1. Follikel primer
Terjadi pada waktu dalam kandungan atau prenatal
Dibentuk dari sel epithel benih yang membelah diri
Sel yang akan menjadi ovum berada di bagian tengah dan dikelilingi sel
granulosa
2. Follikel Sekunder
Terjadi setelah lahir dan selama proses pendeasaan
Terjadi pertumbuhan fol. Primer Follikel Sekunder
Sel granulosa tampak lebih membesar dan banyak, letak agak jauh ke
dari permukaan ovarium.
Ovum sudah terbungkus oleh membran vitelin serta terdapat membran
yang lebih tebal di zona pellusida
3. Follikel Tersier
Terjadi pada saat hewan sudah dewasa dan akan dilanjutkan pada
waktu hewan mengalami siklus birahi
Follikel Sekunder berkembang menjadi Fol. Tersier ditandai dengan
pertumbuhan sel-sel granulosa yang cepat semakin membesarnya
sehingga bagian dalam terbentuk ruang yang disebut antrum follikuli
Antrum follikuli berisi cairan yang kaya protein dan hormon estrogen
liquor follikuli
4. Follikel de Graaf
Perkembangan Follikel tersier Fol. De Graaf
Ditandai dengan perkembangan sempurna dari antrum, ovum
terbungkus massa sel kumulus oophorus
Jumlah follikel de Graaf yang terbentuk dalam satu siklus birahi
tergantung dari faktur keturunan dan lingkungan
Follikel Atretik
Degenerasi follikel yang tidak mengalami perkembangan
sempurna dan gagal mengalami ovulasi
Secara konstan terjadi, 10 sampai 12 follikel mengalami
perkembangan sempurna dari 20 sampai 30 follikel kecil
Atresia follikel biasanya terjadi menjelang estrus, selama
kebuntingan dan laktasi
04/16/21
Perkembangan Follikel
04/16/21
04/16/21
Proses Perkembangan
folikel (folikulogenesis)
Cairan Folikel
Berasal dari plasma perifer secara transudasi menembus lamina
dasar folikel dan mengumpul pada antrum yang telah terbentuk.
Komposisi cairan folikel merupakan transudat serum yang
dimodifikasi oleh aktivitas metabolisme folikel dan berisi bahan
spesifik seperti steroid dan glikosteroid yang disintesis oleh
dinding folikel.
Selama pertumbuhan folikel, terdapat keseimbangan antara serum
dan cairan folikel. Di dalam antrum folikel yang besar, cairan
folikel mengandung kadar estradiol 17 beta yang tinggi pada
fase folikuler dan progesteron pada waktu ovulasi.
04/16/21
Pada polisistik ovarium, terdapat kadar androstendion
yang tinggi.
Pada folikel yang masak terdapat sekresi hormon
steroid terutama estradiol, progesteron, 4-
androstendion dan beberapa non steroid aktif seperti
oocyt maturation inhibitor (OMI) polipeptida dengan
berat molekul 1500 dalton, luteinized inhibitor complex
factor, inhibitory protein, relaxin, inhibin activatory
protein (FSH-Suppressing Activity).
Beberapa fungsi dari Cairan Folikel adalah :
Mengatur fungsi dari sel granulosa dalam menginisiasi
pertumbuhan folikel dan steroidogenesis
Pematangan oosit, ovulasi dan transport sel telur ke oviduct
Menyiapkan folikel untuk pembentukan korpus luteum
Sebagai faktor perangsang dan penghambat dalam pengaturan
siklus folikel
Volume cairan yang dilepas pada waktu ovulasi merupakan
komponen penting dalam mempengaruhi sekresi oviduct, yang
berhubungan dengan dengan lingkungan bagi metabolisme
spermatozoa, kapasitasi dan perkembangan embrio dini.
Hormon yang mempengaruhi follikulogenesis
FSH (follicle stimulating hormone) berperan
dalam menginisiasi pertumbuhan dan
perkembangan folikel (oosit dan sel – sel
pendukung lainnya). Hormon FSH ini
dihasilkan dari kelenjer hypofisa anterior
LH (Luteunizing hormone) berfungsi
menstimulasi pertumbuhan follikel dan juga
menstimulasi rupturnya stigma follikel
sehingga oosit atau sel telur dikeluarkan dari
dalam follikel. Hormon ini juga terlibat dalam
konversi area rupturnya sel telur menjadi
glandula endokrin yakni korpus luteum.
Proses ini dikenal dengan istilah luteinisasi.
LH disekresikan oleh hypofisa anterior
FSH dan LH masing-masing berikatan pada
reseptor spesifik pada permukaan sel-sel
granulosa dan sel theca. Aktivasi FSH dan
LH menstimulasi mitosis dan diferensiasi sel-
sel granulosa dan sel theca.
Hormon gonadotropin mempunyai 2 efek
utama yaitu
aksi FSH dan LH menstimulasi produksi
estradiol yang secara spesifik dalam follikel
tersier.
Efek kedua adalah menstimulir
peningkatan sekresi inhibin, dalam hal ini
diperankan oleh hormon FSH.
04/16/21
Ovulasi
Ovulasi adalah proses terlepasnya sel telur (oosit) dari
ovarium sebagai akibat pecahnya follikel de Graaf
atau follikel yang masak.
04/16/21
Ovulasi Spontan (Spontaneous Ovulators)
Ovulasi yang terjadi tanpa adanya suatu stimulasi fisik
apapun sebelumnya.
Proses ovulasi sempurna akan dimulai secara teratur setiap
jangka waktu tertentu yang tetap.
Lama jangka waktu yang tetap ini berbeda-beda antar
spesies.
Jangka waktu ini biasa disebut satu siklus birahi. Ovulasi
terjadi pada periode birahi dari suatu siklus birahi.
Pada hewan betina yang mengalami kebuntingan siklus
birahi akan berhenti dan ovulasinya tidak terjadi serta
periodenya diganti dengan periode graviditas.
Hewan yang memperlihatkan adanya ovulasi spontan
adalah Sapi, Domba, Kuda dll
Ovulasi Tergertak (Induced Ovulators)
Proses ovulasi terjadi karena adanya stimulasi atau
gertakan pada serviks sewaktu proses kopulasi.
Gertakan yang dilakukan secara buatan dengan
gesekan memakai sebuah batang gelas pada serviks,
dapat mendorong terjadinya ovulasi.
Bila gertakan pada saluran serviks tidak terjadi
follikel yang masak tidak akan pecah dan ovulasi
tidak terjadi.
Contoh hewan yang mengalami ovulasi tergertak
adalah Kelinci, Musang, Kucing dan golongan
primata lainnya.
Pada kedua tipe ovulasi ini follikel yang masak akan pecah oleh
pengaruh hormon LH yang dihasilkan oleh hypofisa anterior.
Pada hewan yang mempunyai ovulasi spontan hormon LH
dikeluarkan secara teratur pada tiap fase birahi dari siklus
birahi.
Sedangkan pada hewan yang ovulasinya tergertak hormon LH
baru dikeluarkan bila hanya ada stimulasi yang baik pada alat
kelamin betina, terutama serviks pada waktu fase kopulasi atau
dapat pula hormon LH ini keluar pada waktu serviks digertak
dengan memakai alat tertentu.
Mekanisme dari stimulasi ini terhadap keluarnya
hormon LH dapat diterangkan sebagai berikut;
Stimulasi terhadap serviks akan diteruskan melalui
susunan syaraf ke hypothalamus dan hypothalamus
mengeluarkan GnRH (dalam hal ini LHRH) yang
dapat menggertak kelenjer hypofisa anterior untuk
menghasilkan hormon LH.
Peningkatan LH akan menyebabkan Ovulasi pada
follikel.
Mekanisme ovulasi 04/16/21
Pada hewan yang mempunyai ovulasi tergertak, ovulaya jarang terjadi
tanpa adanya kopulasi dan jika kelenjer hypofisa diambil dalam waktu
60 menit setelah proses kopulasi ovulasi tidak akan terjadi.
Waktu yang dibutuhkan untuk gertakan dari kopulasi sampai
keluarnya LH oleh kelenjer hypofisa anterior dan sampai terjadinya
ovulasi sempurna belum diketahui secara pasti.
Hewan yang mempunyai ovulasi tergertak umumnya tidak mempunyai
siklus birahi. Oleh karena itu secara teoritis hewan yang ovulasinya
tergertak dapat menerima pejantan setiap waktu.
Pada kelinci waktu tersebut adalah kira-kira 2 – 3 hari dan disusul
dengan periode anestrus yang kira-kira lama waktunya sama.
04/16/21
Mekanisme Ovulasi
•Proses terjadinya ovulasi merupakan rangkaian
mekanisme fisiologik, biokemikal dan biofisikal, termasuk
didalamnya adalah
1) mekanisme neuro-endokrin dan endokrin LH-RH,
steroid dan prostaglandin
2) mekanisme neurobiokemikal dan farmakologik
3) mekanisme neuromuskular dan neurovaskular serta
interaksi ensimatik.
Terdapat tiga macam mekanisme terjadinya ovulasi pada
kebanyakan hewan mammalia dan unggas;
1. Hormonal:
Setelah follikel tumbuh karena pengaruh FSH dari hipofisa
anterior, maka sel-sel follikel mampu menghasilkan
estrogen. Setelah kadar hormon estrogen dalam darah
mencapai ketinggian tertentu, akan memberikan feed back
positif ke hipofisa anterior untuk menghasilkan LH.
Peningkatan LH dalam darah akan menggertak terjadinya
ovulasi.
Biasa terjadi pada golongan Ovulasi Spontan
04/16/21
2. Neural : Rangsangan dari luar pada serviks, baik pada waktu
kopulasi maupun secara buatan dengan cara menggesek-gesek
saluran serviks akan diteruskan oleh syaraf ke susunan syaraf
pusat (hypothalamus) untuk mensekresikan LHRH, kemudian
LHRH merangsang hypofisa anterior untuk menghasilkan LH.
Kadar LH tinggi dalam darah akan merangsang terjadinya
ovulasi, biasa terjadi pada golongan Ovulasi tergertak
3. Cahaya (photo period): Cahaya yang diterima oleh mata
melalui syaraf optika dibawa ke hypothalamus (LHRH)
hypofisa anterior (LH) Ovulasi, biasa terjadi pada bangsa
burung
04/16/21
Waktu Ovulasi
Kebanyakan hewan berovulasi secara spontan
menjelang akhir birahi, pada primata ovulasi terjadi
pada pertengahan siklus menstruasi.
Pada beberapa spesies (kelinci, cerpelai dan kucing)
ovulasi terjadi hanya sesudah dirangsang dengan
kopulasi (ovulasi tergertak).
Pada sapi ovulasi terjadi 22 sampai 36 jam sesudah
permulaan birahi atau 11 - 12 jam setelah birahi
berakhir.
04/16/21
Species Siklus birahi Lama estrus Waktu ovulasi
(hari) (jam) (jam)
Sapi 21 – 22 18 – 19 10 – 11**
Kambing 19 – 21 20 – 35 30 – 36*
Domba 16 – 17 24 – 36 30 – 36*
Babi 19 – 20 48 – 72 35 – 45*
Kuda 19 – 25 4 – 8 hari 1 – 2 hari ***
04/16/21
Produk Ovulasi
•Korpus haemorrhagikum;
haemorrhagikum
– Setelah ovulasi akan diikuti pemberian darah yang lebih intensif pada sisa-sisa
follikel yang ovulasi.
– Terjadinya hipertropi dan hyperplasia tenunan sisa follikel sehingga terbentuk
benda yang bulat, menonjol di permukaan ovarium, konsistensi kenyal dan
berwarna merah
• Korpus Luteal ;
– Sebagai akibat dari proses luteinisasi dari korpus haemorrhagikum oleh
pengaruh hormon LTH dari kelenjer hipofisa anterior, terjadilah pertumbuhan
lebih lanjut dari sel-sel korpus haemorrhagikum tersebut.
– Tenunan ini berubah warna menjadi kuning dan mampu menghasilkan hormon
progesteron yang umumnya makin lama makin tinggi kadarnya sampai
mencapai puncak kira-kira 2/3 waktu dari siklus birahi.
– Juga terbentuk tenunan pengikat, fibroblast, tenunan kollagen, dan serabut
retikuler
04/16/21
Korpus Albikansia
Berhentinya aktivitas korpus luteum dalam menghasilkan hormon progesteron
terjadi kira-kira setelah berakhirnya periode siklus birahi yang bersangkutan
Korpus luteum ini akan mengalami degenerasi dari sel-selnya karena sudah tidak
memperoleh darah lagi, sehingga bentuknya menjadi sangat kecil dan berwarna
pucat
04/16/21
04/16/21