POLIP NASI
IKRIMA AINAL QALBI 1210312087
RAHMI TRISNA YUSSY 1740312285
Beberapa literatur insiden 1-4% dan ada juga 1-20 per 1000 orang
dewasa
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI
Stadium II
Stadium I : : polip keluar
polip terbatas
dari meatus
Stadium III
pada meatus
Stadium 0 : media, tidak : polip nasi
media,
tidak ada
keluar dari rongga sudah
hindung. Tidak tampak di memenuhi
polip tampak pada
pemeriksaan rongga rongga
rinoskopi anterior. hidung tetapi hidung.
Terlihat pada
nasoendoskopi belum
seluruhnya
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
PATOGENESIS
Prolaps submukosa diikuti
• Teori Bernstein oleh reeepitelisasi dan
pembentukan kelenjar baru
Peningkatan penyerapan Na
oleh permukaan sel epitel
retensi air terbentuk polip
Tidak sensitif
TINJAUAN PUSTAKA
MIKROSKOPIS
Sukar
Hiposmia atau
mengeluarkan
anosmia
ingus
Anamnesis
• Sesuai dengan gejala klinis
• Hidung tersumbat dan rinore
• Menurun kemampuan menghidu
PF
• Terlihat dibagian atas dinding hidung lateral, mengelilingi
konka media.
• Rinoskopi anterior massa pucat berasal dari meatus
media dan mudah digerakkan
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan penunjang
• ANAMNESIS
Keluhan utama : hidung terasa tersumbat terutama hidung
kanan sejak 1 bulan yang lalu
LAPORAN KASUS
• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Hidung terasa tersumbat sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya
hidung kanan tersumbat hilang timbul sejak 1 tahun yang
lalu, kemudian menjadi menetap.
Pasien awalnya tidak menyadari adanya benjolan di hidung
kanan, sejak 1 bulan terakhir pasien menyadari akan adanya
benjolan.
Penciuman mulai berkurang sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan ini terjadi perlahan-lahan, makin lama makin susah
mencium bau-bauan.
Riwayat bersin-bersin > 5 kali terutama saat udara dingin
ada
Pasien mengalami kesulitan bernapas terutama melalui
hidung kanan sejak 1 bulan yang lalu, sehingga pasien
bernapas melalui mulut.
Riwayat terasa berat di kepala ada kadang-kadang terutama
LAPORAN KASUS
Adanya ingus yang mengalir ke tenggorok sejak 1
tahun yang lalu.
Riwayat gigi berlubang ada di geraham ke 3 kanan
atas.
Pasien mengeluhkan kedua telinganya terasa penuh
sejak 1 tahun yang lalu, bersifat hilang timbul
terutama saat hidung tersumbat.
Keluar cairan berupa nanah/darah dari telinga tidak
ada
Nyeri pada telinga tidak ada
Penurunan pendengaran tidak ada
LAPORAN KASUS
Rasa pusing berputar tidak ada
Riwayat demam dan batuk tidak ada
Nyeri menelan tidak ada
Sebelumnya pasien sudah berobat beberapa kali ke
puskesmas, diberi obat makan, dan cuci hidung tapi
tidak mengalami perbaikan, kemudian pasien
dirujuk ke RSAM Bukittinggi. Pasien sudah tiga
kali kontrol ke poliklinik RSAM Bukittinggi, dan
mendapat obat ciprofloxacin, metilprednisolon, dan
rhinofed.
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan sistemik
• Kepala : normocephal, rambut tidak mudah rontok
• Mata : konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikterik
• Toraks : jantung dalam batas normal
Paru dalam batas normal
• Abdomen : dalam batas normal
• Ekstremitas : dalam batas normal
LAPORAN KASUS
TELINGA
Atrofi - -
Jumlah perforasi - -
Perforasi Jenis - -
Kuadran - -
Pinggir - -
Tanda radang - -
Fistel - -
Mastoid Sikatrik - -
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Rinne (+) (+)
Tes garpu tala Schwabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Pemeriksaan Kelainan
Deformitas -
Kelainan kongenital -
Hidung luar Trauma -
Radang -
Massa -
SINUS PARANASAL
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
LAPORAN KASUS
RINOSKOPI ANTERIOR
Lapang
Lokasi - -
Sekret Jenis - -
Jumlah - -
Bau - -
LAPORAN KASUS
Edema
Edema Tidak dapat dinilai -
Permukaan Licin
Warna Merah muda
Septum
Spina -
Krista -
Abses -
Perforasi -
Lokasi Meatus superior Meatus superior
Bentuk Bulat lonjong Bulat lonjong
Ukuran 1x0,5 cm (2 buah) 0,5 x0,3 cm (1 buah)
Permukaan Licin Licin
Massa Warna Putih pucat Putih pucat
Konsistensi Lunak Lunak
Mudah digoyang + +
Pengaruh vasokonstriktor - -
LAPORAN KASUS
RINOSKOPI POSTERIOR: SULIT DINILAI
Warna - -
Mukosa Edem - -
Jaringan
- -
granulasi
LAPORAN KASUS
Umumnya usia
Laki-laki: 20-40 tahun, bisa
perempuan= 2,5:1 mengenai semua
usia
Keluhan hidung tersumbat
disebabkan oleh berbagai hal
seperti
• Kelainan septum
• Rinitis alergi
• Rinitis vasomotor termasuk rinitis
medikamentosa
• Polip hidung
HIdung tersumbat
unilateral, dan • Rinitis vasomotor
menetap tidak
berpindah-pindah dapat disingkirkan
Riwayat bersin-bersin
> 5 kali, mata berair,
hidung gatal terutama • Rinitis alergi
ketika dingin
Penciuman yang
berkurang menetap,
• Rinitis --> hilang
perlahan-lahan timbul
Rangsangan non spesifik seperti asap/ rokok, bau yang menyengat, parfum, minuman
Rinitis beralkohol, makanan pedas,dingin, pendingin dan pemanas ruangan dan lain-lain
vasomotor
Pada pasien ini ditemukan alah satu pencetusnya adalah dingin
Rinitis vasomotor biasanya hidung tersumbat bergantian kiri dan kanan tergantung
posisi pasien.
Pada pasien ini keluhan tidak bergantian kiri dan kanan dan tidak dipengaruhi posisi
pasien.
Peradangan
kronik mukosa Hidung
hidung dan tersumbat
sinus
Gangguan
Purulensi dari
keseimbangan
hidung
vasomotor
Peningkatan
cairan intersisial Gejala >8
dan edema minggu
mukosa hidung
Reepitelisasi
Peradangan/ dan
aliran Prolap pembentukan
turbulensi di submukosa kelenjar baru
KOM + penyerapan
ion Na
Stadium Polip
• Stadium 0 : tidak ada polip
• Stadium I : polip terbatas pada meatus media,
tidak keluar dari rongga hindung. Tidak tampak
pada pemeriksaan rinoskopi anterior. Terlihat pada
nasoendoskopi
• Stadium II : polipkeluar dari meatus media, tampak
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior
Polip cavum nasi dekstra stadium 3
Polip cavum nasi sinistra stadium 1
• Tujuan hilangkan keluhan, mencegah
komplikasi, dan mencegah rekurensi polip.
• Stadium I dan II kortikosteroid intranasal
dan/atau oral selama 4-6 minggu
• Jika tidak membaik terapi bedah. Dengan
TATALAKSANA ekstraksi polip senar polip atau dengan
analgesi lokal, etmiodektomi intranasal atau
ekstranasal untuk polip etmoid
• Terbaik: jika tersedia fasilitas endoskopi
dengan FESS (Functional Endoscopy Sinus
Surgery)
TERIMA KASIH