Anda di halaman 1dari 11

EBM

CRITICAL APPRAISAL

“Longer waiting times for early stage cervical cancer patients


undergoing radical hysterectomy are associated with diminished
long-term overall survival”

Disusun oleh :

Auditya Widyasari 1102013047


Fawzia Devi Fitriani 1102013110

Dosen Pembimbing:

Dr. Achmad Sofwan M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

APRIL 2016

Skenario
Seorang wanita berusia 40 tahun berobat ke poliklinik kebidanan dengan keluhan post coital
bleeding. Pasien telah menikah selama 15 tahun dan memiliki 3 orang anak. Keadaan umum
pasien dalam batas normal. Siklus menstruasi normal. Pemeriksaan fisik ginekologi di dapatkan
hasil : servik membesar dan berbenjol, contact bleeding (+). Dokter melanjutkan dengan
pemeriksaan biopsi dan ditemukan sel kanker.
Dokter menjelaskan jika wanita tersebut mengalami kanver serviks stadium IA2, kemudian
menyarankan untuk dilakukan hysterectomy radikal dan diseksi limfe nodus pelvis. Pasien
tersebut bertanya apakah operasi harus segera di lakukan untuk mempercepat kesembuhan, atau
waktu operasi tidak berpengaruh terhadap kesembuhannya. Dokter melakukan pencarian bukti
ilmiah untuk menjawab pertanyaan pasien tersebut.

Pertanyaan
Bagaimana hubungan antara waktu diagnosis hingga pelaksanaan hystectomy radikal dengan
harapan hidup (prognosis) pasien kanker serviks stadium awal ?

PICO
P : wanita 40 tahun penderita kanker serviks stadium IA2
I : hysterectomy dalam waktu ≤ 4 minggu dan ≤ 8 minggu
C : hysterectomy dalam waktu ¿4 minggu dan ¿ 8minggu
O : perbaikan harapan hidup pada pasien kanker serviks stadium awal

Pencarian Bukti Ilmiah

• Keyword : early stage cervical cancer and prognostic


• Source/database : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
• Limitation : free full text, 5 years
• Results : 53

Dipilih Artikel Berjudul


Longer waiting times for early stage cervical cancer patients undergoing radical hysterectomy
are associated with diminished long-term overall survival

Review Jurnal
Pendahuluan dan Tujuan
Saat ini belum ada tuntunan mengenai interval yang sesuai dari waktu diagnosis sampai operasi
untuk pasien kanker serviks stadium awal. Rekomendasi untuk waktu dan penatalaksanaan telah
disarankan, tapi belum ada data klinis yang mengonfirmasi mengenai waktu.
Telah ada 2 penelitian mengenai hal ini, hasil dari penelitian tersebut adalah :
1. waktu menunggu antara operasi dan kunjungan pertama pasien tidak memiliki efek pada
hasil pasien kanker serviks.
2. Pasien kanker serviks yang menunggu lebih lama untuk menjalani pengobatan (operasi,
kemoradioterapi) tidak memiliki hubungan dengan survival yang lebih buruk.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek waktu menunggu operasi dengan hasil
klinis pada pasien kanker serviks stadium awal di rumah sakit Songklanagarind, Thailand dengan
menggunakan metode cohort.
Metode
Menggunakan metode cohort, yang terdiri dari 441 pasien dengan diagnosis kanker serviks
stadium Ia2-Ib1 yang telah menjalani hysterectomy radikal dan diseksi limfe nodus pelvis.
Pasien-pasien ini dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan waktu menunggu operasi.
Kemudian mengevaluasi hubungan antara waktu menunggu dan faktor prognosis kemungkinan
lain.
Waktu menunggu dihitung mulai dari diagnosis hingga operasi. Terdapat dua penilaian dalam
penelitian ini, yaitu RFS ( recurrence free survival) yang dihitung mulai dari hari operasi hingga
hari terjadinya kekambuhan. Dan OS (overall survival) yang dihitung mulai dari hari operasi
hingga hari kematian.
Hasil
Terdapat 441 pasien, usia rata-rata pasien ini adalah 45,9 tahun. Diagnosis histopatologi berupa :
266 (60,3%) squamous cell carcinoma, 140 (31,8%) adenocarcinoma, 25 (5,7%) adenosquamous
carcinoma, dan 10 (2,3%) tipe lain. Dan waktu menunggu operasi rata-rata 43 hari, dengan
64,4% pasien menjalani operasi dalam 8 minggu, dan sisanya 35,6% setelah 8 minggu.
Total 51 pasien mengalami kekambuhan. RFS dalam jangka waktu 5 tahun adalah 87,7%. Ketika
dibagi dalam dua kelompok :
1. hysterectomy dalam waktu ≤ 4 minggu dan ≤ 8 minggu
2. hysterectomy dalam waktu ¿4 minggu dan ¿ 8minggu
RFS dalam jangka waktu 5 tahun menjadi 83,6% dan 86,8% untuk kelompok 1. Dan 89,1% dan
89,6% untuk kelompok 2.
DSI (deep stromal invasion) dan metastasis limfe nodus merupakan faktor prognosis independen
untuk RFS, yang tidak berpengaruh terhadap waktu menunggu operasi.
OS (overall survival) dalam jangka waktu 5 tahun adalah 92,4%. Ketika di bagi dalam dua
kelompok :
1. hysterectomy dalam waktu ≤ 4 minggu dan ≤ 8 minggu
2. hysterectomy dalam waktu ¿4 minggu dan ¿ 8minggu
OS dalam jangka waktu 5 tahub menjadi 89,2% dan 90,7% untuk kelompok 1. Dan 93,6% dan
96% untuk kelompok 2.
DSI (deep stromal invasion) dan metastasis limfe nodus merupakan faktor prognosis independen
untuk OS, yang tidak berpengaruh terhadap waktu menunggu operasi.
Waktu menunggu yang lebih lama mungkin memilki efek negatif pada OS jangka panjang,
pernyataan ini telah dikonfirmasi yang mana waktu menunggu lebih dari 8 minggu berhubungan
dengan OS yang lebih buruk setelah 5 tahun.
Diskusi
Terlepas dari rekomendasi yang telah ada bahwa waktu menunggu dari diagnosis hingga operasi
tidak boleh lebih dari 4 minggu, hasil dari penelitian ini menunjukkan waktu menunggu rata-rata
pasien adalah 43 hari. Dan hanya 24% pasien yang menjalani operasi dalam waktu 4 mingu.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya :
1. waktu menunggu yang lebih lama tidak berhubungan dengan RFS
2. waktu menunggu yang lebih lama tidak memiliki efek terhadap OS dalam jangka waktu 5
tahun.
Walaupun hasil dari penelitian ini tidak dapat mendeteksi efek dari waktu menunggu dari
diagnosis hingga operasi pada RFS dan OS dalam jangka waktu 5 tahun pertama setelah operasi,
tapi hasil penelitian ini menemukan bahwa waktu menunggu yang lama memiliki efek pada OS
setelah 5 tahun.
I. APAKAH HASILNYA VALID ?
1. Apakah ada sampel pasien yang representatif dan didefinisikan secara jelas pada titik
yang sama/ similar point dalam perjalanan penyakit / course of the disease?
Jawaban : Ya
2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama/ sufficiently long and complete?
Jawaban : Ya
3. Apakah digunakan kriteria outcome yang obyektif dan tidak berbias?
Jawaban : Tidak

4. Apakah ada penyesuaian/adjustment terhadap faktor prognostik yang penting?


Jawaban : Ya
II.APAKAH HASIL PENELITIAN INI PENTING ?

1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu ?


Jawaban : Sesuai dengan perkiraan prognosis
2. Seberapa tepat perkiraan prognosis ?
Jawaban : Cukup tepat, prognosis ditemukan lebih buruk pada pasien yang
menunggu waktu operasi yang lebih lama
III. APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DI APLIKASIKAN ?

1. Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien kita ?


Jawaban: Ya
2. Apakah hasil penelitian membantu dalam keputusan pemilihan terapi?
Jawaban: Ya

3. Apakah hasil penelitian berguna untuk konseling pada penderita atau keluarganya ?
Jawaban : Ya

Anda mungkin juga menyukai