Hi!
Whoa!
PPL UII 2020
Table of Contents
HIKMAH IFFAH
SYAJA'AH 'ADALAH
HIKMAH
PENGERTIAN
َا َّلش ْي ٰط ُن ي َ ِعدُ مُك ُ الْ َف ْق َر َويَْأ ُم ُرمُك ْ اِب لْ َف ْحشَ ۤا ِء ۚ َواهّٰلل ُ ي َ ِعدُ مُك ْ َّم ْغ ِف َر ًة ِِّمنْ ُه
ٌ َوفَ ْضاًل ۗ َواهّٰلل ُ َو ِاس ٌع عَ ِلمْي
“Allah menganugerahkan al- Hikmah (kefahaman yang dalam
tentang al- Qur’an dan as Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi
hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang
banyak. Dan hanya orang-orang yang ber-akal-lah yang
dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”
(QS. Al- Baqarah [2] : 269)
BENTUK HIKMAH
يُ ْغ ِنهَي ُ ُم اهّٰلل ُ ِم ْن فَضْ هِل ٖ َۗواذَّل ِ ْي َن يَبْتَغ ُْو َن ْال ِك ٰت َب ِم َّما َولْي َ ْس َت ْع ِف ِف اذَّل ِ ْي َن اَل جَي ِدُ ْو َن ِناَك ًحا َحىّٰت
َايْ َمانُمُك ْ فَاَك ِت ُب ْومُه ْ ِا ْن عَ ِل ْممُت ْ ِفهْي ِ ْم َخرْي ً ا َّو ٰات ُْومُه ْ ِّم ْن َّمالِ اهّٰلل ِ اذَّل ِ ْ ٓي ٰا ٰتىمُك ْ َۗواَل تُ ْك ِره ُْوا فَتَ ٰي ِتمُك ْ عَىَل الْ ِب َغ ۤا ِء
ٌ ِا ْن َا َرد َْن حَت َ ُّصنًا ِل ّتَبْتَغ ُْوا َع َر َض الْ َح ٰيو ِة ادلُّ نْ َيا َۗو َم ْن ي ُّ ْك ِر ْهه َُّّن فَ ِا َّن اهّٰلل َ ِم ْۢن ب َ ْع ِد ِا ْك َرا ِهه َِّن غَ ُف ْو ٌر َّر ِحمْي
“Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya,
sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba
sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat
perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan
berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu.
Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran,
sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan
kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa” (QS. An-Nur
[24]: 33)
BENTUK
IFFAH
A. Dengan menjaga kesucian diri dalam menjaga kesucian diri terbagi ke dalam
beberapa bagian:
1. Menjaga kesucian panca indra
2. Kesucian jasad
3. Kesucian dari memakan harta orang lain
4. Kesucian lisan
Secara etimologi
kata al-syaja’ah berarti `berani
antonimnya dari kata al-jabn yang
berarti pengecut. syaja’ah adalah
keberanian yang berlandaskan kebenaran
dan dilakukan dengan penuh
pertimbangan
DALIL NAQLI
syaja’ah (perwira) akan menimbulkan hikmah dalam bentuk sifat mulia, cepat
tanggap, perkasa, memecah nafsu memaafkan, tangguh, menahan amarah,
tenang, mencintai
'ADALAH
PENGERTIAN
Kata ’adalah berasal dari kata adil yang artinya tidak berat sebelah tidak memihak, atau menyamakan
yang satu dengan yang lain, setelah berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran
sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang.
Menurut istilah, adil adalah menetapkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau beberapa masalah
untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama
Adil terhadap Allah artinya Adil terhadap diri sendiri, yaitu
menempatkan Allah pada tempatnya menempatkan diri pribadi
yang benar pada tempat yang baik dan
benar
BENTUK
'ADALAH
Adil terhadap orang lain, yakni Adil terhadap makhluk lain, artinya
menempatkan orang lain pada dapat menempatkan makhluk
tempatnya yang sesuai, layak, lain pada tempatnya yang
dan benar sesuai
BENTUK
'ADALAH
KEDUDUKAN DAN KEUTAMAAN
'ADALAH
● Terciptanya rasa aman dan tentram karena semua telah merasa diperlakukan dengan adil
● Membentuk pribadi yang melaksanakan kewajiban dengan baik
● Menciptakan kerukunan dan kedamaian
● Keadilan adalah dambaan setiap orang
● Begitu mulianya orang yang berbuat adil sehingga Allah tidak akan menolak doanya
● Mendapat pahala di akhirat
● Meningkatkan semangat kerja
Thanks
Do you have any questions?