SINDROM NEFROTIK
negara berkembang
insidennya lebih tinggi. Di Perbandingan
Indonesia dilaporkan 6 per antara anak laki-laki
100.000 per tahun pada anak
3
keluhan edema palpebra atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai asites, efusi
pleura, dan edema genitalia
Klasifikasi lain SN
●
sindrom nefrotik sensitif steroid (SNSS) dan sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS)
●
namun jika tidak tertangani dengan baik dapat berkembang menjadi gagal ginjal terminal
Epidemiologi Laporan kasus di indonesia 6 per 100.000 pertahun pada anak < 14 tahun
●
●
Laki: wanita = 2:1
Etiologi
●
kongenital
●
primer/ idiopatik
●
sekunder
●
sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS)
hipoalbuminemia
Manifestasi Klinis
●
●
edema
●
hiperkolesterolemia
Diagnosis anamnesa : terdapat edema pada perut , tungkai, atau seluruh tubuh
●
●
pemeriksaan fisik: ditemukan edema
Pemeriksaa ●
●
Urinalisa
protein urin kuantitatif
Diagnosis ●
●
Acute Kidney Injury
angiodema
Acute post streptococcal glomeruloephiritis
Nama : TY
MR : 446209
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 9 tahun 10 bulan
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Minangkabau
Alamat : Cubadak Lilin, Agam
Sembab pada wajah sejak 1 minggu yang lalu, makin lama semakin
bertambah, sembab terutama terlihat pada pagi hari, sembab pada tungkai
dan alat kelamin tidak ada.
Perut terlihat membesar sejak 1 minggu yang lalu
Nyeri menelan tidak ada, riwayat nyeri menelan tidak ada
Batuk tidak ada
Nyeri dada tidak ada
Sesak napas tidak ada
Riwayat Persalinan
Lama hamil : 37-38 minggu
Cara lahir : Partus Pervaginam
Ditolong oleh : Dokter
Indikasi : Kala I fase laten
Berat lahir : 3200gram
Panjang lahir : 50 cm
Kesan : Riwayat kelahiran normal
Bayi Anak
ASI : 0-24 bulan Makanan utama : 3x/hari menghabiskan
Bubur Susu : 6-8 bulan 1 porsi
Daging : 7x/ minggu
Nasi Tim : 8-12 bulan
Ikan : 3x/minggu
Buah, biskuit : 8-12 bulan Telur : 3x/minggu
Susu Formula: 24 - 48 bulan Sayur : 4x/minggu
Buah : 3x/minggu
Kesan : Kualitas dan kuantitas cukup
Ayah Ibu
Nama Hendra Yuli Yanti
Umur 44 tahun 39 tahun
Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan Wiraswasta IRT
Perkawinan Pertama Pertama
Penyakit yang pernah Tidak ada Tidak ada
diderita
Vital Sign
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : Composmentis Kooperatif
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Frekuensi nadi : 92 x/menit
Frekuensi nafas : 19 x / menit
Suhu : 36,5 °C
Edema : wajah dan kelopak mata
Ikterus : tidak ada
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Pemeriksaan Fisik
29
Inspeksi : Normochest, simetris kiri dan kanan (statis dan dinamis), retraksi dinding dada (-)
Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi: Suara napas vesikular, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Batas atas; RIC 2, kanan; LSD, kiri; 1 jari medial LMCS RIC 5
Auskultasi : Irama teratur, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba,
lingkar perut 60 cm.
Perkusi : Timpani
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Punggung : Tidak ada kelainan
Genitalia : A1P1G1, edema skrotum (-)
Anggota gerak : Udema pretibia (-), akral hangat, CRT < 2 detik
Penatalaksanaan
Nutrisi dan Medikamentosa
MBRG 1900 kkal (protein 3 gram)
Prednison full dose 3 x 4 tablet (1 tab:5mg)
Lasix 1 x 40 mg
KCl 2x250 mg
Captopril 3 x 5 mg
Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam
Follow up
Tanggal Hasil Pemeriksaan Planning
19 Maret S/ P/
2018 - sembab pada wajah dan kelopak mata berkurang - MBRG 1900 kkal
- sembab pada tungkai (-) (protein 3 gram)
- perut makin membesar (-) - Prednison 3 x 4 tablet
- BAB (+) (1 tablet: 5mg)
- BAK lancar, warna kekuningan, jernih, nyeri saat - Lasix 1 x 40 mg
BAK (-) - KCl 2x250 mg
O/ - Captopril 3 x 5 mg
BB : 31.5 kg
Kulit : teraba hangat, turgor kembali cepat
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
edema palpebra ada
Paru : suara napas vesikular, rhonki dan weezing tidak
ada
Jantung : irama jantung teratur, murmur (-), galop -
Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal, lingkar
perut 61 cm
Ekstremitas : akral hangat, edema pretibia (-), CRT< 2
Diuresis :
Intake : 1850
Output : 1900
IWL : 630
Balanse Cairan : -730
Diuresis : 2,5 cc/kgbb/jam
Follow up
36
Tanggal Hasil Pemeriksaan Planning
19 Maret S/ P/
2018 - sembab pada wajah dan kelopak mata berkurang - MBRG 1900 kkal
- sembab pada tungkai (-) (protein 3 gram)
- perut makin membesar (-) - Prednison 3 x 4 tablet
- BAB (+) (1 tablet: 5mg)
- BAK lancar, warna kekuningan, jernih, nyeri saat - Lasix 1 x 40 mg
BAK (-) - KCl 2x250 mg
O/ - Captopril 3 x 5 mg
BB : 31.5 kg
Kulit : teraba hangat, turgor kembali cepat
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
edema palpebra ada
Paru : suara napas vesikular, rhonki dan weezing tidak
ada
Jantung : irama jantung teratur, murmur (-), galop -
Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal, lingkar
perut 61 cm
Ekstremitas : akral hangat, edema pretibia (-), CRT< 2
Diuresis :
Intake : 1850
Output : 1900
IWL : 630
Balanse Cairan : -730
Diuresis : 2,5 cc/kgbb/jam
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
37 DISKUSI
sembab tidak
dirasakan pada kedua
tungkai bawah dan
alat kelamin tidak ada
Edema : “Underfilled theory”
albuminuria
hipoalbuminemia
Edema
Edema : “Overfilled theory”
Retensi natrium renal primer mengakibatkan ekspansi volume plasma
dan cairan ekstraseluler. Overfilling cairan ke dalam ruang interstisial
menyebabkan terbentuknya edema
DISKUSI
TERIMA
KASIH