Oleh :
Diana Wulandari (21710091)
Dosen Pembimbing
dr. Sonia Rahayu,Sp.OG
▫
3
metode
penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2009 hingga Desember 2016.
Desain penrlitin yang digunakan kohort observasional prospektif.
Populasi 72 750 wanita dari situs Nagpur dari Maternal and Newborn Health
Registry of NIH's Global Network, terdaftar dari 2009 hingga 2016.
4
metode
penelitian ▫Variabel pada penelitian ini adalah variable ordinal dan variable kombinasi,
variabel ordinal yaitu tingkat keparahan Anemia dan BMI dan Variabel kombinasi
yaitu empat tingkat untuk BMI dan anemia didefinisikan berdasarkan anemia-
hemoglobin <11 (g/dL) (anemia) dan ≥11 (g/dL) (non-anemia) dan BMI <18,5
(kg/m2) (berat badan kurang) versus ≥18,5 (kg/m2) (normal atau tidak kurus),
menciptakan 'anemia-normal', 'kurang anemia-berat', 'non anemia-normal' dan 'non
anemia-kurang'. Pada kunjungan antenatal pertama, informasi mengenai
karakteristik wanita yang terdaftar termasuk usia, pendidikan, paritas, tinggi badan,
berat badan dan Hb dicatat.
5
Hasil
Penelitian
.
7
Risiko CS dan komplikasi terkait kehamilan
selama persalinan secara signifikan lebih tinggi pada wanita
non anemia dibandingkan wanita anemia pada kedua data.
Anemia ringan yang terjadi pada ≤20 minggu tidak
berdampak, tetapi ketika terjadi setelah 20 minggu, anemia
ringan meningkatkan risiko lahir mati dan kematian
neonatus.
Anemia sedang/berat meningkatkan risiko
kematian neonatus dan BBLR saat terjadi pada ≤20 minggu,
dan resiko lahir mati terjadi ketika UK setelah 20 minggu.
Pada wanita dengan gizi rendah dapat meningkatkan angka
kejadian BBLR.
Risiko CS serta komplikasi karena kehamilan lebih tinggi pada wanita yang obesitas selama
kehamilan, sedangkan risiko BBLR berkurang pada kelompok yang sama ketika terjadi setelah 20
minggu kehamilan. Risiko lahir mati, kematian neonatus, dan BBLR adalah komplikasi yang dapat
terjadi ketika wanita mengalami anemia dan berat badan kurang.
Anemia yang terjadi selama kehamilan merupakan faktor resiko untuk kematian neonatus, tetapi
anemia yang terjadi pada trimester ke 3 merupakan faktor penting dalam menentukan berat badan
lahir bayi. Karena pertumbuhan janin yang cepat terjadi pada trimester ketiga, sehingga kebutuhan
untuk zat besi dan mikronutrien lainnya menjadi meningkat. Patofisiologi ini menjelaskan hubungan
kadar Hb trimester ketiga dengan BBLR dan kematian neonatus.
▫BMI ibu sebelum hamil serta BMI selama trimester
kehamilan memiliki efek yang berbeda pada ibu dan janin. Efek
buruk dari BMI rendah lebih banyak terjadi pada janin dengan
menyebabkan gangguan pertumbuhan dan BBLR, sedangkan
BMI tinggi memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan
ibu dan selanjutnya mempengaruhi kesehatan neonatal melalui
homeostasis glukosa yang berubah, yang mengarah ke
makrosomia janin dan mekanisme patofisiologis lainnya.
10
Kesimpulan
Kombinasi antara anemia dan berat badan kurang pada kehamilan meningkatkan risiko bayi lahir
mati, kematian neonatus dan melahirkan bayi BBLR. Prevalensi berat badan kurang dalam
kehamilan terus meningkat dengan hampir sepertiga wanita hamil mengalami anemia dan
kekurangan berat badan. Perlu adanya edukasi serta evaluasi untuk mengatasi kesenjangan
program suplementasi zat besi untuk remaja putri dan ibu hamil .
11
Terimakasih
12