1. Jelas tujuannya
Amal jama’I harus mempunyai target/sasaran yang jelas
2. Memiliki manhaj yang benar
3. Aturan aturan yang berpengaruh
4. Solidaritas dan kredibilitas jama’ah
5. Kekuatan pemimpin
6. Kader yang loyal dan produktif
7. Menghidupkan syura (musyawarah)
8. Baiknya tandzim/pengaturan (pola pengorganisasian yang bagus)
2. AL-JIHAD FISABILILLAH
A. Ta’riful Al-Jihad
1. Mengerahkan segenap kemampuan (potensi) kaum muslimin untuk memerangi kaum kuffar
dan pemberontakan murtadin dan yang lainnya/sejenisnya.
2. Mengerahkan segenap kemampuan dalam dakwah dan memperjuangkan kebenaran QS
25:22
3. Untuk menolong yang terdzolimi
4. Untuk menghinakan kekafiran dan orang-orang kafir
B. Al Wa’a al Jihad
1. Ditinjau dari sisi pelakunya
Dengan hati
Dengan Lisan
Dengan harta
Dengan jiwa
2. Dari sisi alat yang dipakai untuk berjihad (sasaran)
a. Hujjah dan penjelasan yang diperangi (Butuh Ilmu)
Pemahaman-pemahaman
Keyakinan
Konsep/ajaran
Manhaj yang betul
b. Dengan Pedang
3. Tingkatan jihad
a. Berjihad melawan diri sendiri, caranyan dengan belajar
Jihad beramal dengan ilmu
Jihad untuk berdakwah
Berjihad dalam bersabar dalam kesulitan di medan juang
5. Tujuan berjihad
a. Mengharapkan ridho Allah subhana wa ta ala ( QS. 4:47)
Agar manusia keluar dari penyembahan makhluk kepada pencipta
Agar manusia keluar dari kesempitan dunia dan agama-agama yang lain kepada
keluasan islam.
b. Menyampaikan dakwah Islam
c. Menyeleksi orang-orang beriman (QS.3:142), (QS. 4:100), (QS. 47:31)
d. Untuk menolong orang yang terdzolimi (Qs. 4:75)
e. Untuk menmgusir musuh
f. Untuk menghinakan orang-orang kafir dan kekafiran
g. Untuk menegakkan agama Allah di muka bumi, yaitu”:
Untuk mengeluarkan manusia dari penguasa kejam ke keadilan islam
Sehingga manusia dalam kenikmatan syariat yang adil
Untuk menyebarkan kebaikan di muka bumi.
6. Hukum jihad
a. Fardhu Kifayah
Kalau sudah dilaksanakan oleh sebagaian orang maka gugurlah kewajiban yang lain.
b. Fardhu ‘Ain
Apabila seseorang manusia telah hadir dalam peperangan dan bertemu dengan
pasukan maka janganlah ia mundur (tidak boleh mundur)
Apabila musuh telah masuk ke pelosok negeri maka wajib bagi seluruh penduduk
untuk menyerang.
Apabila seseorang imam (pemimpin) telah memerintahkan/menunjukkan pasukan
tertentu maka wajib untuk berperang
Apabila seseorang mempunyai keahlian tertentu dalam berjihad, maka baginya faddhu
‘ain. Misalnya hanya dia yang bisa menjlankan pesawat tempur maka wajib bagi dia.
9. Keutamaan berjihad
a. Puncaknya Islam
b. Ibadah yang paling afdhol
c. Jalan untuk meninggikan kalimat Allah
d. Lebih baik dari dunia dan isinya
e. Syahid di medan perang adalah jenis syahadah yang paling tinggi
f. Perdagangan denga nallah.
A. AMAL ISLAMI
a. Yang dimaksud dengan amal islami ialah da’wah dan jihad untuk tegaknya kalimat Allah
b. Karakteristik Amal Islami :
1. Ikhlas semata-mata karena Allah
2. Terorganisir (disebut juga amal jama’i)
3. Berkesinambungan
4. Profesional
5. Bertahap
B. Tahap-tahap amal islami
a. Pembinaan pribadi Muslim
1. Orang beriman yang bertauhid
2. Suka beribadah dan mengikuti sunnah
3. Jujur dan terpercaya
4. Cerdas
5. Kuat dan perkasa
6. Adil dan objektif
7. Memiliki akhlak yang mulia
8. Dinamis tidak statis
9. Pertengahan dalam kehidupan dan perekonomiannya
10. Muslih-mujahid (da’i dan pejuang)
11. Profesional dan kooperatif
b. Membentuk jama’ah yang kuat dan solid
1. Kejelasan tujuan
2. Manhaj yang benar’
3. Organisasi yang rapi
4. Kepemimpinan yang baik
5. Komitmen yang kuat
6. Kejujuran dalam persaudaraan dan saling mencintai
7. Fokus pada da’wah dan tarbiyah
8. Gerakan yang terprogram dengan baik
9. Terbuka dan tidak taash-shub (fanatik buta)
c. Membangun masyarakat islami
1. Membentuk keluarga islami
Pemilihan (pasangan) yangb baik
Pergaulan yang baik
Pendidikan anak
2. Akselerasi da’wah dan tarbiyah
Penyuluhan masyarakat
Membenarkan pemahaman
Menyebarkan fadhail (keutamaan-keutamaan amal)
Memperingatkan (bahaya) dari nilai nilai jahiliyah
Akselerasi amal-amal tarbawi
3. Amar ma’ruf nahi munkar
d. Menegakkan hukum islam
1. Sosialisasi ide dan penyatuan tekad
Bahwa hal tersebut adalah kewajiban syar’i
Memberikan motivasi untuk mewujudkannya
Memberikan tarhib tentang akibat-akibat yang terjadi jika hukum islam tidak tegak
2. Menyiapkan peraturan dan undang-undang islam
Istinbath dari ilmu ushul at Tasyri’Al Islamy
Menyeluruh :
a. Politik
b. Ekonomi
c. Pendidikan dan pengajaran
d. Dll
Realistis dam dinamis
3. Menyiapkan potensi SDM
Ulama dan intelektual
Ahli dan spesialis
Pemimpin dan pekerja
4. Memanfaatkan SDA
Lautan dan sungai
Tambang dan hutan
Dll
e. Mengembalikan khilafah islamiyah yang terpimpin
1. Mengajak untuk kembali pada sistem khilafah
2. Persatuan negeri-negeri islam
3. Pemilihan pemimpin yang syar’i
A. Faham Islam
a. Dengan shahih (benar), melalui Al quran dan assunnah sesuai dengan pemahaman As Salaf
As Saleh
b. Dengan utuh, bahwa Islam itu adalah manhaj (system) hidup yang mencakup QS, 16:87),
(12:111).
1. Negara dan tanah air
2. Pemerintahan dan ummat
3. Akhlak dan kekuatan
4. Rahmat dan keadilan
5. Peradaban (wawasan) dan undang-undang
6. Ilmu dan peradilan
7. Materi dan kekayaan alam
8. Usaha dan kekayaan
9. Jihad dan da’wah
10. Militer dan tikrar (pemikiran)
11. Sebagaimana dia adalah Aqidah yang kokoh
12. Dan ibadah yang benar.
B. Ikhlas
Ikhlas dalam:
1. Ucapan
2. Amalan
3. Dakwah
4. Jihad / perjuangan
1. Ganimah
2. Penampilan
3. Kedudukan/kemuliaan
4. Title
5. Dan seterusnya (QS, 2:270, QS, 76:2, QS. 11:7, QS, 15:40)
C. Amal
Amal adalah sebuah dari nilmu dan keikhlasan. Tingkatan amal yang dituntut bagi seiorang [ejuang
dan aktyifis.
a. Memperbaiki diri agar memiliki:
1. Aqidah yang lurus
2. Ibadah yang lurus
3. Akhlak yang baik
4. Loba terhadap waktu
5. Bermanfaat terhadap orang lain
6. fisik yang kuat
7. Melawan nafsu
b. Membangun rumah tangga muslim, dengan memperhatikan sebagai berikut:
1. Memilih pasangan yang baik
2. Menjaga adab-adab dan nilai-nilai Islam dalam rumah tangga
3. Mentarbiyah terhadap anak-anak.
c. Membimbing masyarakat, melalui
1. Penyebaran dakwah
2. Memerangi kemungkaran
D. Jihad fi sabilillah
a. Pengertian Jihad
Secara Bahasa (etimologi) mengarahkan potensi dan kesungguhan”.
Secara istilah (terminology) secara umum “ seorang muslim bersungguh-sungguh dengan
meminta pertolongan kepada Allah untuk menggapai apa yang bisa mendekatkan kepada
Allah serta menjauhkan dari yang dilarangNya. “ secara khusus: memerangi orang kafir untuk
meninggikan kalimat Allah”.
b. Unsur-unsur yang mendukung terealisasinya jihad fi sabilillah
1. Ilmu
2. Zuhud pada dunia
3. Betani untuk menjemput kematian
4. Rindu ketemu allah
5. Tawakkal kepada Allah
6. Persiapan-persiapan.
E. Tadhiyah (Pengorbanan):
Pengorbanan pada:
a. Jiwa
b. Harta
c. Waktu
d. Segala sesuatu untuk meraih cita-cita (QS. 9:111), (QS. 9:24), (QS: 48:16)
F. Taat: (QS. 4:59), (QS. 3:50)
Yang dimaksud dengan taat disini adalah taat kepada:
a. Allah subhana wa ta ala
b. Rasulullah shallahu alahi wa sallam
c. Qiyadah (pemimpin) pada yang ma’ruf
d. Ketaatan tanpa ragu-ragu dan berat hati, dalam setiap kondisi:
Kondisi berat/susah
Kondisi mudah
Kondisi senang
Kondisi terpaksa
G. Tsabat (istiqomah)
Yang dimaksud dengan tsabit disini adalah kontinyuitas amal dan jihad, agar:
a. Tujuan bisa terwujud
b. Atau meraih syahadat fisabilillah (QS. 33:23). Untuk meraih tsabat maka dibutuhkan kesabaran
dan istiqomah. (QS. 41:30), (QS, 3:200)
H. Sikap terhadap ideolodi dan person
a. Bara’ (berlepas diri), (QS, 6:4), (QS. 2:138):
1. Ideologi selain Islam
2. Orang kafir:
Kafir zimmy (tidak mengganggu)
Kafir mu’ahid (ada perjanjian) = tidak mengganggu
Kafir musta’man (minta perlindungan) = tidak diganggu
Kafir yang memerangi = diperangi
Mereka ini dengan orang Islam ada permusuhan dan kebencian
b. Wala’ terhadap (QS, 5:55)
1. Ideologi Islam
2. Muslim:
Mujahid = wala’
Yang tidak berjihad karena uzur = wala’ dengan uzurnya
Muslim yang berdosa = wala’ sambal didakwahi dan dinasehati.
I. Al ukhuwah
Yaitu menikat hati dan jiwa dengan ikatan aqidah. (QS, 3:103), (QS, 49:10), (QS, 9:71)
Adapun tingkatan ukhuwah sebagai berikut:
a. Hati yang lapang/bersih tanpa hasad
b. Mencintai saudara seperti mencintai diri sendiri.
c. Mengutamakan saudara. (QS, 59:9)
J. Tsiqah
a. Tsiqah terhadap allah:
1. Tsiqah dengan janji Allah, bahwa janji Allah itu benar sekalipun kondisi secara zhahir
mendustakannya. (QS. 65:2), (QS, 35:5-6), (QS, 9:111), (QS, 33:22)
2. Tsiqah dengan pertolongan Allah, tawakkal kepada allah dalam menegakkan kebenaran
serta konsisten di atas jalan kebenaran.(QS, 48:7)
3. Tsiqah dengan takdir allah, bahwa bentuk pertolongan Allah tidak dipandang dengan
pandangan/ukuran materil.
4. Tsiqah dengan hikmah Allah, husnuzzhan kepada Allah.
5. Tsiqah terhadap manhaj Islam, bahwa Islam adalah:
Solusi terhadap semua masalah
Masa depan ada ditangan Islam.
b. Tsiqah terhadap Rasulullah, (QS. 7:156-157), (QS.33:21):
1. Ikut sunnah walaupun dalam pandangan materil adalah kemunduran
2. Mencomntoh siroh Rasulullah dalam menegakkan kebenaran.
c. Tsiqah terhadap manhaj dakwah dengan:
1. Menggabung
2. Terlibat/berpartisipasi
3. Tarbiyah berkelanjutan
d. Tsiqah terhadap jama’ah selama:
1. Berpijak pada Islam
2. Bergerak menuju kemenagnan dan kesuksesan
1. Urgensi materi dalam tinjauan perjalanan sejarah, baik kemenangan maupun kekalahan
a. Perang antara nabi Musa alaihissalam bersama dengan bani israil
b. Kisah thalut
c. Perang badar
d. Perang uhud
e. Pwerang khandaq]perang hunain
2. Sifat-sifat qiyadah
a. Sifat asasiyah (pokok)
1) Ikhlas
Riya dan sum’ah
Cinta kedudukan dan jabatan
Cinta kepemimpinan
Cinta ketenaran/kepopuleran
Gurur (tertipu dengan amalannya)
2) Qudwah (teladan) dalam :
Ibadah
Akhlak
Mujahadah (kesungguhan)
Pengorbanan
Zuhud dan waara’
3) Kuat dan teguh hati dalam segala urusan tanpa kekerasan
4) Kasih sayang, ramah (lemah lembut) tanpa menunjukkan kelemahan
5) Hati-hati dan tidak terburu-buru
6) Berani dan tidak sembrono
7) Amanah
8) Sabar
9) Senantiasa bermusyawarah
b. Keterampilan dalam memerintah
1) Perencanaan
2) Kreatif/inovatif
3) Tanggap/responsif
4) Kemampuan persuasif yang baik
5) Visioner
6) Motivator
7) Kemampuan untuk menyelesaikan masalah
8) Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan
9) Fakih dalam maslahat dan mudharat
3. Sifat-sifat jundiyah
a. Tarbiyah yang berkelanjutan
b. Masukm ke dalam islam secara kaffah
c. Yakin dengan pentingnya amal jama’i
d. Disiplin
e. Amanah
f. Menjauhkan diri darimsifat ta’assub terhadap jama’ah dan person tertentu
g. Kecintaan dan ukhuwah
h. Bersemangat untuk senantiasa bekerjasama dalam kebaikan dan ketakwaan
i. Mencurahkan kemampuan dan pengorbanan
6. KHURAFATU AL ISRAF
A. Pengertian Israf :
1. Menurut Bahasa
a. Menafkahkan atau membelanjakan sesuatu tidak dalam rangka melaksanakan
ketaatan ( kepada Allah)
b. Berlebih – lebihan, melampaui batas ( Al- Qamus al Muhith 3:156)
2. Menurut istilah dikalangan du’at adalah melampaui batas dalam hal makan, minum,
berpakaian bertempat tinggal dan lainnya dari keinginan yang tersembunyi dalam jiwa
manusia
B. Sebab – sebab terjadinya Israf
1) Lingkungan Keluarga
2) Memperoleh kelapangan setelah kesempitan
3) Berteman dengan orang – orang pelaku Israf
4) Lupa mencari bekal perjalanan
5) Istri dan anak
6) Lupa terhadap tabiat dunia
7) Memandang rendah terhadap nafsu
8) Lupa terhadap kedahsyatan dan hal – hal yang menakutkan pada hari kiamat
9) Lupa terhadap realita kehidupan yang di alami manusia pada umumnya dan oleh kaum
muslimin pada khususnya
10) Tidak menghiraukan akibat yang bakal terjadi
Sebagaimana kita ketahui Bersama bahwa para sahabat merupakan Khairannas atau manusia
terbaik yang berada pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Baik dari segi keimanan,
akhlak maupun dari Ibadah para sahabat jauh lebih banyak dan lebih baik dibanding ummat Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam pada zaman ini.
Para sahabat pun ada yang memiliki keutamaan diantara para sahabat yang lainnya. Seperti
Sahabat Muawiyah dan Umar Bin Abdul Aziz. Kata Syeik Ibnu Tamiyah, “ Muawiyah lebih utama dari
Umar Bin Abdul Aziz, alasannya Muawiyah pernah Bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam dan pernah ikut berperang Bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Seorang
Muawiyah juga sudah masuk Islam sebelum fathuh Mekkah”.
Maka dengan bertemunya seseorang dengan nabi itu sudah menunjukkan suatu keutamaan
dan kemuliaan dibandingkan dengan sahabat yang tidak pernah bertemu dengan Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. Misalnya : Raja Najasyi yang pada saat itu masuk Islam namun tidak
pernah bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Maka beliau tidak masuk dalam
kategori sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam Walaupun seseorang pernah bertemu dengan
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tapi tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka itu juga
bukan termasuk kategori sahabat Nabi, Misalnya : Abu Lahab dan Abu Jahal yang keduanya
merupakan kerabat dekat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mereka kafir maka bukan sahabat
Nabi, Wallhu a’alam.
Sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam adalah Khairah ummah jadi kita harus
memberikan wala/loyalitas kita kepada para sahabat, kita tidak boleh membicarakan kejelekan beliau
karena mereka adalah para sahabat yang berakhlak. Kita berlepas diri dari perselisihan mereka karena
itu Ijtihadiyah , sehingga yang benar mendapatkan dua pahala yang keliru mendapatkan satu pahala.
Dikalangan para sahabat ada yang sudah dijamin masuk syurga, ada yang lebih dekat dengan
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam yang selalui menyertai beliau dimanapun berada.
* Khulafaul Rasyidin : Abu Bakar Asy Syidiq, Umar Bun Khattab, Ustman Bin Affan, Ali Bin Abu Thalib.
* Sahabat yang ikut Perang Badar : Sahabat yang ikut Perang Badar ada sekitar 300 orang lebih
Keutamaannya :” Diampuni dosanya yang sebelum dan sesudahnya”. Ustman Bin Affan saat itu tidak
ikut berperang karena menjaga istrinya Ruqayah Yang lagi sakit, Tapi tetap mendapatkan keutamaan
karena perintah Rasulullah untuk menemani istrinya yang sakit parah waktu itu.
* Sahabat yang ikut ikut Baiat Ridwan : Kisahnya Ustaman Bin Affan diutus untuk emnyampaikan
bahwa kaum muslimin dating bukan untuk berperang tapi hanya datang untuk melakukan ibadah Haji,
tapi terdengar kabar bahwa Ustman Bin Affan dibunuh, akhirnya diadakanlah Baiat Ridwan kepada
1400 0rang
@ Kita sebagai Kader Wahda berlepas diri dari Syiah Rafidah dan An Nawasid, demikian pula orang
yang membenci mereka atau mengingkari sifat terpercaya mereka.
BAB 5. KARAMAH PARA WALI ALLAH
Karamah adalah kondisi yang dicapai oleh orang yang taat kepada Allah sesuai kadar
Ketaatanya dan dihindarkan dari syariat orang yang menyimpan.
Karamah diberikan kepada orang-orang yang shaleh atau hamba yang dipilih-Nya. Tingkatan
Karamah masih dibawah dari pada Mukjizat. Karamah adalah kelebihan atau keistimewaan yang
diberikan kepada hamba yang dipilih Allah, yang Allah sendiri yang kehendaki. Karamah biasanya
tidak berulang dua kali. Karamah tidak diberikan kepaada dukun – dukun, tapi jika dukunnya shaleh
dan taat maka bisa dikatakan karamah asal ibadah, bacaan Al qur’annya baik dan benar
Mukjizat diberikan kepada Nabi dan Rasul saja. Dan kedudukan / takarannya lebih tinggi
mukjizat dari pada Karamah.Yang menjadi wali Allah adalah para nabi dan Rasul, orang -orang
mukmin yang berjihad dan berjuang di jalan Allah, dan senantiasa istiqamah dijalan Allah, sehingga
kita ini termasuk wali -wali Allah.
Kurafat adalah percaya sesuatu yang tidak ada dasarnya, misalnya : Percaya pada ramalan
bintang dan Zodiak, meyakini bahwa jika tangannya gatal akan mendapatkan uang dari seseorang
Beda dengan orang sudah mengadakan penelitian, misalnya orang Biringkanaya yang lahir pada bulan
Februari rata – rata orangnya Baper yang diambil dari sample 100 orang
Para Psikologi dan membaca karakter seseorang karena sudah dipelajari dan diadakan
penelitian. Orang Sufi ekstrim sudah menganggap dirinya menyatu dengan Tuhan dan Sufi asal kata
dari Tasaawuf.
Pada Bab 5 ini merupakan penyikapan terhadap orang-orang beriman yang diberikan karamah
dari Allah tapi jika tidak beriman itu bukan karamah, itu hanya dicuri-ciri dari langit bantuan Jin.
Wa naudzubillahi Minzalik. Inilah Penyikapan kita bahwa karamah dan mukjizat yang diberikan dari
Allah adalah suatu hal yang merupakan Hak proregatif dari Allah untuk berkehendak sesuai apa yang
Allah inginkan. Dan hanya diberikn pada orang yang menjadi pilihan yang dekat dan taat kepada Allah
Subahanahu w a Ta’ala Wallahu a’lam