Anda di halaman 1dari 4

SOSIOLOGI “PERILAKU MENYIMPANG”

Nama. : Ahmad Ghulam Ghazi


Kelas. : X MIPA 6
No. Absen : 35 (Tiga Puluh Lima)

Jawablah soal berikut dengan lengkap, baik dan benar!


1. Jelaskan Pengertian Penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder, serta berikan
masing-masing contohnya!
2. Jelaskan 4 Jenis penyimpangan dan berikan masing-masing contohnya!
3. Jelaskan akibat-akibat yang di timbulkan dari perilaku menyimpang Kejahatan,
Penyimpangan seksual, Konsumsi Miras dan Obat terlarang serta perbedaan gaya hidup!
4. Ada 5 ahli yang mengemukakan 5 teori penyimpangan, sebutkan nama ahli terebut beserta
teori penyimpangan yang dikemukakannya dan berikan contoh dari teorinya!
5. Jelaskan Perilaku menyimpang akibat kegagalan sosialisasi dalam keluarga dan perilaku
menyimpang akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub kebudayaan.

Jawab :
1. Pengertian Penyimpangan Primer dan Penyimpangan Sekunder
 Penyimpangan Primer (Primary Deviation)
Penyimpangan Primer merupakan salah satu bentuk penyimpangan yang pertama kali dilakukan
oleh seseorang. Dalam penyimpangan ini seseorang yang melakukan penyimpangan masih diterima
dan hidup di tengah-tengah masyarakat secara wajar.
Contoh :
 Mendengarkan musik dengan volume keras di malam hari
 Buang sampah sembarangan
 Buang air kecil sembarangan
 Makan dengan tangan kiri
 Menyebrang jalan tidak di tempatnya

 Penyimpangan Sekunder (Secondary Deviation)


Penyimpangan Sekunder merupakan suatu bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan sebagai
bentuk pengulangan dari penyimpangan yang sebelumnya, sehingga orang yang melakukan itu
dianggap memiliki watak yang khas sebagai penyimpang. Karenanya, masyarakat cenderung tidak
menoleransi perbuatannya.
Contoh :
 Pemabuk
 Penjudi
 Pencurian
 Pembunuhan
 Penipuan
 Penindasan
 Meneror

2. 4 Jenis Penyimpangan dan Masing-masing Contohnya


a. Perilaku menyimpang yang dianggap sebagai tindak kejahatan atau kriminal
Adalah tindakan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku di masyarakat. Dalam Kejahatan
tersebut, biasanya penyimpangan yang dilakukan oleh deviant dapat membawa akibat yang
merugikan bagi pihak lain.
Contoh :
 Pencurian
 Pembunuhan
 Penjambretan
 Korupsi
Dalam hal-hal tertentu kejahatan dapat menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

b. Penyimpangan seksual
Yaitu segala bentuk perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Dalam masyarakat kita, seseorang
boleh melakukan hubungan seksual apabila sudah terkait oleh tali perkawinan yang sah dan hanya
dilakukan terhadap pasangannya masing-masing. Hal ini didasarkan kepada ketentuan norma agama
dan didukung oleh norma-norma susila yang hidup dan terpelihara dalam kehidupan masyarakat.
Contoh :
 Perzinaan
 Pelacuran
 Hubungan seksual manusia dengan hewan
 Lesbian, gay, bisexual, transgender

c. Penyimpangan dalam bentuk konsumsi yang berlebihan dan terlarang


Contoh :
 Mabuk-mabukan
 Penggunaan obat-obat terlarang. Seperti heroin , ganja dan lain sebagainya.
Sehingga yang sangat membahayakan serta menimbulkan efek halusinasi

d. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain daripada yang lain
Kelompok ini adalah mereka yang memilih gaya hidup yang tidak semestinya berlaku dalam
masyarakat penyimpangan dalam bentuk gaya hidup dapat berupa sikap arogan dan bentuk hidup
yang eksentrik atau dengan prinsip yang penting berbeda dengan yang lain. Masyarakat umumnya
Menganggap aneh terhadap gaya hidup tersebut.
Contoh : Menyombongkan sesuatu yang dimilikinya seperti kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian

3. Akibat-akibat dari Perilaku Menyimpang


 Kejahatan
Adanya berbagai macam kejahatan yang muncul dalam masyarakat menjadikan kehidupan terasa
tidak nyaman, timbul rasa was-was, perasaan takut, dan lain-lain. Semua hal tersebut dapat
membawa pemikiran manusia untuk meninggalkan daerahnya guna mencari tempat yang lebih
aman dan lebih baik. Kejahatan juga dapat menimbulkan kerugian secara material, mental dan fisik.
Agar kejahatan tidak senantiasa terjadi, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
menegakkan hukum yang berlaku. Efek hukum diharapkan menjadikan orang yang melakukan tindak
kejahatan menjadi jera.

 Penyimpangan Seksual
Adanya penyimpangan seksual yang terjadi dalam masyarakat, dapat memunculkan akibat-akibat
sosial maupun berbagai macam penyakit yang sangat menjijikkan dan membahayakan. Dengan
adanya hubungan seksual secara bebas, berbagai macam penyakit kelamin akan berjangkit ke mana-
mana dan yang paling parah adalah berkembangnya penyakit mematikan seperti AIDS.

 Konsumsi Miras dan Obat Terlarang


Dengan mengkonsumsi minuman keras atau obat-obatan yang terlarang, seseorang akan menjadi
malas dan tidak memiliki gairah hidup, rusaknya susunan sistem saraf yang dalam kurun waktu
tertentu dapat merusak struktur jaringan tubuh, sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit
serta lemahnya daya tahan tubuh. Akibat lain dari kecanduan obat terlarang atau minuman keras
adalah kecenderungan untuk melakukan tindak kriminal yang dapat merugikan orang lain dan
mengganggu ketentraman masyarakat. Apabila konsumsi obat terlarang berlangsung dalam kurun
waktu yang lama atau sampai kecanduan, maka cara penanggulangannya juga semakin rumit dan
kompleks. Cara yang terbaik untuk terhindar dari obat-obat terlarang atau minuman keras adalah
dengan tidak pernah mencobanya.

 Perbedaan gaya hidup


Gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sudah pasti
dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri. Misalnya, seseorang yang berkendara dengan
kecepatan tinggi di jalan raya dapat mengganggu pemakai jalan yang lain. Adapun akibat bagi si
pengendara, berkaitan dengan keselamatan dirinya.

4. 5 Ahli yang Mengemukakan 5 Teori Penyimpangan


I. Teori Labeling “Dikemukakan oleh Edwin M. Lemert”
Perilaku menyimpang terjadi karena adanya labeling yang diberikan oleh masyarakat kepada
seseorang.
Label yang dimaksud disini adalah julukan atau Puncak yang bersifat negatif. Perlu kita ketahui
bahwa sebenarnya dalam hal ini seorang individu umumnya baru pertama kali melakukan perilaku
menyimpang namun langsung diketahui oleh masyarakat dan masyarakat pun memberikan label
atau puncak yang bersifat negatif kepada orang tersebut dan adanya label ataupun puncak negatif
yang diberikan oleh masyarakat individu tersebut akhirnya membuat individu lama-kelamaan akan
terus melakukan perilaku menyimpang.
Contoh : Seorang ayah yang terpaksa mencuri untuk membeli kebutuhan pokok keluarganya, namun
tindakannya langsung diketahui oleh masyarakat dan masyarakat pun memberikan label Pada ayat
tersebut sebagai seorang pencuri bahkan setiap kali masyarakat mengalami kehilangan maka
masyarakat pasti akan langsung menurut ayat tersebut.

II. Teori Konflik “Dikemukakan oleh Karl Max”


Perilaku menyimpang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara kelas sosial yang
berbeda.
Contoh : Perbedaan kepentingan antara kelas atas dan kelas bawah yakni perusahaan dan guru
dalam hal ini perusahaan memberikan beban kerja yang lebih berat kepada para buruh, namun
dengan kondisi gaji yang tetap ataupun tidak ada penambahan gaji kepada buruh tersebut dalam hal
ini membuat para buruh tidak senang dan tidak setuju terhadap kebijakan yang dibuat oleh
perusahaan tersebut maka para buruh pun kemudian melakukan yang namanya demonstrasi untuk
menuntut kenaikan gaji mereka namun dikarenakan tidak adanya tanggapan dari perusahaan maka
para buruh akhirnya melakukan demonstrasi dengan cara merusak fasilitas-fasilitas yang ada di
perusahaan.

III. Teori Fungsi “Dikemukakan oleh Emile Durkheim”


Perilaku menyimpang terjadi karena adanya perbedaan yang disebabkan oleh kondisi dan
keberadaan tempat individu dan bertempat tinggal.
Maka ketika individu bertempat tinggal di lingkungan yang baik maka ia akan berperilaku yang baik,
sedangkan ketika ia bertempat tinggal di lingkungan yang tidak baik maka kemungkinan juga akan
berperilaku tidak baik.
Contoh : Ketika ada seorang anak yang tinggal di pesantren dan mendalami ilmu agama maka anak
tersebut sangat agama, namun ketika ada seorang anak yang sejak kecil tinggal dengan preman dan
setiap hari bergaul serta bersosialisasi dengan preman tersebut maka gaya hidup dari anak tersebut
tentunya sama dengan preman.
Selain itu dalam teori Emile Durkheim mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan dalam suatu
masyarakat yang baik pasti ada seorang individu yang tidak baik dan sebaliknya dalam suatu
masyarakat yang tidak baik pasti ada seorang individu yang baik. Dalam teorinya Emile Durkheim
mengatakan bahwa kejahatan akan selalu ada di dalam muka bumi ini yang namanya kejahatan
tentunya diperlukan dalam kehidupan masyarakat. Dikarenakan dengan adanya kejahatan, maka
yang namanya hukum akan dapat berkembang dan berfungsi secara normal dalam kehidupan
bermasyarakat.

IV. Teori Pergaulan Berbeda “Dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland”


Perilaku menyimpang terjadi karena adanya pergaulan dengan orang yang berperilaku menyimpang.
Contoh :
 Ketika seorang remaja perempuan yang mengkonsumsi narkoba dikarenakan selama ini
remaja tersebut bergaul dengan pecandu narkoba
 Seorang pria akan menjadi gay karena selama ini ia bergaul dengan para gay

V. Teori ketegangan “Dikemukakan oleh Robert K. Merton”


Perilaku menyimpang terjadi karena adanya struktur sosial yang melakukan pelanggaran terhadap
aturan sosial.
Teori Robert K. Merton mengatakan bahwa struktur sosial akan menghasilkan anomie ataupun
keadaan tanpa aturan dimana apabila keadaan tersebut terus berlanjut maka akan menimbulkan
sikap mental yang negatif. Seperti misalnya mencapai tujuan dengan cara cepat tanpa mengikuti
norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh : Seseorang yang melakukan korupsi agar dapat dengan mudah mengumpulkan harta
kekayaannya.

5. Jelaskan Perilaku menyimpang akibat kegagalan sosialisasi dalam keluarga dan perilaku
menyimpang akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub kebudayaan
Jawab :
 Penyimpangan akibat kegagalan sosialisasi dalam keluarga
Keluarga memiliki peran yang sangat penting bahkan sangat dominan dalam membentuk pribadi
anak. Dalam keluarga, seorang anak pertama kali mengenal nilai-nilai, norma-norma dan berbagai
macam aturan lainnya. Pengenalan nilai dan norma ini mencangkup yang baik maupun yang buruk.
Dalam satu keluarga, sebaiknya setiap anak yang melakukan kesalahan diberi hukuman sesuai
dengan tingkat kesalahan dan usianya. Sebaliknya, seorang anak yang mencapai keberhasilan harus
diberi hadiah atau pujian atas keberhasilannya.

 Perilaku menyimpang akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub kebudayaan


Seseorang dapat bersosialisasi dengan lingkungannya melalui berbagai macam cara dan orang
tersebut tetap harus menerima nilai-nilai dan norma-norma yang hidup di lingkungannya. Namun,
apabila seseorang individu yang melakukan sosialisasi terhadap subkebudayaan menyimpang, maka
dia pun akan berperilaku menyimpang pula. Misalnya, seorang karyawan yang menyaksikan
sebagian besar rekannya melakukan korupsi, lama kelamaan dirinya juga akan terpengaruh untuk
melakukan perbuatan korupsi. Sebab, dirinya akan beranggapan bahwa korupsi sudah menjadi
bagian dari profesi atau pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai