Anda di halaman 1dari 29

OOGENESIS

FOLIKULOGENESIS
STEROIDOGENESIS
Pertemuan Ilmiah Tahunan POGI
Solo, 5 Agustus 2016
FADJAR SISWANTO
FERTILITAS ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI
BAGIAN OBSTERI GINEKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
OVARIUM
Terdiri dari 3 bagian
1. Cortex , berisi folikel dan stroma 
jaringan penunjang dan sel interstitial yg dapat
memproduksi LH, hCG dan Androgen

2. Medulla berasal dari sel mesoneprine

3. Hillus berisi saraf, arteri dan vena,


sel hillus aktifitas steroidogenesis
OVARIUM
FUNGSI OVARIUM
Produksi gamet secara periodik
Produksi hormon steroid estradiol, progesteron
terintegrasi dalam proses repetitive 
maturasi folikel  ovulasi corpus luteum
 regresi
Pembentukan Ovarium
Selama kehidupan,pembentukan ovarium
melewati 4 stadium
1. Indifferent gonad
2. Differentiation.
3. Oogonal multiplication and oocyte formation
4. Follicle formatio
1. Indifferent gonad
Kehamilan 5 minggu, berlangsung 5-7 hari
Konsolidasi coelomic  gonad ridges 
belum dapat dibedakan akan jadi testis
atau ovarium

2. Differentiation
Kehamilan 6-9 minggu, akan differensiasi
jadi testis atau ovarium
AMH dan mRNA tidak berperan 
ovarium , organ perempuan
Granulosa cell  autocrine + paracrine 
pematangan oocyte dan folikel
3.Oogonal multiplication and Oocyte
formation
Kehamilan 16-17 minggu  oogonia 6-7 juta
Oogonia  oocyte sampai meiosis 1 ( prophase
)
Berkurangnya oocyte ok : atresia, regresi
waktu
meiosis, oogonia gagal tumbuh, pertumbuhan
folikel normal

4. Follicle formation
Kehamilan 18-20 minggu awal pembentukan
folikel primordial
Merupakan oocyte istirahat pd prophase
meiosis
Janin dijumpai anthral follicle ,ttp tidak
Normal male differentiation Normal female differentiation

Y chromosome Lack of Y (X chromosome)

Indifferent
Product of Y gonad Product of X (?)
Testicular determinant Ovarian determinant

Embryonal testis Embryonal ovary


Sertoli cell

Mullerian Inhibiting
Leydig
Substance
(MIS)
cell No MIS
Mullerian
Mullerian inhibiting
inhibiting Testosterone Mullerian
Mullerian ducts
ducts persist
persist
Wolffian stabilization

5a-reductase No testosterone
No dihydrotestosterone
Dihydrotestosterone Wolffian
Wolffian duct
duct regression
regression
Genital Female
Female external genitalia
external genitalia
Genital virilization
virilization
OOGENESIS
OVARIUM DEWASA
Pubertas folikel 300.000 – 500.000
Kurun waktu 35 – 40 tahun  mencapai ovulasi
Kurun waktu 10 -15 tahun pramenopause 
penurunan folikel bermakna
Proses penuaan folikel , karena peningatan
stimulasi FSH dan penurunan Inhibin β dan
IGF-1
Masa reproduksi  interaksi hypothalamus –
pytuitary – ovarium
Maturasi sempurna folikel  ovulasi 
corpus luteum, sinkron dengan pembentukan
steroid Estrogen dan Progesteron
Pertumbuhan Folikel
Pembentukan folikel primer  ovulasi
selama 85 hari
Stimulasi gonadotropin yg adekwat 
salah satu folikel  ovulasi
Jumlah folikel matang tergantung FSH dan
sensitivitas folikel terhadap gonadotropin
Reseptor FSH paling banyak pd sel granulosa

Ovulasi
Peningkatan cairan antrum  meningkatkan
tekanan intrafolikel  melemahkan capsul
ovarium
 dipicu luteinizing dan prostaglandin 
meledak  ovulasi, mengeluarkan oocyte
Fisiologi Menstruasi
Folikulogenesis
Dari folikel primordial  ovulasi
merupakan
proses panjang , perlu waktu 1 tahun

Folikulogenesis ada 2 periode


1. Preantral
2. Antral
1. Preantral ( gonadotropin independent
Dipengaruhi mekanisme autocrine dan
paracrine
Fase Pra antral dibagi 3 stadium : folikel
primordial – primer – sekunder,
Fase ini perlu waktu 290 hari ( 10 siklus M
)

2. Antral ( gonadotroine dependent )


Fase antral ada 4 fase
Folikel kecil ada kelas 2,3,4,5=dominan
Folikel sedang kelas 6
Folikel besar kelas 7
Praovulasi kelas 8
Antral  praovulasi perlu waktu 60 hari
Folikulogenesis
ada 4 perkembangan
1. Seleksi folikel dominan
2. Perkembangan folikel antral
3. Seleksi folikel de Graaf (dominan)
4. Atresia folikel
Seleksi folikel
Folikel dominan diseleksi dari sekumpulan
folikel dominan ( kelas 5 ) pada akhir fase
luteal setiap siklus
FSH pd sel granulosa punya peran seleksi
dan perkembangan folikel dominan 
transduksi reseptorFSH
LH sel theca membentuk
dehydroandrostenedion, androstenedion dan
testosteron
Seleksi Folikel
Kadar FSH dan LH
Konsep dua sel dua gonadotrpin
Mekanisme fisiologis folikel dominan akan
menghasilan akan menghasilkan Estradiol
FSH pada sel granulosa  seleksi dan
perkembangan folikel
LH pada sel theca  bersama IGF-1,
lipoprotein , inhibin  memproduksi cairan
folikel
Androstenedion  aromatisasi  estrone
 estradiol
Two Cells Two Gonadotropin
Ovulasi
Memerlukan LH untuk proses ovulasi
2 hari sebelum ovulasi , LH meningkat pesat
6 – 10 kali, puncak terjadi 16 jam pra
ovulasi
FSH akan meningkat 2 – 3 kali
FSH dan LH bersinergi  folikel membesar
secara cepat  tekanan intra folikel
meningkat
Ovulasi terjadi
Sel theca externa  melepas enzym
proteolitik  menyebabkan penipisan
dinding folikel  terjadi stigma
Bersamaan terjadi penambahan
vaskularisasi dan peningkatan PGE.2 
akan
terjadi letusan folikel dan mengeluarkan
oocyte
Corpus Luteum
Setelah ovulasi  sel granulosa hipertrofi
Sel granulosa  luteinized
Setelah hari ke 14  bila tidak hamil 
tanpa pengaruh hCG  corpus albicantes
Fungsi Modulasi
Signal Endokrine
Regulasi autocrin, intracrin, paracrin
Neuron
Sistem imun  menarik eosiniphil dan
lymphocyt T  mengaktifkan monocyte
dan macrophage  luteolisis
Pesan pulang
Melaksanakan Induksi Ovulasi atau Stimulasi Ovarium
memahami
Pertumbuhan folikel pada janin perempuan
dalam kandungan
Fisiologi haid  folikulogenesis
Kerja hormon yang berperan pada folikulogenesis
Proses seleksi awal folikel praantral dan
seleksi lanjut antral
Gangguan ovulasi menurut WHO gruf I, II, III, IV
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai