Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIJAK

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ke Dt – An.

Dosen Pengampu:

AGUS MUBAROK. M., SOS.

Di Susun Oleh:

Ichsan Kamil

Achmad Gustian Andis

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH (HES)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DAARUT TAUHIID
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segalah rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terima kasih pada pihak yang telah berkontribusi
yang telah memberikan sumbangan pikiran dan tenaga untuk
terselesaikanya makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami lebih berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Untuk itu kami sangat mengaharapkan kritik dan
saran yang membangun baik dari pembaca ataupun dosen pembimbing
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 10 Februari 2021.

1
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I.......................................................................................................................1
Pendahuluan...........................................................................................................1
1. Latar Belakang.........................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................2
3. Tujuan penulisan......................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
1. Pengertian bijak..................................................................................3
2. Ruang lingkup bijak...........................................................................4
3. Dalil-dalil tentang bijak......................................................................5
4. Manfaat bijak......................................................................................6
5. Contoh dalam kehidupan sehari-hari..................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
KESMIPULAN......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

2
BAB I

Pendahuluan.
1. Latar Belakang
Kebijaksanaan sering digunakan individu saat menganalisis
pengalaman masa lalu yang pernah dialami dan menghasilkan sebuah
keputusan setelah bercermin pada pengalaman masa lalu tersebut.
Kurniawan, Lukman, dan Fakhri (2015:175) berpendapat bahwa
kebijaksanaan berkaitan dengan kemampuan menalar (reasoning) dan
mengambil keputusan (decision making). Meskipun manusia berusaha
untuk menjadi bijaksana, namun mereka sering gagal untuk melakukannya
ketika penalaran atas masalah memiliki implikasi pribadi yang mendalam
(Kross & Grossmann, 2011:1).

Pentingnya bagi seseorang untuk memahami arti kata bijaksana.


Karena kebijaksanaan adalah salah satu hal yang sangat fundamental bagi
seseorang untuk bisa bergaul dengan sesamanya, Kebijaksanaan seseorang
akan menjadi tolak ukur bagi orang lain yang menujukan akhlaq dan juga
keimanan dari orang tersebut . Sebagaimana yang tercantum dalam Al
Qur’an 1

ِ ‫يُْؤ تِي ْال ِح ْك َمةَ َم ْن يَ َشا ُء ۚ َو َم ْن يُْؤ تَ ْال ِح ْك َمةَ فَقَ ْد ُأوتِ َي خَ ْيرًا َكثِيرًا ۗ َو َما يَ َّذ َّك ُر ِإاَّل ُأولُو اَأْل ْلبَا‬
‫ب‬

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang


Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah).”

Sebagaimana dalil yang telah disebutkan diatas terdapat kata


“hikmah” yang artinya sikap kebijaksanaan yang bisa menempatkan segala
persoalan pada proporsinya yang layak, dengan melakukan setiap hak pada
pemiliknya dan mengakui jasa dari setiap orang yang berjasa.
1
Surah Al Baqarah ayat 269

3
Islam adalaha agama yang sempurna. Tidak ada satupun sisi
kehidupan kecuali islam telah memberikan panduan secara sempurna,
termasuk dalam kehidupan sosial. Namun, dalam menjalani kehidupan
sosial dibutuhkan seorang pemimpin yang bijaksana yang memiliki
kemampuan dalam mengatur mengelola, mengendalikan dan mengarahkan
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Nabi SAW bersabda ‘ jika allah menghendaki kebaikan suatu kaum


dijadikan pemimpin-pemimpin merekan yang orang bijaksana dan
dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum dan peradilan, dan allah
jadikan harta benda ditangan orang-orang yang dermawan. Namun jika
allah mengehndaki keburukan suatu kaum. Dia menjadikan pemimpin
mereka dengan akhlak yang rendah, dijadikanya orang-orang yang dungu
menangani hukum dan peradilan, dan harta ditangan orang yang kikir’2

2. Rumusan Masalah

Dalam isi Penulisan masalah ini antara lain yakni :

a. Pengertian Bijak
b. Ruang Lingkup Bijak
c. Dalil Bijak
d. Manfaat Bijak
e. Contoh Bijak dalam kehidupan sehari-hari

3. Tujuan penulisan
Adapun Tujuan dalam disusunya makalah ini antara lain untuk
memenuhi tugas kelompok yang di berikan pada mata kuliah Ke Dt-An
dengan materi tentang bijak dengan ruang lingkup yang telah disebutkan
diatas.

2
H.R Addailami

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian bijak
pengertian bijak adalah sifat memiliki kemampuan untuk
membedakan dan menilai suatu kebenaran dengan tepat. Kata bijak juga
merupakan suatu cerminan sikap dan perilaku dari seseorang terhadap
sesuatu yang dilihatnya berdasarkan apa yang ada dipikirannya, bersifat
objektif serta mampu mengambil pelajaran dari apa yang dilakukannya.
Bijak juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu mengambil
keputusan secara tepat, baik secara langsung maupun tidak langsung
secara adil dan objektif.

Bijak adalah selalu menggunakan akal budinya (menurut


pengalaman dan pengetahuannya) ,pandai ,cerdas dan berhati –hati , arif ,
cermat , teliti. Ada yang mendefinisikan bijak adalah paham akan
perbedaan dan persamaan akan nilai-nilai dari kebaikan menurut persepsi
dari norma-norma kemanusiaan. Adapun bijak adalah menempatkan
sesuatu pada tempatnya (Adil).3

Bijak itu sendiri sering diartikan dengan kata bijaksana yaitu


bertindak sesuai dengan akal pikiran yang sehat disertai hati nurani yg
baik dan selalu berhati – hati dalam mengambil keputusan sehingga
menghasilkan tingkah laku yang baik dan benar sehingga tidak
menyimpang dari norma-norma kehidupan dan kemanusiaan sehingga
dapat dicontoh bagi orang banyak.

Pengertian kata bijak atau bijakasan dalam islam adalah al hikmah


makna al hikmah itu sendiri yakni “Al-Hikmah adalah mencapai
kebenaran dengan ilmu dan akal. “4 sehingga dapat diketahui bahwa bijak
adalah segala ikhtiar yang dilakukan oleh manusia untuk menciptakan
3
toztrang.wordpress.com/2016/02/27
4
Ar – Raghib Al-Ashfahani, di dalam Al-Mufradat fi Gharibi -Quran, Ar – Raghib Al-Ashfahani, (Halaman 127 )

5
kebenaran membawa kemaslahatan bagi seluruh makhluk berbuat sesuai
dengan proporsinya dengan berlandasakan ilmu dan akal sehingga tidak
menyimpang dari norma-norma islami. Dia memberi sifat bijak, berupa
kebenaran dalam setiap perkataan dan perbuatan, kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Orang yang diberikan itu sesungguhnya telah
memperoleh kebaikan dan kebijakan yang sangat banyak. Sebab, dengan
sifat bijak, urusan dunia dan akhirat menjadi teratur. Hanya orang-orang
yang berakal sehatlah yang mampu memetik pelajaran dan nasihat al-
Qur'ân. Sebab akal sehat dapat mengetahui kebenaran hakiki tanpa
dipengaruhi hawa nafsu.

2. Ruang lingkup bijak


Sifat bijak wajib dimiliki setiap orang maka dari itu pentingnya bagi
setip orang untuk bisa lebih memahami secara mendalam makna dan
kandungan dari kata “bijak” itu sendiri. Maka dari itu disusunya makalah
ini tidak lain bertujuan agar pembaca bisa lebih memahami makna dari kata
“bijak”. Menurut Aldert ruang lingkup bijak memiliki 3 bagian pokok,

1. Cognitive

Pemahaman tentang pemaknaan hidup dan keinginan untuk mengetahui


kebenaran, yaitu untuk mengetahui makna dari arti peristiwa dan fenomena
terutama dengan hal yang berhubungan dengan intra dan iterpersonal
meliputi akan pengetahuan dan proses penerimaan manusia

2. Reflective

Presepsi atau suatu fenomena dan kejadian-kejadian dari berbagai


prespektif, serta menghindari penialaian subyektif, yang membuthkan self
examination, self ewareness, dan self insight.

3. Affectif

Yakni kemampuan untuk berempati dan rasa saling menyayangi baik itu
sesama manusia atau alam sekitar yang diserta dengan motivasi untuk

6
menjaga perasaan orang lain. Membutuhkan transendesi self-
senteredness.

3. Dalil-dalil tentang bijak.


Kebijaksanaan adalah suatu perintah dari Allah SWT yang harus
dimiliki oleh setiap umatnya, Allah menganjurkan agar umatnya selalu
bersikap bijaksana dalam segala bentuk kegiatan, dalam pergaulan
ditengah masyarakat, dan bijaksana dalam menghadapi ujian yang
diberikan oleh Allah SWT. Sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur’an
:

‫تب َو ْال ِح ْك َمةَ َويُ َعلِّ ُم ُك ْم َمالَ ْم‬


َ ‫َك َما اَرْ َس ْلنَا فِ ْي ُك ْم َرسُوْ اًل ِم ْن ُك ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ُك ْم ايتِنَا َويُ َز ِّك ْي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ْال ِك‬
‫تَ ُكوْ نُوْ ا تَ ْعلَ ُموْ ن‬

“Sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul di antara kamu supaya


membacakan ayat-ayat Kami, mensucikanmu dan mengajarkanmu al-kitab
dan kebijaksanaan (al-hikmah) dan mengajarkanmu apa-apa yang belum
kamu ketahui.” 5

Sebagaimana kami telah mengutus pada kalian rasul diantara kalian


yang membaca ayat-ayat kami kepada kalian dan mensucikan dan
mengajarkan ayat-ayat Al Qur’an dan himah ( kebijaksanaan) serta
mengajarkan kalian apa yang belum kalian ketahui. Karena itu, ingatlah
kalian kepadaku niscaya aku ingat juga kepada kalian, dan bersyukur
kepadaku dan janganlah kalian mengingkari nikmat ku. Allah SWT
mengingatkan hambanya yang mukmin akan nikmat yang telah
dilimpahkanya kepada mereka dan diutusnya seorang Rasul yaitu Nabi
Muhammad SAW untuk mengajrkan kepada manusia ayat-ayat Allah yang
jelas, membersihkan dan mensucikan kalian dari akhlak-akhlak yang
rendah, jiwa-jiwa yang kotor, dan perbuatan jahiliyah, mengeluarkan
manusia dari kegelapan dalam cahaya, mengajarkan kepada mereka Al
Qur’an dan Sunnah,serta mengajarkan kepada mereka banyak hal yang

5
QS: al-Baqarah; 151..

7
belum mereka ketahui.

selain ayat yang telah disebutkan diatas, terdapat juga ayat lain yang
mengajarkan tentang kebijaksanaan yakni :

ُ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َوال َموْ ِعظَ ِة ال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي اَحْ َسن‬ ُ ‫اُ ْد‬
َ ِّ‫ع اِلَى َسبِ ْي ِل َرب‬

“Ajaklah ke jalan agama Allah, dengan cara bijaksana dan nasehat


yang baik serta dengan berdialog yang lebih baik”

Ayat ini juga bisa dipahami bahwa sebenarnya setiap kita ini; laki-
laki atau perempuan, tua atau muda, semuanya harus menjadi hakim.

Artinya semuanya harus berlaku bijaksana, yaitu hakim yang harus


memutuskan perkara dan persoalan dengan bijaksana, setidaknya persoalan
kita sendiri atau dengan keluarga.Perkara atau persoalan kita ini, bisa hanya
kecil saja (misalnya, memutuskan untuk makan, untuk menanam padi, dll.),
tetapi bisa juga agak besar (misalnya, untuk bekerja ke luar negri, untuk
menjual tanah, untuk nikah, untuk membuka usaha, dll). Semua ini
membutuhkan keputusan yang bijaksana.

Dari kedua firman yang allah turunkan dapat diketahui bahwa


kebijaksanaan menjadi dasar dari urgensi dalam kehidupan, agar terciptanya
kemakmuran dan membangun hubungan baik dengan tuhan maupun dengan
sesama manusia.

4. Manfaat bijak
Bijaksana adalah suatu sikap yang harus dimiliki oleh setaip manusia
yang memiliki berbagai manfaat baik itu kepada dirinya sendiri maupun
kepada orang yang ada di sekitarnya, setiap manusia harus menanamkan sikap
bijak dalam setiap kehidupanya setiap hari seperti dalam memanfaatkan alam.
Manusia yang pandai menanamkan sikap bijak dalam setiap kehidupanya akan
memanfaatkan alam secara bijaksana dengan tidak mengeksploitasi secara
berlebihan yang akan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Dan contoh
lainya adalah bijaksana dalam mengendalikan diri, sebagaimana yang telah

8
disebutkan diatas bijak adalah suatu sikap yang bisa menempatkan segala
sesuatu dalam proporsinya, yakni orang yang bisa menahan hawa nafsunya
untuk tidak berbuat kejelekan, dan masih banyak contoh dari bijaksana yang
dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak lain adalah untuk
membawa kemakmuran dan kebermanfatan bagi seluruh makhluk hidup.

Dengan bersikap bijaksana dalam kehidupan sehari-hari maka seseorang


telah membuat hal yang baik bagi dirinya dan orang lain Bersikap bijaksana
akan membuat seseorang terlihat lebih berwibawa sehingga akan dihormati
banyak orang. Memiliki sikap yang bijaksana akan lebih dipercaya orang.
Dengan bersikap bijaksana maka lingkungan menjadi damai dan sejahtera
karena tercapainya keseimbangan antara hak dan tanggung jawab.
Kebijaksanaan erat kaitannya dengan keadailan. Dengan bersikap bijaksana
akan menciptakan keadilan di masyarakat. Bersikap bijaksana berarti
membantu mewujudkan terlaksannya nilia-nilai yang terkandung dalam
pancasila. Seperti yang kita tahu bahwa pancasila merupakan sumber negara
yang kaya dengan nilai-nilai. Itulah berbagai manfaat bijak yang bisa kita
raih , apabila kita menanamkan dalam kehidupan setaip hari baik dalam ruang
lingkup dengan masyarakat, hubungan kita dengan alam dan ketaatan kita
kepada tuhan.

Pemimpin yang bijaksana

Abu ridho mengatakan seseorang pemimpin itu bijaksana atau tidak


bisa dilihat dari sifat yang melekat pada dirinya yang pertama adalah amanah.
Amanah adalah suatu yang dipelihara dan dijaga agar sampai kepada yang
berhak memilikinya, amanah menjadi salah satu syarat agar menjadi
pemimpin dalam islam.6 Dalam hal ini Allah SWT berfirman “ karena
sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil dalam bekerja adalah
orang yang kuat lagi dapat dipercaya 7

Kedua kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin tidak


6
Abu Ridho dalam bukunya (Politik Tegak lurus)
7
Q.S Al Qashah ayat 26

9
cukup hanya cerdas intelektual melainkan harus memiliki kecerdasan
emosional dan spiritual. Sebagaimana Rasul SAW bersabda “ ornag yang
cerdas adalah orang yang merendahkan dirinya dan beramal untuk persiapan
sesudah mati”8

Ketiga adalah tegas pemimpin harus seseornag yang mampu menjadi


Qadhi (hakim) bagi rakyat nya dan yang mampu menjadi seorang alim
mujtahid yang tidak perlu lagi meminta fatwa kepada orang lain untuk
memecahkan kasus-kasus yang sedang berkembang di tengah masyarakat.9

Keempat, kuat. Dalam sebuah hadist disebutkan abu Dzar berkata “


wahai rasulullah tidak lah kau menjadikanku seorang pemimpin”? lalu
rasulullah memukul tanganya di bahuku, dan bersabda, “wahai abu dzar,
sesungguhnya engkau lemah dan sesungguhnya hal ini adalah amanah, ia
merupakan kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat, kecuali orang yang
mengambil dengan haknya dan menunaiknya dengan sebaik-baiknya”10

Kelima, pemaaf. Pemaaf dan tidak menyakiti orang lain sebagai sofat
yang mulia dan terpuji. Soliditas bangsa itu antara lain terbentuk dari siifat
pemaaf seorang pemimpin. Sifat pemaaf ini sebagai sifat yang di cintai Allah
SWT. “ orang-orang yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang atau di
waktu sempit. Dan orang yang manahan amarahnya dan memaafkan kesalahan
orang lain. Allah menyukai orang -orang yang berbuat kebajikan”11

5. Contoh dalam kehidupan sehari-hari


a. Memberi Nasihat kepada teman atau orang yang berbuat salah
b. Memberi Kritikan yang tegas
c. Memberi solusi yang tepat
8
(H.R Tirmizi)
9
Muhammad Al amin al-Syinqithi dalam adwa’il Bayan
10
H.R Muslim
11
(Q.S Ali Imran ayat 134)

10
d. Memberikan motivasi kepada orang yang menyerah
e. Tenang menyelesaikan permasalahan yang ada
f. Tidak membalas keburukan dengan keburukan
g. Tenang menyelesaikan suatu permasalahan
h. Memberikan solusi yg tepat
i. Menasihati orang yg melakukan kesalahan
j. Memberikan motivasi pada orang yg menyerah

BAB III
PENUTUP

KESMIPULAN
Dan hanya orang-orang yang berakalah yang dapat mengambil pelajaran
(dari firman Allah).” Sebagaimana dalil yang telah disebutkan diatas terdapat kata

11
“hikmah” yang artinya sikap kebijaksanaan yang bisa menempatkan segala
persoalan pada proporsinya yang layak, dengan melakukan setiap hak pada
pemiliknya dan mengakui jasa dari setiap orang yang berjasa.

Allah SWT mengingatkan hambanya yang mukmin akan nikmat yang telah
dilimpahkanya kepada mereka dan diutusnya seorang Rasul yaitu Nabi
Muhammad SAW untuk mengajrkan kepada manusia ayat-ayat Allah yang jelas,
membersihkan dan mensucikan kalian dari akhlak-akhlak yang rendah, jiwa-jiwa
yang kotor, dan perbuatan jahiliyah, mengeluarkan manusia dari kegelapan dalam
cahaya, mengajarkan kepada mereka Al Qur’an dan Sunnah,serta mengajarkan
kepada mereka banyak hal yang belum mereka ketahui.

Pemimpin yang baik adalah orang yang bijaksana, orang yang mampu
menempatkan segala sesuatu dalam proporsinya. Seseroang yang memiliki ilmu
berjiwa sosial yang tinggi dan memiliki empati yang tinggi, seseorang yang
senantiasa berserah diri kepada allah dari segala ujian yang dilewatinya, dan
pemimpin yang bijaksana adalah seseorang yang mampu membawa orang lain
kedalam kebaikan dan menjauhkan rakyatnya dari keburukan.

DAFTAR PUSTAKA
Ar – Raghib Al-Ashfahani, di dalam Al-Mufradat fi Gharibi -Quran, Ar – Raghib
Al-Ashfahani, (Halaman 127 )
islamicahaya.blogspot.com

ikmalonline.com

12
www.muslim.or.id

republika.co.id ‘pemimpin yang bijaksan’

www.seputarilmu.com

www.maxmanroe.com
www.hidayatullah.com

13

Anda mungkin juga menyukai