Anda di halaman 1dari 13

Asy-Syaja’ah

Pengertian Asy-Syaja’ah
As syaja’ah menrut bahasa  berani, gagah. Menurut istilah:
keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan
mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji.
Keberanian yang berlandaskan kebenaran, dilakukan dengan
penuh pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkan
keridhaan Allah. Asy Syaja’ah adalah salah satu ciri yang
dimiliki orang yang istiqamah di jalan Allah, selain ciri-ciri
berupa al-ithmi’nan (ketenangan) dan at-tafaul (optimisme).
Lawan dari sifat syaja’ah adalah jubun (pengecut atau
penakut). Pemberani adalah orang yang berani membela
kebenaran dengan resiko apa pun dan takut untuk berbuat yang
tidak benar. Sebaliknya, penakut adalah orang yang takut
membela kebenaran.
Dalil
Allah SWT. berfirman:
ْ ‫َول َا تَ ِهنُوا َول َا تَ ْح َزنُوا َوَأنْتُ ُم الَْأ‬
َ ِ‫عل َْو َن ِإ ْن ُكنْتُ ْم ُمْؤ ِمن‬
‫ين‬

Artinya: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula)


kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling
tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (Q.S Ali
Imran: 139)
Ayat tersebut melarang manusia (umat islam) memiliki sikap
lemah, dan memerintahkan untuk memiliki sikap berani. Salah satu
alasan manusia harus berani adalah manusia merupakan makhluk
yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan allah swt.
lainnya dan memiliki kedudukan tinggi jika beriman kepada Allah
swt.. Sementara orang yang beriman kepada allah swt. tidak
memiliki rasa takut terhadap selain allah.
Allah SWT. berfirman:

ٌ ‫ُون َب ِص‬
‫ير‬ َ ‫اب َم َع َك َول َا تَط ْ َغ ْوا ۚ ِإن ّ َ ُه ِب َما تَ ْع َمل‬َ ‫ت‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬
َ ‫و‬
َ ‫ت‬
َ ‫ر‬ ِ
‫م‬ ‫فَاستَ ِق ْم َك َما ُأ‬
َ ْ ْ

Artinya: "maka tetaplah kamu pada jalan yang benar,


sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga)
orang yang telah bertaubat beserta kamu dan
janganlah kamu melampaui batas. Sesunggunya Dia
maha melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S Hud:
112)
Landasan Asy-Syaja’ah
Iman yang kokoh
Diantara turunan sikap dari keimanan yang kokoh adalah berupa hanya
menggantungkan harapan kepada Allah dan juga sikap tawakkal yang
benar, sehingga menimbulkan sikap berani dalam diri seseorang dalam
menghadapi segalam macam situasi dan tantangan.

Bersabar Terhadap Ketaatan


Sikap sabar jelas bukan berarti menerima segala bentuk penindasan
apalagi berkaitan dengan pelecehan nilai agama, tapi sabar justru
melahirkan sikap keberanian dalam menjalani perintah Allah sekaligus
berjuang dalam menegakkan kalimat Allah. Sikap keberanian di sini tidak
melulu terwujud dalam bentuk kebringasan, gagah perkasa, tapi bisa jadi
dalam bentuk kelembutan dan memaafkan demi kemaslahatan yang lebih
besar. Layaknya suri tauladan yang sangat menyentuh oleh Rasulullah
Mewariskan Hal yang Terbaik
Kita dalam tanda kutip adalah produk masa lalu, hasil
didikan berbagai pihak bermula mungkin orang tua,
keluarga, guru, lingkungan dan seterusnya. Sehingga sedikit
banyaknya karakter yang kita miliki sekarang ini adalah
buah dari pendidikan orang-orang yang terdahulu. Jika
pendidikan yang itu baik, akan menghasilkan generasi yang
baik. Begitu juga dengan kedepannya, kita adalah bagian
dari orang yang akan mewarisi generasi masa depan.
Bentuk-bentuk Asy-Syaja’ah
1. Keberanian menghadapi musuh dalam
peperangan di jalan Allah (jihad fii
sabililah)
2. Berani menegakkan kebenaran
3. Memiliki Daya Tahan Yang Besar
4. Kemampuan Menjaga Rahasia
5. Mengendalikan Nafsu
6. Mengakui Kesalahan
7. Bersikap Obyektif Pada Diri Sendiri
Macam-macam Asy-Syaja’ah
Syaja’ah harbiyah, yaitu keberanian yang kelihatan atau
tampak, misalnya keberanian waktu menghadapi musuh
dalam peperangan (al-Jihad fi Sabilillah).
Allah SWT. berfirman :

َ ‫اعل َُموا ْ َأ َّن الل َّ َه َس ِمي ٌع‬


ٌ‫علِيم‬ ْ ‫يل الل َّ ِه َو‬
ِ ‫َو َقا ِتل ُوا ْ ِفي َس ِب‬
artinya : “dan berperang lah kamu di jalan allah, dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar, Maha
Mengetahui “ ( Qs. Al- baqarah: 244)
Syaja’ah nafsiyah, yaitu keberanian menghadapi
bahaya atau penderitaan dan menegakkan kebenaran
Keberanian mengatakan kebenaran sekalipun didepan
penguasa yang DzalimDari Abu Sa’id Al Khudri,
NabiMuhhammad SAW. bersabda :

‫ان َجاِئ ٍر‬ َ ‫َأف َْض ُل ال ِْج َها ِد كَلِ َم ُة‬


ٍ ‫ع ْد ٍل ِعن ْ َد ُسل َْط‬
Artinya “Jihad yang paling utama ialah mengatakan
kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa
yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no.
2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Penerapan Asy-Syaja’ah dalam
kehidupan
1. Rasa takut kepada Allah Swt.
2. Lebih mencintai akhirat daripada dunia.
3. Tidak ragu-ragu, berani dengan
pertimbangan yang matang.
4. Tidak menomor satukan kekuatan materi.
5. Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah.
Keutamaan Asy-Syaja’ah
a. Jiwa besar, yaitu sadar akan kemnampuan diri dan sanggup
melaksanakan pekerjaan besar yang sesuai dengan kemampuannya.
Bersedia mengalah dalam persoalan kecil dan tidak penting
Menghormati tetapi tidak silau kepada orang lain.
b. Tabah, yaitu tidak segera goyah pendirian, bahkan setiap
pendirian keyakinan deipegangnya dengan mantap
c. Keras Kemauan, yaitu bekerja sungguh-sungguh dan tidak
berputus asa serta tidak mudah dibelokkan dari tujuan yang diyakini
d. Ketahanan, yaitu tahan menderita akibat perbuatan dan
keyakinannya
e. Tenang, yaitu berhati tenang, tidak selalu menuruti perasaan
(emosi) dan tidak lekas marah
f. Kebesaran, yaitu suka melakukan pekerjaan yang penting atau
besar
Hikmah Asy-Syaja’ah
Dalam ajaran agama Islam sifat perwira ini sangat di anjurkan
untuk di miliki setiap muslim, sebab selain merupakan sifat
terpuji juga dapat mendatangkan berbagai kebaikan bagi
kehidupan beragama berbangsa dan bernegara.
Syaja’ah (perwira) akan menimbulkan hikmah dalam bentuk
sifat mulia, cepat, tanggap, perkasa, memaafkan, tangguh,
menahan amarah, tenang, mencintai. Akan tetapi apabila seorang
terlalu dominan keberaniannya, apabila tidak dikontrol dengan
kecerdasan dan keikhlasan akan dapat memunculkan sifat
ceroboh, takabur, meremehkan orang lain, unggul-unggulan,
ujub. Sebaliknya jika seorang mukmin kurang syaja’ah, maka
akan dapat memunculkan sifat rendah diri, cemas, kecewa, kecil
hati dan sebagainya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai