Anda di halaman 1dari 19

JURNAL READING:

ANXIETY AS A RISK FACTOR OF


ALZHEIMER’S DISEASE AND VASCULAR
DEMENTIA

Pembimbing :
dr.
Abstrak
Latar belakang :
■ Etiologi demensia belum sepenuhnya dipahami. Stres bisa memiliki efek
merusak pada kesehatan otak. prognostik dari efek kecemasan masih belum
jelas tentang penyakit Alzheimer juga demensia vaskular.
■ Tujuan : Untuk mengeksplorasi hubungan antara kecemasan dan demensia di
masa depan
■ Kata kunci : Gangguan kecemasan; demensia; etiologi.
Latar Belakang

• Prevalensi penyakit Alzheimer di dunia pada populasi usia


>65 tahun → 4,2%, dimana 1% → demensia vaskular
• Demensia vascular merupakan jenis demensia yang sering
terjadi setelah peyakit Alzheimer

3
Latar Belakang
↑ insiden penyakit Alzheimer (2 kali lipat pasien setiap 20
tahun)

Penyakit Alzheimer dan demensia vascular memiliki dampak


yang besar terhadap personal maupun global→ identifikasi
factor risiko yang dapat dimodifikasi

Kecemasan/ansietas berhubungan dengan inflamasi dan


stress oksidatif yang berkaitan dengan patogenesis dari
peyakit Alzheimer dan demensia vaskular

Kecemasan terdiri dari antisipasi yang terus-menerus


disertai neurotoksik distress yang permanen
4
Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan antara ansietas dan


demensia masa depan dengan mengumpulkan
bukti hasil dari penelitian longitudinal
dengan minimal follow up selama 2 tahun dan
ketaatan kesehatan sampel untuk
menghindari kausalitas terbalik dan factor
perancu

5
Metode Penelitian

▧ Metode penelitian ▧ Mencari data dari


sistematik review dan MEDLINE, Web of
meta-analisis Science, PsycINFO,
CINAHL dan ALOIS
berupa pulblikasi yang
relevan pada 16 Juni
2016 dan diperbaharui
pada 16 Juni 2017 dan
12 Januari 2018

6
Metode Penelitian
▧ Kriteria inklusi : Penelitian ▧ Metode generic inverse
observasional kohort atau variance dengan model
penelitian control-kasus dengan random-effect
periode min. 2 tahun, karya asli, ▧ R software (version 3.4.0)
referensi memiliki bukti,
gangguan cemas dinilai dengan
baik, peserta penelitian harus
bebas dari gangguan kognitif
dan sistemik, diagnosis penyakit
Alzheimer dan demensia
vascular brdasarkan DSM 5 dan
ICD X
▧ Kriteria eksklusi : penelitian
deskripsi dan kualitatif

7
Metode Penelitian – Data Extraction
▧ Primary study, ▧ psychological assessment/ psychiatric
▧ Recruiting, diagnostics regarding anxiety and
depression,
▧ Origin of subjects
▧ mean score/percentile/prevalence of
▧ Mean follow-up, anxiety and depression,
▧ minimum/maximum follow-up, ▧ diagnostic criteria and diagnostic
▧ group size, performance regarding dementia,
▧ gender, ▧ drop-out/non-response rate,
▧ mean age, minimum/maximum age, ▧ incidence of dementia (anxious/non
▧ MMS score, anxious),
▧ education, ▧ covariates, hypothesis test, risk ratio
from the final regression model, p-
▧ exclusion criteria, value, other risk ratios (depression
▧ special characteristics of etc.).
subjects/controls,
▧ method of dementia exclusion,

8
Alur
Penelitian

9
Hasil Penelitian
▧ Karakteristik Penelitian

10
Hasil Penelitian
▧ Karakteristik Penelitian

11
Hasil Penelitian
▧ Forest plot untuk ansietas sebagai factor prediktif untuk penyakit Alzheimer

12
Hasil Penelitian
▧ Forest plot untuk ansietas sebagai factor prediktif untuk demensia vaskular

13
Diskusi – Kecemasan dan Penyakit
Alzheimer
▧ Adanya hubungan antara trait anxiety dan penyakit
Alzheimer (Terracino et al dan Wilson et al)
▧ Trait anxiety dapat berkembang menyebabkan
kerusakan stress otak yang permanen (Beauquis et al)
▧ Tatalaksana awal kecemasan memungkinkan dapat
mencegah atau memperlambat demensia (Burkle at al)

14
Diskusi – Kecemasan dan Penyakit
Alzheimer
▧ Individu yang menunjukan gejala cemas dan depresi
memiliki risiko penyakit Alzheimer yang tinggi
(Stewart et al)
▧ Hipotesis stress → trait anxiety dapat menimbulkan
distress kronik dan allostatic load sepanjang hidup (de
Lijster et al)
▧ Tidak ada hubungan penyakit Alzheimer dengan
gangguan kecemasan umum,fobia spesifik dan
agoraphobia (brujin et al)

15
Diskusi – Kecemasan dan Demensia
Vaskular
▧ Demensia vascular sering disertai gangguan cemas
(Remes et al)
▧ Ansietas dapat memfasilitasi kerusakan vascular dan
demensia melalui hiperkoagulabilitas, aterosklerosis
dan hiperteni (Esler et al)

16
Diskusi – Keterbatasan Penelitian
▧ Penelitian ini tidak memasukkan depresi dan trauma
▧ Berkenaan dengan penelitian meta-analisis → keberagaman instrument,
perbedaan metodologi dapat melemahkan validitas hubungan positif pada
penelitian ini
▧ Langkanya penelitian jangka panjang

17
Diskusi – Implikasi untuk Masa Depan
▧ Hubungan temporal dan fungsional antara ansietas dan demensia perlu
diteliti lebih lanjut pada penelitian kohort yang besar dengan biomarker
dan pengukkuran psychometric yang lebih baik
▧ Sebagai pencegahan pengobatan ansietas dan peran gaya hidup harus
dieksplorasi lebih lanjut

18
Kesimpulan

Ansietas sebagai factor risiko dari kedua tipe demensi


(penyaki Alzheimer dan demensia vascular).
▧ Hubungan temporal dan fungsional antara ansietas dan
demensia perlu diteliti lebih lanjut
▧ Sebagai pencegahan pengobatan ansietas peran gaya
hidup harus dieksplorasi lebih lanjut

19

Anda mungkin juga menyukai