Anda di halaman 1dari 4

SYAJA’AH

Disusun oleh:
 Meydira R. P.
 Nadia Bunga A.
 Nayla Novarina A.
A. Pengertian Sifat Syaja’ah

Sebagai manusia, kita harus selalu berbuat baik kepada sesama. Salah satunya, membela
kebenaran dengan seganp keberanian. Dalam Islam, hal tersebut dikenal sebagai syaja’ah.
Syaja’ah sendiri berarti gagah atau berani.

Secara bahasa, syaja’ah merupakan kekuatan nyata, keberanian, tekun, kegagahan,


kekuatan hati menghadapi keputusasaan, tenang, sabar, menguasai diri. Sementara itu, secara
istilah, syaja’ah diartikan sebagai keteguhan hati, kekuatan pendirian, dan keberanian jiwa
yang dimiliki seseorang ketika menghadapi masalah atau kesulitan.

Syaja’ah juga dapat dipahami sebagai keberanian karena benar dan tidak ada ketakutan
dalam menyampaikan kebenaran demi meraih ridho Allah. Sifat syaja’ah ini menjadi ciri
seseorang yang istiqomah dalam menegakkan kebenaran di jalan Allah.

Dalam pandangan Imam Syahid Hasan Al-Banna pengertian syajaah adalah ‘Azhimul
Ihtimal yang artinya besarnya daya pikul dan daya tahan. Ia akan bersabar ketika diberi ujian,
dan ia akan bersyukur ketika ia diberi kenikmatan.

B. Dalil Syaja’ah

‫َو اَل َتِهُنوا َو اَل َتْح َز ُنوا َو َأْنُتُم اَأْلْعَلْو َن ِإْن ُكْنُتْم ُم ْؤ ِمِنيَن‬

Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
(Q.S Ali Imran: 139)

“Katakan kebenaran, sekalipun itu pahit”. (HR. Imam Baihaqi)

Janganlah kamu menjadi orang yang ikut-ikutan, yang berkata: Bila orang melakukan
kebaikan maka aku pun melakukannya. Namun bila orang melakukan keburukan maka aku
pun ikut melakukannya juga. Akan tetapi tempatkanlah diri kalian! Jika orang melakukan
kebaikan maka kamu pun melakukannya. Namun jika orang melakukan keburukan maka
(tinggalkan sikap buruk mereka) jangan kamu berbuat zalim.” (HR. Tirmidzi)

Seburuk-buruk sifat yang ada pada seseorang adalah sifat pelit yang sangat pelit dan sifat
pengecut yang sangat pengecut”. (HR. Abu Dawud).
‫َفاْسَتِقْم َك َم ٓا ُاِم ْر َت َو َم ْن َتاَب َم َع َك َو اَل َتْطَغ ْو ۗا ِاَّنٗه ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َبِصْي‬

Artinya: “Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Hud: 112)

C. Macam-Macam Keberanian

Syaja’ah dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.


 Syaja’ah nafsiyyah merupakan sebuah bentuk keberanian ketika menghadapi berbagai
bentuk bahaya atau penderitaan dan menegakkan sebuah kebenaran.
 Syaja’ah nafsiyyah merupakan sebuah bentuk keberanian ketika menghadapi berbagai
bentuk bahaya atau penderitaan dan menegakkan sebuah kebenaran.

D. Contoh Syaja’ah

 Membela teman atau siapapun ketika dirungdung meskipun ada kemungkinan pula
akan dirundung.
 Berkata jujur apapun keadaannya.
 Memberanikan diri mengkritik pemimpin yang bersikap sewenang-wenang dan
dzalim.

E. Faktor Munculnya Keberanian

 Rasa takut kepada Allah SWT.Selama seseorang yakin bahwa yang dilakukannya
dalam rangka menjalankan perintah Allah, maka orang tersebut tidak takut kepada
siapapun kecuali Allah SWT.
 Lebih mencintai akhirat daripada dunia. Perlu dipahami bahwa dunia bukanlah tujuan
akhir, namun hanya sebagai jembatan menuju akhirat. Seorang muslim tidak akan
ragu meninggalkan dunia asalakan dia mendapat kebahagiaan di akhirat.
 Tidak takut mati apabila ajal sudah datang, tidak ada yang dapat mencegah atau lari
darinya. Kematian adalah sebuah kepastian dan setiap orang pasti akan mati.

F. Hikmah Syaja’ah
 Memiliki kemampuan bertahan lebih kuat dalam menghadapi berbagai kesulitan
hidup. Orang yang menerapkan syaja’ah cenderung tahan banting ketika dirinya
dalam penderitaan hingga bahaya sewaktu meraih rida Allah.
 Berani menyampaikan kebenaran. Seseorang akan cenderung berterus terang dan
konsisten untuk menyuarakan kebenaran sekali pun dirinya mungkin akan berada
dalam kesulitan akibat perbuatan orang-orang zalim.
 Teguh memegang rahasia. Orang-orang yang memiliki sifat syaja’ah tidak akan
menjadi pengkhianat. Dia memegang rahasia yang diamanahkan kepadanya sekali
pun bertaruh dengan jiwanya saat dipaksa mengatakan.

 Mengakui kesalahan. Pelaku syaja’ah adalah orang yang berbesar hati menerima
kesalahan jika yang dilakukannya menyimpang dari kebenaran sembari memperbaiki
kesalahan itu.

 Dapat mengendalikan diri saat marah. Orang pemberani yang menerapkan syaja’ah
tidak membiarkan amarahnya menguasai pikirannya. Dirinya mampu berpikir dengan
jernih sekali pun ada hal yang membuatnya marah.

 Pelaku syaja’ah melihat dirinya sendiri secara objektif dan mengakui bahwa ada
kekurangan atau kelebihan sehingga tidak menjadikannya sombong.

 Sifat keberanian memberikan kita kekuatan untuk berani dalam membela atau
melawan sesuatu yang salah.

 Menghilangkan perasaan sulit atau tidak mampu untuk mengerjakan atau mencoba
sesuatu untuk pertama kalinya.

Anda mungkin juga menyukai