Anda di halaman 1dari 12

Bias

Definisi
Kesalahan sistematik yang mengakibatkan
distorsi (melenceng) penaksiran parameter
populasi sasaran berdasarkan parameter sampel
• Jenis :
A. Selection bias = sampel yang tidak reprensetatif
yang disebabkan saat proses seleksi atau
partisipasi subjek
B. Information bias = kesalahan dalam pengukuran
paparan saat proses pengumpulan data
A. Selection Bias
1. Bias deteksi (unmasking bias)
Bias yang disebabkan perbedaan intensitas
surveilans dalam memilih kasus dan nonkasus
sedemikian rupa sehingga peneliti cenderung lebih
mudah mendeteksi kasus terpapar dan kasus tidak
terpapar
Mengakibatkan penaksiran pengaruh paparan
terhadap penyakit lebih besar daripada sesungguhnya
(overestimasi). Sering pada studi kasus kontrol.
2. Admission rate bias (Berkson’s fallacy)
Bias ini terjadi pada studi yang menggunakan subjek
penelitian yang dirawat di rumah sakit (terutama kasus
studi kontrol). Bila indikasi rawat untuk kasus (subjek
dengan efek) berbeda dengan kontrol (subjek tanpa efek
yang diteliti), hal ini akan mempengaruhi kesetaraan
antara kasus dan kontrol yang dipilih.
Disebabkan perbedaan probabilitas masuk RS bagi
kasus dan kontrol berhubungan dengan status paparan.
3. Bias non-respons / bias relawan
Bias ini terjadi apabila subjek yang terpilih sebagai sampel
menolak untuk ikut serta dalam penelitian atau sebaliknya,
bila studi memperbolehkan relawan.
4. Bias prevalance atau insidens (Neyman’s bias)
Bias ini terjadi apabila subjek penelitian mencakup pasien
dengan penyakit kemungkinan kematian tinggi pada fase
awal, dan angka kematiannya menurun dengan perjalanan
waktu. Timbul akibat pemakaian data prevelensi dalam riset
etiologi yang seharusnya memakai data insidens dan
sebaliknya
5. Bias pekerja sehat
Bias yang terjadi akibat dari penggunaan paea
pekerja sehat sebagai kelomok kasus atau
kelompok terpapar di satu pihak dan
penggunaan populasi umum sebagai kelompok
kontrol atau kelompok tidak terpapar di pihak
lain
B. Information Bias
1. Recall bias
Terjadi karena perbedaan akurasi antara kasus
dan kontrol dalam mengingat dan melaporkan
paparan
Bias ini terutama terjadi pada studi kasus-kontrol.
Contoh : pasien kanker payudara cenderung lebih
bersungguh – sungguh mengingat berapa lama ia
meminum pil KB daripada pasien kontrol (yang tidak
menderita kanker payudara)
2. Interviewer bias
Kesalahan yang dilakukan oleh peneliti secara sadar
maupun tidak sadar dalam menilai atau melaporkan
informasi tentang paparan atau subjek penyakit secara
berbeda antara kasus dan kontrol
Contoh : Peneliti cenderung mencatat hasil
pemeriksaan tekanan darah yang lebih rendah pada
pasien yang diobati dengan obat yang diteliti dibanding
pada pasien yang diobati dengan obat standar
3. Loss to follow up bias
Terjadi pada studi kohort karena hilangnya anggota
kohort selama jangka waktu follow up.
4. Hawthorne effect bias
Kesalahan yang dilakukan oleh subjek penelitian
dimana terjadi perubahan psikologi pada subjek
penelitian karena menjadi partisipan penelitian.
Contoh : seseorang mengetahui bahwa ia sedang
menjadi subjek penelitian sehingga ia cenderung bekerja
lebih baik (efek Hawthorne)
5. Compliance bias
Bias ini terjadi karena ketaatan mengikuti
prosedur yang berbeda antara satu kelompok dengan
kelompok lainnya. Bila regimen untuk kelompok studi
(obat baru) hanya diberikan satu kali sehari, sedangkan
regimen standar (kontrol) obat harus diminum 3 kali
(apalagi bila disertai diet, dan sebagainya), maka pasien
kelompok kontrol cenderung kurang taat dibandingkan
dengan kelompok studi.
Bias lainnya
1. Insensitive measurement bias
Alat ukur yang digunakan untuk menentukan ada
atau tidak adanya efek kurang sensitif, maka lebih
sedikit subjek yang digolongkan menderita efek.
2. Membership bias
Bias ini terjadi pada kelompok studi terdapat
satu atau lebih hal yang berhubungan dengan efek,
sedang pada kelompok kontrol tidak.
3. Procedure selection bias
Bias ini terjadi apabila pemilihan subjek
berdasar pada karakteristik tertentu yang
membuat kedua kelompok menjadi tidak
seimbang. Bias ini mudah sekali terjadi pada uji
klinis bila tidak dilakukan randomisasi, atau uji
klinis dengan historical control.

Anda mungkin juga menyukai