Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DAN AHDAF TARBIYAH

Ahdaf adalah bentuk jamak dari hadaf yang artinya tujuan. Setiap amal yang
kita kerjakan haruslah memiliki tujuan yang jelas. Dengan tujuan yang jelas maka
kontrol dan evaluasi (muhasabah) amal dapat dilakukan. Sebaliknya, ketiadaannya
menyebabkan suatu amal menjadi “ngambang” tidak tahu arah yang ingin dicapai.
Demikian pula amal tarbiyah, ia harus memiliki tujuan yang jelas sehingga dapat
dilakukan kontrol dan pembenahan apabila kemudian terjadi penyimpangan.
Selanjutnya evaluasi juga dapat dilakukan yang dengannya akan bisa diukur
sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai.
Tarbiyah sebagai salah satu aktivitas perjuangan Islam memiliki dua tujuan
yaitu, tujuan yang ingin diwujudkan individu (ahdaf tarbiyah fil fard) dan tujuan
yang ingin dicapai dalam kehidupan masyarakat (ahdaf tarbiyah fil jama’ah).

I. TUJUAN TARBIYAH PADA PRIBADI


Tujuan dari tarbiyah pada pribadi adalah untuk melahirkan pribadi muslim
istimewa atau berkualitas. Pribadi muslim yang berkualitas adalah pribadi muslim
yang memiliki kualifikasi mu’min, muslih, mujahid, muta’awin, dan mut’qin
(5M) yang tiada lain merupakan karakteristik salaf ash-shalih.
A. MUKMIN
Disandarkan di salaf mencakup keyakinan dalam hati, ucapan dan
perbuatan.
Ciri-ciri mukmin:
1. Pengetahuannya terhadap Islam bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2. Dari sisi aqidah dai memiliki aqidah yang benar dan kuat.
Aqidah yang benar adalah aqidah yang tidak menyimpang dari aqidah
Ahlussunnah wal Jama’ah (QS. 6:153), aqidah yang kuat adalah aqidah yang
tertanam dengan kuat di dalam hati yang nampak pada amal perbuatan, bukan
aqidah yang sekedar teori dan pemahaman belaka.
Artinya: Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus,
maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang
lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya.
Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (QS. Al-
An’am: 153).
3. Ruhiyah.
- Memiliki kesempurnaan cinta, takut dan harap kepada Allah (QS. 2:165,
32:16, 21:90)

Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-


tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat
berat siksaan-Nya (niscahya mereka menyesal). (QS. Al Baqarah: 165).

Artinya: Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa
kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka
menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. (QS. As-Sajdah: 16).
Artinya: Maka Kami memperkenankan dianya, dari Kami anugerahkan
kepadanya Yahya dan kami jadikan isterinya dapat mengandung.
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa
kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-
orang yang khusyu’ kepada Kami. (QS. Al-Anbiya’: 90).
- Khusyu’ dalam ibadahnya (QS. 23:2)

Artinya: (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya. (QS. Al-


Mu’minun: 2)
- Peduli dengan urusan-urusan kaum muslimin (Shahih Muslim:Juz 12
hal.468 no. 4685)
- Prihatin dengan kondisi umat (QS. 7:59, 26:123-135, 46:21)

Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia


berkata: “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan
bagimu selain-Nya”. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah
Allah, aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). (QS.
Al-A’raf: 59).
Artinya: Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Aad yaitu ketika dia memberi
peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah
terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan
sesudahnya (dengan mengatakan): “Janganlah kamu menyembah selain
Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang
besar”. (QS. Al-Ahqaf: 21).
- Merindukan tegaknya dinul Islam (QS. 61:13)

Artinya: Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan
dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (QS. As-Saff: 13).
4. Ibadah
- Ahli ibadah dengan menjaga shalat wajib dan merutinkan ibadah yang
sunnah (Shahih Bukhari: juz 20 hal.158 no. 6021, Shahih Muslim: juz 3
hal. 40 no. 754)
- Ikhlas dalam ibadahnya (QS. 18:110)

Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya”. (QS. Kahf: 110).
- Mengikuti sunnah Rasulullah
5. Akhlak
Adil, sabar, menjaga kehormatan diri, dan berani.
6. Adab
- Keseharian
Semua adab, seperti adab makan, adab tidur, adab menjaga wudhu, adab
berpakaian, dsb.
- Muamalah
Dalam hal menjual dan membeli sesuatu harus sesuai takaran.
- Keluarga
Larangan untuk durhaka kepada orang tua diperintahkan setelah larangan
untuk mempersekutukan Allah. Senantiasa ikhtirom kepada orang tua
kitadengan semakin tingginya ilmu kita. Mendakwahi mereka dan
senantiasa beradab kepada mereka.
- Bergaul dengan orang lain
Menjaga pergaulan antara laki-laki dengan perempuan, jelas hijabnya.
Menjaga adab ketika bukan mahram.
B. MUSLIH
Muslih yaitu orang yang melakukan perbaikan (QS. 41:33).

Artinya: Dan siapakah lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru
kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “sungguh, aku
termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fussilat: 33).
Ciri-ciri muslih:
1. Senantiasa berdakwah dan melakukan kebaikan (QS. 11:88).
Artinya: Syu’aib berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku
mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku
dari pada-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-
Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan
mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali
(mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan
tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya
kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku
kembali”. (QS. Hud:88).
2. Mampu berinteraksi dengan orang lain sebagai objek dakwah.
3. Menjadi agen perubah dimanapun dia berada
4. Aktif menjalankan dakwah fardiyah (secara muka-muka)
5. Mendo’akan bukan menghancurkan.
C. MUJAHID
Mujahid adalah orang yang berjihad di jalan Allah.
Ciri-ciri mujahid:
1. Sabar dan mampu menghadapi kondisi sulit maupun berat (QS. 9:38 dan
120).
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada
kamu, “berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah,” kamu merasa
berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi
kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan
hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah
sedikit. (QS. At-Taubah: 38)
2. Berkorban dengan jiwa, harta dan seluruh potensi yang dimilikinya.
3. Rindu mati syahid.
4. Memiliki persiapan untuk berjihad di jalan Allah.
5. Menjadi murabbiyah.
D. MUTA’AWIN
Muta’awin adalah orang yang bekerja sama.
Ciri-ciri muta’awin:
1. Menyadari pentingnya amal jama’i (amal yang dilakukan secara bersama-
sama)
2. Bergabung dengan amal jama’i dengan melibatkan diri dan disiplin (QS.
61:10, 27:20-21).

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (QS.
As-Saff: 10).
3. Siap dipimpin dan memimpin.
E. MUT’QIN
Mut’qin adalah Menguasai atau mengerjakan dengan baik amanahnya.
Ciri-ciri mut’qin:
1. Amanah
2. Bertanggung jawab
3. Profesional

II. TUJUAN TARBIYAH PADA MASYARAKAT


a. Membentuk keluarga yang islami (QS. 9:33, 24:55).

Artinya: Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk


(Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS.
At-Taubah: 33).

Artinya: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-
sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi
aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik. (QS. An-Nur: 55).
b. Membentuk jama’ah dakwah yang kuat dan solid.
c. Melahirkan masyarakat islami.
d. Membentuk pemerintahan yang islami.
e. Mengembalikan al khilafah al Islamiah.

Anda mungkin juga menyukai