• Riwayat Kebiasaan:
• Pasien merokok selama 3 tahun frekuensi 1-2 batang/hari
• Riwayat minum alkohol disangkal
• PEMERIKSAAN FISIK
• STATUS GENERALIS
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital : Tekanan Darah 195/120mmHg
• Nadi : 85 x/menit
• Respirasi : 22 x/menit
• Suhu : 36.7oC
• Kepala/leher : Conjungtiva anemis (+/+), sklera
ikterik (-/-)
• Pembesaran KGB : tidak ada
• Thorax, Jantung : dalam batas normal
• Paru : dalam batas normal
• Abdomen : dalam batas normal
• Ekstremitas : dalam batas normal
STATUS OPTHALMOLOGIS
OD PEMERIKSAAN OS
3/60 Visus 3/60
16,9 TIO 16,7
Orthoforia Orthoforia
Posisi Bola Mata
Edema (-), Hiperemis (-) spasme (-) Edema (-), Hiperemis (-) spasme (-)
Palpebra
Tenang Tenang
Konjungtiva
DIAGNOSIS KERJA
1. Retinopati Hipertensi Grade IV ODS
2. Hipertensi Emergency
DIAGNOSIS BANDING
1. Optic Neuropati
2. Retinopati diabetikum.
3. Kelainan Refraksi
4. Retinitis Pigmentosa
PEMERIKSAAN ANJURAN
Darah Lengkap ASTO
Gula darah sewaktu, Gula darah puasa Urin Rutin
Lipid Profile
Fungsi Ginjal
• IX. PENATALAKSANAAN
• Medikamentosa
Artificial Tears 6dd gtt I ODS
• Non medikamentosa
-Rujuk ke Instalasi Gawat Darurat untuk penanganan
Hipertensi Emergensi
-Pasien dianjurkan bedrest dengan sudut 30-45o untuk
mengarahkan pendarahan agar bisa cepat diserap tubuh.
-Hindari obat seperti aspirin dan antikoagulan lainnya.
-Konsulkan ke spesialis penyakit dalam untuk pengontrolan
hipertensi
-Jika terdapat gejala seperti melihat tirai, dan masih ada
pendarahan yang menetap setelah 2-3 bulan terkontrolnya
penyakit penyebab maka harus di operasi.
Follow Up
Tanggal/Jam T (mmHg) N (bpm) R (x/menit) S (oC)
13-02-18/ 09.55 130/80 112 20 36,6
Poli Penyakit Dalam
S: Nyeri kepala berkurang
O: Kes: CM
KU: baik
A: Hipertensi Terkontrol
Retinopati Hipertensi Grade IV ODS
P: Amlodipin 10 mg (1-0-0)
Captopril 25 mg (1-1-1)
Cek Ureum, creatinin, asam urat, Gula darah
Sewaktu,Cholesterol, HDL,LDL, Trigliserida
Hasil Lab tanggal 13-02-18
Chol (mg/dL) 161, 79
Crea-P 9,45 (Duplo)
Glu (mg/dl) 90.40
HDL – C (mg/dl) 41,55
LDL-C 104,54
Trigliserida 87,68
Urea 80,19
Asam Urat (mg/dl) 7,42
Tanggal/Jam T (mmHg) N (bpm) R (x/menit) S (oC)
14-02-18/ 09.55 130/60 119 20 36,5
Poli Penyakit Dalam
S: Kontrol hasil darah
Nyeri kepala berkurang
O: Kes: CM
KU: baik
A: Hipertensi Terkontrol
Retinopati Hipertensi Grade IV ODS
Hiperuricemia
P: Amlodipin 10 mg (1-0-0)
Captopril 25 mg (1-1-1)
Calos 3x1
Hasil USG Abdomen 15-2-2018
• Hepar
Hepar tidak membesar, sudut tajam, permukaan rata, tidak tampak bayangan nodul/massa. Vena porta
dan vena hepatika tidak melebar. Tidak tampak koleksi cairan.
• Kandung empedu
Besar normal, dinding tidak menebal. Batu (-) Duktus biliaris intra/ekstrahepatal : tidak melebar, tidak
tampak bayangan hiperekoik dengan Accoustic Shadow.
• Spleen
Ukuran tidak membesar, tekstur parenkim homogen halus, tidak tampak nodul/massa. Vena lienalis tidak
melebar.
• Pankreas
Besar normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen, tidak tampak massa/kalsifikasi. Duktus
pankreatikus tidak melebar
• Ginjal Kanan
Ukuran mengecil, ekhogenitas parenkim meningkat. Batas tekstur parenkim dengan central echokompleks
tidak jelas. Batu (-). Sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi
• Ginjal Kiri
Ukuran normal, ekhogenitas parenkim meningkat. Batas tekstur parenkim dengan central echokompleks
tidak jelas. Batu (-) sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi
• Vesica Urinaria
Tidak terisi
Kesimpulan
• Menyokong Chronic Kidney Disease Grade V
Tanggal/Jam T (mmHg) N (bpm) R (x/menit) S (oC)
15-02-18/ 10.18 130/60 119 20 36,5
Poli Penyakit Dalam
S: Nyeri kepala berkurang
Kontrol hasil USG abdomen
O: Kes: CM
KU: baik
A: Hipertensi Terkontrol
Retinopati Hipertensi Grade IV ODS
Hiperuricemia
CKD stage V
P: Amlodipin 10 mg (1-0-0)
Captopril 25 mg (1-1-1)
Calos 3x1
Aminefron 3x4
Tanggal/Jam T (mmHg) N (bpm) R (x/menit) S (oC)
16-02-18/ 09.55 130/60 119 20 36,5
Poli Mata
S: Penglihatan kabur (+) berkurang
Nyeri kepala (-)
Nyeri pada mata (-)
O: Kes: CM
KU: baik
Visus :
OD : 6/60
OS : 5/60
Funduskopi
ODS : Perdarahan retina berkurang, Flame shapped (+) Macular star (+), cotton wool spot, arteri
: vena 1:4, edema papil (+)
Hipertensi Terkontrol
A: Retinopati Hipertensi grade IV ODS
Hiperuricemia
CKD stage V
P:
Tanggal/Jam T (mmHg) N (bpm) R (x/menit) S (oC)
17-02-18/ 09.55 120/70 94 20 36,5
Poli Mata
S: Mata kabur berkurang
Nyeri kepala (-)
Nyeri pada mata (-)
O: Kes: CM
KU: baik
Visus :
OD 6/60
OS : 5/60
Funduskopi
ODS : Perdarahan retina berkurang, Flame shapped (+) Macular star (+), cotton wool spot, arteri :
vena 1:4, edema papil (+)
Hipertensi Terkontrol
A: Retinopati Hipertensi
Hiperuricemia
CKD stage V
Cek Darah Lengkap, Ureum, Creatinin, SGPT, SGOT
P: Urine Rutin
ASTO
Tanggal/Jam T (mmHg) N (bpm) R (x/menit) S (oC)
26-02-18/ 09.55 130/60 119 20 36,5
Poli Mata
S: Mata kabur berkurang
Nyeri kepala (-)
Nyeri pada mata (-)
Kontrol hasil darah
O:
Kes: CM
KU: baik
Visus :
OD 6/60
OS : 5/60
Funduskopi
ODS : Perdarahan retina berkurang, Flame shapped (+) Macular star (+), cotton wool spot, arteri
: vena 1:4, edema papil (+)
A: Hipertensi Terkontrol
Retinopati Hipertensi
Hiperuricemia
CKD stage V
P:
Hasil Lab tanggal 17-02-17
SGOT (U/l) 10
SGPT (U/l) 23
ASTO Negatif
Urin Rutin
Makroskopis
Protein negatif
Reduksi negatif
Keton negatif
Urobilinogen negatif
Bilirubin Negatif
Haemoglobin Negatif
Eritrosit Negatif
Leukosit Negatif
Urin Rutin
Makroskopis
Protein negatif
Reduksi negatif
Keton negatif
Urobilinogen negatif
Bilirubin Negatif
Haemoglobin Negatif
Eritrosit Negatif
Leukosit Negatif
BAB III Lapisan dalam retina
TINJAUAN PUSTAKA mendapatkan suplai darah dari
arteri retina sentralis. Arteri ini
Anatomi Retina berasal dari arteri oftalmikus
yang masuk ke mata bersama-
sama dengan nervus optikus dan
bercabang pada permukaan
dalam retina. Arteri sentralis
merupakan arteri utuh dengan
diameter kurang lebih 0,1 mm.
Ia merupakan suatu arteri
terminalis tanpa anastomose
dan membagi menjadi empat
cabang utama. Sementara itu,
lapisan luar retina tidak
mempunyai vaskularisasi. Bagian
ini mendapatkan nutrisinya
melalui proses difusi dari lapisan
koroid. Arteri retina biasanya
berwarna merah cerah, tanpa
disertai pulsasi manakala vena
retina berwarna merah gelap
dengan pulsasi spontan pada
diskus optikus.1
Secara histologis, lapisan-lapisan retina terdiri atas 10 lapisan,
mulai dari sisi dalam adalah sebagai berikut:1,10
• Retinopati Hipertensi
• Retinopati hipertensi adalah kelainan atau perubahan vaskularisasi retina
pada penderita hipertensi.10 Hipertensi arteri sistemik merupakan tekanan
diastolik > 90 mmHg dan tekanan sistolik > 140 mmHg. Jika kelainan dari
hipertensi tersebut menimbulkan komplikasi pada retina maka terjadi
retinopati hipertensi.7
•
• Epidemiologi Retinopati Hipertensi
• Tanda-tanda perubahan mikrovaskular pada retinopati hipertensi
biasanya tampak pada orang dewasa usia ≥ 40 tahun dengan atau tanpa
riwayat diabetes dan hipertensi. Berdasarkan penelitian Ratindra Nath
Mondal, et al pada tahun 2017 dari 313 pasien hipertensi, prevalensi laki-
laki lebih mengalami retinopati hipertensi lebih banyak dibandingkan
wanita (66.1% vs. 33.9%), dengan rata- rata usia 51,80 tahun. Rata- rata
waktu yang dibutuhkan sampai menjadi retinopati adalah 6,73 tahun
(minimal 3 bulan, maksimal 30 tahun). Prevalensi pasien usia 18-29 tahun
dengan retinopati hipertensi sebesar 28,57% (2 pasien). 4, 12
• Klasifikasi Retinopati Hipertensi
• Klasifikasi retinopati hipertensi pertama kali dibuat pada tahun 1939 oleh Keith
Wagener Barker. Klasifikasi dan modifikasi yang dibuat didasarkan pada hubungan
antara temuan klinis dan prognosis yaitu tediri atas empat kelompok retinopati
hipertensi.
Tabel 1 . Klasifikasi Keith-Wagener-Barker (1939) 10
Stadium Karakteristik
Hasil pemeriksaan funduskopi pada pasien Peningkatan tekanan darah akut biasanya
ditemukan retinal hemorrhage, Flame menyebabkan vasokonstriksi pembuluh
shaped, edema papil, batas tidak tegas, darah retina yang reversibel, sedangkan
macular star, A/V 1:4, cotton wool spot. Hal pada kasus krisis hipertensi dapat
ini menunjukkan pada pasien terjadi menyebabkan edema diskus optikus.
peningkatan tekanan darah akut pada akibat Hipertensi yang berkepanjangan atau berat
gagal ginjal kronik yang terjadi sebelumya. menyebabkan perubahan vaskular eksudatif,
sebagai konsekuensi kerusakan endotel dan
nekrosis. Perubahan lain (misalnya
penebalan dinding arteriole, nicking
arteriovenous) biasanya memerlukan
peningkatan tekanan darah tinggi yang
menahun. Tanda- tanda lain seperti
penyempitan fokal arteriolar, perdarahan
retina, mikroaneurisma, dan cotton- wool
spots lebih menunjukkan keparahan dari
hipertensi akut.
Pembahasan
kasus teori
Dari hasil pemeriksaan funduskopi pada Klasifikasi retinopati pada pasien ini
pasien ditemukan retinal hemorrhage, menurut Keith-Wagener-Barker termasuk
Flame shaped , edema papil, batas tidak stadium IV yaitu terdapat papil edema,
tegas, macular star, A/V 1:4, Cotton wool menurut scheihe stadium IV yaitu terdapat
spot cotton exudate, dengan perdarahan yang
terjadi akibat diastol di atas 120 mmHg,
edema papil dengan eksudat star figure,
disertai keluhan penglihatan menurun.
Klasifikasi modifikasi scheihe termasuk
stadium IV yaitu terdapat perdarahan retina
dan atau eksudat disertai papiledema,
menurut klasifikasi berat ringannya tanda-
tanda yang terlihat pada retina , pasien
termasuk tipe accelerated yaitu tanda-tanda
retinopati moderate dengan papiledema
dan dapat disertai kebutaan. Asosiasi berat
dengan mortalitas dan gagal ginjal. Menurut
klasifikasi di bagian ilmu penyakit mata
RSCM pasien termasuk tipe IV yaitu
hipertensi progresif dimana terdapat edema
Pembahasan
kasus teori