Anda di halaman 1dari 22

Journal

Reading
Stase Mata
Dea Avirsa
15711112
ABSTRAK

Tujuan
• Membandingkan kekambuhan pterigium antara teknik grafting dengan
membran amnion dengan stem cell setelah eksisi pterigium

Desain studi
• Quasi eksperimental

Material dan metode


• Quasi eksperimental, partisipan dibagi menjadi 2 kelompok uji dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. Kelompok A dengan membran amnion grafting dan
kelompok B dengan stem cell grafting.
Hasil

• Tingkat kekambuhan dengan pencangkokan membran amnion


10% dan dengan stem cell 3.3%

Kesimpulan

• Pencangkokan dengan stem cell memiliki tingkat kekambuhan


yang rendah
RESUME
Pendahuluan

Pterigium merupakan kelainan pertumbuhan jaringan fibrovaskular


konjungtiva yang menginvasi kornea. Terdapat banyak modalitas terapi
pencangkokan setelah eksisi pterigium. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membandingkan kekambuhan pterigium dengan teknik cangkok sel
punca setelah eksisi pterigium. Selain itu, efikasi dan hasil dari eksisi
pterigium juga dipertimbangkan pasca operasi.
Material dan Metode

Prosedur penelitian

Durasi penelitian 12
Quasi eksperimental
bulan (foll up)

Grup A (cangkok Grup B (cangkok Purposive sampling


membran amnion) stem sel) method
KRITERIA INKLUSI

Pria dan wanita

>18 tahun

Pterigium grade 2-3

Dengan keluhan penglihatan dan rasa


tidak nyaman pada mata
Prosedur Penelitian Awal
kedua grup

Injeksi 0.5 cc xylocaine


Subconjunctival
dengan 1:100.00 Eksisi massa pterigium
anasthesia
adrenalin diatas lesi
GRUP A
 Membran amnion diambil dari
plasenta manusia yang telah
mendapatkan hepatitis B, hepatitis
C, dan HIV screening.
 Membran tersebut direndam dalam
rendaman antibiotik (gentamycin
dan fluconazole) selama 1 jam.
 Pengukuran menggunakan kaliper
 dilakukan pencangkokan
GRUP B

 Setelah eksisi, dilakukan pengukuran


area bare sclera dengan kaliper.
 Pencangkokan dengan konjungtival
stem sel pada bare area limbus
Prosedur Akhir kedua grup

Pemberian kombinasi drop Foll up pada hari ke 3, Dikatakan kambuh jika muncul
topikal steroid dan minggu ke-2, 1 bulan, 3 pertumbuhan kembali
antibiotik selama 72 jam. bulan, dan 6 bulan post fibrovaskulat melewati limbus
4x/hari selama 1 bulan operasi pterigium 1mm atau lebih
Analisis Data

Statistik deskriptif Distribusi frekuensi P values < 0.05


untuk mengukur dan persentase di dipertimbangkan
rata-rata dan ukur dengan signifikan secara
standar deviasi variabel kualitatif statistik
Hasil
Rata-rata umur 42 th

Jenis kelamin 38 (63.3%) Laki-laki


dan 22 (36.7%)
Perempuan

Ukuran rata-rata 2-4 mm


pterigium
DISKUSI

Stem Sel
Usia kekambuhan
grafting
Dilaporkan pada
Rekurensi 3%
usia 39-45 th

Amniotic membran Keterbatasan


grafting Penelitian
Rekurensi 10% Jumlah sampel kecil
CRITICAL APPRAISAL
Patient/Problem Pterigium

Intervention Cangkok membran amnion dan


cangkok dengan stem sel
Comparison -

Outcome Tingkat rekurensi post operative


Yes

2. Yes
3. No
4. No
5. No

6. Complete
7. Yes
8. Yes
9. Yes
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai