Anda di halaman 1dari 8

Aspek Perlindungan Hukum Bagi

Praktisi Bidan di Komunitas


A. Aspek Perlindungan Hukum Bagi Bidan di
Komunitas

Definisi tentang Hukum Kesehatan menurut H.J.J


Leenen adalah keseluruhan aturan hukum yang
mengatur tentang hubungan langsung dengan
pemeliharaan kesehatan, yang berupa penerapan hukum
perdata, hukum pidana dan hukum administrasi Negara
dalam kaitan dengan pemeliharaan kesehatan dan yang
bersumber dari hukum otonom yang berlaku
Ketentuan hukum yang mengatur tentang tenaga
kesehatan termasuk bidan :

 UU no. 23 th 1992 tentang kesehatan


 PP no 36 th 1996 tentang tenaga kesehatan
 Kepmenkes RI no 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang
registrasi dan praktik bidan
 Kepmenkes RI no 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang
Standar Asuhan Kebidanan
 Kode Etik Profesi
 Standar Pelayanan Kebidanan
B. Standar Praktik Kebidanan

 Standar I : Metode Asuhan


 Standar II : Pengkajian
 Standar III : Diagnosa Kebidanan
 Standar IV : Rencana Asuhan
 Standar V : Tindakan
 Standar VI : Partisipasi Klien
 Standar VII : Pengawasan
 Standar VIII : evaluasi
 Standar XI : Dokumentasi
C. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
Standar pelayanan kebidanan mencakup standar
untuk penanganan kegawatdaruratan obstetric neonatal,
disamping standar untuk pelayanan kebidanan dasar.
Dengan demikian ruang lingkup standar pelayanan
kebidanan meliputi 24 standar yang dikelompokkan
sebagai berikut :
 Standar pelayanan umum (2 Standar)
 Standar pelayanan antenatal (6 Standar)
 Standar pertolongan persalinan (4 Standar)
 Standar pelayanan nifas (3 Standar)
 Standar penanganan kegawardaruratan obstetric
neonatal (9 Standar)
D. KODE ETIK BIDAN

Kode etik profesi bidan merupakan suatu ciri profesi


bidan yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam
melaksanakan pengabdian profesi. Kode etik profesi
bidan juga merupakan suatu pedoman dalam tata cara
dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesi
bidan.
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun tahun
1986 dan disahkan dalam Konggres Nasional Ikatan Bidan
Indonesia (KONAS IBI) X Tahun 1988, dan petunjuk
pelaksananaannya disyahkan dalam Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) IBI Tahun 1991. Kode etik bidan Indonesia
terdiriri atas 7 bab, yang dibedakan atas tujuh bagian :

 Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)


 Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
 Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan
lainnya (2 butir)
 Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
 Kewajiban bidan terhadap dirinya sendiri (2 butir)
 Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan
tanah air (2 butir)
 Penutup (1 butir)

Anda mungkin juga menyukai