ََّبي
8
ِ اَّللِ ﷺ قَلِيل الْ َك ََلِم قَلِيل ا ْْل ِد ِ ٍ ََع ْن َس ْع ِد بْ ِن ِعي
،يث َ َ َ ول ه ُ « َكا َن َر ُس:ال َ َ ق،الاض الث َُّم ِي
)َ(رَواهََاَلَصَبَهَ يان ِ َش يِد الن
َ »هاس ََبْ ًسا َ َوَكا َن ِم ْن أ،فَلَ هما أ ُِمَر ِِبلْ ِقتَ ِال تَ َش همَر
Sa’ad bin Iyadh Ats-Tsumali berkata: "Sesungguhnya Rasûlullâh ﷺsedikit berbicara.
Ketika diperintahkan untuk berperang, beliau menyingsingkan lengan baju (siap).
Beliau adalah manusia yang paling banyak mendapatkan cobaan." (HR. Al-
Ashbahani, Akhlaq An-Nabi wa Adabuhu, no. 105)
45
MURRADAT
KANDUNGAN HADITS
ِِ ِ
َ َوَل ََتنُوا َوَل ََْتَزنُوا َوأَنْتُ ُم ْاْل َْعلَ ْو َن إِ ْن ُكْن تُ ْم ُم ْؤمن
ي
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.” [QS. Ali Imran: 139]
46
Kisah Syaja’ah Rasul
Dikisahkan dari Ibnu Ishaq, ada seseorang bertanya kepada al-Bara’ bin Azib RA:
“Apakah kalian lari dari sisi Rasûlullâh ﷺdi Perang Hunain?” Al-Bara’ menjawab, “Ya, akan
tetapi Rasûlullâh ﷺtidak berlari mundur, walaupun orang-orang Hawazin adalah pemanah
handal. Ketika menghadapi mereka, awalnya kami berhasil memukul mundur mereka.
Orang-orang pun berpaling menuju harta rampasan perang. Ternyata, mereka (suku
Hawazin), dengan tiba-tiba menghujani kami dengan anak panah sehingga para sahabat
kalah. Aku menyaksikan Rasûlullâh bersama Abu Sufyan bin Harits yang memegang tali
kendali keledai putih beliau. Beliau meneriakkan, “Aku seorang Nabi tidak berdusta. Aku
putra Abdul Muththalib.” (HR. Al-Bukhari 2709 dan Muslim 1776).
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berpendapat: “Ini adalah puncak keberanian yang
sempurna. Dalam keadaan perang sengit, pasukan tengah terpukul mundur, dan hanya
dengan menunggangi keledai, hewan yang tidak bisa berlari kencang, tidak mampu dipakai
bergerak maju mundur untuk menyerang atau melarikan diri, beliau menerobos musuh
sambil meneriakkan nama beliau, seolah hendak menegaskan “Akulah Nabi putra Abdul
Muthalib yang kalian cari itu.”. Sedikit pun beliau tidak gentar (Tafsir Ibnu Katsir, 2/357).
Kisah keberanian Rasul pun terekam sejarah ketika beliau menentang tokoh-tokoh
Quraisy yang mencela dan menghinanya. Beliau adalah sosok pemimpin terdepan yang
melindungi rakyatnya dari ancaman bahaya, dan menenangkan mereka di saat mereka
takut dan kebingungan. Dalam jihad, beliau berada di garis depan, memimpin para
Sahabat. Pernah kepala beliau terluka sobek dan gigi serinya pecah di perang Uhud.
Itulah sifat pemberani yang ada dalam diri Baginda Nabi ﷺ, kalau sudah
menyangkut dakwah dan menegakkan Agama, beliau sama sekali tidak ada rasa khawatir
apalagi rasa takut, karena beliau percaya Allâh akan selalu menjaganya. Sesungguhnya
Allâh ﷻbersama orang-orang yang berada di dalam jalan kebaikan dan kebenaran.
Rasûlullâh menggabungkan kekuatan iman dengan kekuatan jasmani pada dirinya.
Kekuatan ini kemudian beliau pergunakan dalam ibadah, amal ketaatan, dan usaha optimal
menuju kedekatan kepada-Nya. Beliau adalah teladan bagi umat dalam setiap kebaikan.
Rasûlullâh ﷺ adalah sosok teladan yang begitu sempurna, yang bisa
mengkompromikan dua sifat yang bertentangan. Beliau selain bersifat santun dan lemah
lembut, namun juga memiliki keberanian, selain pemaaf juga memiliki ketegasan, selain
berkasih sayang sekaligus juga seorang pejuang di medan perang.
47
Sumber Syaja’ah
Ali bin Abi Thalib RA mengatakan, “Betapa dahsyatnya pertempuran di perang badar.
Kami berlindung pada Rasûlullâh ﷺ. Beliau adalah orang yang paling dekat dengan musuh
dan orang yang paling berani menerjang musuh.” (HR. Ahmad no. 619)
Pembagian Syaja’ah
Syaja’ah Harbiyyah, yaitu keberanian yang kelihatan atau tampak, misalnya keberanian
dalam medan tempur di waktu perang.
Faktor Syaja’ah
48
Bentuk-bentuk Syaja’ah
2. Berani memilih sikap atau keputusan apapun yang diridhai Allâh ﷻ.
3. Berani mengatakan kebenaran walau ianya pahit.
4. Berani menghadapi hukuman dari sebuah kesalahan.
5. Jangan takut oleh kemarahan manusia, karena itu sama sekali tidak
49
LATIHAN
Berilah tanda (✓) jika pernyataan benar dan (X) jika pernyataan salah
NO PERNYATAAN َ BENAR SALAH
Salah satu dari sumber Syaja’ah adalah tawakal dan yakin akan
2
pertolongan Allâh ﷻ.
Keberanian Rasûlullâh ﷺtelah teruji dalam situasi dan kondisi apapun; kondisi lemah,
kondisi krisis, kondisi aman, kondisi kuat, hingga kondisi peperangan. Tuliskan ayat Al-
Quran yang berbicara tentang Syaja’ah!
Kisah keberanian Rasul pun terekam sejarah ketika beliau menentang tokoh-tokoh Quraisy
yang mencela dan menghinanya. Tuliskan sumber Syaja’ah yang kamu ketahui!
50
Seorang yang akan sukses adalah seorang yang selalu berani mengambil sikap untuk
memilih apapun yang disukai Allâh ﷻbetapapun dan sebesar apapun risiko yang akan dia
hadapi. Tuliskan bentuk-bentuk Syaja’ah yang kamu fahami!
Walaupun tidak semua orang memiliki keberanian, tetapi ianya adalah sifat terpuji yang
banyak diinginkan orang. Sebutkan keutamaan-keutamaan Syaja’ah yang kamu ketahui!
51