Subtitle
Desain Penelitian
In Vitro
Latin : within the glass
In Vitro
Melakukan prosedur penelitian
eksperimental di luar organisme hidup
dengan lingkungan yang terkontrol
Cancer cell lines telah banyak digunakan untuk tujuan penelitian dan
terbukti bermanfaat dalam pendekatan genetik, dan memiliki yang sangat
baik untuk mempelajari mekanisme biologis yang terlibat dalam kanker.
Contoh Cancer Cell Line
Ferreira D, Adega F, Chaves R. The Importance of Cancer Cell Lines as in vitro Models in Cancer Methylome Analysis and Anticancer Drugs Testing. DOI: 10.5772/53110
Pemeriksaan in vitro pada Studi Cancer Cell Lines
Sitotoksisitas
Tes yang menguji sitotoksisitas obat diklasifikasikan sebagai tes genomik atau
proteomik, tes fungsional, tes sitologi dan tes mitokondria
Adenosine tri phosphate (ATP) assay adalah assay fungsional yang merupakan uji
viabilitas sel / sitotoksisitas tercepat.
Genotoksisitas
Genotoksisitas merupakan induksi kerusakan pada materi genetik sel baik oleh agen
fisik atau kimia
Comet assay adalah salah satu teknik yang banyak digunakan untuk menilai
kerusakan untai DNA dalam sel tunggal dan memungkinkan sejumlah besar sel
dianalisis secara bersamaan
Pemeriksaan in vitro pada Studi Cancer Cell Lines
Proliferasi sel
MTT (3- (4, 5-dimethylthiazolyl-2) -2, 5-diphenyltetrazolium bromide) cell
proliferation assay digunakan untuk mengukur proliferasi sel sehubungan dengan
metabolisme sel
Teknik ini membantu dalam pemantauan pembelahan sel, jumlah sel yang dihasilkan
dari waktu ke waktu, kemampuan proliferasi sel dan sintesis DNA
Migrasi sel
Assay yang umum digunaka dalam penelitian in vitro migrasi sel adalah Boyden
chamber assay
Pemeriksaan in vitro pada Studi Cancer Cell Lines
Ekspresi protein
Ekspresi protein merupakan aspek penting untuk dipelajari pada cancer cell line
karena secara langsung mencerminkan karakteristik genetik sel
Western blot analysis merupakan teknik yang sering digunakan untuk identifikasi
ekspresi protein
Ekspresi gen menggunakan mRNA
mRNA secara luas digunakan untuk memahami perubahan dalam ekspresi gen
qPCR telah umum digunakan dalam penelitian cancer cell line
Kelebihan Studi In Vitro Cancer Cell Lines
Secara umum studi in vivo pada hewan coba memiliki kelebihan disbanding
pada manusia antara lain:
• Dapat dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar dibandingan dengan
manusia
• Relatif lebih murah
• Dapat dilakukan prosedur yang lebih invasif
• Dapat dilakukan pemaparan secara kronik atau jangka panjang
• Model hewan coba yang spesifik
Keterbatasan Studi In Vivo
Hewan coba bukanlah manusia sehingga efek biologis yang diamati pada hewan coba belum
tentu sesuai dengan manusia
Keterbatasan berikut menyebabkan hasil uji pada hewan coba tidak dapat secara langsung
diterapkan pada manusia:
• Dosis yang diberikan tidak selalui ekuivalen dengan antar spesies
• Perbedaan angka harapan hidup
• Perbedaan ukuran
• Perbedaan makanan
• Perbedaaan variabilitas genetik
• Perbedaan jumlah antioksidan
• Masalah Etik
Pertimbangan Etik dalam Penggunaan Hewan Coba
3R
Reduction
Menggunakn binatang sesedikit mungkin
Refinement
Menggunakan binatang yang berkualitas baik
Menggunakan peralatan yang baik
Menggunakan protocol yang baik
Replacement
Menggunakan metode selain binatang jika memungkinkan
Ericsson AC, Crim MJ, Franklin CL. A brief history of animal modeling. Missouri Medicine. 2013. 210:3.
Ericsson AC, Crim MJ, Franklin CL. A brief history of animal modeling. Missouri Medicine. 2013. 210:3.
Phylogenetic Rank
In Vitro In Vivo
Kultur kanker cell line Modifikasi secara genetik pada
hewan coba misalnya hewan
Manipulasi gen pada kultur sel
transgenik
misalnya transfeksi DNA atau
melakukan knock down gen
In Vitro vs In Vivo
In Vitro In vivo
Prosedur penelitian dilakukan di luar organisme Prosedur penelitian dilakukan di dalam organisme
hidup pada lingkungan yang terkontrol hidup pada lingkungan yang terkontrol
Dilakukan di dalam tabung rekasi atau cawan Dilakukan di hewan coba misalnya anjing, kelinci,
petri tikus
Relatif lebih murah Relatif lebih mahal
Memberikan hasil yang relatif cepat Memberikan hasil yang relatif lama
Hasil yang kurang akurat bila dibandingkan Hasil yang lebih akurat dan presisi bila
dengan in vivo dibandingkan dengan in vitro
Lebih memiliki sedikit keterbatasan Memiliki keterbatasan misalnya etik
Penggunaan Fitofarmaka pada Kanker
Tahun 2008, FDA menyetujui obat herbal pertama, Veregen, fraksi yang sebagian
dimurnikan dari ekstrak air daun teh hijau dari Camellia sinensis, untuk
pengobatan topikal pada kutil di genital dan perianal
Shu-Yi Yin, Wen-Chi Wei, Feng-Yin Jian, and Ning-Sun Yang, “Therapeutic Applications of Herbal Medicines for Cancer Patients,” Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine, vol. 2013,
Ramuan obat herbal dalam bentuk ekstrak yang sedang diuji
sebagai perawatan adjuvant untuk kemoterapi dan radioterapi
Shu-Yi Yin, Wen-Chi Wei, Feng-Yin Jian, and Ning-Sun Yang, “Therapeutic Applications of Herbal Medicines for Cancer Patients,” Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine, vol. 2013,
Kelebihan dan Kekurangan Agen Fitoframaka
Kelebihan Kekurangan
Hemat biaya Umumnya tidak dapat mengatasi
kondisi atau penyakit akut
Asumsi bahwa produk natural
memiliki risiko dan efek samping Dosis individual yang belum tepat
lebih rendah
Uji coba klinis terkontrol masih
Alternatif pengobatan tambahan jarang dilakukan
Toleransi lebih tinggi Interaksi antar obat memerlukan
uji lebih lanjut
Aksesibilitas mudah