BIJAK
Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh:
Ichsan Kamil
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segalah rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terima kasih pada pihak yang telah berkontribusi
yang telah memberikan sumbangan pikiran dan tenaga untuk
terselesaikanya makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami lebih berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Untuk itu kami sangat mengaharapkan kritik dan
saran yang membangun baik dari pembaca ataupun dosen pembimbing
demi kesempurnaan makalah ini.
1
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I.......................................................................................................................1
Pendahuluan...........................................................................................................1
1. Latar Belakang.........................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................2
3. Tujuan penulisan......................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
1. Pengertian bijak..................................................................................3
2. Ruang lingkup bijak...........................................................................4
3. Dalil-dalil tentang bijak......................................................................5
4. Manfaat bijak......................................................................................6
5. Contoh dalam kehidupan sehari-hari..................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
KESMIPULAN......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
2
BAB I
Pendahuluan.
1. Latar Belakang
Kebijaksanaan sering digunakan individu saat menganalisis
pengalaman masa lalu yang pernah dialami dan menghasilkan sebuah
keputusan setelah bercermin pada pengalaman masa lalu tersebut.
Kurniawan, Lukman, dan Fakhri (2015:175) berpendapat bahwa
kebijaksanaan berkaitan dengan kemampuan menalar (reasoning) dan
mengambil keputusan (decision making). Meskipun manusia berusaha
untuk menjadi bijaksana, namun mereka sering gagal untuk melakukannya
ketika penalaran atas masalah memiliki implikasi pribadi yang mendalam
(Kross & Grossmann, 2011:1).
ِ يُْؤ تِي ْال ِح ْك َمةَ َم ْن يَ َشا ُء ۚ َو َم ْن يُْؤ تَ ْال ِح ْك َمةَ فَقَ ْد ُأوتِ َي خَ ْيرًا َكثِيرًا ۗ َو َما يَ َّذ َّك ُر ِإاَّل ُأولُو اَأْل ْلبَا
ب
3
Islam adalaha agama yang sempurna. Tidak ada satupun sisi
kehidupan kecuali islam telah memberikan panduan secara sempurna,
termasuk dalam kehidupan sosial. Namun, dalam menjalani kehidupan
sosial dibutuhkan seorang pemimpin yang bijaksana yang memiliki
kemampuan dalam mengatur mengelola, mengendalikan dan mengarahkan
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
2. Rumusan Masalah
a. Pengertian Bijak
b. Ruang Lingkup Bijak
c. Dalil Bijak
d. Manfaat Bijak
e. Contoh Bijak dalam kehidupan sehari-hari
3. Tujuan penulisan
Adapun Tujuan dalam disusunya makalah ini antara lain untuk
memenuhi tugas kelompok yang di berikan pada mata kuliah Ke Dt-An
dengan materi tentang bijak dengan ruang lingkup yang telah disebutkan
diatas.
2
H.R Addailami
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian bijak
pengertian bijak adalah sifat memiliki kemampuan untuk
membedakan dan menilai suatu kebenaran dengan tepat. Kata bijak juga
merupakan suatu cerminan sikap dan perilaku dari seseorang terhadap
sesuatu yang dilihatnya berdasarkan apa yang ada dipikirannya, bersifat
objektif serta mampu mengambil pelajaran dari apa yang dilakukannya.
Bijak juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu mengambil
keputusan secara tepat, baik secara langsung maupun tidak langsung
secara adil dan objektif.
5
kebenaran membawa kemaslahatan bagi seluruh makhluk berbuat sesuai
dengan proporsinya dengan berlandasakan ilmu dan akal sehingga tidak
menyimpang dari norma-norma islami. Dia memberi sifat bijak, berupa
kebenaran dalam setiap perkataan dan perbuatan, kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Orang yang diberikan itu sesungguhnya telah
memperoleh kebaikan dan kebijakan yang sangat banyak. Sebab, dengan
sifat bijak, urusan dunia dan akhirat menjadi teratur. Hanya orang-orang
yang berakal sehatlah yang mampu memetik pelajaran dan nasihat al-
Qur'ân. Sebab akal sehat dapat mengetahui kebenaran hakiki tanpa
dipengaruhi hawa nafsu.
1. Cognitive
2. Reflective
3. Affectif
Yakni kemampuan untuk berempati dan rasa saling menyayangi baik itu
sesama manusia atau alam sekitar yang diserta dengan motivasi untuk
6
menjaga perasaan orang lain. Membutuhkan transendesi self-
senteredness.
5
QS: al-Baqarah; 151..
7
belum mereka ketahui.
selain ayat yang telah disebutkan diatas, terdapat juga ayat lain yang
mengajarkan tentang kebijaksanaan yakni :
ُك بِ ْال ِح ْك َم ِة َوال َموْ ِعظَ ِة ال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي اَحْ َسن ُ اُ ْد
َ ِّع اِلَى َسبِ ْي ِل َرب
Ayat ini juga bisa dipahami bahwa sebenarnya setiap kita ini; laki-
laki atau perempuan, tua atau muda, semuanya harus menjadi hakim.
4. Manfaat bijak
Bijaksana adalah suatu sikap yang harus dimiliki oleh setaip manusia
yang memiliki berbagai manfaat baik itu kepada dirinya sendiri maupun
kepada orang yang ada di sekitarnya, setiap manusia harus menanamkan sikap
bijak dalam setiap kehidupanya setiap hari seperti dalam memanfaatkan alam.
Manusia yang pandai menanamkan sikap bijak dalam setiap kehidupanya akan
memanfaatkan alam secara bijaksana dengan tidak mengeksploitasi secara
berlebihan yang akan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Dan contoh
lainya adalah bijaksana dalam mengendalikan diri, sebagaimana yang telah
8
disebutkan diatas bijak adalah suatu sikap yang bisa menempatkan segala
sesuatu dalam proporsinya, yakni orang yang bisa menahan hawa nafsunya
untuk tidak berbuat kejelekan, dan masih banyak contoh dari bijaksana yang
dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak lain adalah untuk
membawa kemakmuran dan kebermanfatan bagi seluruh makhluk hidup.
9
cukup hanya cerdas intelektual melainkan harus memiliki kecerdasan
emosional dan spiritual. Sebagaimana Rasul SAW bersabda “ ornag yang
cerdas adalah orang yang merendahkan dirinya dan beramal untuk persiapan
sesudah mati”8
Kelima, pemaaf. Pemaaf dan tidak menyakiti orang lain sebagai sofat
yang mulia dan terpuji. Soliditas bangsa itu antara lain terbentuk dari siifat
pemaaf seorang pemimpin. Sifat pemaaf ini sebagai sifat yang di cintai Allah
SWT. “ orang-orang yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang atau di
waktu sempit. Dan orang yang manahan amarahnya dan memaafkan kesalahan
orang lain. Allah menyukai orang -orang yang berbuat kebajikan”11
10
d. Memberikan motivasi kepada orang yang menyerah
e. Tenang menyelesaikan permasalahan yang ada
f. Tidak membalas keburukan dengan keburukan
g. Tenang menyelesaikan suatu permasalahan
h. Memberikan solusi yg tepat
i. Menasihati orang yg melakukan kesalahan
j. Memberikan motivasi pada orang yg menyerah
BAB III
PENUTUP
KESMIPULAN
Dan hanya orang-orang yang berakalah yang dapat mengambil pelajaran
(dari firman Allah).” Sebagaimana dalil yang telah disebutkan diatas terdapat kata
11
“hikmah” yang artinya sikap kebijaksanaan yang bisa menempatkan segala
persoalan pada proporsinya yang layak, dengan melakukan setiap hak pada
pemiliknya dan mengakui jasa dari setiap orang yang berjasa.
Allah SWT mengingatkan hambanya yang mukmin akan nikmat yang telah
dilimpahkanya kepada mereka dan diutusnya seorang Rasul yaitu Nabi
Muhammad SAW untuk mengajrkan kepada manusia ayat-ayat Allah yang jelas,
membersihkan dan mensucikan kalian dari akhlak-akhlak yang rendah, jiwa-jiwa
yang kotor, dan perbuatan jahiliyah, mengeluarkan manusia dari kegelapan dalam
cahaya, mengajarkan kepada mereka Al Qur’an dan Sunnah,serta mengajarkan
kepada mereka banyak hal yang belum mereka ketahui.
Pemimpin yang baik adalah orang yang bijaksana, orang yang mampu
menempatkan segala sesuatu dalam proporsinya. Seseroang yang memiliki ilmu
berjiwa sosial yang tinggi dan memiliki empati yang tinggi, seseorang yang
senantiasa berserah diri kepada allah dari segala ujian yang dilewatinya, dan
pemimpin yang bijaksana adalah seseorang yang mampu membawa orang lain
kedalam kebaikan dan menjauhkan rakyatnya dari keburukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ar – Raghib Al-Ashfahani, di dalam Al-Mufradat fi Gharibi -Quran, Ar – Raghib
Al-Ashfahani, (Halaman 127 )
islamicahaya.blogspot.com
ikmalonline.com
12
www.muslim.or.id
www.seputarilmu.com
www.maxmanroe.com
www.hidayatullah.com
13