Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL APPRAISAL

JURNAL DENGAN JUDUL


“Outcomes and Prognostic Factors in Patients with Locally Advanced Cervical
Cancer Treated with Concurrent Chemoradiotherapy”

Oleh:
dr. Baiq Hesty Anggreni Sahrial

Pembimbing

Dr. dr. Rohadi, Sp.BS, Subsp.N-ONK(K)

Peserta Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram
2024

1. Pendahuluan
Pada era kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine),
seorang klinisi harus mampu mengaplikasikan sesuatu temuan dari suatu
penelitian ilmiah dalam jurnal ke pasien secara individual didalam
menjalankan tugasnya sebagai klinisi untuk membuat keputusan baik
diagnosis maupun terapi.(1) Meskipun terdapat peningkatan dalam jumlah
publikasi sains, namun masih banyak dokter mempunyai waktu yang
sedikit untuk membaca apa yang ditulis orang lain. Namun, penilaian kritis
terhadap publikasi diperlukan untuk tetap mengikuti perkembangan terkini
di bidangnya. (2) Secara praktis hal ini tentu akan dapat membantu seorang
klinisi untuk mendapatkan informasi, namun banyaknya informasi ini
membutuhkan kemampuan seorang untuk secara kritis mampu menelaah
jurnal-jurnal kedokteran tersebut dengan berfokus pada studi yang
berkualitas tinggi , yang mampu memberikan penuntun klinis praktis dan
mengekstrapolasikan informasi studi. (3) Telaah kritis didefinisikan
sebagai aplikasi pembuktian suatu studi dengan menilai validitas data,
kelengkapan pelaporan, metode dan prosedur, kesimpulan dan
kesesuaiannya terhadap standar etik dan lain-lain. Kriteria metodologi
telaah kritis berbeda-beda menurut desain penelitian dan untuk menilai
validitas dan relevansi suatu jurnal ilmiah adalah tidak statis, namun
berevolusi dengan pemahaman terhadap berbagai desain studi serta ada
beberapa prinsip umum yang wajib dimiliki oleh semua desain. (4,5).
Penilaian kritis merupakan elemen penting dari Evidence Based Medicine.
(6)
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Pengesahan Telaah Kritis Jurnal “Outcomes and Prognostic Factors in


Patients with Locally Advanced Cervical Cancer Treated with Concurrent
Chemoradiotherapy”

Telah di Setujui dan Disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Di Sahkan Oleh
Pembimbing

(Dr. dr. Rohadi, Sp.BS, Subsp.N-ONK(K))


2. Telaah Kritis Jurnal
2.1 Analisis masalah dengan PICO
Analisis PICO adalah teknik yang digunakan dalam evidence based
medicine untuk menyusun dan menjawab pertanyaan klinis dalam
kaitannya dengan masalah pasien tertentu yang membantu relevansi klinis
dengan bukti dalam literatur. (7)
Untuk menentukan jurnal ini layak dibaca atau tidak maka Langkah
pertama yang harus kita lakukan adalah menentuka PICO dari jurnal ini.
Judul Journal: “Outcomes and Prognostic Factors in Patients with
Locally Advanced Cervical Cancer Treated with Concurrent
Chemoradiotherapy “ (8)
Patient/Problem: Studi ini melibatkan 192 pasien dengan kanker serviks
lanjut yang belum pernah diobati (LACC) pada tahap IIB-IVA
Intervention/approach: Pasien menjalani radioterapi bermodulasi
intensitas (IMRT) dengan kemoterapi berbasis platinum secara bersamaan
Comparrisson: Studi ini kemungkinan membandingkan berbagai faktor
klinikopatologis dan dampaknya terhadap survival keseluruhan (OS) dan
survival bebas progresi (PFS) pada pasien LACC.
Outcome: tingkat OS dan PFS, dengan fokus pada mengidentifikasi faktor
prognostik seperti histologi, tahap, keterlibatan kelenjar getah bening, dan
kadar hemoglobin sebelum pengobatan.

3.2 Menilai seberapa baik penelitian dengan metode CASP (9)


1. Apakah penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian dengann terfokus
dan jelas?
Penelitian ini memiliki fokus yang terdefinisi dengan baik dan jelas. Penelitian
ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor prognostik yang memengaruhi
kelangsungan hidup jangka panjang pada pasien kanker serviks lanjut yang
diobati dengan kemoradioterapi bersamaan. Dengan mempertimbangkan
populasi pasien, intervensi yang dilakukan, perbandingan yang dilakukan, dan
outcome yang diukur, penelitian ini tampaknya telah merancang pertanyaan
penelitian yang terfokus dan jelas untuk menjawab tujuan penelitian yang
ditetapkan

2. Apakah pemilihan studi penelitian ini?


Studi ini dilakukan secara retrospektif terhadap 192 pasien LACC (stage IIB-
IVA) yang menjalani radioterapi bermodulasi intensitas (IMRT) dengan
kemoterapi berbasis platinum bersamaan di Rumah Sakit Xiangya dari Januari
2014 hingga Juni 2017. Faktor-faktor klinikopatologis dari semua pasien
dikumpulkan. Untuk mengeksplorasi hubungan antara faktor-faktor tersebut
dan prognosis, tingkat kelangsungan hidup diestimasi dengan metode Kaplan–
Meier. Model risiko proporsional Cox univariat dan multivariat digunakan
untuk mengevaluasi pengaruh berbagai faktor terhadap kelangsungan hidup
keseluruhan (OS) dan kelangsungan hidup bebas progresi (PFS). Nomogram
dan kurva kalibrasi dihasilkan berdasarkan analisis kelangsungan hidup.
3. Apakah bias dari penelitian ini?
Terdapat kemungkinan adanya bias dalam pengukuran faktor-faktor
klinikopatologis atau variabel lain yang digunakan dalam analisis. Kesalahan
pengukuran atau ketidakpastian dalam data yang dikumpulkan dapat
memengaruhi hasil analisis.
4. Bagaimana hasil dari penelitian ini?
Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa temuan signifikan terkait
faktor-faktor prognostik dan kelangsungan hidup pasien LACC yang diobati
dengan CCRT, antara lain:

1. Pasien LACC dengan karsinoma sel non-skuamosa (NSCC) dan metastasis


kelenjar getah bening pelvik atau para-aorta (PLN/PALN) memiliki tingkat
kelangsungan hidup yang lebih rendah.
2. Kadar hemoglobin pra-pengobatan yang lebih rendah (< 126 g/L) juga
terkait dengan kelangsungan hidup yang lebih rendah.
3. Analisis univariat menunjukkan bahwa NSCC, tahap lanjut, dan metastasis
PLN atau PALN berkorelasi dengan kelangsungan hidup yang buruk.
4. Analisis multivariat menunjukkan bahwa NSCC dan metastasis PALN
adalah parameter prognostik independen untuk kelangsungan hidup
keseluruhan (OS), sementara NSCC, metastasis PALN, dan kadar
hemoglobin pra-pengobatan yang lebih rendah adalah parameter prognostik
independen untuk kelangsungan hidup bebas progresi (PFS)

5. Apakah kelompok studi mendapat perlakuan yang sama?


Berdasarkan informasi yang disediakan dalam cuplikan teks dari penelitian ini,
kelompok studi terdiri dari pasien dengan kanker serviks lanjut yang belum
pernah diobati (LACC) pada tahap IIB-IVA yang menjalani terapi yang
seragam. Semua pasien dalam kelompok studi menerima pengobatan yang
sama, yaitu intensitas-modulasi radioterapi (IMRT) dengan kemoterapi
berbasis platinum bersamaan (CCT) dan brakiterapi (BCT). Selain itu, terapi
tambahan seperti kemoterapi adjuvan (ACT) juga diberikan sesuai dengan
protokol yang ditetapkan. Oleh karena itu, kelompok studi dalam penelitian ini
menerima perlakuan yang seragam dan standar sesuai dengan protokol
pengobatan yang telah ditentukan.

6. Apakah faktor perancu dari penelitian ini?


Dalam penelitian ini, terdapat beberapa faktor perancu yang dapat
memengaruhi hasil penelitian, antara lain:
1. Pengobatan Lain: Kemungkinan adanya penggunaan terapi tambahan atau
intervensi lain selain CCRT yang tidak dipertimbangkan dalam analisis.
Penggunaan terapi tambahan ini dapat memengaruhi kelangsungan hidup
dan prognosis pasien.
2. Kondisi Kesehatan Pasien: Variabel lain seperti kondisi kesehatan umum
pasien, riwayat medis, atau faktor-faktor genetik yang tidak
dipertimbangkan dalam penelitian dapat menjadi faktor perancu yang
memengaruhi hasil.
3. Kepatuhan Terhadap Pengobatan: Tingkat kepatuhan pasien terhadap
pengobatan yang direncanakan, termasuk kemoterapi dan radioterapi, juga
dapat memengaruhi hasil kelangsungan hidup dan PFS.
4. Variabilitas Pengukuran: Kemungkinan adanya variasi dalam
pengukuran faktor-faktor prognostik atau variabel lain antara pasien-pasien
dalam penelitian dapat memengaruhi validitas dan reliabilitas hasil.
5. Faktor Lingkungan: Faktor lingkungan seperti aksesibilitas terhadap
perawatan kesehatan, kualitas layanan medis, atau faktor-faktor sosial
ekonomi juga dapat memengaruhi hasil penelitian.
.

7. Apakah tindak lanjut pada penelitian ini?


Penelitian kanker serviks stadium lanjut yang diobati dengan CCRT, tindak
lanjut pasien biasanya mencakup pemantauan rutin untuk evaluasi respons
terhadap pengobatan, deteksi kemungkinan rekurensi atau progresi penyakit,
serta manajemen efek samping atau komplikasi dari terapi yang diterima.

8. Bagaimana hasil dari penelitian ini?


Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa temuan signifikan terkait
faktor-faktor prognostik dan kelangsungan hidup pasien LACC yang diobati
dengan CCRT, antara lain:

1. Pasien LACC dengan karsinoma sel non-skuamosa (NSCC) dan metastasis


kelenjar getah bening pelvik atau para-aorta (PLN/PALN) memiliki tingkat
kelangsungan hidup yang lebih rendah.
2. Kadar hemoglobin pra-pengobatan yang lebih rendah (< 126 g/L) juga
terkait dengan kelangsungan hidup yang lebih rendah.
3. Analisis univariat menunjukkan bahwa NSCC, tahap lanjut, dan metastasis
PLN atau PALN berkorelasi dengan kelangsungan hidup yang buruk.
4. Analisis multivariat menunjukkan bahwa NSCC dan metastasis PALN
adalah parameter prognostik independen untuk kelangsungan hidup
keseluruhan (OS), sementara NSCC, metastasis PALN, dan kadar
hemoglobin pra-pengobatan yang lebih rendah adalah parameter prognostik
independen untuk kelangsungan hidup bebas progresi (PFS)

9. Apakah hasilnya dapat dipercaya?


Beberapa faktor yang mendukung kepercayaan hasil penelitian ini meliputi:
1. Metodologi Penelitian: Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan
melibatkan sejumlah besar pasien LACC yang telah menerima pengobatan
standar yang seragam. Hal ini dapat meningkatkan validitas hasil
penelitian.
2. Analisis Statistik: Penggunaan metode analisis statistik yang tepat seperti
univariat dan multivariat Cox proportional hazards models untuk
mengevaluasi faktor-faktor prognostik, serta pembuatan model nomogram
untuk memprediksi kelangsungan hidup, menunjukkan pendekatan yang
cermat dalam analisis data.
3. Pertimbangan Faktor Prognostik: Penelitian ini mempertimbangkan
berbagai faktor prognostik yang relevan seperti jenis histopatologi, tahap
penyakit, keterlibatan kelenjar getah bening, infeksi HPV, dan kadar
hemoglobin pra-pengobatan, yang dapat memberikan gambaran yang
komprehensif tentang faktor-faktor yang memengaruhi prognosis pasien.

10. Apakah penelitian ini sesuai dengan evidence?


Penelitian ini memiliki beberapa kekuatan yang mendukung validitasnya
sebagai bukti (evidence) yang dapat digunakan dalam praktik klinis, antara
lain:
1. Metodologi Penelitian: Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan
melibatkan sejumlah besar pasien LACC yang telah menerima pengobatan
standar yang seragam, yaitu IMRT dengan kemoterapi platinum. Hal ini
memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mengevaluasi faktor
prognostik pada pasien ini.
2. Analisis Statistik: Penggunaan analisis statistik yang tepat seperti univariat
dan multivariat Cox proportional hazards models, serta pembuatan model
nomogram untuk memprediksi kelangsungan hidup, menunjukkan
pendekatan yang cermat dalam analisis data.
3. Pertimbangan Faktor Prognostik: Penelitian ini mempertimbangkan
berbagai faktor prognostik yang relevan seperti jenis histopatologi, tahap
penyakit, keterlibatan kelenjar getah bening, infeksi HPV, dan kadar
hemoglobin pra-pengobatan, yang dapat memberikan gambaran yang
komprehensif tentang faktor-faktor yang memengaruhi prognosis pasien.
4. Relevansi Klinis: Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi praktisi kesehatan dalam mengidentifikasi faktor-faktor
prognostik yang penting dalam pengelolaan pasien LACC yang diobati
dengan CCRT

3.4 Kesimpulan Telaah Kritis Jurnal:


 Jurnal tersebut merupakan jurnal valid setelah dilakukaan telaah kritis
dengan PICO dan CASP
 Nilai HR (95% CI) Analisis univariat <0.5% dan Analisis multivariat
<0.5%
 Jurnal ini dapat digunakan dalam menyelidiki faktor-faktor prognostic
yang mempengaruhi survival jangka panjang pada pasien dengan kanker
serviks yang belum pernah diobati (LACC) yang menjalani terapi
kemoradioterapi bersamaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis
histopatologi kanker, tahap penyakit, metastasis kelenjar getah bening, dan
Tingkat hemoglobin sebelum pengobatan merupakan faktor-faktor
prognosis yang signifikan dalam mempengaruhi kelangsungan hidup
pasien.
 Jurnal ini dapat diaplikasikan pada pasien dalam menentukan prognosis
pada pasien kanker serviks
DAFTAR PUSTAKA

1. Du Prel J B, Rohrig B, Blettner M.2009. Critical Appraisal of Scientific Articles. Deutsches


Arzteblatt International;106(7):100-105

2. Labrecque M. Critical Appraisal of Medical Literature . Practical Update. Can Fam


Physician;35:786-789

3. Al-Jundi A, Sakka S. Critical appraisal of clinical research. Journal of Clinical and


Diagnostic Research. 2017 May 1;11(5):JE01–5.

4. Murti, Bhisma., 2011. Pengantar Evidence Based Medicine, Bagian Ilmu


Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

5. Centre for Evidence-Base Medicine [Internet]. 2024. Critical Appraisal tools.

6. Critical appraisal of a journal article [Internet]. 2017. Available from:


www.ucl.ac.uk/child-health/support-services/library

7. Roever L. PICO: Model for Clinical Questions Evidence Based Medicine and
Practice E v id ence B a s e d Me dic in e. 2018; Available from:
http://pubmedhh.nlm.nih.gov/nlmd/pico/piconew.php

8. Liu Jing, Guyu Tang, Qin Zhou and Weilu Kuang. Outcomes and
prognostic factors in patients with locally advanced cervical cancer treated
with concurrent chemoradiotherapy. Radiation Oncology. 2022.

9. Adrian Baker, Katharine Young, Jonathan Potter, Ira Madan. A review of


the Scottish Intercollegiate Guidelines Network, the Grading of
Recommendations AssessUse the "Insert Citation" button to add citations to
this document.

10. Development and Evaluation, the Graphic Appraisal Tool for Epidemiology
and the National Service Framework for. 2010.

11. The College of Family Physician of Canada. Pearls For residents [Internet]. [cited
2024 Mar 14]. Critical Appraisal Worksheet. Available from:
https://www.cfpc.ca/CFPC/media/Resources/Continuing-Professional-
Development/Pearls-for-Residents-Critical-Appraisal-Sheet.pdf

Anda mungkin juga menyukai