Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KARAKTER KEADZKIAAN

HAKIKAT MUJAHID SEJATI

Disusun Oleh Kelompok 9:

Angelina Aftanevia (22111115)

Ruwah zahara (22111126)

Hafieza Arwelly(22111139)

Dosen Pembimbing:
Zulfahman Silrgar, M. A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS ADZKIA PADANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang


telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “ Hakikat Mujahid Sejati“. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Karakter Keadzkiaan yang diampuh oleh Bapak
Zulfahman Siregar, M.A. sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Saw. Yang telah membawa risalah Islam. Risalah yang penuh dengan ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu-ilmu keislaman sehingga bisa menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya baik dari segi bahan, isi
maupun penulisan sehingga saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi baik bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

Padang, 15 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..I

DAFTAR ISI……………………………….…………………………………………………...II

BAB 1 PENDAHULUAN……………………..……………………………………………….III

A. Latar belakang………………………………………………………………..………......4
B. Rumusan Masalah……………………………………………..…………………………4
C. Tujuan Penulisan………………………………...………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN………………………...……………………………………………….5

A. Apa itu mujahid sejati………………………………………………………………………5


B. Hakikat mujahid sejati………………………………………………….……………….6
C. Karakter mujahid sejati……………………………………..……………………………12

BAB III PENUTUP……………………………………...……………………………………..13

A. Kesimpulan……………………………...………………………………………………..13
B. Saran………………………………………………………………………………...…….13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…….……………….14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
"Mujahid sejati" adalah istilah yang mengacu pada seseorang yang berjuang dengan
sepenuh hati dan jiwa untuk agama dan tujuan suci lainnya. Dalam konteks sejarah Islam,
istilah "mujahid" mengacu pada orang yang berjuang dalam perang jihad untuk
mempertahankan atau memperluas wilayah Islam, atau untuk melawan penindasan
terhadap umat Islam.
Seorang Mukmin mujahid sejati, selalu unggul dalam semangat hidup dikarenakan
mereka memiliki kekuatan spiritual. Kekuatan inilah yang selau bergelora di dalam dada
mereka.. Itulah yang membuat sorot mata mereka selalu tajam, sebagai wujud hati yang
kokoh.
Sejarah mujahid sejati dapat ditelusuri kembali ke masa awal Islam, ketika Nabi
Muhammad saw. dan para sahabatnya berjuang untuk mempertahankan dan
menyebarluaskan ajaran Islam di Mekah dan Madinah. Para sahabat Nabi yang terkenal
seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, dianggap
sebagai mujahid sejati karena mereka rela mengorbankan segala sesuatu untuk
memperjuangkan agama Islam.

B. Rumusan Masalah
C. Apa itu mujahid sejati?
D. Hakikat mujahid sejadi?
E. Karakter mujahid sejati?
C. Tujuan
1. Mengetahuan apa itu mujahid sejati
2. Mengetahui hakikat mujahid sejati

4
3. Mengetahui karakter mujahid sejati
4.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mujahid Sejati

Sebagaimana layaknya manusia, kehidupan seorang Mukmin-mujahid juga fluktuatif (naik-


turun). Ada saat dimana ia naik, sukses, dan gembira. Di saat yang lain, mereka gagal dan
tertunda keinginannya, sehingga membuat takut, cemas, sedih, dan gundah gulana. Bahkan
terkadang mereka merasakan berada pada puncak stagnasi (futur).

Yang membedakan para mujahid ini dari manusia umumnya bahwa mereka memiliki
keterampilan bagaimana mempertahankan vitalitas, melawan ketakutan-ketakutan, kegalauan,
kecemasan, dan menghalau keputusasaan.

Mujahid sejati" adalah sebutan bagi seseorang yang berjuang di jalan Allah dengan ikhlas
dan tekun. Istilah "mujahid" berasal dari kata "jihad" yang secara harfiah berarti "berjuang"
atau "berusaha dengan sungguh-sungguh". Dalam konteks agama Islam, jihad memiliki arti
yang lebih luas, yaitu berjuang untuk meningkatkan kualitas diri dan memperbaiki keadaan
umat Islam secara keseluruhan.
Seorang mujahid sejati adalah seseorang yang memiliki keyakinan yang kuat dalam
ajaran agama Islam dan selalu berusaha untuk mempertahankan kebenaran dan keadilan, serta
menghindari segala bentuk kesalahan dan kemungkaran. Ia juga berusaha untuk memberikan
manfaat bagi orang lain dan berjuang untuk memperjuangkan hak-hak orang yang teraniaya
dan lemah.
Untuk menjadi mujahid sejati, seseorang harus memiliki niat yang tulus dan ikhlas dalam
berjuang di jalan Allah. Ia harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang
ajaran Islam serta mampu mempraktikkan ajaran tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Selain itu, seorang mujahid sejati juga harus memiliki ketabahan dan kesabaran dalam
menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam berjuang di jalan Allah.

5
B. Hakikat Mujahid Sejati
Seorang mujahid sejati adalah seseorang yang menempatkan perjuangan dalam jalan Allah
sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Berikut adalah beberapa hal yang termasuk dalam
hakikat mujahid sejati dalam Islam:
1. Iman yang kuat: Seorang mujahid sejati memiliki iman yang kuat pada Allah SWT dan
tunduk sepenuhnya kepada kehendak-Nya. Iman yang kuat akan memberikan kekuatan
dan ketenangan pada diri seorang mujahid sejati dalam menghadapi cobaan dan rintangan
dalam perjuangan.
2. Niat yang tulus: Seorang mujahid sejati bertindak dengan niat yang tulus dan ikhlas, tanpa
mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Perjuangan yang dilakukan semata-mata
untuk memperoleh keridhaan Allah SWT.
3. Pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang agama: Seorang mujahid sejati memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang ajaran agama Islam dan menjalankan
perjuangan sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam.
4. Berjuang dengan cara yang benar: Seorang mujahid sejati tidak menggunakan tindakan
kekerasan atau metode yang merugikan orang lain dalam perjuangannya. Dia harus
memilih cara yang benar dan terhormat dalam melawan ketidakadilan dan kezaliman.
5. Kepemimpinan yang baik: Seorang mujahid sejati harus memiliki kualitas kepemimpinan
yang baik dan dapat memimpin orang lain untuk mengikuti jalan yang benar.
6. Kesabaran dan ketabahan: Seorang mujahid sejati harus memiliki kesabaran dan
ketabahan dalam menghadapi segala macam cobaan dan rintangan dalam perjuangannya.
7. Pengorbanan: Seorang mujahid sejati siap untuk mengorbankan waktu, tenaga, dan harta
benda dalam perjuangannya. Dia juga bersedia berkorban jiwa demi mempertahankan
agama dan menghancurkan kezaliman.
8. Tidak mudah menyerah: Seorang mujahid sejati tidak mudah menyerah dalam
menghadapi kegagalan atau kekalahan dalam perjuangannya. Dia terus berjuang sampai
berhasil mencapai tujuannya.

6
9. Menerima kekalahan dan kesalahan: Seorang mujahid sejati tidak hanya kuat dalam
menghadapi kemenangan, tetapi juga menerima kekalahan dan kesalahan dengan lapang
dada dan bersedia untuk belajar dari kesalahan tersebut.
10. Menjaga akhlak dan sopan santun: Seorang mujahid sejati harus menjaga akhlak dan
sopan santun dalam berperilaku dan berbicara. Dia harus menghormati orang lain dan
tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain dalam perjuangannya.

Karakter Muslimah Sejati

Menurut Hasan Al_Banna dalam Risalah Taklim, beliau merumuskan profil Muslim /
Muslimah Sejati itu memiliki Sepuluh Karakteristik, sebagai berikut :
1. Saliimul 'aqiidah ( bersih aqidahnya )
Maksudnya yaitu bersih aqidahnya dari menyekutukan Allah SWT atau
syirik. Seorang mukmin selalu berusaha memiliki aqidah yang kuat yang tidak
mencampur adukkannya dengan kesyirikan. Barangsiapa yang memiliki aqidah yang
benar menurut Al_Qur'an dan As_Sunnah dan tidak mencampur adukkannya dengan
kesyirikan, maka dia akan mendapatkan keselamatan atau keamanan dari siksa Akhirat
dan akan selalu mendapat bimbingan Allah SWT ( petunjuk ) dalam kehidupan dunia ini.
Firman Allah SWT :

‫الذين أمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم األمن وهم مهتدون‬.

" Orang_orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan ( syirik
), mereka itulah orang_orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk."
( QS. Al_An'am : 82 ).
Aqidah atau keimanan kepada Allah merupakan pondasi bangunan keislaman. Apabila
pondasi keimanan itu kuat, insya Allah amaliah keseharian pun akan istiqamah
(konsisten).

2. Shahiihul 'ibadah ( benar ibadahnya )

7
Karakter ideal seorang Muslim /Muslimah berikutnya yaitu shahihul 'ibadah, artinya
benar ibadahnya sesuai dengan cara yang telah Allah dan Rasul-Nya perintahkan .
Firman Allah SWT:

[‫يايها الذين امنوا اطيعوا هللا واطيعوا الرسول وال تبطلوا اعمالكم‬.]

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulullah, dan
janganlah kamu membatalkan (merusak pahala) amal-amalmu." ( Q.S Muhammad: 33).

3. Atiinul khuluq ( berakhlak mulia )


Akhlak yang mulia atau akhlak yang kokoh merupakan sikap dan prilaku yang harus
dimiliki oleh setiap Muslim / Muslimah, baik dalam hubungannya kepada Allah SWT
maupun dengan makhluk Allah yg lain. Ia akan menghindari sikap sombong, riya, hasud,
iri hati karena semua itu akan merusak akhlaknya.

4. Qawiyyul jismi ( memiliki fisik yang kuat )


Kekuatan jasmani/ fisik yang kuat merupakan salah satu sisi pribadi pemuda muslim
yang harus ada. Rasulullah saw sangat mengapresiasi pemuda yang kuat fisiknya:

]...‫رواه مسلم عن ابي هريرة [المؤمن القوي خير واحب الى هللا من المؤمن الضعيف‬

Artinya: "Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada
mukmin yang lemah... "(H.R Muslim dari Abu Hurairah)

5. Mutsaqqoful fikri ( luas wawasan berfikirnya )


Dengan luasnya wawasan berfikir menjadikan dia mampu menangkap berbagai
informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya. Dengan pemikiran dan
pengetahuan yang luas kita dapat mengatur strategi yang cerdas untuk kemajuan islam.

8
Untuk menambah ilmu dan wawasan berfikir tentunya seorang muslim/muslimah harus
selalu berusaha menyediakan waktu untuk belajar disela_sela kesibukannya.

6. Mujahadatun linafsihi ( berjuang melawan hawa nafsu ).


Mujahadatun Linafsihi adalah usaha atau perjuangan yang dilakukan dengan bersunguh-
sungguh untuk melawan hawa nafsu. Firman Allah SWT:
[‫ان النفس المارة بالسوء‬...]
Artinya: "... Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan..." (Q.S
Yusuf: 53).

7. Harishun ala waktihi ( pandai menjaga waktu )


Haritsun 'ala wawtihi, yaitu efisien dalam memanfaatkan waktunya, pantang
menyia_nyiakan waktu. Seorang muslim/muslimah selalu berusaha mengelola waktunya
dengan baik, sehingga waktunya selalu terisi dengan amalan yang produktif.
Oleh karena itu setiap Muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dg baik
sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yg efektif, tak ada yang sia-sia.

8. Nafi'un lighairihi ( bermanfaat bagi orang lain )


Keberadaannya menjadi kebahagiaan bagi orang lain, ketiadaannya menjadikan
kerinduan bagi orang lain. Orang yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain
mendapat julukan sebaik-baik manusia.
[‫]خير الناس أنفعهم للناس‬
Artinya: "Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. "
(H.R Muslim).

9. Munazhzhamun fii syu'nihi ( teratur dalam semua masalahnya )


Yaitu tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam
segala hal yang menjadi tanggungjawab dan amanahnya. Berusaha menyelesaikan
masalahnya dengan baik dan dengan cara yang baik.

9
10. Aadirun 'alal kasbi ( mempunyai kemampuan untuk berpenghasilan )
Seorang Muslim diupayakan untuk bisa mandiri secara financial dan tidak tergantung
kepada orang lain. Memiliki kemampuan berusaha sendiri atau yg juga disebut mandiri
( qodirun' alal kasbi ) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang Muslim. Ini
merupakan sesuatu yg amat diperlukan.

Kemuliaan Menjadi Mujahidah Sejati

1. Predikat sebaik‐baik umat.


“Kamu sekalian adalah sebaik‐baik ummat (khairu ummah) yang diturunkan kepada
manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah” (Ali Imran [3]: 110).
2. Menjadi kelompok yang beruntung.
“Hendaklah ada sekelompok diantara kamu yang mengajak kepada Islam (al ‐khair),
menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Itulah orang ‐orang yang
beruntung” (Ali Imran [3]: 104).
3. Pahala yang terus mengalir.
“Jika manusia mati, putuslah amalnya kecuali tiga macam: sedekah jariah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya” (HR. Muslim).
“Barang siapa membuat (menganjurkan dan mengamalkan) kebaikan dalam Islam maka
ia akan mendapat pahala serta tambahan pahala dari orang yang mengikuti (ajarannya itu)
tanpa sedikitpun mengurangi ganjaran orang itu. Dan barang siapa membuat
(menganjurkan dan mengamalkan) keburukan, maka ia akan mendapat dosa serta
tambahan dosa dari orang yang mengikuti (ajaran itu) tanpa sedikitpun mengurangi dosa
orang itu.” (HR. Muslim).
4. Allah berjanji akan mengampuni semua dosa, memberikan surga, pertolongan dan
kemenangan yang dekat. Sebagaimana tertulis dalam surah Ash Saff [61]:10 – 13.
“Hai orang‐orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

10
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul‐Nya, dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.”

Jika kita tidak memiliki mujahid sejati tergantung pada sudut pandang dan konteksnya. Berikut
ini adalah beberapa kemungkinan akibatnya:

1. Kurangnya Pertahanan terhadap Agama: Jika tidak ada mujahid sejati yang berkomitmen
untuk mempertahankan agama Islam, mungkin akan ada risiko terhadap kemurnian dan
keutuhan ajaran agama. Dalam situasi di mana agama Islam menghadapi tantangan atau
penindasan, tanpa adanya upaya untuk mempertahankan dan melindungi agama, mungkin
akan terjadi kemunduran atau penyebaran yang salah dari ajaran-ajaran Islam.
2. Ketidakmampuan dalam Menghadapi Ancaman Eksternal: Di beberapa situasi, mungkin
ada ancaman fisik atau kekerasan terhadap umat Muslim atau nilai-nilai agama Islam.
Tanpa adanya mujahid sejati yang siap melawan dan membela diri, umat Muslim
mungkin menjadi rentan terhadap penindasan atau penyalahgunaan.
3. Tidak Adanya Penyebaran Pengetahuan Agama: Mujahid sejati seringkali berperan
dalam menyebarkan pengetahuan agama dan mengajarkan nilai-nilai Islam kepada umat
Muslim. Tanpa adanya mereka, mungkin akan ada kekurangan dalam penyebaran
pengetahuan agama dan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran-ajaran Islam.
4. Kurangnya Suara dan Representasi: Mujahid sejati juga dapat berperan dalam mewakili
dan membela kepentingan umat Muslim dalam konteks sosial dan politik. Tanpa
kehadiran mereka, mungkin akan terjadi kekurangan suara dan representasi yang dapat
mempengaruhi perjuangan umat Muslim untuk mencapai keadilan dan kebebasan.

Dalil tentang mujahid sejati

"Mujahid sejati" merupakan istilah dalam Islam yang merujuk pada orang yang berjuang secara
sungguh-sungguh dalam jalan Allah. Dalil-dalil tentang mujahid sejati dapat ditemukan dalam
Al-Quran dan hadis, di antaranya:

Qs. Anisa:100

11
‫َو َم ْن ُيَهاِج ْر ِفي َس ِبيِل ِهَّللا َيِج ْد ِفي اَأْلْر ِض ُمَر اَغ ًم ا َك ِثيًرا َو َسَع ًةۚ َو َم ْن َيْخ ُرْج ِم ْن َبْيِتِه ُمَهاِج ًرا ِإَلى ِهَّللا َو َر ُسوِلِه ُثَّم ُيْد ِرْك ُه اْلَم ْو ُت َفَقْد‬
‫َو َقَع َأْج ُر ُه َع َلى ِهَّللاۗ َو َك اَن ُهَّللا َغ ُفوًرا َر ِح يًم ا‬

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah
yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah
kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang
dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang”

… ‫َو َج اِهُد ْو ا ِفى ِهّٰللا َح َّق ِج َهاِد ٖۗه ُهَو اْج َتٰب ىُك ْم َو َم ا َجَعَل َع َلْيُك ْم ِفى الِّدْيِن‬

“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih
kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama…”(Qs. Al-Hajj:78)

Ayat ini menunjukkan pentingnya berjuang secara sungguh-sungguh dalam jalan Allah, dan
Allah telah memilih orang-orang yang berjuang dengan ikhlas sebagai mujahid sejati.
‫ٰۤل‬
‫َاَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو َهاَج ُرْو ا َو َج اَهُد ْو ا ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا ِبَاْم َو اِلِه ْم َو َاْنُفِس ِه ْۙم َاْع َظُم َد َر َج ًة ِع ْنَد ِهّٰللاۗ َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلَفۤا ِٕىُز ْو َن‬

20. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa
mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang
memperoleh kemenangan” (Qs. At-Taubah:20)

Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjuang dengan harta
dan jiwanya di jalan Allah adalah mujahid sejati yang lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dan
akan mendapat kemenangan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Mujahid itu adalah orang yang berjuang
melawan hawa nafsunya untuk memenuhi perintah Allah." (HR. At-Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa mujahid sejati adalah orang yang berjuang melawan hawa
nafsunya untuk memenuhi perintah Allah.

Dengan demikian, mujahid sejati adalah orang yang berjuang secara sungguh-sungguh di jalan
Allah dengan ikhlas, baik itu dengan harta, jiwa, maupun melawan hawa nafsunya. Mujahid
sejati merupakan teladan bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan dan
perjuangan di jalan Allah.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mujahid sejati" adalah sebutan bagi seseorang yang berjuang di jalan Allah dengan
ikhlas dan tekun. Istilah "mujahid" berasal dari kata "jihad" yang secara harfiah berarti
"berjuang" atau "berusaha dengan sungguh-sungguh". Dalam konteks agama Islam, jihad
memiliki arti yang lebih luas, yaitu berjuang untuk meningkatkan kualitas diri dan
memperbaiki keadaan umat Islam secara keseluruhan. Seorang mujahid sejati adalah
seseorang yang menempatkan perjuangan dalam jalan Allah sebagai prioritas utama
dalam hidupnya. Menurut Hasan Al_Banna dalam Risalah Taklim, beliau merumuskan
profil Muslim / Muslimah Sejati itu memiliki Sepuluh Karakteristik, sebagai berikut:
Sallimul aqiidah, shahiihul ‘ibadah, atiinul khuluq, qawiyyul jismi, mutaqqofil fikri,
mujahadatun linafsini, harishun ala waktihi, nafi’un lighairihi, munazhzhanamun fii
syu’nihi, aadirun’alal kasbi. Mujahid sejati terdapat dalam Qs.Anisa: 100.

B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang dibangun dari para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirq.com/tag/sifat-sifat+mujahid

https://muslimahactivity.wordpress.com/2014/08/28/menjadi-mujahidah-sejati/

https://www.mtsn9ciamis.sch.id/read/15/10-karakter-pribadi-muslim-sejati

14

Anda mungkin juga menyukai