KOMPLIKASI
Gagal nafas
RENJATAN ANAFILAKSIS
PENGERTIAN
Renjatan anafilaksasi adalah keadaan gawat darurat yang ditandai dengan (hipotensi) penurunan tekanan darah sistolik <
90 mmHg akibat respons hipersensitivitas tipe I (adanya reaksi antigen dengan antibody Ig E)
DIAGNOSIS
Hipotensi, takikardi, akral dingin, oliguria yang dapat disertai gejala klinis lain berupa :
Reaksi sistemik ringan : rasa geli / gatal serta hangat, rasa penuh di mulut, dan tenggorokan, hidung tersumbat dan
terjadi edema di sekitar mata, kulit gatal, mata berair, bersin – bersin, onset biasanya 2 jam setelah paparan antigen
Reaksi sistemik sedang : seperti reaksi sistemik ringan, ditambah spasme bronkus dan atau edema saluran nafas,
sesak, batuk, mengi, angioedema, urtikaria menyeluruh, mual, muntah, gatal, badan terasa hangat, gelisah, onset
seperti reaksi anafilaktif ringan
Reaksi sistemik berat : terjadi mendadak, seperti reaksi sistemik ringan dan sedang yang bertambah berat. Spasme
bronkus, edema laring, suara serak, stridor, sesak nafas, sianosis, henti nafas. Edema dan hipermotilitas saluran cerna
sehingga sakit menelan, kejang perut diare dan muntah. Kejang uterus, kejang umum. Gangguan kardiovaskular,
aritmia jantung, koma.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin, ureum, kreatinin, elektrolit, analisis gas darah, EKG
TERAPI
Untuk renjatan :
Adrenalin larutan 1 : 100, 0,3 – 0,5 ml subkutan / intramuskular pada lengan atas atau paha. Bila renjatan anafilaksasi
disebabkan sengatan serangga berikan suntikan adrenalin kedua 0,1 – 0,3 ml pada tempat sengatan kecuali bila
sengatan di kepala, leher, tangan dan kaki. Terapi dapat dilanjutkan dengan infus adrenalin 1 ml (1 mg) dalam
dekstrosa 5% 250 cc dimulai dengan kecepata 1 ug/menit dapat ditingkatkan sampai 4 ug/menit sesuai keadaan
tekanan darah. Hati – hati pada orang tua dengan kelainan jantung atau gangguan kardiovaskular lainnya.
Pasang tourniquet proksimal dari suntikan atau sengatan serangga, dilonggarkan 1 – 2 menit setiap 10 menit
Oksigen bila sesak, mengi, sianosis 3 – 5 l/menit dengan sungkup atau kanul nasal
Antihistamin intravena, intramuskular atau oral
PENGERTIAN
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi dekompensasi metabolik akibat defisiensi insulin absolut atau relatif dan
merupakan komplikasi akut diabetes militus yang serius. Gambaran klinis utama ketoasidosis diabetikum (KAD)
adalah hiperglikemia, ketosis, dan asidosis metabolik, faktor pencetus : infeksi, infark miokard akut, pankreatitis
akut, penggunaann obat golongan steroid, penghentian atau pengurangan dosis insulin.
DIAOGNOSIS
Klinis :
Keluhan poliuri, polidipsi
Riwayat berhenti menyuntik insulin
Demam / infeksi
Kesadaran : kompos mentis, delirium, koma
Pernapasan cepat dan dalam (Kussmaul)
Dehidrasi (turgor kulit menurun, lidaj dan bibir kering)
Dapat disertai syok hipovolemik
TERAPI PRINSIP Tatalaksana Umum
Rehidrasi Oksigen bila PO2 < 80 mmHg
Antibiotik adekuat
Regulasi cepat, glukosa darah
dengan pemberian insulin kerja Heparin : Bila ada KID satau
cepat hiperosmolar ( > 380 mOsm/L). Terapi
disesuaiakan dengan pemantauan
Koreksi elektrolit dan asam basa klinis.
Antibiotika yang adekuat Tekanan darah, frekuensi nadi,
frekuensi pernafasan, temperatur
Terapi Supportif setiap jam,
Kesadaran setiap jam,
Keadaan hidrasi (turgor, lidah) setiap
jam,
Produksi urin setiap jam, balans
cairan,
Cairan infus yang masuk setiap jam,
Dan pemantauan laboratorik (lihat
pemeriksaan penunjang).
HIPOGLIKEMIA
PENGERTIAN DIAGNOSIS
Hipoglikemia adalah keadaan dimana Gejala dan tanda klinis :
kadar glukosa darah < 60 md/dL, atau
kadar glukosa darah < 80 mg/dL dengan
Stadium parasimpatik : lapar, mual, tekanan darah
gejala klinis. Hipoglikemia pada DM turun
terjadi karena : Stadium gangguan otak ringan : lemah, lesu, sulit
Kelebihan obat / dosis obat : bicara, kesulitan menghitung sementara
terutama insulin, atau obat Stadium simpatik : keringat dingin pada muka, bibir
hipoglikemia oral
atau tangan gemetar
Kebutuhan tubuh akan insulin yang
relatif menurun : gagal ginjal kronik,
Stadium gangguan otak berat : tidak sadar, dengan
pasca persalinan atau tanpa kejang
Asupan makan tidak adekuat : jumlah
kalori atau waktu makan tidak tepat PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kegiatan jasmani berlebihan. Kadar glukosa darah (GD), tes fungsi ginjal, tes fungsi
hati, C-peptide
TERAPI Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga
hipoglikemia)
Stadium permulaan (sadar)
PENGERTIAN TERAPI
Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah sindrom yang ditandai oleh penurunan laju Asupan nutrisi
filtrasi glomerulus secara mendadak dan cepat (hitungan jam – minggu) yang
mengakibatkan terjadinya retensi produk sisa nitrogen seperti ureum danm Kebutuhan kalori 30 kal/kgBB ideal/hari
kreatinin. Peningkatan kreatinin serum 0,5 mg/dl dari nilai sebelumnya, pada GGA tanpa komplikasi; kebutuhan
penurunan CCT hitung sampai 50 % atau penurunan fungsi ginjal yang ditambah 15 – 20 % pada GGA berat
mengakibatkan kebutuhan akan dialisis. (terdapat komplikasi / stres)
Kebutuhan protein 0,6 – 0,8 gram/kgBB ideal
DIAGNOSIS / hari pada GGA tanpa komplikasi; 1 – 1,5
Terdapat kondisi yang dapat menyebabkan GGA : gram/kgBB ideal/hari pada GGA berat
Pre – renal : akibat hipoperfusi ginjal (dehidrasi, perdarahan, penurunan Perbandingan karbohidrat dan lemak 70 : 30
curah jantung dan hipotensi oleh sebab lain) Suplementasi asam amino tidak dianjurkan
Renal : akibat kerusakan akut parenkim ginjal (obat, zat kimia / toksin,
iskemi ginjal, penyakit glomerular)
Post-renal : akibat obstruksi akut traktus urinarius (batu saluran kemih, Asupan cairan → tentukan status hidrasi pasien,
hipertrofi prostat, keganasan ginekologis) catat cairan yang masuk dan keluar tiap hari,
pengukuran BB setiap hari bila memungkinkan,
dan pengukuran tekanan vena sentral bila ada
Fase gagal ginjal akut adalah anuria (produksi urin < 100 mg/24 jam), oliguria
(produksi urin < 400 ml/24 jam), poliuria (produksi urin > 3.500 ml/24 jam) fasilitas.
Koreksi gangguan asam basa
Koreksi gangguan elektrolit
Asupan kalium dibatasi < 50 mEq/hari. Hindari makanan yang banyak mengandung kalium. Obat yang mengganggu ekskresi kalium seperti penghambat ACE
dan diuretik hemat kalium, dan cairan / nutrisi parenteral yang mengandung kalium
Bila terdapat hipokelsemia ringan diberikan koreksi per oral 3 – 4 gram per hari dalam bentuk kalsium karbonat, bila sampai timbul tetani, diberikan
kalsium glukonas 10 % IV
Bila terdapat hiperfosfatemia, diberikan obat pengikat fosfat seperti aluminium hidroksida atau kalsium karbonat yang diminum bersamaan dengan makan
Indikasi dialisis ;
Oliguria
Anuria
Hiperkalemi (K > 6,5 mEq/I)
Asidosis berat (pH < 7,1)
Azotemia (ureum > 200 mg/dl)
Edema paru
Ensefalopati uremikum
Perikarditis uremik
Disnatremia berat (Na> 160 mEq/I atau < 115 mEq/I)
Hipertermia
Kelebihan dosis obat yang dapat didialisis (keracunan)
HEMATEMESIS MELENA
PENGERTIAN
Hematemesis adalah muntah darah berwarna hitam ter yang berasal dari
saluran cerna bagian atas. Melena adalah buang air besar (BAB) berwarna
hitam ter yang berasal dari saluran cerna bagian atas. Yang dimaksud saluran
cerna atas (proksimal) adalah diatas ligamentum Treitz, mulai dari jejunum
proksimal, duodenum, gaster, dan esofagus.
DIAGNOSIS
Muntah dan BAB darah warna hitam dengan sindrom dispepsia, bila ada
riwayat makan obat OAINS, jamu pegal linu, alkohol yang menimbulkan
erosi / ulkus peptikum, riwayat sakit kuning/hepatitis. Keadaan umum pasien
sakit ringan sampai berat, dapat disertai gangguan kesadaran (prekoma /
koma hepatikum), dapat terjadi syok hipovolemik
PEMERIKSAAN PENUNJANG Farmakologis
DPL, hemostasis lengkap atau masa Transfusi darah PRC (sesuai perdarahan yang terjadi
pendarahan, masa pembekuan, dan Hb). Pada kasus varises transfusi sampai dengan
masa protrombin, elektrolit (Na, K, Hb 12 gr %
Cl), pemeriksaan fungsi hati Sementara menunggu darah dapat diberikan pengganti
(cholinesterase, albumin/globulin,
plasma (misalnya dekstran / hemacel) atau NaCl 0,9 %
SGOT, SGPT, petanda hepatitis B
atau RL
dan C), endoskopi SCBA diagnostik
atau foto rontgen OMD, USG hati. Bila ada gangguan hemostasis obati sesuai kelainan
PENGERTIAN DIAGNOSIS
Krisis Hipertensi adalah keadaan hipertensi yang memerlukan Anamnesis : Riwayat hipertensi dan
penurunan tekanan darah segera karena akan mempengaruhi terapinya, kebutuhan minum obat
keadaan pasien selanjutnya. Tingginya tekanan darah bervariasi, pasien, tekanan darah rata – rata,
yang terpenting adalah cepat naiknya tekanan darah. riwayat pemakaian obat – obat
Dibagi menjadi dua : simpatomimetik dan steroid, kelainan
hormonal, riwayat penyakit kronik
Hipertensi emergency : situasi dimana diperlukan penurunan
lain, gejala – gejala serebral, jantung,
tekanan darah yang segera dengan obat antihipertensi parenteral
dan gangguan penglihatan
karena adanya kerusakan organ target akut atau progresif
Hipertensi urgency : Situasi dimana terdapat peningkatan
Pemeriksaan fisis : Tekanan darah
tekanan darah yang bermakna tanpa adanya gejala yang berat pada kedua ekstremitas, perabaan
atau kerusakan organ progresif dan tekanan darah perlu denyut nadi perifer, bunyi jantung,
diturunkan dalam beberapa jam. adanya edema atua tanda
penumpukan cairan
TERAPI
Target terapi hipertensi emergency sampai tekanan darah diastolik kurang lebih 110 mmHg atau
berkurangnya mean arterial blood pressure 25 % (pada strok penurunan hanya boleh 20 % setelah
diyakinkan tidak ada tanda hipoperfusi organ, penurunan dapat dilanjutkan dalam 12 – 16 jam
selanjutnya sampai mendekati normal. Penurunan tekanan darah pada hipertensi urgency dilakukan
secara bertahap dalam waktu 24 jam.