Anda di halaman 1dari 27

MEMAHAMI ILMU KALAM

SUCI PASCARAMADHANI XI IPA 5


APA ITU ILMU KALAM??

ETIMOLOGI TERMINOLOGI

Ilmu Kalam adalah Ilmu yang


membicarakan bagaimana menetapkan
kepercayaan kepercayaan keagamaan Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas
(agama Islam) dengan bukti-bukti yang berbagai masalah ketuhanan dengan
yakin. Ilmu kalam disebut juga ilmu yang menggunakan dasar-dasar naqliyah,
membahas soal-soal keimanan. maupun argumentasi rasional (‘aqliyah).
A. DASAR PEMBAHASAN ILMU KALAM

1. AL-QURAN
Dari Umar ra, dia berkata: Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang
sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan
jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia
duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada lututnya (Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “Ya Muhammad, berita- 8 Buku Siswa Kelas
XI hukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam :
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah,
dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat,
menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata:
“anda benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan.
Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman“. Lalu beliau bersabda:
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya
dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“,
kemudian dia berkata: “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku
2. HADIS tentang ihsan“. Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau”
. Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”.
Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya“. Dia berkata:
“Beritahukan aku tentang tanda-tandanya", beliau bersabda: “Jika seorang hamba
Hadist Nabi Muhammad SAW. Banyak melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin
dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya“,
membicarakan masalah-masalah yang kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah)
dibahasi lmu kalam. bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui“. Beliau bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian
(bermaksud) mengajarkan agama kalian “.(HR. Muslim)
3. PEMIKIRAN MANUSIA

Pada pertumbuhan awal pemikiran Islam, para ulama telah menggunakan rasionya untuk menjelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan ajaran Islam jauh sebelum filsafat Yunani berpengaruh luas dalam khasanah ilmu Keislaman. Hal
ini terutama yang berkaitan dengan ayat-ayat mutasyabihat, yakni ayat-ayat Al-Quran yang samar maksudnya,
sehingga membutuhkan pemikiran akal untuk memahaminya. Di dalam Al-Qur’an, banyak sekali terdapat ayat-ayat
yang memerintahkan manusia untuk berfikir dan menggunakan akalnya. Dalam hal ini biasanya Al-Qur’an
menggunakan redaksi tafakkur, tadabbur, tadzakkur, tafaqqah, nazhar, fahima, aqala, ulul-albab, ulul-ilm, ulul-
abshar, dan ulun-nuha. Oleh karena itu, jika umat Islam sangat termotivasi untuk memaksimalkan penggunaan
rasionya, hal itu bukan karena ada pengaruh dari pihak luar saja, melainkan karena adanya perintah langsung dari
ajaran agama mereka. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan sangat jelasnya penggunaan rasio dan logika dalam
pembahasan ilmu kalam.
Secara naluriah, manusia selalu ingin bertuhan. Oleh sebab
itu, kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak
adanya manusia pertama. Abbas Mahmoud Al-Aqad
mengatakan bahwa keberadaan mitos merupakan asal-usul
agama dikalangan orangorang primitif. Sejak pemikiran
pemujaan terhadap benda-benda alam berkembang, di
wilayah-wilayah tertentu pemujaan terhadap benda-benda
4. INSTING alam berkembang secara beragam. Di Mesir, mereka
menganggap suci terhadap burung elang, burung nasr, ibn
awa ( semacam anjing hutan ), buaya, dan lain-lainnya.
Anggapan itu lalu berkembang menjadi pemujaan
terhadap matahari. Dari sini berkembang lagi menjadi
percaya adanya keabadian dan balasan bagi amal
perbuatan yang baik.
B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ILMU KALAM

PEMBAHASAN

1. MABDA 2. WASHILLAH

Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT. Dalam Hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai
bagian ini termasuk pula bagian takdir. perantara antara manusia dan Allah. meliputi:
Malaikat, Nabi/Rasul, dan Kitabkitab Suci.

3. MA’AD

Hal-hal yang berhubungan dengan hari yang akan


datang. meliputi : surga, neraka dan sebagainya.
ASPEK-ASPEK ILMU KALAM

1. KEESAN ZAT 2. KEESAN SIFAT

3. KEESAAN PERBUATAN 4. KEESAAN DALAM BERIBADAH KEPADANYA


Titik kelemahan ilmu kalam yang menjadi sorotan berputar pada tiga aspek berikut ini:

1. Aspek Ontologi

Harus diakui bahwa masalah-masalah aliran-aliran kalam yang ada hanya berkisar pada persoalan-persoalan ketuhanan
dan yang berkaitan dengannya yang jauh dari persoalan kehidupan umat manusia. Dengan demikian, ilmu kalam tidak
dapat diandalkan untuk memecahkan persoalan-persoalan kehidupan manusia masa kini.
2. Aspek Epistimologi

Maksud epistimologi pada pembahasan ini adalah cara yang digunakan oleh para pemuka aliran kalam dalam
menyelesaikan persoalan kalam, terutama ketika mereka menafsirkan Al-Qur’an. Tiap-tiap aliran kalam
memang mengklaim memiliki misi suci ketika menyelesaikan persoalan-persoalan kalam. Namun, misi suci ini
tidak berjalan secara sempurna karena terkontaminasi oleh interes-interes pribadi atau kelompok.
2. Aspek Aksiologi

Pada aspek aksiologi ilmu kalam ini menyangkut pada kegunaan ilmu itu sendiri dalam menyingkap hakikat kebenaran.
Dengan menyitir sebuah hadits, “tafakkaru fi khalqillah. . .”, Muhammad Abduh beranggapan bahwa objek penelaahan dan
penelitian akal pikiran manusia, pada dasarnya adalah sifat-sifat dasar dari segala macam fenomena yang ditemui dalam
kehidupannya. Dari penelitian sifat-sifat dasar tersebut, akan ditemukan hukum sebab akibat yang melatarbelakanginya. Di
luar wilayah itu, akal pikiran tidak dapat menembusnya.
MASALAH YANG BERTENTANGAN DENGAN ILMU KALAM

1. Kekafiran 2. Kemunafikan

4. Kemurtadan
3. Kemusyrikan
C. FUNGSI ILMU KALAM

1. Untuk memperkuat, membela dan 2. Untuk menolak akidah yang sesat dengan
menjelaskan akidah Islam. berusaha menghindari tantangan tantangan
3. Sebagai ilmu yang mengajak orang yang baru 4. Ilmu kalam berfungsi sebagai ilmu yang dapat
untuk mengenal rasio sebagai upaya mengenal mengokohkan dan menyelamatkan keimanan pada
Tuhan secara rasional. diri seseorang dari ketersesatan.
AWAL MULA MUNCUL ILMU KALAM

Para ahli sejarah telah sepakat bahwa awal mula munculnya ilmu kalam itu di
sebabkan karena adanya faktor politik, bermula dari terbunuhnya khalifah Usman bin
Affan dan kemudian digantikan oleh khalifah Ali bin Abi Thalib. Peristiwa menyedihkan
ini (terbunuhnya Usman bin Affan) dalam sejarah islam sering dinamakan al-fitnat al-
qubra (Fitnah Besar). Peristiwa tersebut merupakan pangkal tumbuhnya berbagai
masalah pada masyarakat islam saat itu, khususnya masalah politik, sosial dan
pemahaan keagamaan. Maka ilmu kalam tumbuh dengan bertolak dari pristiwa fitnah
besar itu.
FIRQAH/TEOLOGI ILMU KALAM

1. Firqah Khawarij 2. Firqah Murji’ah

Merupakan golongan yang timbul pada saat terjadinya


Merupakan golongan yang keluar dari golongan Ali,
pertikaian anatara Ali, khawarij dengan golongan
menentang golongan Ali dan Muawiyyah. Ajaran mereka
muawiyyah, golongan ini bersifat netral tidak memihak
adalah mereka yang melakukan dosa baik besar maupun
salah satu golongan ini. Ajaran mereka yaitu orang yang
kecil mereka dihukumi kafir, dan yang berhak
melakukan dosa baik besar maupun kecil tidak dihukumi
mendudukuki jabatan khalifah itu bukan hanya orang
kaϐir tidak juga mukmin melainkan dikembalikan kepada
orang kafir.
Allah SWT pada hari kiamat.
3. Firqah Jabariyah 4. Firqah Qadariyah

Merupakan golongan yang timbul bersamaan dengan


Pertumbuhan golongan ini karena peretentangan
Firqah Qodariyyah yaitu timbul karena menentang
terhadap kebijakan bani Umayah yang sangat kejam.
kebijakan politik bani Umayyah yang dianggap kejam.
Ajaran mereka yaitu Allah itu adil maka Allah SWT akan
Ajaran mereka yaitu apapun yang dilakukan manusia baik
menghukum orang orang yang berbuat jahat dan
dan buruk adalah terpaksa karena semua yang mengatur
memberi kebaikan kepada orang –orang yang berbuat
apa yang dilakukan manusia hanyalah Allah SWT. Jadi
baik. Manusia itu bebas menentukan nasibnya sendiri
manusia tidak tahu apa-apa.
dan memilih perbuatan yang baik ataupun buruk. Jika
Allah SWT menentukan terlebih dahulu nasib kita maka
Allah itu dzalim.
HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN ILMU LAIN

1. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Fikih

Ilmu Kalam mengarahkan sasarannya kepada soal-soal kepercayaan (akidah) sedangkan Fiqh sasarannya
adalah hukum-hukum perbuatan lahiriyah mukallaf (ahkam al amaliah). Ilmu Kalam dapat menguatkan
akidah dan syari’ah. Sedangkan Ilmu Fiqh berusaha mengambil hukum sesuatu yang tidak dijelaskan oleh
Allah SWT dan Rasul-Nya.
2. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf

Objek kedua ilmu itu membahas masalah yang berkaitan


dengan Ketuhanan. Objek kajian ilmu kalam adalah
Ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan denganNya.
Sementara objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni
upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya.
3. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Falsafah

Ilmu kalam dan ϐilsafat Islam memiliki hubungan karena pada dasarnya ilmu kalam adalah ilmu
Ketuhanan dan keagamaan. Sedangkan ϐilsafat Islam adalah pembuktian intelektual melalui pengamatan
dari kajian langsung. Ilmu kalam berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama yang sangat
tampak nilai-nilai Ketuhananya. Sedangkan ϐilsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk
memperoleh kebenaran rasional.
Peranan Ilmu Kalam dalam Kehidupan

1. Memahami kembali makna ajaran Islam 2. Memahami keberagaman keyakinan dengan


dengan argumen logika yang benar sikap toleran
3. Turut menjawab problematika penyimpangan teologis agama lain
yang dapat merusak akidah umat islam, khususnya ketika islam
bersinggungan dengan teologi agama lain dalam masyarakat yang
heterogen.

4. Memberikan penguatan landasan keimanan umat islam melalui


pendekatan filosofis dan logis, sehingga kebenaran islam tidak saja di
pahami secara dogmatis(di terima apa adanya)tetapi bisa di paparkan
secara rasional.

Anda mungkin juga menyukai