Anda di halaman 1dari 39

Title Layout

Subtitle
Desain Penelitian
In Vitro
Latin : within the glass
In Vitro
Melakukan prosedur penelitian
eksperimental di luar organisme hidup
dengan lingkungan yang terkontrol

Eksperimen dilakukan umumnya


menggunakan cawan petri atau tabung
reaksi
Contoh Studi in vitro

 Isolasi, pengembangan dan identifikasi sel-sel yang berasal dari organisme


multiseluler dengan kultur sel atau kultur jaringan
 Komponen subselular misalnya mitokondria atau ribosom
 Ekstraksi selular atau subselular misalnya ekstraksi retikulosit
 Purifikasi molekul misalnya protein, DNA, RNA
 Produksi komersial antibiotik atau produk farmasi lain
Contoh Studi in vitro

 Polymerase chain reaction (PCR) merupakan metode replikasi sekuens DNA


atau RNA yang spesifik di dalam tabung reaksi.
 Purifikasi protein yang melibatkan isolasi terhadap protein spesifik yang
diinginkan dari campuran kompleks protein, umumnya diperoleh dari sel
atau jaringan homogenat.
 In vitro fertilization (fertilisasi in vitro) merupakan metode yang
memungkinkan spermatozoa untuk membuahi ovum di dalam cawan
kultur sebelum mengimplantasikan embrio yang dihasilkan ke uterus.
Contoh Studi in vitro

 Kultur sel : Human prostate cancer cell lines PC3 and


LNCaP-FNC
 Cell proliferation assay
 Cell migration assay
 Immune cell killing assay
 Phagocytosis assay
Cancer Cell Lines

Cancer cell lines telah banyak digunakan untuk tujuan penelitian dan
terbukti bermanfaat dalam pendekatan genetik, dan memiliki yang sangat
baik untuk mempelajari mekanisme biologis yang terlibat dalam kanker.
Contoh Cancer Cell Line

Ferreira D, Adega F, Chaves R. The Importance of Cancer Cell Lines as in vitro Models in Cancer Methylome Analysis and Anticancer Drugs Testing. DOI: 10.5772/53110
Pemeriksaan in vitro pada Studi Cancer Cell Lines

 Sitotoksisitas
 Tes yang menguji sitotoksisitas obat diklasifikasikan sebagai tes genomik atau
proteomik, tes fungsional, tes sitologi dan tes mitokondria
 Adenosine tri phosphate (ATP) assay adalah assay fungsional yang merupakan uji
viabilitas sel / sitotoksisitas tercepat.
 Genotoksisitas
 Genotoksisitas merupakan induksi kerusakan pada materi genetik sel baik oleh agen
fisik atau kimia
 Comet assay adalah salah satu teknik yang banyak digunakan untuk menilai
kerusakan untai DNA dalam sel tunggal dan memungkinkan sejumlah besar sel
dianalisis secara bersamaan
Pemeriksaan in vitro pada Studi Cancer Cell Lines

 Proliferasi sel
 MTT (3- (4, 5-dimethylthiazolyl-2) -2, 5-diphenyltetrazolium bromide) cell
proliferation assay digunakan untuk mengukur proliferasi sel sehubungan dengan
metabolisme sel
 Teknik ini membantu dalam pemantauan pembelahan sel, jumlah sel yang dihasilkan
dari waktu ke waktu, kemampuan proliferasi sel dan sintesis DNA
 Migrasi sel
 Assay yang umum digunaka dalam penelitian in vitro migrasi sel adalah Boyden
chamber assay
Pemeriksaan in vitro pada Studi Cancer Cell Lines

 Ekspresi protein
 Ekspresi protein merupakan aspek penting untuk dipelajari pada cancer cell line
karena secara langsung mencerminkan karakteristik genetik sel
 Western blot analysis merupakan teknik yang sering digunakan untuk identifikasi
ekspresi protein
 Ekspresi gen menggunakan mRNA
 mRNA secara luas digunakan untuk memahami perubahan dalam ekspresi gen
 qPCR telah umum digunakan dalam penelitian cancer cell line
Kelebihan Studi In Vitro Cancer Cell Lines

• Mudah untuk dilakukan dan dimanipulasi


• Homogenitas yang tinggi
• Kemiripan yang tinggi dengan tumor atau jaringan asal
• Tersedia dalam jumlah banyak dan bervariasi
• Aksesibilitas yang cepat dengan komunitas riset
• Sumber auto replikasi yang tidak terbatas
• Mudah untuk dilakukan pergantian pada kultur yang
terkontaminasi
• Hasil yang dapat direproduksi
Keterbatasan Studi In Vitro Cancer Cell Lines

 Mudah terjadi kontaminasi dengan sel HeLa


 Perlakuan sel di luar lingkungan normalnya
 Infeksi mikoplasma
 Pemaparan secara in vivo agak sukar untuk ditiru
 Kontaminasi silang
 Hilangnya heterogenitas
 Instabilitas genomik
 Perbedaan lingkungan dari tumor
In Vivo
Latin : within the living
In Vivo
• Prosedur penelitian yang dilakukan pada jaringan
hidup di organisme hidup yang utuh dalam
lingkungan terkontrol
• Di Dunia kedokteran, percobaan klinis dan
percobaan dengan menggunakan hewan coba
dilakukan secara in vivo untuk menganalisis efek
keseluruhan dari suatu eksperimen
• Studi in vivo penting untuk pengembangan alat-
alat medis, instrument bedah, serta prosedur
terapi.
Contoh Studi In Vivo

• Model hewan coba kanker


• Hewan transgenik
• Knock out mice
• Percobaan klinis dalam penemuan obat
Kelebihan studi In Vivo

Secara umum studi in vivo pada hewan coba memiliki kelebihan disbanding
pada manusia antara lain:

• Dapat dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar dibandingan dengan
manusia
• Relatif lebih murah
• Dapat dilakukan prosedur yang lebih invasif
• Dapat dilakukan pemaparan secara kronik atau jangka panjang
• Model hewan coba yang spesifik
Keterbatasan Studi In Vivo

 Hewan coba bukanlah manusia sehingga efek biologis yang diamati pada hewan coba belum
tentu sesuai dengan manusia
 Keterbatasan berikut menyebabkan hasil uji pada hewan coba tidak dapat secara langsung
diterapkan pada manusia:
• Dosis yang diberikan tidak selalui ekuivalen dengan antar spesies
• Perbedaan angka harapan hidup
• Perbedaan ukuran
• Perbedaan makanan
• Perbedaaan variabilitas genetik
• Perbedaan jumlah antioksidan
• Masalah Etik
Pertimbangan Etik dalam Penggunaan Hewan Coba

 Menetapkan tujuan legal dalam penggunaan binatang coba


 Memastikan semua yang terlibat dalam percobaan binatang telah memiliki
standar kompetensi tertentu
 Mengontrol derajat nyeri/gangguan yang ditimbulkan percobaan
Melakukan inspeksi terhadap sarana & prasarana percobaan binatang
 Memastikan standar breeding dan pemeliharaan yang ber’prikebinatangan’
 Memastikan percobaan hewan hanya dilakukan bila tidak didapatkan
alternatif lain
Pertimbangan dalam Penggunaan Hewan Coba

 Hanya dapat dilakukan pada masalah keilmuan yang nyata


 Sedapat mungkin menggunakan analgesik atau anastesi
 Nyeri, penderitaan dan jumlah binatang coba seminimal mungkin
 Eksperimen hanya boleh dilakukan oleh yang berpengalaman

 Sedapat mungkin menggunakan hewan dari tingkatan yang


rendah dalam taksonomi
Pertimbangan Etik dalam Penggunaan Hewan Coba
Russel and Burch (1959)

3R
 Reduction
 Menggunakn binatang sesedikit mungkin
 Refinement
 Menggunakan binatang yang berkualitas baik
 Menggunakan peralatan yang baik
 Menggunakan protocol yang baik
 Replacement
 Menggunakan metode selain binatang jika memungkinkan
Ericsson AC, Crim MJ, Franklin CL. A brief history of animal modeling. Missouri Medicine. 2013. 210:3.
Ericsson AC, Crim MJ, Franklin CL. A brief history of animal modeling. Missouri Medicine. 2013. 210:3.
Phylogenetic Rank

 Primata non Manusia


 Mamalia non Primata
 Burung
 Reptil
 Ikan
 Invertebrata
Model Hewan Coba
pada Studi Kanker
Desain In vitro dan In vivo Pada Studi Kanker

• Berbagai studi mengenai kanker telah membuat kemajuan besar dan


memberikan wawasan yang luas terhadap perkembangan tumor.

• Berbagai eksperimental telah dilakukan untuk meniru sel kanker pada


manusia; misalnya, untuk menghasilkan tumor pada organisme hidup
dan mempelajari kanker pada sel

• Pentingnya model in vivo dan in vitro untuk penelitian kanker terletak


pada kemungkinan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
biologi kanker dan pengobatan kanker
Desain In vitro dan In vivo Pada Studi Kanker

In Vitro In Vivo
 Kultur kanker cell line  Modifikasi secara genetik pada
hewan coba misalnya hewan
 Manipulasi gen pada kultur sel
transgenik
misalnya transfeksi DNA atau
melakukan knock down gen
In Vitro vs In Vivo
In Vitro In vivo
 Prosedur penelitian dilakukan di luar organisme  Prosedur penelitian dilakukan di dalam organisme
hidup pada lingkungan yang terkontrol hidup pada lingkungan yang terkontrol
 Dilakukan di dalam tabung rekasi atau cawan  Dilakukan di hewan coba misalnya anjing, kelinci,
petri tikus
 Relatif lebih murah  Relatif lebih mahal
 Memberikan hasil yang relatif cepat  Memberikan hasil yang relatif lama
 Hasil yang kurang akurat bila dibandingkan  Hasil yang lebih akurat dan presisi bila
dengan in vivo dibandingkan dengan in vitro
 Lebih memiliki sedikit keterbatasan  Memiliki keterbatasan misalnya etik
Penggunaan Fitofarmaka pada Kanker

• Obat herbal dan turunan dari phytocompound semakin diakui sebagai


pengobatan tambahan pada kanker

• Berbagai studi klinis telah melaporkan manfaat dari obat-obatan herbal


pada kelangsungan hidup, imunomodulasi, dan kualitas hidup pasien
kanker, ketika digunakan dalam kombinasi dengan terapi konvensional.
Penggunaan Klinis Pengobatan Herbal dengan Efek
Anti Kanker
Kanker payudara
 Penelitian terhadap obat tradisional Cina telah menemukan sejumlah agen anti kanker
payudara, meskipun sebagian besar mekanisme belum dapat dijelaskan.
 Fitofarmaka dengan kemampuan anti kanker ini diklasifikasi dalam kategori:
 Akaloid
 Kumarin
 Flavonoid dan polifenol
 Terpenoid
 Quinone
 Artesunat
Penggunaan Klinis Pengobatan Herbal dengan Efek
Anti Kanker
Kanker prostat
Beberapa senyawa spesifik yang telah diteliti efeknya terhadap kanker prostat yaitu:
 Senyawa polifenol aktif dalam teh hijau:
 epikatekin
Epigallocatechin
epicatechin-3-gallate
epigallocatechin-3-gallate (EGCG)
 Isoflavon kedela
 Scutellaria baicalensis
 𝛽-karoten
 Likopen
Penggunaan Klinis Pengobatan Herbal dengan Efek
Anti Kanker
Kanker paru
Tanaman herbal yang telah digunakan secara tradisional pada
kanker paru:
 Platycodon grandiflorum (Campanulaceae)
 Morus alba (Moraceae)
 Prunus armeniaca (Rosaceae)
 Rhus verniciflua (Anacardiaceae)
 Perilla frutescens (Labiatae)
Penggunaan Klinis Pengobatan Herbal dengan Efek
Anti Kanker
Kanker hati
 Sejumlah besar laporan klinis telah menunjukkan efek terapeutik dari satu obat
tradisional Jepang (kampo yaku) Sho saiko-to (TJ-9)
 Obat ini adalah kombinasi dari tujuh ramuan yang secara tradisional digunakan untuk
mengobati penyakit hati
Penggunaan Klinis Pengobatan Herbal dengan Efek
Anti Kanker
Kanker pancreas

Cyclopamine, alkaloid steroid yang diekstrak dari Veratrum californicum dapat


melemahkan perekrutan sel-sel prekursor sumsum tulang ke dalam sel kanker dan
mengurangi pembentukan vaskularisasi tumor
Obat Herbal yang Telah Diakui FDA

 Tahun 2008, FDA menyetujui obat herbal pertama, Veregen, fraksi yang sebagian
dimurnikan dari ekstrak air daun teh hijau dari Camellia sinensis, untuk
pengobatan topikal pada kutil di genital dan perianal

 Tahun 2013, FDA menyetujui penggunaan obat herbal oral, Crofelemer


(proanthocyanidin oligomer murni dari lateks pohon Crotonlechleri Amerika
Selatan), untuk pengobatan diare pada pasien HIV / AIDS

Shu-Yi Yin, Wen-Chi Wei, Feng-Yin Jian, and Ning-Sun Yang, “Therapeutic Applications of Herbal Medicines for Cancer Patients,” Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine, vol. 2013,
Ramuan obat herbal dalam bentuk ekstrak yang sedang diuji
sebagai perawatan adjuvant untuk kemoterapi dan radioterapi

Shu-Yi Yin, Wen-Chi Wei, Feng-Yin Jian, and Ning-Sun Yang, “Therapeutic Applications of Herbal Medicines for Cancer Patients,” Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine, vol. 2013,
Kelebihan dan Kekurangan Agen Fitoframaka

Kelebihan Kekurangan
 Hemat biaya  Umumnya tidak dapat mengatasi
kondisi atau penyakit akut
 Asumsi bahwa produk natural
memiliki risiko dan efek samping  Dosis individual yang belum tepat
lebih rendah
 Uji coba klinis terkontrol masih
 Alternatif pengobatan tambahan jarang dilakukan
 Toleransi lebih tinggi  Interaksi antar obat memerlukan
uji lebih lanjut
 Aksesibilitas mudah

Anda mungkin juga menyukai