Anda di halaman 1dari 16

Evidence Based Medicine

(Prognosis)
Skenario
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan muntah
darah sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri di perut kanan atas
yang dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Selain itu, pasien juga mengeluh susah
makan serta terjadi penurunan berat badan yang drastis. Berdasarkan
anamnesis, diketahui bahwa pasien memiliki riwayat hepatitis 5 tahun yang lalu,
dan pasien sampai saat ini merupakan pecandu rokok serta minuman
beralkohol. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik serta memutuskan
untuk melakukan biopsi jaringan hati. Hasil pemeriksaan histopatologi
menunjukkan adanya sel-sel tumor ganas. Diagnosis yang ditegakkan dokter
adalah hepatocelullar carcinoma. Pasien kemudian bertanya bagaimana
harapan hidup bagi penderita kanker hati yang merupakan pecandu rokok
serta minuman beralkohol?
Pertanyaan (foreground question)
• Bagaimana harapan hidup bagi penderita
hepatocelullar carcinoma (HCC) pada penderita
kanker hati yang merupakan pecandu rokok serta
minuman beralkohol?

PICO
• P: Laki-laki berusia 50 tahun yang terdiagnosis
hepatocelullar carcinoma
• I: Merokok & minum-minuman beralkohol
• C: Tidak meorkok & minum-minuman
beralkohol
• O: Harapan hidup (survival rate)
Pencarian Bukti Ilmiah
• Alamat website : www.ncbl.nlm.nih.gov
• Kata kunci : Hepatocellular carcinoma AND
Smoker AND Alcohol
• Limitasi : 5 years
• Hasil Pencarian : 38

Dipilih artikel berjudul :


• Influences of tobacco and alcohol use on
hepatocellular carcinoma survival
Resume Jurnal yang Didapat
• Tujuan studi: untuk mengetahui perubahan angka harapan hidup bagi
pasien Hepatocellular carcinoma (HCC) dengan prediagnosis merokok dan
sering minum minuman beralkohol.
• Waktu studi: September 1997 - Desember 2004
• Lokasi studi: 3 Rumah Sakit di Taiwan
• Jumlah sampel: 2.273 pasien
• Lama follow-up: hingga 10 tahun (hingga tahun 2014)
• Jenis studi: prospective cohort
• Hasil: Terjadi peningkatan risiko mortalitas seiring dengan banyaknya
jumlah rokok atau alkohol yang dikonsumsi pada pasien HCC.

Berhenti merokok atau minum minuman beralkohol dapat menurunkan


mortalitas yang spesifik pada HCC, namun efek signifikannya baru akan
terlihat setelah penghentian selama 10 tahun
5
APAKAH HASIL PENELITIAN TSB VALID?

A. Petunjuk Primer
1. Apakah terdapat sampel yang representatif,
terdefinisi jelas, dan berada pada kondisi
yang sama dalam perjalanan penyakitnya?
Ya, sampel yang didapat adalah sebanyak 2.273 orang
dari 3 pusat kesehatan di Taiwan, yang mana memiliki
ketentuan yaitu pasien berada di rentang usia 20-75
tahun dan terdiagnosis HCC. Sampel yang digunakan
tidak bermula pada titik perjalanan penyakit yang sama.

Halaman 2613 bagian Study Cohort (Material and Methods)


2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?
Ya, studi dilakukan cukup lengkap. Studi dilakukan pada
September 1997 hingga Desember 2004 dengan follow-
up terhadap pasien maksimum selama 10 tahun.

Halaman 2612 bagian pendahuluan, paragraf ke-3


3. Apakah digunakan kriteria outcome yang obyektif
dan tidak berbias?
Ya, pada studi ini, faktor prognostik seperti merokok
dan minum alkohol telah didefinisikan dengan jelas dari
desain penelitian (dari awal penelitian). Pertanyaan
mengenai faktor prognostik tersebut juga dimasukkan
ke dalam instrumen kuesioner di awal penelitian,
sehingga dapat disimpulkan bahwa outcome yang
didapat tidak berbias.
4. Apakah ada penyesuaian/adjustment terhadap
faktor prognostik yang penting?

Ya, adjustment/penyesuaian dilakukan terhadap faktor-


faktor prognostik sebagai berikut: usia, jenis kelamin,
ukuran tumor maksimum, jumlah lesi, kadar alpha-
fetoprotein serum, status HBsAg dan anti-HCV serum,
konsumsi alkohol, dan merokok. Pada studi ini,
diketahui bahwa tiap-tiap faktor prognostik memiliki
survival-rate yang berbeda.
B. Apakah hasil penelitian ini penting?
1. Bagaimana gambaran outcome menurut
waktu ?
Diketahui bahwa pasien HCC yang merokok
atau minum alkohol memiliki angka 1, 3, 5,
dan 7 year survival-rate yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan pasien HCC yang tidak
merokok ataupun tidak minum alkohol.
2. Seberapa tepat perkiraan prognosis ?

Perkiraan prognosis pada studi ini tepat, dengan


range hazard ratio dengan 95% CI berada pada
1.10-1.45 untuk pasien dengan status masih
peminum alkohol (reference: pasien dengan status
tidak pernah minum alkohol) p = 0,0013
Range hazard ratio dengan 95% CI berada pada
1.09 - 1.44 untuk pasien dengan status masih
merokok (reference: pasien dengan status tidak
pernah merokok) p = 0,0018

Tabel 2 Halaman 2616


C. Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan?

1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut


serupa dengan pasien kita?

Ya, kasus yang ada di jurnal tersebut dengan


skenario bersesuaian. Pada skenario, pasien HCC
memiliki riwayat infeksi hepatitis B dan status
pasien merupakan perokok serta peminum
alkohol aktif. Kondisi-kondisi tersebut ada di
dalam jurnal terpilih.
2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari
dalam keputusan terapi tertentu?

Ya. Data pada studi tersebut menunjukkan bahwa angka


mortalitas adalah hingga sekitar 2 kali lebih tinggi untuk pasien
dengan status peminum dan perokok aktif jika dibandingkan
dengan pasien yang bukan peminum dan perokok aktif (data
didapat dari hazard ratio yang dijelaskan pada tabel 4 halaman
2618).

Hal ini mendorong dokter untuk memberi terapi non-


farmakologis kepada pasien untuk berhenti merokok dan
minum alkohol
3. Apakah hasil penelitian berguna untuk
konseling pada penderita atau keluarganya ?

Ya. Studi ini mendorong dokter untuk memberi


terapi non-farmakologis kepada pasien untuk
berhenti merokok dan minum alkohol. Edukasi
juga dapat diberikan kepada anggota keluarga
yang memiliki riwayat hepatitis dengan status
perokok atau peminum alkohol aktif.

Anda mungkin juga menyukai