan persepsi atau pandangan antara kaum pria dengan kaum wanita
menyangkut hak dan kewajiban. Di antara keduanya sering terjadi ketidakcocokan, namun hanya
sebatas tidak cocok dan tidak sampai timbul konflik. Misalnya, perbedaan pendapat antara kaum
pria dengan kaum wanita mengenai gerakan emansipasi.
3) Kontravensi yang menyangkut kelompok
Yaitu kontravensi yang terjadi di antara dua kelompok atau lebih, dan masing-masing kelompok
memiliki dasar pemikiran dalam menghadapi suatu persoalan. Contohnya, pendapat pendapat
antara berbagai fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat menyangkut kenaikan harga BBM.
 Sebagai contoh ;
a) Teman yang berkhianat dan diam-diam menyebarkan rahasia kita
b) Mahasiswa yang tidak menyetujui kebijakan pemerintah dan mengadakan demo
c) Tindakan penghasutan dan provokasi yang terjadi didaerah konflik
d) Anak yang bertengkar dengan orangtuanya dirumah
e) Perasaan tidak suka warga yang disimpan di dalam hati terhadap pribadi Pak RT
f) Perasaan tidak suka anggota OSIS terhadap sang ketua OSIS terhadap disimpan di
dalam hati dan tidak diutarakan

 Pertentangan/Pertikaian/Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan. Awal dari pertentangan umumnya berupa persaingan yang sangat serius, sehingga terjadi
bentrokan-bentrokan karena adanya berbagai macam perbedaan kepentingan di dalamnya.
Terdapat 5 bentuk-bentuk konflik berupa ;
a) Pertentangan pribadi (konflik individual)
Merupakan konflik yang terjadi adanya perbedaan-perbedaan yang tajam antara dua individu.
 Sebagai contoh, seorang anak yang berebut mainan dengan kakaknya.
b) Pertentangan kelas sosial
Konflik ini muncul karena adanya perbedaan persepsi terhadap suatu permasalahan
menyangkut suatu hal, karena masing-masing pihak memiliki sudut pandang yang berbeda.
 Sebagai contoh, demo buruh yang meminta kenaikan upah kepada pengusaha tempat ia
bekerja.
c) Pertentangan rasial
Konflik ini muncul karena adanya kepentingan yang berbeda dari ras-ras yang bertentangan.
 Sebagai contoh, terdapat kasus SARA di Timor Timur, DOM Aceh, Malari.
d) Konflik politik
Konflik ini timbul pada umumnya karena adanya pandangan-pandangan yang berbeda dalam
menyikapi suatu hal. Konflik ini biasanya menyangkut masalah kenegaraan.
 Sebagai contoh, tumbagnya orde lama oleh orde baru.
e) Konflik internasional
Konflik ini muncul apabila terjadi benturan-benturan kepentingan antara bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain.
 Sebagai contoh, sengketa Selat Ambalat antara Malaysia dan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai