Anda di halaman 1dari 20

PERAN DINAS KESEHATAN DAN

KOLABORASI DESA DALAM SUKSES


PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
DI KABUPATEN OGAN ILIR
PROFIL KABUPATEN OGAN ILIR
Luas Wilayah : 266.607 Hektar
Luas Daratan : 65 %
GEOGRAFI Luas Rawa : 35 %
Sungai Besar : Sungai Ogan
Sungai Kecil : S. Keramasan, Kelekar
PEMERINTAHAN S. Rambang, S. Kuang

16 Kecamatan
241 desa dan 14 kelurahan
KEPENDUDUKAN

POTENSI • Jumlah penduduk 442.073 jiwa


WILAYAH • Pertumbuhan penduduk 2,23 %
• Suku : Suku Ogan, Pegagan,
Penesak, suku jawa dll

• Pertanian (Tanaman Pangan Hortikultura)


• Perkebunan (Sawit, Karet dan Tebu)
• Industri Kerajinan Rakyat
• Peternakan (Ternak besar dan kecil)
• Pertambangan (migas dan Pasir)
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kab.
Banyuasin dan Kota Palembang
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab.
OKU
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kab. OKI
dan OKU Timur
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kab.
Muara Enim dan Kota Prabumulih.
PERAN DINAS KESEHATAN DALAM ELIMINASI TB
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular
 Penyakit Menular Langsung (TB,HIV,ISPA/
Peumonia ,Diare)
 Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) :
DBD, Rabies, Chikungunya)
Tujuan Program P2PM
 - Meningkatkan penemuan kasus baru

 - Meningkatkan angka kesembuhan

 - Menurunkan angka kekebalan kuman


terhadap antibiotik sehingga mencegah MDR
TB
 - Menekan angka kekambuhan
 Kegiatan Tuberkulosis di Dinas kesehatan
I. Advokasi dengan lintas program dan lintas
sektor
Lintas program:
 Program Promosi kesehatan (penyuluhan
PHBS)
 Program HIV

 Program Farmasi
LINTAS SEKTOR
 Pertemun Rencana Aksi Daerah
 Tingkat Provinsi dan tingkat Kabupaten
 - Bapedda
 - Kesejahteraan Rakyat (penggerakan toma ,
toga)
 - Pemerintahan Masyarakat Desa
 - Pusat Kesehatan Masyarakat
 II Kegiatan di lapangan
 A. Penemuan kasus TB aktif
 investigasi dan pemeriksaan kasus kontak
Pengelola program bersama dengan petugas
puskesmas dan kader, berkunjung ke rumah
pasien TB dan mantan pasien TB untuk
melakukan pemeriksaan pasien yang
mempunyai gejala TB (batuk lebih dari 2
minggu)
 Skrining secara massal (klp Rentan, berisiko)
Pondok pesantren dan asrama dan LAPAS
 Penyuluhan TB ke masyrakat oleh petugas
kesehatan dan kader

B. Penemuan kasus TB Pasif


 Pemeriksaan pasien yang datang ke Fasyankes
 C. Penyuluhan TB oleh petugas kesehatan dan
kader TB
 D. Pelatihan Pengawas Menelan Obat (Dinas
kesehatan, Puskesmas, SSR Aisyah)
 E, Pelacakan kasus mangkir oleh Puskesmas
 Jika ada pasien yang mangkir, maka petugas
kesehatan PKM akan melacak pasien sesuai
dengan alamat yang ada di TB 01 (kartu register
penderita TB) dengan membawa obat TB untuk
pasien tersebut, langsung memberikan edukasi
 F. Mengadakan kerjasama dengan RS/ RS swasta/
klinik swasta/ dokter praktek mandiri dan swasta di
Kab.OI. Petugas puskesmas secara aktif menjemput
data ke klinik jejaringnya tersebut
 G. Penyisiran kasus TB ke Fasyankes yang telah
diadakan kerjasama sebelumnya, pemenuhan obat TB
untuk pasien yang berobat di klinik menjadi
tanggungjawab puskesmas setempat sesuai wilayah
kerja, dilaksanakan langsung oleh dinas kesehatan
(WASOR) bersama dengan petugas puskesmas
 H. MONITORING DAN EVALUASI
Pencatatan dan pelaporan Puskesmas,
dimonitor langsung oleh Dinas kesehatan.
 Pengelola datang ke dinas kesehatan untuk
entri data SITB (sistem informasi tuberkulosis)
untuk mengatasi sering terlambat entri, alasan
signal
PERAN DESA DALAM UPAYA ELIMINASI TB
 Pelibatan Tokoh masyarakat dan tokoh agama, PKK
desa oleh desa dalam penanggulanganTB, terutama
dalam upaya penemuan kasus baru, sebelumnya telah
dilakukan pelatihan oleh SSR dan SR provinsi
 Kepala desa memfasilitasi pelacakn kasus mangkir oleh
petugas kesehatan
 Kepala desa dan kader TB desa melaporkan pada
petugas kesehatan jika ditemukan masyarakatnya yang
mempunyai gejala TB
 (kader TB bawa pot ke pasien dan mengirimkn langsung
sputum ke puskesmas)
 Inovasi Gojek sputum, Puskesmas (ojeknya
dibayar dana puskesmas) oleh kader TB didukung
kepala desa, dibayar perbulan Rp.60 ribu
 Dukungan kades terhadap seluruh kader TB baik
kader TB posyandu dan kader TB SSR Aisyiyah
(support terhadap kader)
 Aksi Ketuk Pintu, kader datang ke rumah secara
acak dengan tujuan memberikan edukasi dan
penemuan kasus baru (oleh kader SSR)
KEGIATAN TBC DI DESA
PELATIHAN KADER TBC DAN KONTAK SERUMAH
PENGALAMAN DAN TANTANGAN DINAS
KESEHATAN KABUPATEN OGAN ILIR DALAM
KEGIATAN PENANGGULANGN TB DI DESA

1. Pasien malu dengan penyakit yang diderita


2. Pasien lebih percaya dengan obat Herbal
3. Pasien mangkir
4. Pasien TB lebih nyaman berobat umum daripada berobat dengan obat
program TB (spesifik)
5. Terbatasnya dana terutama untuk kader TB Posyandu
UPAYA MENGATASI TANTANGAN

 Merahasiakan identitas pasien


 Melakukan pelacakan pasien mangkir
bekerjasama dengan kader, bides, dan kades
setempat
 Tidak melarang pasien menggunakan obat
herbal/tradisional, jika obat herbal tersebut tidak
mempengaruhi kerja obat program (konsultasi
dengan dokter), dan tetap mensupport pasien
patuh untuk menggunakan obat program
 Petugas mengunjungi pasien yang tidak mau
melanjutkan pengobatan program (nyaman dengan obat
obat non program) dengan memberikan KIE ke pasien
dan keluarga serta petugas kesehatan memantau
secara kontinyu sampai pasien menyatakan mau
melanjutkan pengobatan
 Petugas kesehatan mendatangi dokter prktek swasta
dan menginformasikan, bahwa obat program tersedia di
puskesmas dapat diberikan setiap saat (banyak terjadi
di OI)
 Mengusulkan anggaran melalui dana desa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai