Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

INFEKSI
SALURAN KEMIH
DIAH KAROMAH P
2009730011

PEMBIMBING :
DR. DESIANA , SPA
DEFINISI ISK

ISK adalah keadaan adanya infeksi


(pertumbuhan dan perkembangbiakan
bakteri) dalam saluran kemih, meliputi
infeksi di parenkim ginjal sampai
infeksi di kandung kemih dengan
jumlah bakteriuria yang bermakna.

≥100.000 unit koloni per


ml urin segar midstream pagi hari
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid 1. Jakarta
Buku ajar nefrologi anak. Edisi 2. Jakarta: IDAI; 2002
Epidemiologi
Penyebab demam ke-2
tersering anak usia kurang dari 2
tahun

Angka kejadian neonatus kurangbulan : 3%


Angka kejadian neonatus cukup bulan : 1%
< 10 tahun : 3,5 % perempuan dan 1.1 % lelaki
setelah masa bayi, rasio L/P 1 : 4
rasio bayi laki – laki dan perempuan pada untuk infeksi yang simtomatis
awal kehidupan bayi adalah antara 3 : 1 dan 1 : 25 untuk infeksi yang
dan 5 : 1 asimtomatis pada anak usia
sekolah
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid 1. Jakarta
Etiologi

Bakteri Jamur Virus


•Escherichia coli 
•Proteus mirabilis
•Candida albicans
•Cryptococcus
neoformans,
•aden
•Enterococcus, •Aspergillus sp,
•Pseudomonas ,
•Klebsiella,
•Mucoraceae sp,
•Histoplasma
capsulatum,
oviru
•Staphylococcus,  
• Streptococcus •Blastomyces sp,
. Buku ajar nefrologi anak. Edisi
•Coccidioides s
2. Jakarta: IDAI; 2002
immitis
Nelson textbook of pediatric. Edisi Ke-18.
PATOGENESIS

ISK terjadi melalui cara :


 pihak penjamu ( host ) dan dari faktor
virulensi kuman.
 Pada bayi, terutama neonatus biasanya
bersifat hematogen(sepsis).
 pada anak-anak  infeksi berasal dari
daerah perineum yang kemudian menjalar
secara ascendens sampai ke kandung
kemih, ureter atau ke parenkim ginjal
PATOGENESIS
 Faktor Predisposisi

-   Anak perempuan


-   Anak laki-laki tidak disirkumsisi
-   Disfungsi miksi
-    Obstipasi kronik
-    Instrumentasi uretra
-    Pemasangan kateter (buli-buli)jangka panjang
-    Infestasi cacing kremi
-    Buli-buli neurogenik dan non neurogenik
-    Membersihkan feses dari bawah keatas
-    Mandi busa
-    Kelainan anatomi saluran kemih
-   Batu saluran kemih
Manifestasi klinik

 Pada bayi baru lahir :demam, malas minum, ikterus,


hambatan pertumbuhan, atau tanda-
tanda sepsis.
 Pada masa bayi : sering berupa demam yang tidak
diketahui penyebabnya, nafsu makan
berkurang, gangguan pertumbuhan
berkurang, kadang – kadang diare atau kencing
sangat berbau.
 Pada usia prasekolah : sakit perut, muntah, demam, sering
kencing, dan mengompol.
 Pada usia sekolah :gejala spesifik makin nyata berupa
mengompol, sering kencing sakit waktu
kencing, atau sakit pinggang 4.
Manifestasi klinik

ISK bagian atas (ureter, pielum, dan ginjal) 


Demam dan sakit pinggang
ISK bagian bawah ( kandung kemih dan uretra) 
biasanya lebih ringan, umumnya berupa disuria,
polakisuria, atau kencing mengedan, tanpa demam.
Pada infeksi kronis atau berulang dapat terjadi tanda
– tanda gagal ginjal menahun atau hipertensi serta
ganguan pertumbuhan.
Diagnosis ISK

Anamnesis Anak :
sakit waktu
miksi,
Bayi : frekuensi
Neonatus – 2 bulan : demam, miksi
meningkat,
demam, apatis, berat
badan tidak naik, berat badan
nyeri perut
muntah, mencret,
anoreksia, problem sukar naik, atau pinggang,
minum dan sianosis
atau mengompol,
anoreksia. polakisuria,
atau urin yang
berbau
menyengat

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid 1. Jakarta
Diagnosis ISK

Pemeriksaan Fisik
Nyeri ketok Kelainan genital
sudut eksterna :
Fimosis, sinekia
Demam kostovertebral vulva,
, nyeri tekan hipospadia,
suprasimfisis
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anakepispadia,
Indonesia Jilid 1. Jakarta
Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan laboratorium yang terpenting untuk
menegakkan diagnosis Infeksi saluran kemih adalah
biakan urine dan pemeriksaan urine lengkap.
1.Biakan urin
penanpungan urin untuk pembiakan dapat dilakukan
dengan  3 cara :

 Urin pancaran tengah (midstream urien)


 Kateterisasi kandung kemih
 Pungsi kandung kemih (supra public puncture,SPP)
Diagnosis ISK
Cara penampungan Jumlah koloni Kemungkinan infeksi
Pungsi suprapubik Bakteri Gram Negatif : asal ada kuman >99%
Bakteri Gram Poditif : beberapa ribu

Kateterisasi kandung kemih >105 95%


104 – 105 Diperkirakan ISK
103 – 104 Diragukan, diulangi
Urin pancar tengah
Laki-laki >104 Diperkirakan ISK
Perempuan 3 x biakan > 105 95%
2 x biakan > 105 90%
1 x biakan > 105 80%
5 x 104 - 105 Diragukan, diulangi
104 – 5 x 104 (klinis simtomatik) Diperkirakan ISK, ulang
104 – 5 x 104 (klinis asimtomatik) Tidak ada ISK
< 104 Tidak ada ISK

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid 1. Jakarta
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan jumlah leukosit urin


 Leukosituria atau piuria → jumlah leukosit ≥ 5-6/LPB.

kadar ureum dan kratinin darah  mengetahui


derajat fungsi ginjal.

Pemeriksaan bakteri dengan pewarnaan gram


pada urin yang tidak disentrifus juga dapat dipakai
untuk diagnosis awal ISK.
Pemeriksaan Pencitraan
USG
 Dengan USG dapat dilihat:
 Struktur anatomis saluran kemih,
 Besar/ukuran ginjal
 Dilatasi darl pelviokalises, ureter dan anomali vesika urinaria.
 Batu saluran kemih
Foto Polos Abdomen
 dilakukan pada anak dengan persangkaan kuat ke arah batu saluran
kemih dan sebagai persiapan pyelografi intravena (PIV).
Pyelografi Intravena (PIV)
 memberikan gambaran tentang kemungkinan terjadinya pielonefritis
kronis dengan melihat bentuk dan besarnya kedua ginjal,
 asimetri antara kedua ginjal karena perbedaan bentuk dan ukurannya,
 kalises yang tumpul dan atau melebar atau terbentuknya jaringan
parut.
 Juga dapat ditemukan tanda – tanda kelainan kongenital maupun
kelainan obstruktif atau kelaianan anatomis.
Miksisio Uretrografi (MSU)
 Tujuan pemeriksaan ini untuk melihat:
 Refluks vesikoureter
 penyempitan pada muara uretra.

Scan DMSA (Dimercapto Succinic Acid)


 Dapat dipakai untuk membedakan antara ISK atas dan bawah.
 Untuk melihat parut ginjal
 Pada saat infeksi akut berlangsung, pada pyelonefritis akut →
terlihat gambaran “filIing defect"

DMSA: menunjukkan defek uptake


pada pole atas dan bawah ginjal kiri
Tata Laksana ISK
terapi empirik selama 7 – 10 hari
Parenteral Oral
Obat Dosis Frekuensi / umur bayi Amoksisilin 20 – 40 Tiap 8 jam
(mg/kgBB/hari) Ampisilin 50 - 100 Tiap 6 jam
Ampisilin 100 Tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
Augmentin 50 Tiap 8 jam
Tiap 6-8 jam (bayi > 1
Sefaleksin 50 Tiap 8 jam
minggu)
Sefotaksim 150 Tiap 6-8 jam Sefiksim 4 Tiap 12 jam
Gentamisin 5 Tiap 12 jam (bayi < 1 minggu) Nitrofurantoin 6 – 7 Tiap 6 jam
Tiap 24 jam (bayi > 1 minggu) *

Seftriakson 75 Sekali sehari Sulfisoksazole 120 – 150 Tiap 6-8 jam


Seftazidim 150 Tiap 6-8 jam *

Sefazolin 50 Tiap 8 jam


Trimetropim * 6 – 12 Tiap 6 jam
Tobramisin 5 Tiap 8 jam
Sulfametoksaz 30 – 60 Tiap 6- 8 jam
Ticarsilin 100 Tiap 6 jam
ol
*tidak direkomendasikan untuk neonatus dan penderita dengan inufisiensi ginjal
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid 1. Jakarta
Pemantauan
2 x 24 jam setelah
Obat pengobatan fase Frekuensi
Dosis
akut
(mg/kgBB/hari)
Sefiksim 4 1x malam
Gejala tidak hari
hilang
Nitrofurantoin * 1–2 Tiap 6 jam

Sulfisoksazole *
Ganti
50
antibiotik
Tiap 6-8 jam

Trimetropim * 2 Tiap 6 jam


Uji resistensi ulang 3 hari dan 1
Sulfametoksazole bulan 10
setelah pengobatan akut
Tiap 6-8 jam
distop. Juga tiap 3 bulan
kelainan anatomik maupun fungisonal yang menyebabkan
obstruksi
Pencegahan

 Banyak minum air


 Jangan menahan BAK

 Mencegah konstipasi jika ada disfungsi yang


berhubungan dengan dilatasi kronik rektum dengan feses
didalamnya.
 BAB yang teratur dapat mencegah ISK.

 Circumsisi pada bayi dan anak laki-laki


Prognosis

 ISK tanpa kelainan anatomis menpunyai prognosis lebih baik bila


dilakukan pengobatan pada fase akut yang andekuat dan disertai
pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang.

 Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan


kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun  telah
diberikan pengobatan yang andekuat dan dilakukan koreksi bedah ,
hal ini terjadi terutama pada penderita  dengan nefropati refluks.

 Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis, pengobatan yang


segera pada fase akut, kerjasama yang baik antara dokter, ahli bedah
urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya perburukan yang mengarah ke fase gagal ginjal kronis 1.
KESIMPULAN

ISK merupakan salah satu penyakit infeksi terbanyak kedua pada anak
setelah infeksi pernapasan.
Ditahun pertama kehidupan, penyakit ini banyak diderita oleh anak
laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan
Sirkumsisi bisa menurunkan risiko anak laki-laki terkena penyakit ini.
Etiologi dari penyakit ISK ini utamanya adalah bakteri Eschericia coli,
namun tidak menutup kemungkinan bakteri patogen lainnya
Proses patogenesis dari ISK terbagi menjadi dua cara yaitu ascending
route dan bloodborne.
Gejala awal dari ISK pada anak sangatlah tidak khas
Pengobatan untuk ISK utamanya adalah dengan antibiotik
pencegahan dengan cara menjaga higien dan sebaiknya pasien yang
pernah menderita ISK benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi ISK
berulang.
Daftar Pustaka

1. Rusdidjas, Ramayati R. Infeksi saluran kemih. Dalam: Alatas H, Tambunan T,


Trihono PP, Sardevi SO, penyunting. Buku ajar nefrologi anak. Edisi 2. Jakarta:
IDAI; 2002. h. 142-57.
2. Elder JS. Urinary tract infections. Dalam : Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB,
Stanton BF, penyunting. Nelson textbook of pediatric. Edisi Ke-18. Philadelphia:
Saunders Elsevier; 2007.
3. Fisher JD, Howes DS, Thornton SL. Pediatric urinary tract infection. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/. Diakses tanggal 7 Juni 2011.
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2. Jakarta:
Bagian Kesehatan Anak FKUI.
5.Faller A, Schünke M, Schünke G. The human body, an introduction to structure and
function. New York: Thieme; 2004. h. 444-8.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter
Anak Indonesia Jilid 1. Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai