Guru Pembimbing :
Ayu Fadila Riski S.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Nama Kelompok:
1. Adelia Hidayatun Ni’mah
2. Erdyanov Putri Aura Pribadi
3. Erita Amalia Akbar
4. Fabianus Richo Antoro
5. Tri Ageng Pangestu
6. Vibranova Ghazzy Ghyfari
Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keberanian”
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan
baik tanpa bantuan dan saran dari berbagai pihak dan sumber untuk itu kami tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu Ayu Fadila Ariski selaku guru mata
pelajaran Pendidikan Antikorupsi. Serta kepada teman-teman semua atas bantuan
dan kerjasamanya
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya yang telah diberikan
ibu/teman-teman berikan mendapat karunia dan anugrah dari Allah SWT. Akhir
kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Keberanian.............................................................................3
B. Macam-Macam Keberanian....................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................7
B. Saran........................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberanian diartikan sebagai sifat yang berani menanggung resiko
dalam pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu ( freenaldi dan
embi, 2011). Sifat keberanian seseorang tidak dimiliki sejak lahir tetapi
sikap ini dapat dibentuk dengan membuat suasana yang kondusif sehingga
dia merasa nyaman dan lebih percaya diri. Pada proses pembelajaran sifat
keberanian siswa sangatlah dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan
proses belajar mengajar. Keberanian siswa untuk bertanya dapat digunakan
sebagai media siswa untuk dapat menggali imformasi, mengkonfirmasi aqpa
yang telah yang diketahui dan apa yang telah dia tangkap selama proses
pembelajaran selain itu juga dapat mengarahkan semua perhatian perhatian
terhadapapa yang belum dia ketahui( Dianti dan Sutijono, 2010). Sedangkan
hasil belajar juga tidak dapat diabaikan, hasil belajar digunakan t sebagai
tolak ukur keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang berdasarkan
nilai KKM sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa keberanian siswa dalam
proses pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar dapat tercapai apabila adanya peningkatan
rasa percaya diri keberanian siswa proses belajar. Salah satu contoh
beberapa keuntungan dari keberanian dalam bertanya yaitu membangkitkan
minat dan keingintahuan mengenai suatu pokok bahasan, dapat memusatkan
perhatian terhadap konsep, mampu menyerap dan mendalami informasi,
membantu mengembangkan berfikir, refleksi, berkomentar dan
mengeksprsikan minat yang bersumber dari gagasan daan perasaan (dianti
dan sutijono, 2010). Selain itu untuk meningkatkan hasil belajar yang baik
guru juga harus memepunyai strategi pembelajaran yang tepat.
Orang bijak mengatakan “air mata tidak akan menghapus dukamu,
berharap tidak akan membuatmu sukses; hanya keberanian yang bisa
membawamun kesana”. Artinya, orang yang tidak memiliki keberanian
akan jauh dari kesuksesan.
1
Kurangnya keberanian dapat membuat kita lumpuh secara emosional.
Mungkin kita pernah berhadapan dengan teman yang penggangu atau
cerewet. Kita pernah memiliki keinginan untuk mempertahankan diri demi
prinsip atau membela seseorang yang telah diperlakukan dengan tidak adil.
Namun, kita tidak memiliki keberanian.
Kita membutuhkan keberanian untuk menghadapi ketakutan dalam
kehidupan ini, seperti takut ditolak, dikritik, gagal, kesehatan memburuk,
miskin, umur tua, serta mati. Tanpa keberanian, kita tidak dapat sungguh-
sungguh menikmati menikmati berbagai kesempatan, kenikmatan, dan
pengalaman yang ditawarkan kehidupan.
Ketakutan akan menghambat diri kita untuk menjalani kehidupan yang
bermakna dan akan menghambat kita agar bisa mengalami hidup dengan
realistis. Ketakutan akan membuat kita lumpuh dan menghambat pikiran
kita untuk mencari pemecahan masalah serta jalan keluar setiap situasi.
Kadang – kadang rasa percaya diri yang rendah memiliki kaitan dengan
kurangnya keberanian. Jika rasa percaya diri yang rendah berkaitan
langsung dengan kurangnya keberanian, mempunyai keberanian pengakuan
terhadap potensi kita. Ketika kita menemukan potensi dan nilai diri kita
dalam kehidupan ini. Kita mampu menghadapi musuh yang berusaha
menghalangi kita untuk mengetahui potensi kita.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keberanian
Sifat berani sangat penting dimiliki oleh siapa pun, termasuk kita
sendiri. Maksud berani disini adalah berani dalam hal kebaikan. Kita berani
jika benar dan takut jika kita salah.
Keberanian adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan hati yang
mantap dalam menghadapi bahaya. Keberanian merupakan sikapm dan
perilaku yang menunjukkan rasa percaya yang besar dalam menghadapi
kesulitan hidup. Keberanian juga merupakan sikap dan perilaku yang tidak
dihinggapi rasa takut atau khawatir. Jadi, keberanian bisa disimpulkan
sebagai sikap menghadapi dan menangani segala sesuatu yang dianggap
berbahaya, sulit, atau menyakitkan, bukan menghindarinya.
Para pemuda Indonesia telah menunjukkan keberaniannnya dengan
mencetuskan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Mereka tidak
takut pada polisi Belanda yang saat itu tengah menjaga jalannya kongres.
Kita juga dapat mewujudkan sikap keberanian itu dengan berani membela
yang benar. Kita juga dapat melerai teman yang sedang berkelahi.
B. Macam-Macam Keberanian
Berikut ini adalah macam-macam keberanian yang bisa menjadi bahan
renungan bagi kita.
1. Berani menanggung resiko. Kita jangan menghindar dari resiko yang
menghampiri kamu. Risikon kegagalan bisa muncul kapan saja dan di
mana saja sesering kesuksesan yang mungkin kamu nikmati. Semua itu
bergantung pada cara kita menyikapinya.
2. Berani bertanggung jawab. Kita bertanggung jawab terhadap segala
hal yang kita lakukan. Apabila kita melakukan kesalahan, kita harus
berani bertanggung jawab membenahinya, bukan memkambing
hitamkan kesalahan kepada orang lain.
3
3. Berani mengemukakan ide dan gagasan. Tanpa sikap berani
mengutarakan ide dan gagasan, teman-teman kita tidak mengetahui apa
yang ada didalam pikiran kita.
4. Berani bersikap tegas. Berani bersikap tegas itu tepat dilakukan
sehingga kita dapat menunjukkan bahwa kita juga memiliki pendirian,
sikap positif, dan menginginkan perubahan menuju perbaikan.
5. Berani mewujudkan saran. Kesuksesan akan kita raih jika kita peduli
terhadap kritik saran yang diberikan kepada kita. Kita harus berani
mewujudkan saran tersebut, sehingga kita perlu memiliki jiwa besar
untuk menerima kekurangan kita.
4
yang akan mengalahkan ketakutan yang mencoba menguasai keinginan
dalam meraih tujuan.
4. Semangat dan ambisi. Semangat dan ambis dalam mewujudkan
impian agung didalam kehidupan bisa melahirkan energi luar biasa dan
membangkitkan keberanian bertindak, keberanian menghadapi risiko,
keberanian mengalahkan kesulitan, berani gagal dan bangkit dari
kegagalan.
5. Total tindakan. Untuk menuju kesuksesan dalam kehidupan ini,
diperlukan lebih dari sekadar memiliki visi hidup, keyakinan, rasa
percaya diri, ambisi, serta energy. Yang terutama adalah memiliki
motivasi dan semangat keberanian memperjuangkan melalui tindakan
nyata.
5
3. Mengenal ketakutan yang kita alami.
4. Berpikirlah mengenai hal-hal yang berani.
5. Menemukan keberanian untuk menghadapi kehidupan.
6. Mengembangkan keberanian dengan menghormati orang lain,
7. Mengembangkan keberanian dengan menyadari bahwa orang-orang
sukses memiliki keraguan dan kecemasan.
6
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berani adalah tidak takut menghadapi bahaya atau kesulitan. Orang
yang berani tidak akan takut menghadapai musuh (Kamus Umum Bahasa
Indonesia, 1976).
Demikian juga orang yang berani adalah mereka yang berani
melaporkan terjadinya ketidakjujuran dan korupsi di sekitarnya. Berani
berarti mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam
menghadapi bahaya atau kesulitan, tidak gentar, pantang mundur, dan maju
terus. Orang yang berani adalah yang tidak takut menunjukkan kebenaran
dan keadilan. Jika Anda yakin bahwa apa yang dilakukan benar, jangan
takut untuk melakukannya.
Berani tidak berarti tidak ada rasa takut. Akan tetapi, rasa takut akan
hilang ketika anda berani melakukan apa yang Anda yakini itu suatu
kebenaran. Sukses akan diraih oleh orang yang berani berbuat dan bukan
oleh mereka yang selalu takut menanggung konsekuensi dari perbuatannya.
Nilai-nilai sikap integritas, “berani” perlu dimiliki oleh masyarakat untuk
mencegah terjadinya korupsi.
B. Saran
1. Siswa dapat menerapkan sikap keberanian dalam kehidupan sehari hari
2. Siswa dapat menerapkan sikap keberanian dalam bentuk berani
mengatakan, membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani
bertanggung jawab, dan lain sebagainya.