Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

TB PARU
Oleh : Yoga Eka Pratama (2010730114)

Pembimbing : dr. Rahmat M. Memet, Sp.Rad


Definisi TB
• Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis
Epidemiologi TB
Etiologi TB
• Mycobacterium tuberculosis berbentuk
basil, tidak berspora dan tidak
berkapsul.
• Berukuran lebar 0,3 – 0,6 mm dan
panjang 1 – 4 mm.
• Dinding M. Tuberculosis sangat
kompleks, terdiri dari lapisan lemak
cukup tinggi (60%) terdiri dari asam
mikolat, lilin kompleks (complex-waxes),
trehalosa dimikolat yang disebut cord
factor, dan mycobacterial sulfolipids
yang berperan dalam virulensi
Patogenesis TB
Tuberkulosis Primer Droplet

Terisap/terhirup
Partikel mati/
Menetap di jaringan dibersihkan keluar
paru & berkembang Reaksi
hipersensitivitas oleh makrofag
biak di sitoplasma
makrofag selular (lambat) Dorman

1. Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat


Sarang 2. Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa
primer garis” fibrotik& kalsifikasi di hilus,(kuman dorman)
(fokus ghon) 3. Berkomplikasi & menyebar

Akan timbul
peradangan jaringan
Kompleks
getah bening&
primer
pembesaran jaringan
getah bening hilus
Patogenesis TB
Tuberkulosis Pasca
Primer
Infeksi
Kuman yg dorman endogen
pada tuberkulosis Tuberkulosis
primer sekunder
Imunitas
menurun

Granuloma berkembang
menghancurkan jaringan ikat
sekitarnya& bagian tengahnya Tuberkel Sarang dini
mengalami nekrosis
Berlokasi di regio atas paru (bagian apikal
Membentuk posterior lobus superior atau inferior
Jaringan
perkejuan
1. Meluas kembali & menimbulkan
sarang pnemonia baru
2. Memadat & membungkus diri
Cavitas Cavitas Sklerotik menjadi tuberkuloma
3. Bersih & menyembuh (open
healed cavity)
Diagnosis radiologi

Bayangan berawan, nodular di


segmen apikal dan posterior lobus Bayangan bercak
atas paru dan segmen superior milier
lobus bawah

Cavity Efusi pleura


Lesi TB
aktif
Diagnosis radiologi

Bayangan berawan,
nodular di segmen apikal
dan posterior lobus atas
paru dan segmen superior
lobus bawah
Diagnosis radiologi

cavitas
Diagnosis radiologi

Bayangan bercak
milier
Diagnosis radiologi

Fibrotik
Kalsifikas
Schwarte
i
Lesi TB
inaktif
Diagnosis radiologi

FIBROTIK
Diagnosis radiologi

kalsifikasi
Diagnosis radiologi

schwarte
 Identitas : Tn. Saeful
Anwar/LK/44thn
 Marker : ‘R’
 Tanggal : 21 Oktober 2013
 Posisi : PA
 Jenis foto : Foto polos Torax
 Syarat foto :
1. Simetrisasi : Simetris
( Jarak Sternoclavicula ke
processus spinosus sama kiri
dan kanan)
2. Kondisi Foto : Cukup
Tampak pulmo keseluruhan,
V.Th I-IV, foto tidak terpotong
(tampak sinus
costophrenicus
3. Inspirasi : Cukup )
(Diafragma terlihat, tampak
costa belakang 9 / 10 dan
costa depan 6
4. Sistema Tulang : Intak
(Lokasi dan sistema tulang
costa, scapula, clavicula
dan vertebra)
Foto layak dibaca
COR : tidak membesar (CTR<50%)
Aorta : tidak melebar , tidak meninggi , tidak ada
kalsifikasi
Sinus dan Diafragma : sinus costofrenikus kanan
dan kiri lancip, diafragma permukaan licin, kanan lebih
tinggi dari kiri
Paru - paru :
Kanan
 Hilus pada paru kanan tampak tidak menebal
 Corakan vaskular paru kanan ramai
 Tampak adanya infiltrat di lapang atas paru
kanan dengan kavitas kecil-kecil di dalamnya,
kalsifikasi (-)

Kiri
 Hilus pada paru kiri tampak tidak menebal
 Corakan vaskular paru kiri ramai
 Tampak adanya infiltrat minimal di lapang atas
paru kiri , kavitas (-) , kalsifikasi (-)

Trakea di tengah, kedua mediastinum superior tidak


melebar
Tulang dan soft tissue
 Tulang costae, clavicula, vertebra terlihat normal
 Tidak nampak adanya massa yang berlebih
pada soft tissue.

Kesan : Cor tak tampak kelainan


TB paru dupleks aktif
SARAN : foto thoraks top lordotik
Klasifikasi Tuberkulosis Menurut American
Tuberculosis Association

Tuberkulosis minimal Tuberkulosis lanjut Tuberkulosis sangat


(minimal tuberculosis) sedang (moderately lanjut (far advanced
: yaitu luas sarang- advanced tuberculosis) : yaitu
sarang yang tuberculosis) : yaitu luas daerah yang
kelihatan tidak luas sarang-sarang dihinggapi oleh
melebihi daerah yang yang bersifat bercak- sarang-sarang lebih
dibatasi oleh garis bercak tidak melebihi daripada klasifikasi
median, apeks, dan 2 luas satu paru, kedua di atas, atau
iga depan; sarang- sedangkan bila ada bila ada lubang-
sarang soliter dapat lubang, diameternya lubang, maka
berada dimana saja, tidak melebihi 4 cm. diameter keseluruhan
tidak harus berada kalau sifat bayangan semua lubang
dalam daerah sarang-sarang melebihi 4 cm.
tersebut di atas. tersebut berupa
Tidak ditemukan awan-awan yang
adanya lubang menjelma menjadi
(kavitas). daerah konsolidasi
yang homogen,
luasnya tidak boleh

Anda mungkin juga menyukai