Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN SYAJA’AH

Secara etimologi kata al-syaja’ah berarti berani antonimnya adalah al-jubn yang berarti
pengecut.
Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu seseorang
yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima
musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu. Pada diri seorang pengecut sukar
didapatkan sikap sabar dan berani.
Secara istilah syajaah adalah keteguhan hati kekuatan pendirian untuk membela dan
mempertahankan kebenaran secara bijaksana dan terpuji.
Menurut Ustad Arifin Ilham dan Ust. Yuddy Effendy dalam bukunya yang berjudul 4
Zikir Super dahsyat, dalam akhlak Islam, istilah syaja’ah, artinya ‘berani’. Syajaah adalah
keberanian yang berdasar pada keberanian dan dibentuk dengan penuh pertimbangan,
bukan keberanian dalam arti siap melawan atau menantang siapa saja tanpa memedulikan
apakah dia berada di pihak yang benar atau salah. Bukan pula berani dalam pengertian
memperturutkan hawa nafsu.
Menurut anwar sanusi dalam bukunya Jalan kebahagiaan, mengutarakan bahwa syaja’ah
itu adalah keberanian dalam menegakkan kebaikan dan melawan keburukan dengan
berbagai risiko dan konsekuensinya. Selain itu, syaja’ah juga berarti berani untuk
mengakui kesalahan diri sendiri dari berani mengakui kelebihan orang lain.

Berani untuk tidak mengungkit-ungkit aib dan cacat-cela orang lain dan berani
memaafkan orang yang pernah berbuat salah kepada diri kita. Syaja’ah artinya
keberanian bukan ditumbuhkan pada saat melakukan pelanggaran, seperti menyakiti atau
membunuh orang lain tanpa hak, berzina, berjudi, berdusta, korupsi, dan lain-lain
melainkan sebaliknya untuk menyingkirkan itu semua melalui cara-cara yang dibenarkan
oleh hukum dan norma-norma berlaku.

Sebenar-benarnya syaja’ah (keberanian) tidak bergantung pada kekuatan fisik, tetapi


justru tergambar sebagai kekuatan hati dan kebersihan jiwa. Betapa banyak orang yang
secara fisik, berotot, sixpack, dan kuat tapi hati dan jiwanya lemah. Ia hanya akan
menjadi seorang pengecut. Sebaliknya, betapa banyak pula orang yang fisiknya kecil,
kurus, kerempeng, gemulai, dan lemah, tapi hatinya sekuat singa.
Mengenai hal ini Rasulullah SAW pernah menyatakan.

“Bukanlah yang dinamakanemberaniitu orang yang kuatbergulat.


Sesungguhnyapemberaniituialah orang yang sanggupmenguasaidirinya di waktumarah”
(HR. Muttafaqun ‘Alaih).
BENTUK-BENTUK SYAJA’AH

1. Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan di jalan Allah (jihad fii sabililah)
2. Berani menegakkan kebenaran
3. Memiliki Daya Tahan Yang Besar
4. Kemampuan Menjaga Rahasia
5. Mengendalikan Nafsu
6. Mengakui Kesalahan
7. Bersikap Obyektif Pada Diri Sendiri
8. Penerapan Syaja’ah dalam Kehidupan (lingkup syari’ah)
1) Rasa takut kepada Allah Swt.
2) Lebih mencintai akhirat daripada dunia.
3) Tidak ragu-ragu, berani dengan pertimbangan yang matang.
4) Tidak menomor satukan kekuatan materi.
5) Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah.

MACAM-MACAM SYAJA’AH

Syaja’ah dapat dibagi menjadi dua macam:

1) Syaja’ah harbiyyah, yaitu keberanian yang kelihatan atau tampak, misalnya keberanian
dalam medan tempur di waktu perang.
2) Syaja’ah nafsiyyah, yaitu keberanian menghadapi bahaya atau penderitaan dan
menegakkan kebenaran.

Munculnya sikap syaja’ah tidak terlepas dari keadaan-keadaan sebagai berikut:


a. Berani membenarkan yang benar dan berani mengingatkan yang salah.
b. Berani membela hak milik, jiwa dan raga, dalam kebenaran.
c. Berani membela kesucian agama dan kehormatan bangsa.

Dari dua macam syaja’ah (keberanian) tersebut di atas, maka syaja’ah dapat dituangkan dalam
beberapa bentuk, yakni:

a. Memiliki daya tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan mungkin
saja bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah Swt.
b. Berterus terang dalam kebenaran dan berkata benar di hadapan penguasa yang zalim.
c. Mampu menyimpan rahasia, bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan.
Kemampuan merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu
menyimpan rahasia adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggung jawab.
d. Berani mengakui kesalahan salah satu orang yang memiliki sifat pengecut yang tidak
mau mengakui kesalahan dan mencari kambing hitam, bersikap ”lempar batu sembunyi
tangan” Orang yang memiliki sifat syajā’ah berani mengakui kesalahan, mau meminta
maaf, bersedia mengoreksi kesalahan dan bertanggung jawab.
e. Bersikap obyektif terhadap diri sendiri. Ada orang yang cenderung bersikap “over
confidence” terhadap dirinya, menganggap dirinya baik, hebat, mumpuni dan tidak
memiliki kelemahan serta kekurangan. Sebaliknya ada yang bersikap “under estimate”
terhadap dirinya yakni menganggap dirinya bodoh, tidak mampu berbuat apaapa dan
tidak memiliki kelebihan apapun. Kedua sikap tersebut jelas tidak proporsional dan tidak
obyektif. Orang yang berani akan bersikap obyektif, dalam mengenali dirinya yang
memiliki sisi baik dan buruk.
f. Menahan nafsu di saat marah, seseorang dikatakan berani bila ia tetap mampu
bermujahadah li an-nafs, melawan nafsu dan amarah. Kemudian ia tetap dapat
mengendalikan diri dan menahan tangannya padahal ia punya kemampuan dan peluang
untuk melampiaskan amarahnya.

HIKMAH SYAJA’AH
 Ada pepatah mengatakan,"Pemberani mati satu kali tetapi pengecut mati seribu kali." Pepatah
ini menunjukkan bahwa sikap syaja'ah memiliki hikmah yang sangat besar.Kesuksesan akan
didapat oleh orang yang memiliki sikap berani dalam berjuang.Hikmah syaja'ah diantara lain
sebagai berikut.

1. Syaja'ah adalah sikap manusia mencapai kemajuan.Sikap ini telah banyak dicontohkan oleh
para pahlawan pembela bangsa,pembela negara,dan agama.Mereka memiliki sikap berani
menghadapi lawan,sehingga keberanian mereka berbuah kepada keberhasilan memenangkan
pertarungan dan mampu mengantarkan bangsanya kepada kemajuan.

 2. Syaja'ah menghilangkan perasaan merasa sulit dan menghilangkan rasa tidak mampu.Sikap
merasa silit sebenarnya berasal dari rasa cemas dan takut.Jika timbul keberanian,akan hilang rasa
sulit.Seseorang yang takut menghadapi suatu urusan,dia akan merasakan bahwa apa yang
dihadapinya itu merupakan sesuatu yang sulit.Akan tetapi seseorang yang memiliki sikap
syaja'ah/berani tentu akan merasa mudah dalam menghadapi sesuatu.

3. Syaja'ah akan mendorong seseorang untuk kreatif dan produktif.Sikap syaja'ah dapat
mengasah kemampuan seseorang menciptakan sesuatu yang bermanfaat.

 4. Syaja'ah mendatangkan ketenteraman,sebaliknya sikap pengecut menimbulkan kegelisahan


dan keragu-raguan.Sikap syaja'ah ini mendorong ketenangan dirinya dalam melakukan sesuatu
sesuai dengan dasar norma kebenaran ajaran agama.
DAFTAR PUSAKA

Referensi

[1] Dikutip dari buku Kisah Hidup Umar, hal 31, karya Dr. Musthafa Murad Penerbit
Zaman.https://books.google.com.sa

[2] http://www.slideshare.net/fuad_ar_rhizma/syajaah

[3] http://oasetarbiyah.blogspot.com/2008/05/asy-syajaah-keberanian.html

[4] Berani Membela Kebenaran:  Seri  Pendidikan Karakter Islami, oleh Dr. Marzuki , M.Ag

[5] http://www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/tarbiyah3/tarbiyah/tar-0132.htm

[6] http://www.nanangwahidin.com/2014/09/makalah-hadits-tarbawi-sopan-dan-perwira.html

[7] http://www.dakwatuna.com/2008/05/27/673/berani-di-jalan-dakwah/#axzz3W8pOB0IM

[8] http://www.slideshare.net/fafapie/syajaah-dan-tawadhu

http://www.ilmudaninfo.com/2017/08/hikmah-syajaah.html

http://www.bacaanmadani.com/2017/10/pengertian-syajaah-keberanian-pembagian.html

http://hilmanmuchsin.blogspot.com/2009/05/asy-syajaah.html
http://www.bacaanmadani.com/2017/10/pengertian-syajaah-keberanian-pembagian.html
Terima kasih sudah berkunjung.

Anda mungkin juga menyukai