Anda di halaman 1dari 11

Journal Reading 1:

Enlarging biopsy-proven fibroadenoma:


Is surgical excision necessary?

Dokter pembimbing:
Dr. A.A. Gede Raka Budayasa, Sp.OG(K)

Dokter muda:
Anak Agung Avrella Shora Yuananda
Pendahuluan
 Fibroadenoma
◦ Merupakan tumor yang mencakup sel epitel dan stroma, dengan angka
insiden 7-13% dari populasi umum.
◦ Paling sering terjadi pada fase hidup dekade kedua (10-19 tahun) dan
dekade ketiga (20-29) karena pengaruh hormon eksogen, kehamilan,
atau fluktuasi hormon, dan umumnya akan stabil pada ukuran 1-3 cm
(maka dari itu tidak perlu dilakukan bedah)
◦ Tetapi jika terdapat lesi fibroepitel dengan peningkatan elemen stroma
dalam perlakuan core biopsy, tumor filoides menjadi diagnosis banding.
Pada kondisi tersebut, bedah eksisi disarankan.
◦ Akan tetapi beberapa praktek tetap melakukan eksisi terhadap
fibroadenoma yang terbukti oleh hasil biopsi (biopsy-proven
fibroadenoma) karena kekhawatiran terjadinya malignansi
Materi dan Metode
 Menggunakan rekam medis online untuk mengidentifikasi kasus
 didapatkan 1117 kasus biopsi yang terbukti sebagai
fibroadenoma dari Januari 2000 hingga Desember 2010
 Didapatkan 378 kasus fibroadenoma yang terbukti dengan
metode ultrasound-guided percutaneous core biopsy.
 Parameter yang digunakan :
◦ umur pasien, faktor resiko kanker payudara yang mencakup riwayat kanker
payudara sebelumnya, riwayat kanker payudara dalam keluarga, umur
menarche, umur saat kehamilan aterm pertama, dan riwayat terpapar eksposur
hormon eksogen, metode imaging termasuk ukuran presentasi dan hasil follow
up (jarak 2-10 tahun), cara biopsi, alat dan jumlah biopsi, dan patologi yang
tersedia (termasuk diagnosis core biopsy awal dan bedah patologi, jika tersedia)
 Pembesaran ukuran benjolan juga dicatat
Definisi
 Hasil pemeriksaan penunjang:
◦ berbatas jelas, bulat atau oval, hipoechoic homogen atau
massa padat isoechoic, sejajar dengan dinding dada
dengan margin halus dan tidak ada bayangan posterior
 Celullar fibroadenoma:
◦ Fibroadenoma dengan peningkatan sel stroma, dieksisi
karena sulit dibedakan dengan tumor filoides
 Fibroadenoma kompleks:
◦ Fibroadenoma diasosiasikan dengan sclerosing adenosis,
papillary apocrine metaplasia, perubahan kistik lebih dari
0.3 cm atau kalsifikasi epitel
 Fibroadenoma tanpa komplikasi:
◦ Fibroadenoma tanpa atypia, otot polos, lesi fibroepitel
atau tumor filoides pada pemeriksaan core biopsy
 Upgrade:
◦ terdapatnya malignansi, atypia, otot plos, lesi fibroepitel atau
tumor filoides pada pemeriksaan core biopsy setelah terjadinya
pembesaran atau bedah eksisi, disebut dengan “upgrade”
 Parameter imaging:
◦ pemeriksaan penunjang dilakukan menggunakan unit
ultrasound khusus payudara. Pasien followup diperiksa setiap 6,
12, dan 24 bulan.
 Metode biopsi dan pemrosesan jaringan:
◦ ultrasound-guided core biopsy oleh radiolog, dan spesimen
jaringan diproses sesuai dengan guideline 2007 CAP/ASCO.
 Analisis statistik:
◦ menggunakan Stata dan MATLAB dan juga Microsoft excel. Nilai
P untuk growth rate vs variabel lainnya dikalkulasikan dengan
uji Mann-Whitney. Nilai P untuk kasus dengan “upgrade” vs
variabel lainnya dikalkulasi dengan uji Fisher.
HASIL
DISKUSI
 Fibroadenoma yang tidak berubah ukurannya atau
mengecil seiring berjalannya waktu, umumnya
tidak perlu dilakukan intervensi bedah; akan
tetapi, fibroadenoma yang terjadi pada wanita usia
muda dapat bertambah ukurannya, dengan angka
sebanyak 18% terjadi bertambahnya ukuran pada
pemeriksaan follow up
 Ketika terjadi pertambahan ukuran pada kasus
fibroadenoma, maka umumnya dilakukan eksisi
untuk mengeluarkan kemungkinan malignansi,
akan tetapi terungkap tidak ditemukan malignansi
 Kekurangan dari penelitian ini:
◦ Ukuran sampel yang sedikit
◦ Penelitian restrospektif dan ketergantungan
terhadap operator ultrasound
◦ 28% pasien tidak berhasil dilakukan
pemeriksaan follow up
KESIMPULAN
 Enlarging biopsy proven fibroadenoma tidak
berkaitan dengan malignansi, maka dari itu bedah
eksisi tidak diperlukan. Untuk pembesaran benjolan
yang diduga fibroadenoma oleh pemeriksaan
penunjang, core biopsy harus dilakukan untuk
mengeluarkan kemungkinan atypia atau tumor
filoides, karena jika ditemukan kedua hal tersebut
maka perlu dilakukan intervensi bedah.
 Lesi yang berkaitan dengan atypia, terdapat
tampilan patologis yang janggal, suspek filoides,
lesi dengan gejala, atau alasan kosmetik tetap
menjadi indikasi untuk melakukan bedah eksisi.
 Referensi
◦ Dialani, V., Chansakul, T., Lai, K., Gilmore, H.,
Sayegh, N. and Slanetz, P., 2019. Enlarging
biopsy-proven fibroadenoma: Is surgical
excision necessary?. Clinical Imaging, 57,
pp.35-39.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai