Anda di halaman 1dari 1

Bab 16 Gangguan Kecemasan 21

Tabel 1 6 .2 - 2 Tabel 16.2-3


Kr iter ia untuk Ago ra fob ia Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Panik
Tanpa Agorafobia

Catatan: Agorafobia bukan merupakan gangguan yang dapat dituliskan.


Tuliskan diagnosis spesifik di mana agorafobia panik terjadi A. Baik (1) clan (2):
(misalnya, gangguan panik dengan agorafobia atau aonrafobia (1) serangan panik rekuren yang tidak diharapkan
tanpa riwayat gangguan panik).
A. Kecemasan berada di dalam suatu tempat atau situasi dad mana (2) sekurangnya satu serangan telah diikuti oleh
kemungkinan -lit meloloskan did (atau merasa malu) atau oi mana seku -angnya 1 bulan (atau lebih) berikut ini: -
mungkin tidak terdapat pertolongan jika mend apatkanserangan (a) kekawatiran yang menetap akan mengalan ii
panik atau gejala mirip oanik yang tidak diharapkan atau serangan tambahan
disebabkan oleh situasi. Rasa takut agorafobik biasanya (h) ketakutan fentang arti ser2rgan 2tau zkibatnys (misalnya,
mengenai kumpulan situasi karakteristik seperti di luar rumah kehilangan kendali, menderita serangan jantung,
sendirian; berada di tempat ramai atau berdiri di qPhuah barisan; "menjadi gila")
berada di alas jembatan; atau bepergian dengan bis, kereta, atau
(c) perubahan perilaku bermakna berhubungan dengan
mobil. serangan
Catatan: Pertimbangkan diagnosis fobia spesifik jika penghindaran
adalah terbatas pada satu atau hanya beberapa situasi spesifik, B. Tidak terdapat agorafobia
atau fobia sosial jika penghindaran terbatas pada situasi sosial. C. Serangan panik bukan karena efek fisiologis langsung dad zat
B. Cituasi dihindari (misoinyc, jarang bcpergian) atau jika r'lakukan (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi
adalah dilakukan dengan penderitzan yang jela", atau oengan medis umum (misalnya, hipertiroidisme).
kCcemasan akan mendapatkan serangan panik atu gejala mirip D. Serangan panik tidak lebih baik diterai,gkjn oleh gangguan mental
panik, atau perlu didampingi ramaa. lain, seperti fobia sosial (;,isalnya, teijadi scat mengalami situasi
C. Kecemasan atau penghinuaran fobik tidak lebih baik diterangkan sosia: yang ditckuti), fobia spesifik (misalnya, mengalami situasi fobik
oleh gangguan mental lain, seperti fobia sosial (misalnya, tcrtentu), yanyguaii obsesr-kompulsif (misalnya, terpapar kotoran pada
penghindaran terbatas pada situasi sosial karena rasa takut seseorang dengan obsesi te, Aang kc,^,taminasi), gangguan stres
terhadap situasi tertentu sepe,u di elevator), gangguan obsesif- pascatraumatik (misalnya, sebagai respon terhadap stimuli yang
kompulsif (misalnya, menghindari kotoran pada seseora, ig dengan berhubungan dengan stresor parah, atau gangguan cemas perpisahan
obsesi tentang kontaminasi), gangguan stres pas;,aVaumatik (misalnya, sebagai respon jaufi dad rumah atau sanak saudara dekat).
(misalnya, menghindari stimuli v2ng berhubungan dengarrstresor
yang berat), atau gangguan cemas perpisahan (misalnya,
menghindari meninggalkan rumah atau sanak saudara).

TatiI dad DSM-IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed 4. Hak
cipta AmPican Psychiatric Association, Washingtai,1994. Digunakan denyan ijin.

Tabel dad uSM-IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mertal Dis~, eel 4. Hak dpta serangan panik yang diperlukan untuk memenulii
American Psychiatric Association, Washington, 1994. Digunakan dengan ijin. diagnosis. Menentukan ambang yang terialu rendah
menyebabkan diagnosis gangguan panik pada pasien
yang tidak merniliki suatu gangguan dari suatu
serangan panik sewaktu; menentukan ambang terlalu
tinggi menyebabkan suatu -situasi di mana pasien
Gangguan Panik yang terganggu oleh serangan paniknya tidak
DSM-IV memiliki dua kriteria diagnostik untuk memenuhi kriteria diagnostik. Keanehan penentuan
gangguan panik, satu tanpa agorafobia (Tabel 16.2- ambang ditunjukkan oleh berbagai nilai ambang di
3) dan yang lainnya dengan agorafobia (Tabel 16.2- dalam berbagai kriteria diagnostik. Research
4), tetap keduanya mengharuskan adanya serangan Diagnostic Criteria (RDC) mengharuskan adanya
panik seperti yang dijelaskan di dalam Tabel 16.2-1. enam serangan panik selama periode enam minggu.
Beberapa survei masyarakat telah menyatakan bahwa International Classification of Disease revisi ke-
serangan panik adalah sering ditemukan, dan 10 (ICD-10) mengharuskan adanya tiga serangan
masalah tuama dalam perkernbangan kriteria dalam tiga minggu (untuk penyakit sedang) atau
diagnostik untuk gangguan par.ik adalah penentuan empat serangan dalam empat minggu (untuk penyakit
angka ambang atau frekuensi parah). DSM-III-R mengharuskan

Anda mungkin juga menyukai