Oleh :
Nama : Niswatun Hasanah Sukardi
Stb : 111 2017 2040
Pembimbing :
Dr. Dr. H. Andi Salahuddin, Sp.An-KAR
Nama : Ny. S
Umur : 75 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Kondo, Tana Toraja
Agama : Islam
No.RM : 2757xx
MRS Tanggal : 18 Januari 2020
ANAMNESA
Mata
•Eksoptalmus/enoptalmus : (-)
•Gerakan : Segala arah baik
•Tekanan bola mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
•Kelopak mata : Edema palpebra (-)
•Konjungtiva : Anemis (-/-)
•Sklera : Ikterus (-/-)
•Kornea : Jernih
•Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
THT
• Telinga : Bentuk normal, simetris, lubang lapang, serumen (-/-)
• Hidung : Bentuk normal, sekret (-/-)
• Bibir : Sianosis (-), Kering (-), pucat (-)
• Tonsil : T1-T1 hiperemis (-)
• Faring : Hiperemis (-)
• Lidah : Lidah kotor (-)
• Mukosa mulut : Koplik spot (-)
• Leher : Simetris, pembesaran KGB tidak ada
Thoraks
Inspeksi
• Bentuk : Simetris kiri dan kanan
• Sela iga dalam batas normal, retraksi (-)
• Pembuluh darah tidak ada kelainan
Palpasi
• Nyeri tekan epigastrik (-)
• Fokal Fremitus Normal
Perkusi
• Batas paru hepar : ics vi dekstra anterior
• Batas paru belakang kanan setinggi columna vertebra IX dekstra
• Batas paru belakang kiri setinggi kolumna vertebra thorakal x sinistra
Auskultasi
• Bunyi nafas : Vesikuler
• Bunyi tambahan : Ronchi -/- wheezing -/-
Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak,
• Perkusi : Batas jantung kanan ICS IV line parasternalis dekstra, batas kiri jantung
ICS V linea midclavicularis sinistra
Ektremitas
•Inspeksi : Tidak ada deformitas, edem (-), palmar eritem
•Palpasi : Akral teraba dingin.
•Lain-lain : Tidak ada
Status Neurologik
GCS : E2M5V2
Fungsi Kortikal Luhur : Normal
1 3
M:
1 3
N
RF:
N
• Seorang pasien perempuan usia 75 tahun dibawa ke UGD RSUD Makassar oleh keluarga
dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 5 hari yang lalu, awalnya pasien sedang
tidur, sebelum itu pasien sempat mengeluhkan sulit berbicara dan kaku pada
tangan dan kaki sebelah kanan.
• Sakit kepala atau mual tidak diketahui. Riw. HT (+) tidak berobat teratur
• TD : 131/68 mmHg
• Riwayat Keluarga dengan keluhan yang sama tidak diketahui.
• GCS E2M5V2
• Refleks cahaya langsung +/+
• Refleks kornea +/+
• Fungsi motorik diadapatkan menurun pada ekstremitas atas dan bawah dextra.
• Refleks fisiologis tubuh sebelah kanan menurun.
• Refleks patologis: Babinski (+) sebelah kanan.
DIAGNOSIS
Non Haemoraghic Stroke
PENATALAKSANAAN
Nonfarmakologi Farmakologi
• Follow Up : GCS+TTV • IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
• Head up 30° • Inj. Dexamethasone 5mg/6j/IV
• O2 adekuat • Inj. Asam Tranexamat 500mg/8j/IV
• Pasang kateter urin • Inj. Citicholine 200mg/12jam/IV
• Konsul Ts Neuro • Inj. Ranitidin 50mg/8j/IV
• Rawat ICU • Inj. Vit.K 1amp./12j/IV
• Manitol 6x100mg
PROGNOSIS
Assesment:
Non Hemoragic Stroke
Follow Up harian (20-1-2020)
S: P:
Pasien mulai sadar, lemah ekstremitas • IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
atas dan bawah sebelah kanan
• Inj. Ceftriaxone 1gr/12j/IV
O:
• Inj. Fenatnyl 20mcg/jam/SP
B1: Napas spontan via NRM, SpO2:
100%, RR: 19x/ menit • Inj. Dexamethasone 5mg/6j/IV
B2: TD: 156/73 mmHg, HR: 49x/menit • Inj. Asam Tranexamat 500mg/8j/IV
B3: GCS E4M6V5, RCTL +/+, RCL +/+, • Inj. Citicholine 200mg/12jam/IV
Pupil isokor, suhu: 37℃ • Inj. Ranitidin 50mg/12j/IV
B4: Produksi urine 850 cc via kateter, • Inj. Paracetamol 500mg/12j/drips
warna kuning pekat
• Inj. Vit.K 1amp./12j/IV
B5: Peristaltik (+) kesan normal
• Manitol 2x100mg
B6: Edema Ekstremitas (-)
Assesment:
Non Hemoragic Stroke
Follow Up harian (21-1-2020)
S: P:
Pasien mulai sadar, lemah ekstremitas atas • IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
dan bawah sebelah kanan, batuk (+) kadang-
kadang, lendir (-) • Inj. Ceftriaxone 1gr/12j/IV
O: • Inj. Fenatnyl 20mcg/jam/SP
B1: Napas spontan via NRM, SpO2: 100%, RR: • Inj. Dexamethasone 5mg/6j/IV
20x/ menit, BP = Vesikuler, BT = Rh -/-, Wh -/-
• Inj. Asam Tranexamat 500mg/8j/IV
B2: TD: 150/69 mmHg, HR: 55x/menit
• Inj. Citicholine 200mg/12jam/IV
B3: GCS E4M6V5, RCTL +/+, RCL +/+, Pupil
isokor, suhu: 36,4℃ • Inj. Ranitidin 50mg/12j/IV
B4: Produksi urine 400 cc via kateter, warna • Inj. Paracetamol 500mg/12j/drips
kuning jernih • Inj. Vit.K 1amp./12j/IV
B5: Peristaltik (+) kesan normal • Manitol 2x100mg
B6: Edema Ekstremitas (-)
Assesment:
Non Hemoragic Stroke
Follow Up harian (22-1-2020)
S: P:
Pasien mulai sadar, lemah ekstremitas atas • IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
dan bawah sebelah kanan, batuk (+) kadang-
kadang, lendir (-) • Inj. Ceftriaxone 1gr/12j/IV
O: • Inj. Fenatnyl 20mcg/jam/SP
B1: Napas spontan via NRM, SpO2: 100%, RR: • Inj. Dexamethasone 5mg/6j/IV
20x/ menit, BP = Vesikuler, BT = Rh -/-, Wh -/-
• Inj. Asam Tranexamat 500mg/8j/IV
B2: TD: 150/69 mmHg, HR: 55x/menit
• Inj. Citicholine 200mg/12jam/IV
B3: GCS E4M6V5, RCTL +/+, RCL +/+, Pupil
isokor, suhu: 36,4℃ • Inj. Ranitidin 50mg/12j/IV
B4: Produksi urine 400 cc via kateter, warna • Inj. Paracetamol 500mg/12j/drips
kuning jernih • Inj. Vit.K 1amp./12j/IV
B5: Peristaltik (+) kesan normal • Manitol 2x100mg
B6: Edema Ekstremitas (-)
Assesment:
Non Hemoragic Stroke
What is
ISCHEMIC
STROKE
Kumpulan gejala deficit neurologis akibat gangguan fungsi otak
akut baik fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh
berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada parenkim otak,
retina atau medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri maupun
vena, yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau
patologi.
Di Indonesia, prevalensi
stroke terdiagnosis tenaga
kesehatan dan gejala
tertinggi terdapat di
Sulawesi Selatan (17,9%)
Yogyakarta (16,9%),
Sulawesi Tengah (16,6%),
diikuti Jawa Timur (16%).
KLASIFIKASI
Berdasarkan Berdasarkan Patologi
pertimbangan waktu Anatomi
Berdasarkan
pembuluh darah
• 1. Stroke nonhemoragik /
iskemik
• - Trombosis serebri
• 1. TIA ( Transient Ischemic • - Emboli serebri
Attack ) • - Hipoperfusi sistemik
• 2. RIND (Reversible
Ischemic Neurologic
Deficit) • 2. Stroke hemoragik
• 1. Sistem karotis
• 3. Stroke in evolution • - Perdarahan intraserebral
• 2. Sistem vertebro
• 4. Completed stroke • - Perdarahan
subarakhnoid – basilar
Faktor resiko
mayor
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Penyakit jantung
• Arterosklerosis
• Diabetes melitus
• Polisitemia
• Pernah mendapat stroke
• Merokok
minor
• Kadar lemak yang tinggi di darah
• Hematokrit yang tinggi
• Kegemukan
• Kadar asam urat tinggi
• Kurang gerak badan/olahraga
• Fibrinogen tinggi
Patofisiologi seluler otak
• Aliran darah otak normal 15-20% dari cardiac output
• Jika terjadi oklusi atau hipoperfusi otak
Bila CBF 8-10ml/menit/100gr otak: keadaan infark timbul diefisit neurologis
kecatatan dan kematian.
• Daerah sekeliling yang terancam disebut daerah penumbra
• Sasaran terapi stroke iskemik akut agar daerah penumbra dapat direperfusi dan
sel otak dapat berfungsi kembali.
• Reversibilitas tergantung faktor waktu. Disekeliling daerah penumbra terdapat
hyperemic area karena aliran darah kolateral/ luxury perfusion area.
HOW TO
DIAGNOSE ?
SISTEM SKOR ALLEN
Variabel Gambaran Klinis Skor
Satu atau tidak ada
Onset apoplectic (kehilangan kesadaran, sakit kepala 0
satupun
dalam 2 jam, muntah, leher kaku
Dua atau lebih 21,9
Siap siaga 0
Tingkat kesadaran (24 jam setelah terserang) Mengantuk 7,3
Tidak sadar 14,6
Fleksor ganda atau
0
Plantar responses ekstensor tunggal
Ekstensor ganda 7,1
Tekanan diastol (24 jam setelah terserang stroke,
Kali 0,17
dalam mm Hg)
Tidak satu pun 0
Marker ateroma (angina, klaudikasio, sejarah diabetes
Satu atau lebih –3,7
Tidak ada 0
Sejarah hipertensi
Ada –4,1
Tidak satu pun 0
Kejadian sebelumnya (TIA atau stroke)
Beberapa kejadian –6,7
Penyakit jantung Tidak satu pun 0
Murmur aortik atau mitral –4,3
Gagal jantung –4,3
Kardiomiopati –4,3
Fibrilasi atrial –4,3
Kardiomegali (dari radiografi) –4,3
Infark miokardial (dalam 6 mo) –4,3
Konstan –12,6
SKOR HASANUDDIN
No. KRITERIA SKOR
1. Tekanan Darah
- Sistole ≥ 200 ; Diastole ≥ 110 7,5
- Sistole < 200 ; Diastole < 110 1
2. Waktu Serangan
- Sedang bergiat 6,5
- Tidak sedang bergiat 1
3. Sakit Kepala
- Sangat hebat 10
- Hebat 7,5
- Ringan 1
- Tidak ada 0
4. Kesadaran Menurun
- Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset 10
- 1 jam s/d 24 jam setelah onset 7,5
- Sesaat tapi pulih kembali 6
- ≥ 24 jam setelah onset 1
- Tidak ada 0
5. Muntah Proyektil
- Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset 10
- 1 jam s/d < 24 jam setelah onset 7,5
- ≥ 24 jam setelah onset 1
- Tidak ada 0
SKOR GADJAH MADA
SISTEM SKORING SIRIRAJ
Siap siaga 0
Keadaan mengantuk atau
Kesadaran 2,5
pingsan
Koma atau semikoma 5
Tidak 0
Muntah
Ya 2
Tidak 0
Sakit kepala (dalam 2 hari)
Ya 2
Tekanan diastol (dalam mm Hg) Kemungkinan 0,1
Marker ateroma Tidak satu pun 0
sejarah diabetes, Klaudikasio berselang, atau
Satu atau lebih –3
angina
Konstan –12
Gejala Stroke Iskemik
tergantung oleh lokasi penyumbatan:
Pemeriksaan fisik
• Adanya deficit neurology fokal
• Ditemukan faktor resiko
Pemeriksaan penunjang
• CT scan,
• Angiografi serebral : curiga AVM atau kelainan pembuluh darah kongenital
• Laboratorium: Hb, Ht, LED, leukosit, eritosit, ASTRUP, elektrolit menentukan faktor resiko
dan komplikasi
• EKG, ekokardiografi, Doppler Carotis
Penatalaksanaan Khusus
Stroke Iskemik
• pengobatan hipertensi pada stroke akut
• pengobatan hiper/ hipoglikemia
• trombolisis pada stroke akut
• Antiplatelet aspirin
• Antikoagulan heparin
• Citicoline
Komplikasi Stroke
• Komplikasi neurologik dari stroke
1. Hidrosefalus: akut/ obstruktif dan kronik/ komunikan
2. Kejang epileptik (induced by stroke)
3. Stroke berulang