Anda di halaman 1dari 24

CSS (Clinical Science Session)

PROLAPSUS UTERI
Nama : Yoshanda Krisna Paddiansyah
NIM : G1A109048
Pembimbing : dr. Panggayuh Wilutomo, Sp.OG
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
2014
Prolapsus genitalia dapat disamakan dengan suatu
hernia, yaitu turunnya organ genitalia ke dalam vagina,
bahkan bisa sampai keluar dari liang vagina.
Prolapsus genitalia digolongkan: inversio vagina atas
dan eversio vagina bawah.
Bentuk bentuk prolapsus vagina adalah sistokel,
urethrokel, enterokel, rektokel, kalpokel pasca
histerektomia, prolapsus uteri.
Prolapsus uteri merupakan suatu keadaan turunya
uterus melalui hiatus genitalis.
Pendahuluan

Anatomi Uterus dan Penyokongnya

Ligamen Penyokong Uterus
Prolapsus uteri adalah turunnya uterus ke dalam
vagina dan serviks turun ke rongga vagina melalui
introitus vagina
Akibat kegagalan atau kelemahan dari ligamentum dan
jaringan penyokong (fasia).

Definisi
WHO: lebih tinggi pada wanita yang mempunyai anak
>7 dari pada wanita yang mempunyai satu atau dua
anak.
Lebih berpengaruh pada perempuan di negara
negara berkembang yang perkawinan dan kelahiran
anaknya dimulai pada usia muda dan saat fertilitasnya
masih tinggi.
Di Amerika Serikat, studi dari 16.000 pasien
menunjukkan frekuensi prolapsus uteri sebesar 14,2%.
Frekuensi di Indonesia hanya 1,5 % dan lebih sering
dijumpai pada wanita yang telah melahirkan, wanita
tua dan wanita dengan pekerja berat.
Epidemiologi
Multiparitas
Usia
Penyakit jaringan ikat
Ras
Peninggian tekanan intraabdomen
Faktor Risiko/Predisposisi

Etiologi dan Patofisiologi
Dasar pelvis yaitu otot dan
ligamentum mengalami peregangan,
terjadi kerusakan, dan kelemahan
Sehingga tidak sanggup untuk
menyokong organ pelvis, sehingga
uterus dan organ pelvis lainnya jatuh
ke introitus vaginae.
Bisa saja terjadi secara tidak
komplet, atau pada beberapa
kasus yang berat, terjadi prolaps
yang komplet sehingga uterus jatuh
sampai keluar vagina.
Patofisiologi
1. Anamnesis
Rasa berat atau rasa tertekan pada pelvis.
Pada saat duduk pasien merasakan ada benjolan seperti
ada bola, atau kadang-kadang keluar dari vagina.
Nyeri pada pelvis, abdomen, atau pinggang.
Nyeri pada saat berhubungan.
2. Pemeriksaan Fisik
Posisi jongkok + mengejan, dengan jari tentukan portio
uteri pada posisi normal atau telah sampai introitus
vagina, atau serviks uteri sudah keluar dari vagina.
Kemudian posisi berbaring dalam posisi litotomi,
ditentukan pula panjangnya serviks uteri.

Diagnosis
Stadium 0: Tidak ada prolaps.
Stadium I: Sebagian besar portio distal mengalami
prolaps > 1 cm di atas hymen.
Stadium II: Sebagian besar portio distal mengalami
prolaps 1 cm di proksimal atau distal hymen.
Stadium III: Sebagian besar portio distal mengalami
prolaps > 1 cm dibawah hymen tetapi benjolan tidak
lebih 2 cm dari panjang vagina.
Stadium IV: Prolaps komplit termasuk bagian dari
vagina.
Stadium Prolaps
Derajat 1, jika prolaps
mencapai rongga atas
vagina.
Derajat 2, jika prolaps di
rongga vagina dan berada di
daerah introitus.
Derajat 3, jika prolaps telah
melewati rongga vagina,
serviks dan uterus keluar
melalui introitus.
Derajat Prolaps
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium dan USG
Gambar Prolaps Uteri
Keratinisasi mukosa vagina dan porsio uteri.
Dekubitus.
Hipertrofi serviks uteri dan elongasio kolli.
Gangguan miksi dan stress inkontinensia.
Infeksi saluran kencing.
Kesulitan waktu persalinan.
Hemoroid.
Inkarserasi usus halus.
Komplikasi
1. Observatif
2. Konservatif
3. Operatif
Penatalaksanaan
Derajat luasnya prolaps tidak berkaitan dengan gejala.
Mempertahankan prolaps tetap dalam stadium I
merupakan pilihan yang lebih tepat.
Mengobservasi lanjutan dari prolaps.
Memeriksakan diri secara berkala untuk mencari
perkembangan gejala baru atau gangguan
Observatif
1. Latihan otot dasar panggul
Pada prolaps ringan terutama pasca persalinan
yang belum lewat 6 bulan.
Tujuan: menguatkan otot-otot dasar panggul dan
otot-otot yang mempengaruhi miksi.
2. Pemasangan pessarium
Pada kasus prolaps minimal tidak dibutuhkan
pengobatan, kecuali pasien mulai merasa tidak
nyaman.
Untuk mengembalikan posisi uterus seperti semula.
Pada prolaps ringan.
Konservatif
A. Cube pessary.
B. Gehrung pessary.
C. Hodge with knob
pessary.
D. Regula pessary.
E. Gellhorn pessary.
F. Shaatz pessary.
G. Incontinence dish
pessary.
H. Ring pessary.
I. Donut pessary.
Jenis-jenis Pessarium

Tempat Pemasangan Pessarium

Cara Pemasangan
dan Melepaskan
Pessarium
Ventofiksasi
Operasi Manchester
Histerektomi vaginal
Kolpokleisis (operasi Neugebauer Le Fort)
Operatif
Bila prolapsus uteri tidak di tatalaksana, maka secara
bertahap akan memberat.
Prognosis akan lebih baik pada pasien usia muda,
dalam kondisi kesehatan optimal atau tidak disertai
dengan penyakit lainnya.
Prognosis buruk pada pasien usia tua, kondisi
kesehatan buruk, dan adanya gangguan sistem
kardiovaskular.
Prognosis
Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro, Gulardi H. Ilmu kandungan sarwono
prawirohardjo. 4
nd
ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. Hal. 428-442.
Dechermey AH, Pelvic Organ Prolap in Current Diagnosis and Treatment. ed 6. The McGraw
Hill: New York; 2006.p. 315-328.
Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams
Gynecology. The McGraw-Hill Companies. 2008.
Standring S, Ellis H, Healy JC, Johnson D, Williams A, et al. Grays Anatomy: The Anatomical
Basis of Clinical Practice. 39th Edition. [textbook of Anatomy]. Elsevier Churchill Livingstone:
2008.
Menefee SA, Wall LA. Incontinence, Prolapse, an Disorder of the Pelvic Floor. In: Berek SJ.
Novaks Gynecology.13
th
edition.USA: Lippincott Williams & Wilkin. 2002.
Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article.
[database on the medscape] 2011. [cite on September 28, 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/797295- overview#showall.
Doshani A, Teo R, Mayne CJ, Tincello DG. Uterine Prolapse. Clinical Review 2007. [database on
the NCBI]. [cited on September 23, 2013]; 335:819-823. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC2034734/pdf/bmj-335-7624-cr-00819.pdf
Pelvic Organ Prolaps; A Guide for Women. Pelvic International Urogynecological Association
2011. [article in the internet]. [cited on June 335: 335;819-823. Available from: 15, 2014];
http://c.ymcdn.com/sites/www.iuga.org/resource/resmgr/brochures/engpop.pdf.
Daftar Pustaka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai